Anda di halaman 1dari 8

“Iman Merupakan Landasan Hidup Yang Pokok”

Ma’asyirol muslimin, sidang jum’at yang dimuliakan oleh Allah SWT….

Dalam khutbah jum’at kali ini, kami mengajak saudara-saudara seiman

seperjuangan untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Allah SWT. Taqwa

dalam arti memelihara diri dari segala bentuk kemunafikan dan kemsyrikan

dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauh segala larangan-Nya.


Juga taqwa dalam melahirkan amal-amal shalih sebagai pembuktian

kebenaran iman, sebab segala tindak tanduk manusia, baik yang jahat maupun

yang baik, semuanya merupakan pencerminan keimanan kepada Allah SWT.

Allah SWT. Berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Anfal ayat 2

Dari ayat ini, kita mengetahui bahwa tanda-tanda orang yang beriman itu ialah

mereka yang hatinya gemetar jika mendengar nama Allah diucapkan. Juga

mereka yang bertambah iman tatkala mereka mendengar ayat-ayat Allah

dikumandangkan.

Ma’asyirol muslimin….

Gemetar hati mereka tatkala disebut nama Allah, ini menandakan bahwa

dia takut kepada Allah dan tunduk atas ketentuan-ketentuan-Nya. Jika sudah

demikian keadaan seseorang hamba, maka ia akan melakukan hal-hal yang baik

saja, takut kepada Allah, takut kepada siksa neraka-Nya. Dan ia juga melakukan

hal-hal yang diridlo’i-Nya, juga disebut sebagai amalan-amalan sholeh.

Allah swt. Berfiman dalam Al-qur’an surat Al-Anfal ayat 3 yang artinya

sebaga berikut:
“(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizki

yang kami berikan kepada mereka”.

Demikianlah perbuatan nyata dari orang yang beriman. Yaitu

menegakkan shalat dan menafkahkan sebagian rizki. Ia meyakini bahwa segala

rizki yang ia miliki ada pemberian dari Allah.

Shalat, ibadah ini adalah ibadah pokok dalam Islam, jika seseorang baik

shalatnya, maka baik pula seluruh amalannya. Dan jika sebaliknya, shalatnya

ternyata jelek. Maka jelek pula amalannya yang lain.

Sidang jum’at yang dimuliakan oleh Allah…

Shalat, selain merupakan ibadah yang pokok, ia juga sebagai penentu

tebal tidaknya iman seseorang. Karena didalam shalat tersimpul ucapan dan

gerakan sebagai tanda pengabdian. Penyerahan diri serta pengakuan yang tulus

dan ikhlas bahwa seluruh amal perbuatan, bahkan matinya hanya untuk Allah

swt.

Maka, telah jelaslah bahwa orang yang melaksanakan shalatnya ini

dengan baik dan benar, makan terpelihara dari kemusrikan, terjauh dari sifat-

sifat tercelah, dan ia terhindar dari sifat-sifat sombong dan angkara murka.

Selanjutnya ia akan menjadi hamba Allah yang taat, tawadhu’, rendah

diri, jauh dari sifat-sifat tercela, seperti iri hatim sombongm riya’ dan sum’ah dst..

Disamping itu, ia juga gemar menolong sesamanya dengan kelebihan

harta yang diberikan oleh Allah swt. Kepadanya. Dan tidak riya’ dan sum’ah
ketika memberikan pertolongan kepada orang lain, ia hanya mengharapkan

keridlo’an dari Allah swt.

Maka telah nyatalah bahwa iman merupakan landasan hidup yang

sempurna. Jika seseorang telah memiliki keimanan yang tinggi kepada Allah swt.

Maka ia akan memiliki semangat giat beribadah dan giat menolong sesamanya.

Hadirin, rahimakumullah…

Kita hendaknya selalu menyadari, bahwa dalam kehidupan ini selalu

muncul dan menghadang duri-duri rintangan, yang pada akhirnya akan

menjerumuskan seseorang terpeleset kedalam lembah kehancuran. Misalnya

seseorang yang sudah tidak mempunyai pekerjaan, tidak punya penghasilan yang

dapat mencukupi kebutuhan keluarganya, maka tidak menutup kemungkinan

orang tersebut mengambil jalan pintas, dengan mencuri, merampok, menodong

dan lain sebagainya.

Untuk itu perlu adanya benteng yang kokoh untuk membentengi diri kita

dari kesesatan, apapun keadaanya. Dan benteng yang kat dan kokoh itu tidak lain

adalah iman kepada Allah swt.

Disaat orang jatuh miskin, maka ia tidak akan minta kepada dukun. Ia

akan minta pertolongan hanya pada Allah, karena ia telah percaya kepada Allah

bahwa Dialah yang member rizki kepada makhluq-Nya.

Allah swt. Berfirman dalam Al-qur’an surat At-Taghobun ayat 11 yang

artinya :
“tidak ada suatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dngan izin

Allah, dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi

petunjuk ke dalam hatinya. Dan Allah mengetahui segala sesuatu”

Jika kita merenungi ayat diatas dengan penuh kesadaran, maka seseorang

yang beriman kepada Allah tidak akan tergelincir ke lembah kesesatan jika ia

terkena musibah karena Allah swt. Memberi petunjuk kepada hatinya.

