Dear All,
Kemarin saya dan Bang Pet ikut acaranya JBRO di taman Buah Mekarsari, ada
penandatanganan MuO antara JBRO dengan Taman Buah Mekarsari.
Untuk penyembuhan, bisa dengan merebus 10 buah daun sirsak yang sudah
tua (warna hijau tua) ke dalam 3 gelas air dan direbus terus hingga menguap
dan air tinggal 1 gelas saja.
Setelah minum, efeknya katanya badan terasa panas, mirip dengan efek
kemoterapi.
Dalam waktu 2 minggu, hasilnya bisa dicek ke dokter, katanya cukup berkasiat.
Daun sirsak ini katanya sifatnya seperti kemoterapi, bahkan lebih hebat lagi
karena daun sirsak hanya membunuh sel-sel yang tumbuh abnormal dan
membiarkan sel sel yang tumbuh normal. Sedangkan kemoterapi masih ada efek
membunuh juga sebagian sel sel yang normal.
Salam,
wignyo
DAUN SIRSAK – Obat Penyembuh Kanker
Salam,
( Moh. Reza – Mekar Sari )
Yanti Sumiati mengetahui kanker serviks itu ketika ia memeriksakan diri di sebuah klinik
di Warungbuncit, Kotamadya Jakarta Selatan. Bagian bawah perut sakit, ‘Seperti ditusuk-
tusuk, nyeri sekali,’ kata perempuan kelahiran Bogor, Jawa Barat, 20 Agustus 1978 itu.
Rasa sakit menjalar ke kaki kiri. Kondisi itulah yang mendorong Yanti bergegas ke dokter
spesialis kandungan dan kebidanan, dr Slamet Zaeny SpOG, pada 6 Mei 2010.
Namun, 2 tahun berselang ia terserang kanker serviks. Gejala munculnya kista sama
persis dengan kanker serviks itu. Perempuan 32 tahun itu memilih pengobatan herbal. Ia
mendatangi herbalis dan diberi 3 jenis herba dalam kapsul untuk sebulan. Sayang, Yanti
yang membayar Rp9-juta tak mengetahui jenis tanaman obat yang ia konsumsi.
Batal operasi
Yanti disiplin mengonsumsi 3 kapsul herba itu 3 kali sehari. Namun, tanda-tanda
kesembuhan tak kunjung muncul. Malahan perut kian membesar dan nafsu makan hilang.
Warga Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasarminggu, Jakarta Selatan, itu juga
mengalami insomnia dan merasa serbasalah: miring ke kiri sel kanker yang membesar
ikut ke kiri, ke kanan, turut ke kanan. Keadaan itu menyebabkan Yanti memutuskan
untuk menjalani operasi pada 10 Agustus 2010.
Pagi itu ia mencoba tidur, tetapi perutnya tanpa gelambir seperti sebelumnya. Ia miring ke
kiri dan ke kanan beberapa kali, tetapi tak ada gumpalan dalam perut yang mengikuti
gerakan seperti sebelumnya. ‘Saya menangis karena saking senangnya,’ kata perempuan
yang menikah pada 2007 itu. Sembuh? Begitulah dugaan Yanti. Sebulan berselang ia
menemui dokter spesialis kandungan dan kebidanan. Hasil pemindaian menunjukkan tak
ada lagi berjalan di serviks.
Menurut dokter sekaligus herbalis di Jakarta Timur, dr Willie Japaries MARS, hilangnya
sel kanker dari serviks Yanti dapat melalui berbagai jalan seperti luruh bersama urine atau
feses. Namun, menurut Yanti selama 14 hari konsumsi daun dan buah sirsak hingga perut
mengempis, tak ada perubahan warna atau bentuk feses dan urine. Japaries mengatakan
cara lain detoksifikasi adalah melalui keringat.
‘Pikiran saya lepas. Saya senang banget,’ katanya dengan wajah berbinar. Setelah
perutnya mengempis, Yanti lahap setiap kali makan sehingga tubuh kian segar. Insomnia
juga sirna sehingga kini ia bisa tidur nyenyak. Meski begitu hingga kini ia tetap
mengonsumsi segelas rebusan daun sirsak sekali sehari.
