Pasal 2 : S i t u a s i.
RKS Teknis 1
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
3. Setelah rapat penjelasan ini, akan ditunjukan halaman
pembangunan yang akan digunakan.
RKS Teknis 2
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
c. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik ( PUIL )
1979 dan PLN setempat.
d. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen
Tenaga Kerja.
e. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia ( PKKI 1961 ).
f. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh jawatan /
instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, yang bersangkutan
dengan permasalahan bangunan.
( 2 ). Untuk melaksanakan pekerjaan dalam pasal 1 ayat ( 2 ) tersebut di
atas berlaku dan mengikat pula :
a. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah
disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk juga gambar – gambar
detail yang diselesaikan oleh kontraktor dan sudah disahkan /
disetujui Direksi.
RKS Teknis 3
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
(1) Untuk kelancaran dalam proses pelaksanaan pembangunan dan
untuk mencegah dari segala hal yang tidak diharapkan, maka
Kontraktor dianjurkan melakukan pemagaran di sekeliling lokasi
proyek. Bahan pagar pengaman proyek dibuat dari seng gelombang
80 x 180 BJLS 28. Rangka dari kayu 5/7 Kls II.
( 2 ). Kontraktor harus membuat bangsal Konsultan Pengawas / Direksi
Keet seluas 36 ( tiga puluh enam ) meter persegi dengan
menggunakan bahan – bahan sederhana. Dalam hal ini pintu – pintu
dapat di kunci dengan baik, lantai diplester / diaci, dinding dari
papan / triplek, atap asbes, serta dibuat jendela untuk ventilasi
udara dan cahaya.
( 3 ). Perlengkapan bangsal Konsultan Pengawas / Direksi Keet.
a. Gambar Kerja
b. Time Schedule ( Net Work Planing, Kurva S, Bar Chart)
c. Grafik
- Pengadaan Bahan dan Peralatan
- Pengadaan Tenaga Kerja
- Cuaca
d. 1 Buah meja tulis ukuran 80 x 100 cm.
e. 1 Buah kursi untuk perlengkapan meja tulis.
f. 1 Stel meja kursi duduk untuk tamu.
g. 1 Papan tulis ukuran 120 x 240 cm lengkap.
h. 1 Buah Kalender
i. 1 Buah Jam Dinding
j. Buku Direksi dan Buku Tamu
k. Kotak / tempat untuk sample bahan
l. Kotak Obat – obatan untuk P3K, ( lihat pula pada Pasal 11)
( 4 ). Kontraktor disarankan membuat bangsal kerja untuk para pekerja
dan gudang penyimpanan barang – barang yang dapat dikunci,
tempatnya, akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas / Direksi,
Dalam hal ini bangsal kerja terpisah dengan Direksi Keet untuk
Konsultan Pengawas.
( 5 ). Bangsal Konsultan Pengawas / Direksi dan perlengkapan di atas
setelah pekerjaan selesai, pemanfaatannya akan ditentukan oleh
proyek.
( 6 ). Pembongkaran bangunan bangsal kerja menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
RKS Teknis 4
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
( 1 ). Sebelum mulai pekerjaan nyata di lapangan, Kontraktor wajib
membuat rencana kerja yang menjadi tanggung jawab Kontraktor.
( 2 ). Rencana kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Konsultan Pengawas / Direksi, paling lambat dalam
waktu 15 ( lima belas ) hari kalender, setelah Surat Keputusan
Penunjukan ( SKP ) diterima Kontraktor.
Rencana kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas /
Direksi akan diserahkan oleh Pemberi Tugas.
( 3 ). Kontraktor wajib memberikan salinan rencana kerja rangkap 4
( empat ) kepada Konsultan Pengawas / Direksi.
Satu salinan rencana kerja harus ditempel pada dinding di bangsal
Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan
pekerjaan ( prestasi kerja ).
( 4 ). Konsultan Pengawas / Direksi akan menilai prestasi pekerjaan
Kontraktor berdasarkan rencana kerja tersebut.
RKS Teknis 5
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
memberitahukan secara tertulis alamat, dan nomer telpon di lokasi
kepada Pengelola Proyek dan Konsultan Pengawas / Direksi.
( 2 ). Alamat Kontraktor dan Pelaksana diharapkan tidak berubah – rubah
selama pekerjaan.
Bila terpaksa terjadi perubahan alamat, Kontraktor dan Pelaksana
wajib memberitahukan secara tertulis.
RKS Teknis 6
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
Semua alat – alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh
Kontraktor, sebelum pekerjaan secara fisik dimulai dalam keadaan baik dan
siap pakai, antara lain :
a. Beton molen yang jumlahnya akan ditentukan kemudian oleh
Konsultan Pengawas.
b. Peralatan lain sesuai dengan kebutuhan.
RKS Teknis 7
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
( 3 ). Semua bahan bangunan yang akan digunakan harus diperiksakan
terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas / Direksi untuk
mendapat persetujuannya. Dalam hal ini Konsultan Pengawas /
Direksi berhak minta sample bahan, dan Kontraktor wajib
memberikannya.
