Pekerka sosial di dalam melaksanakan tugas-tugasnya selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai : a. Nilai pribadi pekerja sosial (personal velues). b. Nilai profesi pekerjaan sosial (profession values). c. Nilai klien atau kelompok klien (the values of a client or client group). d. Nilai masyarakat (the values of the larger cociety). Elemen-elemen Nilai dalam Praktek Pekerjaan Sosial a. Societal values (nilai masyarakat) b. Code of Ethic, Rumusan/tuntutan tentang perilaku yang dianggap baik dan perlu ditunjukkan oleh anggota profesi dalam tugas-tugasnya. Tujuan dan fungsi kode etik: 1. melindungi reputasi profesi 2. meningkatkan kompetensi dan kesadaran tanggung jawab dalam praktek. 3. melindungi masyarakat dari praktek-praktek yang tidak kompeten. c. Agency purpose d. Theory 29
Prinsip-prinsip Pekerjaan Sosial Controlled Purposeful expression on feeling
Individualization Self Nonjudmental attitude Acceptance emotional involvement The Confidentiality (Piccard, 1979) Friedlander, 1977. determination The The principle of communication principle of acceptence The The principle of participation principle of individualization The principle of case worker selfprinciple of confidentiality awereness. 30
C. Kerangka Ketrampilan Pekerjaan Sosial (Body of Skills)
Ketrampilan merupakan komponen penting dalam kerangka referensi Pekerjaaan sosial, sebab ketrampilan pada prinsipnya merupakan alat untuk memadukan antara kerangka pengetahuan dan kerangka nilai. Ketrampilan-ketrampilan dasar : a. Ketrampilan memberikan pertolongan dasar. b. Ketrampilan melakukan perjanjian/engangement. c. Ketrampilan melakukan observasi. d. Ketampilan berkomunikasi. e. Ketrampilan empati. Alat untuk meningkatkan ketrampilan pekerjaan sosial : a. Pencatatan kasus b. Supervisi c. Koperensi penanganan kasus d. Pembahasan ulang dan evaluasi e. Konsultasi 31
Tujuan Pekerjaan Sosial
1. Mempertinggi kemampuan orang dalam memecahkan dan menanggulangi masalahnya. 2. Menghubungkan orang dengan sistem sumber. 3. Meningkatkan pelaksanaan sistem kegiatan secara efektif dan manusiawi. 4. Memberikan masukan/sumbangan terhadap pembangunan dan kebijakan sosial.
esimpulan Pekerjaan Sosial
Pekejaan sosial merupakan kegiatan profesional. Kegiatan tersebut berlandaskan kepada ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai ilmiah. Kegiatan ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Pekerjaan sosial adalah kegiatan pertolongan. Orientasi pertolongan pekerjaan sosial dipusatkan kepada kepentingan orang-orang yang ditolong (klien), untuk kepentingan pemecahan masalah klien bukan kepentingan pekerja sosial. Pekerja sosial selalu bekerja sama dengan klien, dan menuntut adanya partisipasi aktif dari kliennya (perencanaan, pelaksanaan, pengevaluasian). Klien yang dibantu pekerja sosial adalah baik individu maupun kolektivitas (keluarga,klompok,organisasi dan masyarakat)yang tidak dapat berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga tidak mampu berfungsi sosial. Menggunakan berbagai metode casework, social group work, 21 community development, community organization, serta metode bantu
Tujuan Pekerjaan Sosial
enhance the problem solving and coping capacities of people. link people with systems that provide them with resources, services, and opportunities. Promote the effective and humane operation of the system. Contribute to the evelopment and improvement of social policy. (Pincus dan Minahan, 1973) Pekerjaan sosial berusaha membantu orang agar mereka memahami kondisi dan kenyataan yang dihadapi dengan cara meningkatkan kemampuan, mengkaitkannya dengan sistem sumber dan mempengaruhi kebijakan sosial
Kerangka Profesi Pekerjaan Sosial
A. Kerangka Pengetahuan (Body of Knowledge) Pekerja sosial di dalam memberikan pelayanan kepada klien harus mempergunakan pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang sudah teruji kevaliditasannya. Pengetahuan pada umumnya dihasilkan dari research dan praktek yang sudah teruji ketepatan dan kebenarannya. Pengetahuan Pekerjaan sosial dikelompokkan ke dalam 3 golongan : a. Pengetahuan tentang klien, baik klien sebagai individu, kelompok, maupun masyarakat. b. Pengetahuan tentang lingkungan sosial, yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan masyarakat dan budaya (society and culture). c. Pengetahuan tentang profesi pekerjaan sosial profesional, yang terdiri dari pengetahuan tentang : - diri sebagai seorang pekerja sosial (self) - profesi 25 - intervensi
Kerangka Pengetahuan Pekerjaan sosial
B. Kerangka Nilai Pekerjaan Sosial (Body 0f Value)
Pekerka sosial di dalam melaksanakan tugas-tugasnya selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai : a. Nilai pribadi pekerja sosial (personal velues). b. Nilai profesi pekerjaan sosial (profession values). c. Nilai klien atau kelompok klien (the values of a client or client group). d. Nilai masyarakat (the values of the larger cociety). Elemen-elemen Nilai dalam Praktek Pekerjaan Sosial a. Societal values (nilai masyarakat) b. Code of Ethic, Rumusan/tuntutan tentang perilaku yang dianggap baik dan perlu ditunjukkan oleh anggota profesi dalam tugas-tugasnya. Tujuan dan fungsi kode etik: 1. melindungi reputasi profesi 2. meningkatkan kompetensi dan kesadaran tanggung jawab dalam praktek. 3. melindungi masyarakat dari praktek-praktek yang tidak kompeten. c. Agency purpose d. Theory 29
Prinsip-prinsip Pekerjaan Sosial Controlled Purposeful expression on feeling
Individualization Self Nonjudmental attitude Acceptance emotional involvement The Confidentiality (Piccard, 1979) Friedlander, 1977. determination The The principle of communication principle of acceptence The The principle of participation principle of individualization The principle of case worker selfprinciple of confidentiality awereness. 30
C. Kerangka Ketrampilan Pekerjaan Sosial (Body of Skills)
Ketrampilan merupakan komponen penting dalam kerangka referensi Pekerjaaan sosial, sebab ketrampilan pada prinsipnya merupakan alat untuk memadukan antara kerangka pengetahuan dan kerangka nilai. Ketrampilan-ketrampilan dasar : a. Ketrampilan memberikan pertolongan dasar. b. Ketrampilan melakukan perjanjian/engangement. c. Ketrampilan melakukan observasi. d. Ketampilan berkomunikasi. e. Ketrampilan empati. Alat untuk meningkatkan ketrampilan pekerjaan sosial : a. Pencatatan kasus b. Supervisi c. Koperensi penanganan kasus d. Pembahasan ulang dan evaluasi e. Konsultasi 31