10.000 kali
Perubahan kondisi perut yang semula seperti perempuan hamil lalu mengempis hanya
dalam 2 pekan itu sangat cepat. Semula Zuhud memprediksi, perubahan itu baru tercapai
setelah 3 bulan Yanti rutin mengonsumsi daun kerabat srikaya itu. Prediksi 90 hari itu
berdasarkan informasi yang ia peroleh di internet.
Yanti Sumiati bukan satu-satunya yang merasakan khasiat daun anggota famili
Annonaceae. Contoh lain, Sri Haryanto di Yogyakarta yang mengidap kanker prostat dan
Yulisnawati (kanker payudara di Palembang, Sumatera Selatan).
Dokter juga menyarankan operasi pada Yulisnawati. Namun, ia lebih memilih
mengonsumsi rebusan segelas daun sirsak 3 kali sehari. Dua bulan berselang, kondisi
kesehatannya kian membaik. Yulisnawati belum mengecek ulang kondisi kanker. Pada
kasus Haryanto, dokter tak menyarankan operasi karena usia pasien lanjut, 70 tahun.
Haryanto yang juga herbalis itu mengonsumsi jus buah sirsak (baca: Sirsak Stop Kanker
Prostat, halaman 18)
Selain ke-3 jenis kanker – serviks, payudara, dan prostat, daun sirsak juga terbukti secara
ilmiah mengatasi antara lain kanker paru-paru, ginjal, pankreas, dan usus besar. Begitulah
hasil riset peneliti di Sekolah Farmasi Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, Jerry
L McLaughlin. Peneliti yang memperoleh daun sirsak dari Garut, Jawa Barat, itu
membuktikan bahwa daun Annona muricata manjur mengatasi 7 sel kanker. Daun sirsak
yang selama ini terabaikan itu ternyata mujarab mengganyang sel kanker.
Ada apa di balik itu? Peneliti di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi
Bandung, Prof Soelaksono Sastrodihardjo PhD yang meriset daun sirsak bersama Jerry L
McLaughlin menemukan senyawa aktif acetogenins. Mereka melakukan uji praklinis
dengan memanfaatkan beragam sel kanker seperti sel kanker paru-paru dan pankreas.
‘Tujuan penelitian, mengembangkan ilmu pengobatan untuk mengatasi kanker,’ kata
doktor Biologi alumnus Champaign Urbane University, Amerika Serikat, itu.
‘Acetogenins menghambat ATP (adenosina trifosfat, red). ATP sumber energi di dalam
tubuh. Sel kanker membutuhkan banyak energi sehingga membutuhkan banyak ATP,’
kata Sastrodihardjo. Acetogenins masuk dan menempel di reseptor dinding sel dan
merusak ATP di dinding mitokondria. Dampaknya produksi energi di dalam sel kanker
pun berhenti dan akhirnya sel kanker mati. Hebatnya acetogenins sangat selektif, hanya
menyerang sel kanker yang memiliki kelebihan ATP. Senyawa itu tak menyerang sel-sel
lain yang normal di dalam tubuh. ‘Acetogenins mengganggu peredaran sel kanker dengan
cara mengurangi jumlah ATP. Hal ini yang membuat senyawa dalam daun sirsak
dianggap selektif dan hanya memilih sel kanker untuk diserang,’ kata Sastrodihardjo.
Bukan hanya selektif, acetogenins juga dahsyat! The Journal of Natural Product
membeberkan riset Rieser MJ, Fang XP, dan McLaughlin, peneliti di AgrEvo Research
Center, Carolina Utara, Amerika Serikat, bahwa daun sirsak membunuh sel-sel kanker
usus besar hingga 10.000 kali lebih kuat dibanding adriamycin dan kemoterapi.
Tren sirsak
Berbagai lembaga riset di tanahair juga mulai menguak rahasia daun sirsak dan
kerabatnya. Sekadar menyebut contoh, periset di Pusat Studi Biofarmaka IPB, Prof Dr
Latifah K Darusman, hingga kini meriset komponen kimia yang dominan di daun sirsak.
Sedangkan peneliti di Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Sismindari, meriset khasiat biji
dan daun srikaya yang kaya ribosome inactivating protein (RIP). ‘RIP mampu merusak
sintesis protein pada sel yang sedang tumbuh sehingga mati,’ kata Sismindari.
Konsumsi daun sirsak bukan hanya untuk para pasien, tetapi juga baik bagi orang sehat.
