Anda di halaman 1dari 4

Ribuan Buruh Tuntut Jaminan Sosial

01 May 2010

"Polisi jangan mengintimidasi."

JAKARTA Ribuan buruh yang akan berunjuk rasa hari ini mengusung isu soal jaminan sosial.
Kalangan buruh menganggap penerapan jaminan sosial saat ini masih diskriminatif, terbatas, dan
berorientasi keuntungan. "Seharusnya jaminan sosial dan lain-lain itu berlaku bagi semua profesi
dan seluruh pekerja," kata Sekretaris Jenderal Komite Aksi Jaminan Sosial Said Iqbal di Jakarta
kemarin.

Tuntutan itu menurut rencana akan digemakan oleh puluhan ribu buruh dari berbagai elemen dan
organisasi yang hari ini menggelar peringatan Hari Buruh Sedunia. Mereka bermaksud berjalan
mengelilingi Istana Negara dengan rantai manusia. "Jumlah peserta aksi mencukupi untuk
melakukan hal itu," kata Said.Said mengatakan Komite Aksi merupakan gabungan dari 54
elemen buruh se-Indonesia, yang akan melakukan aksi damai pada peringatan yang disebut May
Day ini. Mereka mengklaim dukungan massa mencapai 75 ribu buruh. "Aksi damai diawali
dengan melakukan long march dari Bundaran Hotel Indonesia ke Istana Negara."

Para buruh dan aktivis meminta Markas Besar Kepolisian RI tidak mengintimidasi massa
-termasuk yang beraksi serentak di kota-kota lain di seluruh Indonesia. Menurut juru bicara Front
Oposisi Rakyat Indonesia, Erwin Usman, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya,
polisi kerap melakukan intimidasi secara halus kepada massa aksi. "Seperti intimidasi pemilik
penyewaan alat pengeras suara atau pengemudi angkutan umum yang biasa disewa massa untuk
melakukan aksi," kata Erwin.Front Oposisi pun meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
Kepala Kepolisi-an RI Jenderal Bambang Hendarso Danu-ri, dan Gubernur DKI Jakarta Fuzi
Bowo memberikan kebebasan kepada buruh dan pekerja untuk melakukan aksi May Day.
"Jangan menutup akses, terutama tol, yang menuju Jakarta."

Kepolisian Daerah Metro Jaya telah mendapat data jumlah buruh dan pekerja yang akan ikut
dalam aksi May Day, yakni sekitar 100 ribu orang. Namun jumlah orang yang benar-benar hadir
dalam aksi biasanya tak sebanyak yang diklaim penyelenggaranya.Front Oposisi Rakyat
Indonesia dan Gerakan Satu Mei menurunkan 10 ribu orang. Massa itu berasal dari 36 serikat
buruh dan 48 organisasi sosial, seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Konsorsium
Pembaruan Agraria, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, Lembaga
Bantuan Hukum, Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, serta
organisasi perempuan dan mahasiswa."Kami juga minta dukungan Aliansi Jurnalis Independen,"
kata Erwin.

Rencananya massa yang tergabung dalam Front Oposisi Rakyat Indonesia berkumpul di depan
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jalan Gatot Subroto pada pukul 08.00 WIB.
Sekitar pukul 09.00 WTB, massa akan berjalan menuju Bundaran Hotel Indonesia untuk
bergabung dengan kelompok aksi lainnya, lalu berorasi di depan Istana Negara.Polda Metro Jaya
akan mengerahkan 15 ribu personelnya untuk mengamankan aksi kali ini. "Kepolisian akan
melayani masyarakat yang ingin menyatakan pendapat pada peringatan May Day," kata Wakil
Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Putut Eka Bayu Seno.

