Anda di halaman 1dari 2

 Implementasi Balanced Scorecard Dalam Manajemen Strategik

Pada hakikatnya organisasi merupakan institusi pencipta kekayaan (wealth-creating institution). Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif,
organisasi tidak hanya diharapkan sebagai institusi pencipta kekayaan, namun jauh lebih dari itu, organisasi diharapkan sebagai institusi
pelipatganda kekayaan (wealth-multiplying institution). Langkah-langkah pelipatgandaan kekayaan besar dan cemerlang ditentukan oleh:
1. Kompetensi personel dalam mengubah intangible assets menjadi tangible assets
2. System Manajemen.
Pemacu kinerja keuangan organisasi modern (intangible assets) yaitu human capital, information capital, dan organization capital. Kompetensi
personel dalam mengubah intangible assets tersebut menjadi value bagi customer merupakan pemacu dihasilkannya kinerja keuangan luar biasa
berkesinambungan.
Kompetensi personel dalam mengelola intangible assets seringkali terhambat oleh sistem manajemen yang digunakan organisasi. Jika sistem
manajemen tidak mengarahkan personel untuk mengubah intangible assets menjadi tangible assets melalui langkah-langkah besar dan
cemerlang, tujuan untuk melipatgandakan kekayaan organisasi tidak akan terwujud.
Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif dan turbulen, perusahaan memerlukan manajemen strategik yang mempunyai tipe
perencanaan yang tidak sekadar untuk merespon perubahan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, namun lebih dari itu. Perusahaan
memerlukan manajemen strategik yang mempunyai tipe perencanaan untuk menciptakan masa depan perusahaan melalui perubahan-
perubahan yang dilaksanakan sejak sekarang. Di dalam manajemen tradisional, manajemen strategik merupakan tanggung jawab manajemen
puncak. Sedangkan, dalam manajemen strategik berbasis Balanced Scorecard, proses manajemen dilaksanakan oleh semua manajer dan
karyawan. Perumusan dan pengimplementasian strategi memerlukan kontribusi dari seluruh manajer dan karyawan. Bahkan untuk
membangun komitmen karyawan dalam mengimplementasikan strategi, diperlukan leader yang dapat dipakai sebagai contoh dan diperlukan
pula partisipasi seluruh karyawan dalam perumusan strategi.
Manajemen strategik berbasis Balanced Scorecard terdiri dari enam tahap:
1. Perumusan Strategi.
2. Perencanaan Strategi.
3. Penyusunan Program.
4. Penyusunan Anggaran.
5. Pengimplementasian.
6. Pemantauan.
Sistem manajemen strategik berbasis balance scorecard adalah manajemen strategik yang dilaksanakan secara bersistem yang menggunakan
balanced scorecard dalam sistem perencanaan strategik sebagai alat penerjemah misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi
organisasi

lebih dari setahun yang lalu


Aden

Strategic Management Concept & Balanced Scorecard

Manajemen strategik adalah suatu proses yang digunakan oleh manajemen dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan
strategi bersaing dalam penyediaan customer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi. Pada dasarnya manajemen strategik adalah suatu
upaya manajemen dan karyawan untuk membangun masa depan organisasi. Strategi adalah pola pengerahan dan pengarahan sumber daya
untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi (Mulyadi, 2005). Dari definisi yang diuraikan diatas tersebut terdapat empat frasa penting
sebagai berikut (Mulyadi, 2005):1. Manajemen strategik merupakan suatu proses.2. Proses digunakan untuk merumuskan dan
mengimplementasikan strategi.3. Strategi digunakan dalam penyediaan costumer value terbaik mewujudkan visi organisasi.4. Manajer dan
karyawan adalah pelaku manajemen strategic. Menurut Dess et al, 2006, manajemen strategik terdiri dari analisa-analisa, putusan-putusan dan
tindakan-tindakan yang dilakukan organisasi dalam rangka untuk menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
Ada empat atribut dari manajemen strategik: Mengarahkan kepada keseluruhan sasaran dan tujuan.

Melibatkan berbagai stakeholder dalam pengambilan keputusan.


