Anda di halaman 1dari 1

Dopamin (bahasa Inggris: dopamine, prolactin-inhibiting factor, prolactin-inhibiting hormone,

prolactostatin, PIF, PIH) adalah salah satu sel kimia dalam otak berbagai jenis hewan vertebrata
dan invertebrata, sejenis neurotransmiter (zat yang menyampaikan pesan dari satu syaraf ke
syaraf yang lain) dan merupakan perantara bagi biosintesis hormon adrenalin dan noradrenalin.
Dopamin juga merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus. Fungsi utamanya
sebagai hormon ialah menghambat pelepasan prolaktin dari kelenjar hipofisis.

Dopamin yang berlebihan dapat menyebabkan skizofrenia dan bila kekurangan dapat
menyebabkan penyakit parkinson.

http://id.wikipedia.org/wiki/Dopamin

Dopamin: tabir masa depan cinta dan perilaku manusia

Cinta dan Dopamin


Jika anda jatuh cinta, maka rasa `pleasure feelings` yang anda rasakan adalah peran dopamin. Bersama
dengan meningkatnya kadar adrenalin yang mempercepat denyut jantung, serta rendahnya kadar
serotonin yang menyebabkan rasa obsesif (kepemilikan), dopamin memberikan efek membahagiakan,
meningkatan energi, menurunkan nafsu makan, dan mengurangi konsentrasi.
Kolaborasi anthropologist, physiologist dan neuroscientist dalam The Journal of Comparative Neurology
vol. 493 oktober 2005 melaporkan hasil riset mereka menggunakan functional magnetic resonance
imaging (fMRI) untuk memperhatikan otak 17 orang wanita dan pria saat mereka sedang
memperhatikan foto lawan jenis yang disukainya. Data hasil scan menunjukkan bahwa adanya
peningkatan aliran darah dalam otak serta adanya peningkatan kadar reseptor dopamin dalam area
caudate nucleus dan ventral tegmental area (VTA) sebelah kanan. Menurut Dr. Helen Fisher dari Rutgers
University dalam jurnal yang sama mengatakan bahwa apa yang nampak dalam alat scan tersebut
adalah suatu keinginan biologis untuk fokus terhadap satu objek. Tingginya kadar dopamin diasosiasikan
dengan meningkatnya perhatian, hiperaktivitas, keresahan dan perilaku goal-oriented. Dengan kata lain,
seseorang yang berada dalam situasi ini akan terfokus kepada pasangannya dan kurang perhatian
terhadap hal yang lainnya.
Dalam jangka waktu tertentu setelah hubungan intens/aktivitas seksual, oksitosin dan vasopressin akan
mempengaruhi jalur-jalur dopamin dan adrenalin, sehingga menyebabkan kadar kedua molekul ini
menurun. Mekanisme ini dipercaya menyebabkan `pleasure feelings` memudar setelah beberapa lama
hubungan intens atau terjadinya aktivitas seksual. Sebuah tim kolaborasi ilmuwan dari Universitas Pisa
di Italia menyebutkan bahwa, studi menunjukkan `pleasure feelings` dan `passionate` akan memudar
dan hampir-hampir hilang setidak-tidaknya 2 tahun setelah hubungan intens antar pasangan terjadi.
Perubahan kadar `kimia cinta` berupa dopamin, adrenalin, norepinephrin, dan phenylethylamin adalah
penyebabnya sehingga suatu reward akan lebih ditanggapi secara rasional daripada mengandalkan
aktifitas hormonal.
http://www.forum-indoflasher.com/vbb/archive/index.php?t-136817.html

Anda mungkin juga menyukai