10 Albert Einstein 1879
10 Albert Einstein 1879
Nah, karena kedua pesawat ruang angkasa itu melaju pada arah yang bersamaan, akan
tampak bahwa beda kecepatan antara kedua pesawat itu 80.000 kilometer per detik dan
pesawat yang lebih cepat tak bisa tidak akan bergerak menjauhi pesawat yang lebih
lambat pada kadar kecepatan ini.
Tetapi, teori Einstein memperhitungkan, jika pengamatan dilakukan dari kedua pesawat
ruang angkasa, mereka akan bersepakat bahwa jarak antara keduanya bertambah pada
tingkat ukuran 100.000 kilometer per detik, bukannya 80.000 kilometer per
detik.
Tak ada keliru pengamatan. Walhasil, tak ada apa pun yang kurang, alat
rusak atau kabel melintir. Mulus, polos, tak mengecoh. Menurut Einstein,
hasil kesimpulan yang tersebut di atas tadi semata-mata sebagai akibat dari
sifat dasar alamiah ruang dan waktu yang sudah bisa diperhitungkan lewat
rumus ihwal komposisi kecepatannya.
Orang karuan saja tak bakal bisa membikin sebuah bom atom atau pusat tenaga nuklir
semata-mata berpegang pada rumus E = mc2. Haruslah dikaji pula dalam-dalam, banyak
orang memainkan peranan penting dalam proses pembangkitan energi atom. Namun,
bagaimanapun juga, sumbangan pikiran Einstein tidaklah meragukan lagi. Tak ada yang
cekcok dalam soal ini. Lebih jauh dari itu, tak lain dari Einstein orangnya yang menulis
surat kepada Presiden Roosevelt di tahun 1939, menunjukkan terbukanya kemungkinan
membikin senjata atom dan sekaligus menekankan arti penting bagi Amerika Serikat
selekas-lekasnya membikin senjata itu sebelum didahului Jerman. Gagasan itulah
kemudian mewujudkan "Proyek Manhattan" yang akhirnya bisa menciptakan bom atom
pertama.
"Teori relativitas khusus" mengundang beda pendapat yang hangat, tetapi dalam satu segi
semua sepakat, teori itu merupakan pemikiran yang paling meragukan yang pernah
dirumuskan manusia. Tetapi, tiap orang ternyata terkecoh karena "teori relativitas umum"
Einstein merupakan titik tolak pikiran lain bahwa pengaruh gaya berat bukanlah lantaran
kekuatan fisik dalam makna yang biasa, melainkan akibat dari bentuk lengkung angkasa
luar sendiri, suatu pendapat yang amat mencengangkan!
Teori umum tentang relativitas berdiri terpisah dalam beberapa hal dengan semua
hukum-hukum ilmiah. Pertama, Einstein merumuskan teorinya tidak atas dasar
percobaan-percobaan, melainkan atas dasar-dasar kehalusan simetri dan matematik.
Pendeknya berpijak diatas dasar rasional seperti lazimnya kebiasaan para filosof Yunani
dan para cendekiawan abad tengah perbuat. Ini berarti, Einstein berbeda cara dengan
metode ilmuwan modern yang berpandangan empiris. Tetapi, bedanya ada juga: pemikir
Yunani dalam hal pendambaan keindahan dan simetri tak pernah berhasil mengelola dan
menemukan teori yang mekanik yang mampu bertahan menghadapi percobaan pengujian
yang rumit-rumit, sedangkan Einstein dapat bertahan dengan sukses terhadap tiap-tiap
percobaan. Salah satu hasil dari pendekatan Einstein adalah bahwa teori umum
relativitasnya dianggap suatu yang amat indah, bergaya, teguh dan secara intelektual
memuaskan semua teori ilmiah.
Teori relativitas umum juga dalam beberapa hal berdiri secara terpisah. Kebanyakan
hukum-hukum ilmiah lain hanya kira-kira saja berlaku. Ada yang kena dalam banyak hal,
tetapi tidak semua. Sedangkan mengenai teori umum relativitas, sepanjang pengetahuan,
sepenuhnya diterima tanpa kecuali. Tak ada keadaan yang tak diketahui, baik dalam
kaitan teoritis atau percobaan praktek yang menunjukkan bahwa ramalan-ramalan teori
umum relativitas hanya berlaku secara kira-kira. Bisa saja percobaan-percobaan di masa
depan merusak nama baik hasil sempurna yang pernah dicapai oleh sesuatu teori, tetapi
sepanjang menyangkut teori umum relativitas, jelas tetap merupakan pendekatan yang
paling diandalkan bagi setiap ilmuwan dalam usahanya menuju kebenaran terakhir.
Anggapan lama lewat percobaan yang tersendat-sendat mengatakan bahwa cahaya itu
terdiri dari gelombang elektro magnit, dan gelombang serta partikel merupakan konsep
yang berlawanan. Sedangkan hipotesa Einstein menunjukkan suatu perbedaan yang
radikal dan amat bertentangan dengan teori-teori klasik. Bukan saja hukum foto
elektriknya terbukti punya arti penting dalam penggunaan, tetapi hipotesanya tentang
photon punya pengaruh besar dalam perkembangan teori kuantum (hipotesa bahwa dalam
radiasi, energi elektron dikeluarkan tidak kontinyu melainkan dalam jumlah tertentu)
yang saat ini merupakan bagian tak terpisahkan dari teori itu.
