Anda di halaman 1dari 2

Haruskah

Kelakar camar bernyanyi di atas tebing menyuarakan kedamaian akhir hari

Semburat cahaya jingga menghias langit gilang gemilang menyambut


malam

Bunga tulip berkuncup-kuncup bersesakan di taman seolah berbaris berlutut


kala mentari turun keperaduan

Dahan berbisik saat angin bergesek lembut hendak menyanyikan nyanyian


selamat malam

Semua mahluk pulang kesarang menenggelamkan tubuh berkemas hendak


istirahat panjang

Berganti burung hantu yang sendiri terjaga didahan-dahan


menyenandungkan harapan menghibur diri

Bahkan bururng hantu pun berani bertaruh andai ia dapat bernyanyi pagi
hari bukan malam kelam

Bahkan ikan pun rela menggelepar andai ia dapat berjalan didarat melihat-
lihat dunia yang hangat

Bahkan siput ingin memiliki sepasang kaki untuk dapat berlari kencang
sebelum mentari pulang

Bahkan cacing pun ingin punya sayap agar dapat melihat dunia dari atas
bukan melihat dunia dari bawah

Manusia memiliki semua yang diinginkan semua mahluk berenang, berjalan,


berlari, bernyanyi, bahkan terbang mengitari bumi tapi tak pernahkah
manusia mempunyai kesadaran untuk menghargai keadaan yang bahkan
mahluk lain rela bertaruh hanya untuk merasakan apa yang tak pernah
mereka rasakan.. kita sebagai manusia hanya bisa mengeluh mencaci apa
yang telah kita miliki dan kita lalui tanpa berfikir bahwa inilah hidup,
mengapa lebih banyak berkeluh kesah dari pada bersyukur. Haruskah kita
merasakan dulu menjadi ikan yang hanya bisa hidup di air yang dingin tanpa
bisa melihat daratan, haruskah kita menjadi burung hantu yang hanya punya
satu waktu untuk dapat terjaga. Cobalah untuk lebih adil dalam hidup untuk
menyatakan keberagaman makna hidup.

Anda mungkin juga menyukai