Sumber : http://bataviase.co.id/node/192302

Penjelasan:

Artikel ini memperlihatkan terjadinya gerakan sosial yang terjadi di kalangan buruh. Hal ini tentu saja
dikatakan sebagai sebuah bentuk gerakan sosial karena terdapat sekelompok orang dari suatu kelompok
tertentu yang melakukan sebuah aksi sosial dalam tujuan tertentu, yaitu menuntut keadilan dalam
distribusi jaminan sosial. Jaminan sosial bagi para buruh dirasa masih diskriminatif, terbatas, dan
berorientasi keuntungan. Para buruh ini melakukan gerakan sosial aksi damai yang berupa berjalan
mengelilingi Istana Negara dengan rantai manusia, mereka akan berjalan menuju Bundaran Hotel
Indonesia untuk bergabung dengan kelompok aksi lainnya, lalu berorasi di depan Istana Negara. Tujuan
gerakan ini tentu saja menuntut tegaknya keadilan dalam mendapatkan hak jaminan sosial tenaga kerja
bagi buruh yang tidak bersifat diskriminatif. Mereka merasa berhak untuk mendapatkan jaminan sosial
yang setimpal yang sebagaimana diatur oleh undang-undang ketenagakerjaan.

Saya menyimpulkan tipe gerakan ini masuk ke dalam tipe reformative movement, menurut teori David
alberts (Kamanto Sunarto, 196). Karena gerakan ini hendak mengubah segi-segi tertentu dalam
masyarakat.
KNKR Tuntut Lima Agenda Gerakan Rakyat
Selasa, 30 Juni 2009, 15:25 WIB

Komite Nasional untuk Kedaulatan Rakyat (KNKR) dalam unjuk rasa di Taman Suropati,
Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/6), menuntut lima agenda gerakan rakyat di antaranya
melaksanakan reformasi agraria sejati.

Massa yang berjumlah kurang lebih seratus orang itu tergabung dalam organisasi petani, buruh
dan nelayan dari Jakarta dan Jawa Barat yang dikoordinasi oleh puluhan lembaga swadaya
masyarakat, mahasiswa dan serikat petani.

Dalam aksi tersebut, Sekretaris Jenderal Serikat Petani Pasundan (SPP), Agustiana mengatakan,
aksi ini sebagai tahap penting mengukuhkan kembali persatuan gerakan sosial Indonesia dalam
rangka membentuk pemerintahan yang bisa akan mewujudkan kedaulatan rakyat sejati.

KNKR menuntut lima agenda gerakan rakyat yakni pertama melaksanakan reformasi agraria
melalui redistribusi (tanah) dan menyediakan akses terhadap sumber-sumber agraria sebagai
wujud keadilan dalam rangka kesejahteraan rakyat.

Kedua mewujudkan keadilan ekologis yaitu hak untuk mendapatkan keadilan yang berkelanjutan
untuk kehidupan rakyat.

Ketiga pembangunan industrialisasi Nasional yang mengakhiri model ekonomi kolonial dengan
membangun kemandirian ekonomi, industri dan keuangan nasional yang berpihak kepada
kepentingan buruh dan rakyat Indonesia.

Kemudian keempat mewujudkan demokrasi ekonomi melalui penguasaan penguasaan negara


terhadap sumber industri dan usaha yang menyangkut hidup orang banyak.

Terakhir memenuhan Hak Asasi Manusia (HAM) melalui penghormatan perlindungan dan
pemenuhan hak dasar rakyat meliputi politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Aksi ini megajak masyarakat untuk mengusung lima agenda rakyat tersebut.

Massa yang berunjuk rasa tersebut dikawal ketat aparat polisi karena tempat aksi itu berdekatan
dan hampir bersamaan dengan konvoi rombongan kampanye capres dan cawapres Megawati
Soekarnoputri dan Prabowo Subianto dari kediaman Megawagi di Jl Teungku Umar, Jakartra.
(Btt/Ant)

Sumber: http://www.berita8.com/read/2009/06/30/2/12634/about_us.php
Penjelasan :

Sama seperti artikel sebelumnya, artikel ini memperlihatkan adanya gerakan sosial yang dilakukan
sekelompok orang dari kaum petani, buruh dan nelayan dari Jakarta dan Jawa Barat yang dikoordinasi
oleh puluhan lembaga swadaya masyarakat, mahasiswa dan serikat petani, dengan tujuan menuntut
lima agenda gerakan rakyat di antaranya melaksanakan reformasi agraria sejati.

Sama seperti artikel sebelumnya, saya menyimpulkan gerakan sosial ini masuk ke dalam tipe ketiga,
reformative movement. Karena perubahan yang hendak diubah hanya segi-segi tertentu dalam
masyarakat.

Dian Ayu Hapsari, 1006710602

Anda mungkin juga menyukai