Menurut Ervizal AM Zuhud, kasiat daun sirsak bagi orang sehat, ‘Menambah kekebalan
tubuh dan mencegah asam urat. Bagi pria, daun sirsak menambah jumlah dan
memperkuat sperma.’ Di Indonesia kini para dokter dan herbalis meresepkan daun sirsak
kepada para pasien. Ada yang meresepkan secara tunggal – hanya daun sirsak, tetapi ada
pula yang meracik kombinasi daun sirsak dengan herbal lain seperti rimpang temuputih
dan sambiloto. Mereka meresepkan daun sirsak antara lain untuk mengatasi beragam
kanker.
Herbalis di Yogyakarta, Lina Mardiana meresepkan daun atau buah sirsak terutama
sebagai pengganti kemoterapi pada pasien kanker. ‘Khasiat daun atau buah sirsak itu
untuk mengeliminasi radikal bebas, mengeringkan sel kanker, menyembuhkan
peradangan di dalam tubuh, dan terutama meningkatkan stamina pasien agar tubuh tidak
lemah,’ kata Lina Mardiana. Para dokter dan herbalis seperti Valentina Indrajati di Bogor,
Jawa Barat, memilih daun yang sedang – tak terlalu tua dan tak terlampau muda. Dari
pucuk, kira-kira daun di baris ke-4 hingga ke-6.
Para herbalis meresepkan daun sirsak bukan melulu untuk mengatasi sel kanker. Herbalis
di Gegerkalong, Kotamadya Bandung, Jawa Barat, H Sarah Kriswanty, misalnya,
meresepkan daun sirsak untuk mengatasi bronkhitis dan kejang. Sedangkan Lina
Mardiana meresepkan daun sirsak untuk pasien yang menderita peradangan, misalnya
radang tenggorokan, usus, pencernaan, ambeien (baca: Sentosa Karena Graviola halaman
24).
Menurut dr Willie Japaries MARS yang juga meresepkan daun sirsak, daun Annona
muricata bersifat netral sehingga sesuai untuk mengatasi beragam jenis kanker. Herbalis
lain yang juga meresepkan daun sirsak antara lain dr Prapti Utami di Jakarta Selatan dan
Maria Andjarwati (Kelapagading, Jakarta Utara. Para herbalis dan dokter itu sebagian
besar meresepkan daun sirsak baru pada 2 – 4 tahun silam. Pada umumnya mereka tak
meracik, tetapi pasien yang menyiapkan sendiri sejak pencarian daun hingga merebus.
Harap mafhum hingga saat ini di pasaran belum tersedia ekstraksi daun sirsak dalam
kapsul seperti kapsul bermerek Graviola yang beredar di mancanegara. Oleh karena itu,
mereka mempersiapkan sendiri. Pasien yang belum memiliki pohon biasanya membeli
bibit sirsak. Dampaknya permintaan bibit juga meningkat. Produsen bibit buah-buahan di
Pontianak, Kalimantan Barat, Simbul Haryadi mengatakan permintaan bibit sirsak pada
September 2010 mencapai 400 bibit. Padahal, biasanya hanya 10 bibit per bulan. ‘Stok
bibit di kebun sampai habis, sekarang saya sedang memperbanyak lagi,’ kata Haryadi.
Begitu juga permintaan di nurseri Tebuwulung milik Eddy Soesanto di Cijantung, Jakarta
Timur, yang mencapai 600 – 700 bibit per bulan. Lonjakan permintaan signifikan itu
terjadi dalam 4 bulan terakhir. Produsen bibit buah di Bogor, Jawa Barat, Syahril sama
juga. Permintaan bibit durian belanda itu fantastis, sejak Agustus 2010 mencapai 3.000 –
5.000 tanaman per bulan; sebelumnya, 500 bibit per bulan. Harga bibit setinggi 40 – 50
cm di berbagai penangkar Rp20.000 – Rp30.000. Menurut para penangkar tingginya
permintaan bibit sirsak berkaitan dengan pemanfaatan daun atau buah sebagai obat
tradisional. Benar kata Yeni Sumarni yang juga mengonsumsi daun sirsak, ‘Obat kanker
itu ternyata murah meriah, kita tak perlu mengeluarkan uang jutaan rupiah.’ (Sardi
Duryatmo/Peliput: Endah Kurnia Wirawati, Lastioro Anmi Tambunan, & Tri
Susanti- Sumber: Trubus-Online)