Orang yang beriman akan yakin bahwa segala cobaan itu datangnya dari

Allah swt. Untuk menguji keimanannya untuk membuktikan apakah ia benar-

benar beriman keimanannya untuk membuktikan apakah ia benar-benar

beriman kepada-Nya.

Orang yang beriman akan membentengi dirinya dari musibah dengan

benteng kesabaran, yaitu sabar dalam arti tahan terhadap penderitaan, tabah

dan ulet juga berkemauan kerja keras untuk mencapai keinginannya dengan

tetap berpegang pada ajaran Islam.

Sikap-sikap inilah yang merupak ciri orang yang beriman, sebagai bukti

bahwa ia hanya mmpercayakan semuanya kepada Allah swt. Menyerahkan diri

secara total, apapun yang dikehendaki oleh Allah untuknya ia terima dengan

lapang dada.
Pribadi-pribadi seperti inilah yang diharapkan dalam mewujudkan sebuah

masyarakat yang aman, tentram dan damai masyarakat yang diridhoi oleh Allah

swt…..

Sidang ju’at yang dimulikan oleh Allah…

Oleh sebab itu dalam kesempatan khutbah yang singkat ini, sayang

mengajak diri saya dan hadirin semua untuk memelihara dan berupaya untuk

meningkatkan iman kepada Allah, atgar kita menjadi golongan orang-orang yang

selamat dunia dan akhirat, dan dalam perjalanan hidup ini kita selalu mendapat

petunjuk dari Allah ke dalam hati kita.

Marilah kita terapkan prinsip iman ini dalam kehidupan kita sehari-hari

dan meningkatkan kekhusyukan shalat kita, bukan hanya shalat-shlat wajib saja,

namun juga shalat-shalat sunah. Karena shalat itu dapat menghindarkan kita dari

perbuatan keji dan mungkar.

Jika kita telah melaksanakan shalat dengan baik, namun kita belum

terhindar dari perbuatan keji dan mungkar, maka kita berarti bukan semakin

dekat kepada Allah, malah kita akan semakin jauh dari Allah.

Hadirin yang mulia……

Sungguh sangat besar fungsi dan nilai dalam shalat dalam membentuk

pribadi-pribadi yang luhur dan terpuji, bahkan shalat itupun menjadi ukuran

ketaatan seseorang hamba kepada Allah swt.

Dari sini, maka nyatalah orang yang senantiasa menegakkan shalat

dengan baik dan benar jiwanya akan tenang, dan ia akan selalu berusaha untuk
menjalani kehidupan didunia ini menurut aturan-aturan dan garis yang telah

ditetapkan oleh Allah swt.

Bahkan lebih dari itu, ia juga ringan tangan dalam membantu sesamanya,

jiwa dan hartanya tidak hanya dinikmati sendirian.

Orang-orang yang demikian itulah yang dibutuhkan dalam masyarakat,

mereka juga orang-orang yang optimis dalam memandang masa depannyam jiwa

dan hatinya tidak akan sedih dan khawatir dalam menghadapi kepahitan dan

[erjuangan dalam hidup yang penuh dengan rintangan ini, karena ia telah

memiliki benteng yang kokohm yaitu kesabaran. Mereka akan mendapatkan

balaan atau ganjaran yang besar di sisi Allah, sebagaimana firman Allah swt.

Dalam Al-qur’an surat Al-baqarah ayat 277, yang artinya :

“sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shalih,

mendirikan shalat, menunaikan zakat, mereka mendapat pahala disisi Tuhannya.

Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.

Jika seluruh kaum muslimin di dunia dapat melakukan di atasm maka

tidak mustahil cita-cita umat Islam akan terwujud, sebab seluruh perjuangan
menuju cita-cita memerlukan sebuah landasan yang baik dan benar, sedangkan

landasan-landasan yang baik dan benar itu tidak lain hanyalah iman.

Sidang jum’at yang dimuliakan oleh Allah…..

Dengan pemahaman inilah kita harapkan tumbuhnya kesadaran untuk

senantiasa mentaati serta selalu tunduk kepada garis-garis atau aturan yang

telah ditetapkan oleh Allah swt. Kepada kita, sehingga kita tergolong menjadi

hamba-hamba-Nya yang mukmin dan muslim yang akan menerima pahala yang

agung berupa surga yang kita kekal hidup didalamnya.

Ma’asyirol muslimin, rahimakumullah….

Kita harus menyadari pula bahwa iman itu dapat bertambah dan

berkurang, semua itu tergantung kemauan kita untuk senantiasa memelihara

dan meningkatkannya.

Oleh sebab itu, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan kita kepada Allah swt. Agar kita menjadi hamba-hamba-Nya yang

mempunyai derajat tinggi disisi-Nya.

Hadirin sidang jum’at yang dimuliakan oleh Allah…..

Diakhir khutbah ini, marilah kita memohon kehadirat Allah agar iman kita

baik dan akan bertambah baik, dan kita memohon kepada-Nya pula agar

menerima segala amal ibadah yang telah kita kerjakan, dan selalu memberi

petunjuk kepada kita kepada jalan yang benar.

Anda mungkin juga menyukai