Monoteisme, dimana satu Tuhan dipercayai dan disembah
sebagai Yang Mahatinggi, secara implisit atau eksplisit hal itu mengesampingkan Yang Mahtinggi lainnya. Politeisme, merupakan kepercayaan pada pluralitas dewa Henoteisme, adalah kepercayaan pada dewa-dewa individual yang dipuja secara bergantian sebagai Dewa Mahatinggi, dewa yang pada suatu saat disembah diperlakukan sebagai Tuhan yang tertinggi. Monolatri, bahwa sementara seorang dewa dipuja, dewa-dewa dari bangsa-bangsa atau kelompok-kelompok lain tetap diakui
1) Pertumbuhan Monoteisme secara Historis
Oleh raja Mesir,Ikhnaton, menyembah pada Matahari => monoteisme eksplisit, yaitu kepercayn semata-mata pada satu Tuhan, yang dengan terang- terangan mengecualikan dewa- dewa lain. Namun tidak berlangsung lama, lenyap bersamaan dengan kematian raja. Monoteisme afektif berarti bahwa dewa yang berdiri di pusat, kepada siapa ia mengarahkan diri, malakukan korban, maka pada kennyatannya uga dianggap satu-satunya Tuhan. Seperti terjadi pada agama Israel. Monoteisme profetis, dapat dipandang sebagai perkembangan dari sikap eksklusif . Dalam agama Islam, ajaran monoteisme yang keras ditunjukan dengan jelas dalam Al-Qur’an, ajaran monoteismenya hanya mempunyai arti dalam latar belakang politeisme Arab yang sebelum Islam. Monoteisme Hindu menekankan ‘kesadaran akan Tuhan’ sebagai cirri khas sifatnya, sedangkan yang lain didasarkan pada ‘hasrat akan keadilan’. Lebih mencurahkan perhatian utamanya pada imanensi ilahi dalam jiwa manusia daripada dalam alam semesta secara keseluruhan. Dalam agama kuno Cina, kepercayaan monoteismennya membawa implikasi etis yang kuat. 2) Konsep Tuhan dalam Mesyarakat Pratulisan Mengenai Tuhan di Afrika 1. Tuhan merupakan misteri 2. kekuatan Tuhan tampak di alam 3. Nama-nama dan gelar Tuhan yang biasa digunakan di Afrika juga menunjukkan bahwa Ia adalah pembentuk tubuh manusia dan pemberi nafas hidup 4. tuhan adalah pemberi aturan/hakim atas tindakan manusia. 5. tuhan sebagai bulan dan matahari 3) Dualisme dalam Konsep Ketuhanan dalam sejarah agama muncul dikotomi dan polarisasi antara satu agama dan agama yang lain. Dualisme memunculkan pertentangan satu sama lain dalam konsep ketuhanan. Dalam arti religius mitos mempunyai implikasi kita harus mengijinkan setan dalam kerangka penciptaan Dalam agama Vedis mitologi dijumpai dalam pertempuran Indra melawan Vrta. Mitos menyimpulkan hasil pertempuran antara Inrda dan Vrta adalah air dibebaskan matahari dibuat bersinar dan sapi-sapi milik Vrta. Mitos didefinisikan pertama, pengangkatan Indra menjadi Dewa Perang bangsa Arya. Kedua menyangkut kilat dan badai.ketiga mitos merupakan tanda pembaharuan tata kosmik yang dahsyat. Jadi agama dan mitologi Hindu awal menampilkan keilahian dan makhluk Ilahi beserta sejumlah pertentangan antara Dewa dan Asura. Tuhan yang Maha Tinggi dalam Hinduisme dianggap memiliki kodrat ganda dengan cirri tak bergerak dan yang lain aktif. 4) Politeisme Fenomena percaya kepada berbagai dewa personal. 1. kesadaran religius seluruh jalan hidup eksistensi manusia berada dalam hubungan dengan Tuhan 2. Pemahaman religius tentang alam 3. agama yang menganggap kehidupan kosmos sebagai Wilayah pokok pewahyuan Ilahi, jadi manusia mengabdi para dewa dengan mempersembahkan korban dan melakukan ritus. 5) Penteisme Kekuatan yang bagaikan udara merasuki segala sesuatu adalah Saturday Kesadaran yang tajam mengenai hal ini mengidentifikasikan Tuhan dengan segala sesuatu Penteisme timur adalah segala sesuatu ada dalam Tuhan yang berarti bahwa Tuhan dan makhluk ciptaan disatukan seperti badan dan jiwa dalam diri manusia.