Perlu untuk menggabungkan pandangan jangka pendek dan jangka panjang.
Menyadari pertukaran antara afisiensi dan efektifitas. Sedangkan menurut Pearce & Robinson, 2006, manajemen strategik diartikan sebagai
sekumpulan keputusan dan tindakan yang dihasilkan dalam formulasi dan implementasi dari rancangan rencana untuk mencapai sasaran
perusahaan. Hal ini menyangkut sembilan tugas yang kritikal:1. Memformulasikan misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas tentang
tujuannya, philosophi, dan sasarannya.2. Mengadakan analisa yang mencerminkan kondisi internal dan kemampuan perusahaan.3. Menguji
lingkungan ekternal perusahaan, termasuk persaingan dan factor kontektual umum.
4. Analisa pilihan perusahaan dengan mencocokan sumber dayanya dengan lingkungan ekternal.
5. Identifikasi pilihan yang paling disukai dengan cara mengevaluasi setiap pilihan dala bayangan misi perusahaan.
6. Pilih sekelompok tujuan jangka panjang dan strategi besar yang akan mencapai tujuan yang diidamkan.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang selaras dengan tujuan jangka panjang yang terpilih serta strategi besar.
8. Implementasikan strategi yang dipilih dengan kerangka alokasi sumber anggaran yang mana selaras dengan tugas, orang, struktur, teknologi,
dan sistem penghargaan.
9. Mengevaluasi sukses proses strategi sebagai masukan untuk pengambilan keputusan.
Perhatian yang bertambah menyangkut isu lingkungan manajemen dari seluruh organisasi telah membawa pemimpin untuk mengganti
terminologi business policy menjadi yang lebih conprehensif, strategic Management. Manajemen strategik adalah sekumpulan keputusan
manajerial dan tindakan yang menentukan kinerja perusahaan jangka panjang. Mencakup environmental scanning, strategy formulation,
strategy implementation, and evaluation and control. (Wlheelen & Hunger, 1991). Wlheelen & Hunger, 1991, berpendapat bahwa proses
manajemen strategik merupakan rangkaian environmental scanning, strategy formulation, strategy implementation, and evaluation and control.
Ia mengajak berpikir dari awalnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan strategik kunci sebagai berikut : Dimana posisi organisasi saat ini ?
Jika tidak ada perubahan yang dilakukan, dimana organisasi berada satu tahun lagi; dua tahun lagi; lima tahun lagi; sepuluh tahun lagi; apakah
jawabannya memuaskan dan dapat diterima ? Jika jawabannya tidak dapat diterima, apa tindakan spesifik yang harus diambil manajemen ?
apa resiko yang harus ditanggung untuk itu ?
Sedangkan perusahaan atau organisasi tidak akan sukses berkelanjutan apabila situasi berubah seperti : Perusahaan bertambah besar, lapisan
manajemen bertambah banyak, atau, lingkungan perusahaan baik internal maupun ektetrnal berubah nyata. Wlheelen & Hunger, 1991,
berpendapat bahwa perencanaan strategik meliputi empat tahapan proses utama sebagai berikut: environmental scanning, strategy formulation,
strategy implementation, and evaluation and control. Analisa Lingkungan (Environmental Scanning)Analisa Lingkungan Luar Organisasi:
Lingkungan ekternal (external environmental) meliputi dua variable, peluang dan ancaman (Opportunity and Threats) yang berada di luar
organisasi dan cenderung bukan dalam control jangka pendek manajemen puncak. Hal ini melibatkan dua faktor : Lingkungan tugas (task
environment) meliputi dua elemen atau sekumpulan yang secara langsung mempengaruhi dan dipengaruhi oleh operasi utama organisasi,
seperti : pemegang saham, pemerintah, pemasok, pesaing, komunitas local, pelanggan, kreditor, serikat pekerja, asosiasi, dan kelompok yang
berkepentingan. Lingkungan sosial (societal environment) meliputi kekuatan umum yang tidak bersentuhan langsung dengan organisasi tapi
mampu bahkan sering mempengaruhi kegiatan jangka panjang organisasi, seperti kekuatan ekonomi, kekuatan sosial dan budaya, kekuatan
teknologi, kekuatan politik dan hukum. Analisa Lingkungan Dalam Organisasi : Lingkungan dalam dari organisasi meliputi variabel kekuatan
dan kelemahan (Strengths and Weaknesses), yang meluputi : Struktur korporati (corporate structure) adalah cara menata komunikasi, otoritas
dan arus kerja. Budaya korporat (corporation’s culture) adalah bentuk dari kepercayaan, harapan, dan nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota
organisasi. Sumber daya korporat (Corporate resources) adalah yang berbentuk harta perusahaan, mulai dari bahan baku untuk memproduksi
produk perusahaan atau jasa. Harta ini meliputi orang, bakat manajemen, asset keuangan, fasilitas pabrik, tenaga dan kemampuan. Formulasi
Strategi (Strategy Formulation)Formulasi strategi (strategy formulation) adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk efektifitas
manajemen dari lingkungan peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan organisasi. Termasuk di dalamnya menjabarkan misi
organisasi, tujuan spesifik yang dapat dicapai, pengembangan strategi, menetapkan kebijakan. Misi (mission). Misi korporat adalah untuk
menyatakan, mengapa alas an dan tujuan organisasi ini ada. Misi yang sempit membatasi lingkup aktifitas korporat dalam hal produk, jasa yang
