Disusun Oleh :
Arniati 209121419500
APRIL 2011
MANAJEMEN LEMBAGA-LEMBAGA DAN ORGANISASI PENDIDIKAN
1. PENDAHULUAN
A. LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN
Lembaga pendidikan adalah badan atau instansi baik negeri atau swasta yang
melaksanakan kegiatan mendidik. Pengertian lain lembaga pendidikan adalah
lembaga pendidikan bukan hanya lembaga-lembaga formal seperti sekolah, tetapi
juga lembaga lain seperti kursus resmi, kursus privat dan lain-lain yang mempunyai
cirri adanya kegiatan belajar.
Terbentuknya lembaga pendidikan terdiri dari beberapa komponen yang
saling terkait dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Secara umum komponen-
komponen penting dalam lembaga pendidikan adalah:
1. Komponen siswa, yaitu subjek belajar menurut jenis dan sifat lembaganya
dapat di sebut sebagai: siswa, mahasiawa, peserta kursus.
2. Komponen guru, yaitu subjek yang memberikan pelajaran, yang
sebutannya dapat: guru, dosen, penyaji,penatar.
3. Komponen kurikulum, yaitu materi atau bahan pelajaran yang diajarkan,
yang memberikan cirri pada lembaga pendidikan tersebut dan
mencerminkan kualitas lulusannya.
4. Komponen sarana dan prasarana, yaitu komponen penunjang
terlaksananya proses pengajaran
5. Komponen pengelola yaitu orang-orang yang mengurus penyelenggaraan
lembaga yang menyangkut pengelolaan dalam memimpin,
mengorganisasikan, mengarahkan, membina serta mengurus tata laksana
lembaga. Yang termaksut dalam komponen pengelola yaitu; kepala
sekolah, petugas bimbingan, pustakawan, staf tatausaha, bendaharawan,
pesuruh dan penjaga malam.
Lembaga pendidikan dapat di tinjau dari beberapa segi:
1. Ditinjau dari Penyelengggaraan
Dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 tentang
pendidikan pada Bab XIII Pasal 31 disebutkan sebagai berikut:
1. Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran
2. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu system pengajaran
nasional, yang diatur dengan undang-undang.
Menurut penyelenggaraan lembaga-lembaga pendidikan dapat dibedakan menjadi:
1. Lembaga Pendidikan Negeri yang diselenggarakan oleh:
a. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Sekolah Dasar (SD),
SMP, SMA, SGO, SMKK, SMEA, SMIK dan berbagai Perguruan Tinggi.
b. Departemen-departemen selain Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
antara lain:
1) Departemen Agama menyelenggarakan:
Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD)
Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP)
Madrasah A’liyah (setingkat SMTA)
IAIN (InstitutAgama Islam Negeri) Yahun 2007 berubah nama
menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) setingkat Perguruan
Tinggi.
2) Departemen Hankam menyelenggarakan lembaga pendidikan
setingkat Perguruan Tinggi, yaitu:
AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
UPN “Veteran” (Universitas Pembangunan Nasional)
SMA TN (Taruna Nusantara)
3) Departemen Kesehatan menyelnggarakan:
SMF (Sekolah Menengah Farmasi)
Akademi Perawat
Akademi Kebidanan
Sekolah Perawat Kesehatan
4) Departemen Dalam Negeri menyelenggarakan:
APDN (Akademi Pemerintahan Dalam Negeri)
5) Departemen Pertanian menyelenggarakan:
SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas)
SPbMA (Sekolah Perkebunan Menengah Atas)
Sekolah Perikanan
6) Departemen Perhubungan menyelenggarakan:
Sekolah Penerbangan
Sekolah Pelayaran
Sekolah Perkapalan
7) Departemen Perindustrian menyelenggarakan:
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)
8) Departemen Sosial menyelenggarakan
SMPS (Sekolah Menengah Pekerja Sosoial)
B. ORGANISASI PENDIDIKAN
Organisasi menggambarkan adanya pembidangan fungsi dan tugas dari
masing-masing kesatuan. Menurut Mulyadi A. Nurhadi Organisasi Pendidkan dibagi
menjadi 2 yaitu:
1. Organisasi makro adalah organisasi pendidikan dilihat dari segi
organisasi pendidikan secara luas
2. Organisasi mikro adalah organisasi yang dilihat dengan titik tolah
pada unit-unit yang ada pada suatu sekolah atau lembaga pendidikan
penyelenggata langsung proses belajar mengajar.
Susunan organisasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1947 tentang Organisasi
Departemen pada tanggal 26 agustus 1974.