( 4 ) . Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Kontraktor di
lapangan pekerjaan, tetapi ditolak pemakaiannya oleh Konsultan
Pengawas / Direksi, harus segera dikeluarkan dari lapangan
pekerjaan selambat – lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam, terhitung
dari jam penolakan.
( 5 ). Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan tetapi
ternyata ditolak Konsultan Pengawas / Direksi, pekerjaan tersebut
harus dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya Kontraktor
dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas / Direksi.
( 6 ). Kontraktor wajib membuat mix design sebelum malaksanakan
pekerjaan struktur beton, dan diserahkan ke Konsultan Pengawas /
Direksi untuk diperiksa dan mendapat persetujuannya.
(7) Apabila Konsultan Pengawas / Direksi merasa perlu meneliti sesuatu
bahan lebih lanjut, Konsultan Pengawas / Direksi berhak
mengirimkan bahan tersebut kepada Balai Penelitian Bahan – bahan
( Laboratorium ) yang terdekat untuk diteliti.
Biaya pengiriman dan penelitian menjadi tanggungan Kontraktor,
apapun hasil penelitian bahan tersebut.
Pasal 17 : Pemeriksaan Pekerjaan.
( 1 ). Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan
ini telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh konsultan
Pengawas / Direksi, Kontraktor wajib memintakan persetujuan
kepada Konsultan Pengawas / Direksi.
( 2 ). Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam ( dihitung
dari jam diterimanya surat permohonan pemeriksaan, tidak
terhitung hari libur / hari raya ), tidak dipenuhi oleh Konsultan
Pengawas / Direksi, kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan
bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui
Konsultan Pengawas / Direksi, hal ini dikecualikan bila Konsultan
Pengawas / Direksi minta perpanjangan waktu.
( 3 ). Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Konsultan / Direksi
berhak untuk meminta kepada Kontraktor untuk membongkar
pekerjaan tersebut sebagian atau seluruhnya untuk kemudian
diperbaiki.
RKS Teknis 8
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
Biaya pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi
tanggungan Kontraktor.
RKS Teknis 9
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
4. Jika dalam pekerjaan galian terdapat akar – akar kayu,
kotoran – kotoran dan lain – lain, maka bagian itu harus
dibersihkan / dikeluarkan.
5. Tanah berasal dari galian setelah dibersihkan dari segala
macam kotoran atas persetujuan Direksi maka dapat dipakai
kembali untuk urugan pondasi, meratakan halaman dan lain –
lain.
6. Lubang galian tidak boleh ditimbun sebelum pondasi
bangunan selesai dikerjakan.
RKS Teknis 10
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
c. Bila baja tulangan oleh Konsultan Pengawas / Direksi
diragukan kualitasnya, maka harus diperiksakan di Lembaga
Penelitian bahan – bahan yang diakui, atas biaya Kontraktor.
Untuk itu Kontraktor wajib menunjukkan Surat Bukti /
Sertifikat mengenai mutu baja yang akan digunakan.
d. Ukuran baja harus sebagai tersebut dalam gambar.
Penggantian dengan diameter lain, hanya diperkenankan
atas persetujuan tertulis Konsultan Pengawas / Direksi.
Bila penggantian disetujui, maka luas penampang yang
diperlukan tidak boleh berkurang dengan yang tersebut
dalam gambar atau perhitungan.
Biaya yang diakibatkan oleh penggantian tulangan terhadap
yang ada di gambar, sejauh bukan kesalahan gambar, adalah
tanggungan Kontraktor.
Penyimpanan baja tulangan harus dihindari dari pengaruh
segala macam kotoran termasuk tanah/Lumpur, dan
pengaruh karat. Penyimpanan di tempat terbuka dalam
jangka waktu yang lama harus dihindarkan.
4. Bahan CampuranTambahan ( additives ).
a. Pemakaian bahan tambahan kimiawi ( concerete admixtur )
kecuali yang disebut tegas dalam gambar atau persyaratan
harus seizin dari Konsultan Pengawas / Direksi. Untuk maka
Kontraktor harus mengajukan permohonan tertulis.
Kontraktor harus mengajukan kimiawinya serta bukti
penggunaan selama 5 tahun di Indonesia.
b. Penggunaan bahan tambahan harus sesuai dengan petunjuk
teknis dari pabrik dan dimasukan kedalam mesin pengaduk
bersamaan dengan air adukan yang terakhir dituangkan
kedalam mesin pengaduk. Pemakaian additive tidak boleh
menyebabkan dikuranginya volume semen dalam adukan.
5. Lapisan Pelindung Beton.
Untuk lapisan pelindung pelat lantai beton harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas/Direksi.