ditawarkan, penggunaan teknologi, dan pasar yang dilayani. Misi yang luas akan memperluas cakupan aktifitas perusahaan untuk memasukan
banyak produk dan jasa, pasar dan teknologi. Tujuan (objectives). Misi korporat adalah menentukan parameter dari setiap tujuan spesifik yang
harus ditentukan oleh manajemen puncak yang menyatakan apa yang harus dicapai dan kapan harus dicapai. Beberapa contoh dari sasaran
biasanya menyangkut : profitability (net profits), efficiency (low costs, etc.), growth (increase in total assets, sales, etc.), shareholder wealth
(dividends plus stock price appreciation), utilization of resources (ROE or ROI). Strategi (Strategies). Sebuah strategi dari korporat dapat
berbentuk perencanaan utama yang menyeluruh yang dapat dimulai dengan pertanyaan, bagaimana korporat akan mencapai misi dan
tujuannya, atau dengan kata lain, strategi adalah cara korporat untuk mencapai misi dan tujuannya.
Kebijakan (Policies). Sebagai kelanjutan dari strategi, kebijakan penyajikan panduan yang luas untuk pengambilan keputusan melalui
organisasi. Kebijakan yang merupakan panduan yang menyeluruh menghubungkan formulasi strategi dengan implementasi strategi.
Implementasi Strategi (Strategy Implementation) Siapa yang harus melaksanakan perencanaan strategi ? Setiap manajer sampai lini pertama
supervisor akan terlibat dalam mengimplementasilkan strategi korprorat, divisi dan fungsional. Apa yang harus dilakukan ? Manajer divisi dan
manajer fungsi bekerja bersama untuk membangun program, anggaran dan prosedur untuk mengaplikasikan strategi. Program. Sebuah
program merupakan pernyataan dari aktifitas atau langkah yang diperlukan untuk mencapai rencana. Ini berorientasi tindakan strategi.
Anggaran. Merupakan pernyataan program korporat dalam bentuk $/ Rp. Digunakan dalam perencanaan dan control perincian biaya dan
programnya.
Procedur. Kadang disebut juga Standards Operating Procedures. Prosedur merupakan system yang berupa langkah atau teknik yang
menguraikan terperinci bagaimana tugas atau pekerjaan harus dilakukan. Evaluasi dan Kontrol (Evaluation and Control) Evaluasi dan control
adalah proses dimana aktifitas korporat dan hasil kinerja di monitor sihingga kinerja yang sesungguhnya dabat dibandingkan dengan kinerja
yang diharapka. Apabla ada proses yang menyimpang, atau kondisi lingkungan yang berubah, maka sasaran dapat segera disesuaikan serta
strategi pendekatan dapat juga disesuaikan dengan tantangan baru yang timbul Dalam hal hasil nyata tidak memenuhi kinerja yang diharapkan,
degan proses ini manajemen dapat melakukan analisa menyeluruh untuk mengukur kinerja keseluruhan dan melakukan evaluasi atas hasil
tersebut serta menjadikan patokan dalam menyusun rencana strategi periode berikutnya. Balanced Scorecard Pada mulanya balanced scorecard
dibuat untuk membantu dan mengisi kelemahan sistem penilaian kinerja yang hanya fokus pada kinerja keuangan saja. Dalam
perkembangannya balanced scorecard tidak hanya mengukur kinerja saja tapi mulai meluas sebagai bagian dari pendekatan dan penyusunan
perencanaan strategik. Konsep balanced scorecard terus berkembang sejalan dengan perkembangan dalam pengimplementasian konsep ini.
Balanced scorecard merupakan kartu untuk mencatat score untuk mengukur hasil kinerja seseorang atau bisnis dengan cara yang berimbang.
Balanced scorecard merupakan alat manajemen kontemporer yang didesain untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam
melipatgandakan kinerja keuangan luar biasa secara berkesinambungan. Menurut Kaplan dan Norton (1996), balanced scorecard
merupakan:”… a set of measures that gives top managers a fast but comprehensive view of the business… includes financial measures that tell the
results of actions already taken… complements the financial measures with the operational measures on customers satisfaction, internal process,
and the organization’s innovation and improvement activities-operational measures that are the drivers of the future financal performance.”
Sementara, Anthony, Banker, Kaplan, dan Young (1997), mendefinisikan balanced scorecard sebagai: “a measurement and management system
that views a business unit’s performance from four perspectives: financial, customers, internal business process, and learning and growth.”
Dengan demikian, balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan
komprehensif mengarahkan performance bisnis. Salah satu tujuan akhir dari penerapan manajemen strategik adalah penciptaan kinerja
perusahaan yang excellence dan yang berkesinambungan. Untuk itu diperlukan penerapan performance management yang salah satunya dapat
menggunakan model balanced scorecard. Efektifitas performance management sangat bergantung pada cara bagaimana dan proses performance
itu diukur. Dalam aplikasinya, balanced scorecard system akan memandu pembuatan indikator keberhasilan dari perusahaan, dimulai dari
tingkat corporate, turun sampai ketingkat fungsional.

lebih dari setahun yang lalu

Anda mungkin juga menyukai