Dalam hal menilai arti penting Einstein, suatu perbandingan dengan Isaac Newton
merupakan hal menyolok. Teori Newton pada dasarnya mudah dipahami, dan
kegeniusannya sudah tampak pada awal mula perkembangan. Sedangkan "teori
relativitas" Einstein teramat sulit dipahami biarpun lewat penjelasan yang cermat dan
hati-hati. Lebih-Lebih rumit lagi jika mengikhtisarkan aslinya! Tatkala beberapa gagasan
Newton mengalami benturan dengan gagasan ilmiah pada jamannya, teorinya tak pernah
tampak luntur atau goyah dengan pendiriannya. Sebaliknya, "teori relativitas" penuh
dengan hal yang saling bertentangan. Ini merupakan bagian dari kegeniusan Einstein
bahwa pada saat permulaan, ketika gagasannya masih merupakan hipotesa yang belum
diuji yang dikemukakannya selaku orang muda belasan tahun yang samasekali tidak
dikenal, dia tak pernah membiarkan kontradiksi yang nyata-nyata ada ini dan
mencampakkan teorinya. Sebaliknya malahan dia dengan sangat cermat dan hati-hati
merenungkan terus hingga ia mampu menunjukkan bahwa kontradiksi ini hanya pada
lahirnya saja sedangkan sebenarnya tiap masalah selalu tersedia untuk memecahkan
kontradiksi itu dengan cara yang halus namun cerdik dan tegas.
Kini, kita anggap teori Einstein itu pada dasarnya lebih "correct" ketimbang teori
Newton. Jika begitu halnya kenapa Einstein ditempatkan Lebih bawah dalam daftar
tingkat urutan buku ini?
Alasannya tersedia. Pertama, teori-teori Newtonlah yang merupakan peletak dasar dan
batu pertama ilmu pengetahuan modern dan teknologi. Tanpa karya Newton, kita tidak
akan menyaksikan teknologi modern sekarang ini. Bukannya Einstein.
Ada lagi faktor yang menyebabkan mengapa kedudukan Einstein dalam urutan seperti
yang pembaca saksikan. Dalam banyak hal, perkembangan suatu ide melibatkan
sumbangan pikiran banyak orang. Ini jelas sekali misalnya dalam ihwal sejarah
sosialisme, atau dalam pengembangan teori listrik dan magnit. Meskipun Einstein tidak
100% merumuskan "teori relativitas" dengan otaknya sendiri, yang sudah pasti sebagian
terbesar memang sahamnya. Adalah adil mengatakan bahwa ditilik dari perbandingan arti
penting ide-ide lain, teori-teori relativitas terutama berasal dari kreasi seorang, si genius
dan si jempolan, Einstein.
Einstein mendiskusikan teori-teorinya.
Einstein lahir tahun 1879, di kota Ulm, Jerman. Dia memasuki perguruan tinggi di Swiss
dan menjadi warganegara Swiss tahun 1900. Di tahun 1905 dia mendapat gelar Doktor
dari Universitas Zurich tetapi (anehnya) tak bisa meraih posisi akademis pada saat itu. Di
tahun itu pula dia menerbitkan kertas kerja perihal "relatif khusus," perihal efek foto
elektrik, dan tentang teori gerak Brown. Hanya dalam beberapa tahun saja kertas-kertas
kerja ini, terutama yang menyangkut relativitas, telah mengangkatnya menjadi salah
seorang ilmuwan paling cemerlang dan paling orisinal di dunia. Teori-teorinya sangat
kontroversial. Tak ada ilmuwan dunia kecuali Darwin yang pernah menciptakan situasi
kontroversial seperti Einstein. Akibat itu, di tahun 1913 dia diangkat sebagai mahaguru di
Universitas Berlin dan pada saat berbarengan menjadi Direktur Lembaga Fisika "Kaisar
Wilhelm" serta menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia. Jabatan-jabatan ini
tidak mengikatnya untuk sebebas-bebasnya mengabdikan sepenuh waktu melakukan
penyelidikan-penyelidikan, kapan saja dia suka.
Karena Einstein seorang Yahudi, kehidupannya di Jerman menjadi tak aman begitu Hitler
naik berkuasa. Di tahun 1933 dia hijrah ke Princeton, New Jersey, Amerika Serikat,
bekerja di Lembaga Studi Lanjutan Tinggi dan di tahun 1940 menjadi warga negara
Amerika Serikat. Perkawinan pertama Einstein berujung dengan perceraian, hanya
perkawinannya yang kedua tampaknya baru bahagia. Punya dua anak, keduanya laki-laki.
Einstein meninggal dunia tahun 1955 di Princeton.
Einstein senantiasa tertarik pada ihwal kemanusiaan dunia di sekitarnya dan sering
mengemukakan pandangan-pandangan politiknya. Dia merupakan pelawan teguh
terhadap sistem politik tirani, seorang pendukung gigih gerakan Pacifis, dan seorang
penyokong teguh Zionisme. Dalam hal berpakaian dan kebiasaan-kebiasaan sosial dia
tampak seorang yang individualistis. Suka humor, sederhana dan ada bakat gesek biola.
Tulisan pada nisan makam Newton yang berbunyi: "Bersukarialah para arwah karena
hiasan yang ditinggalkannya bagi kemanusiaan!" sebetulnya lebih kena untuk Einstein.