6. Acuan / Bekisting.
a. Bahan acuan dibuat dari papan kayu kls II yang cukup kering
dengan tebal min. 2 cm atau dari plywood baru dengan tebal
min. 12 mm.
b. Pemasangan bekisting harus rapi dan kaku sehingga setelah
dibongkar memberikan bidang yang rata, dan hanya
memerlukan sedikit penghalusan. Celah – celah antara papan
RKS Teknis 11
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
harus cukup rapat sehingga waktu pengecoran tidak ada air
adukan yang keluar.
c. Sebelum pengecoran, sisi dalam dari bekisting harus disiram
air, diberi pelumas dan bebas dari kotoran – kotoran atau
benda – benda lain yang tidak diperlukan.
d. Tebal selimut beton, harus diperhitungkan dan sesuai
dengan aturan yang berlaku (PBI ’71 Bab 7, dan SNI T-15-
1991-03 Pasal 3.16.7). Gunakan beton decking dengan mutu
beton yang sama dengan bagian struktur yang akan dicor.
e. Tiang – tiang penyangga harus dibuat dari kayu, tidak boleh
dari bambu. Konstruksi acuan harus dibuat cukup kuat
sehingga tidak berubah bentuknya pada waktu pengecoran
beton.
( 2 ). Macam Pekerjaan.
Campuran beton untuk beton bertulang non strukturil dibuat dengan
perbandingan volume dengan macam campuran C1, seperti
tersebut di bawah ini :
RKS Teknis 12
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
atau K - 225
Untuk semua pekerjaan beton
bertulang kedap air, bak air,
dan septic tank.
RKS Teknis 13
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
Pasal 21 : Pekerjaan Pasangan dan Plesteran.
( 1 ). B a h a n.
1. Semen Portland.
Semen untuk pekerjaan plesteran sama dengan yang digunakan
untuk pekerjaan beton.
2. Pasir.
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras.
Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari
5 %. Pasir harus memenuhi persyaratan PBI 1971 atau NI – 3.
3. A i r.
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran beton.
( 2 ). Macam Pekerjaan.
1. Adukan untuk pasangan dan plesteran dibuat dengan macam
– macam perbandingan campuran seperti tersebut dibawah
ini :
1. Untuk
pemasangan batu belah
dinding bata yang tidak
M3 1 pc : 5 ps kedap air.
2. Untuk plesteran
beton bertulang yang biasa
( tidak kedap air )
3. Untuk plesteran
dinding bata yang biasa
( tidak kedap air ).
1.
RKS Teknis 14
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
Untuk pemasangan batu
belah dinding bata yang
tidak kedap air.
2.
Untuk plesteran beton
bertulang yang biasa
( tidak kedap air )
Untuk plesteran dinding bata
yang biasa ( tidak kedap air ).
( 3 ). Cara Pelaksanaan.
1. Pemasangan bata. Bata yang akan dipasang harus direndam
dalam air sehingga jenuh, dan sebelum dipasang bebas dari
segala macam kotoran.
Cara pemasangannya harus tegak lurus serta bata yang pecah
tidak boleh melebihi 5 %. Khusus untuk pemasangan bata harus
sesuai dengan gambar. Pemasangan dalam satu hari tidak boleh
lebih satu meter tingginya. Untuk pasangan ½ ( setengah ) batu
yang luasnya melebihi 12 M2 harus diberi kerangka penguat dari
beton bertulang macam C1 dengan pembesiannya 4 Ø 10 mm
begel Ø 8mm. Dalam proses pengeringannya harus selalu
dibasahi dengan air 7 hari dan pasangan tidak boleh diterobos
perancah. Semua campuran adukan harus dicampur dengan
pengaduk, adukan dengan tangan hanya boleh dilaksanakan
atas persetujuan Konsultan Pengawas / Direksi. Tempat adukan
harus dialasi dengan kayu atau bahan lain yang tahan air.
2. Plesteran Dinding dan Sponning.
Semua dinding yang akan diplester harus bersih dari kotoran
setelah disiram dengan air, sebelum kepala plesteran
( klabangan ) semua plesteran dengan ketebalan yang
direncanakan paling sedikit 1,5 cm dan paling tebal 2 cm,
plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung di finish.
Selama proses pengeringan plesteran harus disiram air selama 7
hari berturut – turut agar tidak terjadi retak – retak rambut
akibat proses pengeringan yang terlalu cepat.
RKS Teknis 15
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
Pencampuran adukan hanya boleh menggunakan mesin
pengaduk, campuran dengan tangan hanya boleh dilaksanakan
atas anjuran Konsultan pengawas / Direksi.
Plesteran untuk dinding yang akan dicat tembok, maka
penyelesaian terakhir harus digosok dengan amplas bekas pakai
atau kertas zak semen. Semua beton yang akan diplester harus
dibuat kasar dahulu, dengan cara ditebali agar plesteran dapat
melekat, untuk semua sponning harus rata, siku dan tajam pada
sudutnya.
RKS Teknis 16
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
5. Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik dan
berkualitas baik.
( 2 ). Macam Pekerjaan.
1. Pengecatan dengan cat tembok semua dinding exterior
seperti dinyatakan dalam gambar.
2. Mengecat dengan cat besi mengkilap semua pipa dan
besi baja yang digunakan sebagai struktural bangunan
dan non struktural.
3. Warna dari semua jenis cat dan bahan huruf atau nomor
pengenal akan ditentukan kemudian oleh Bowheer.
( 3 ). Cara Pelaksanaan.
1. Cat Tembok.
Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dengan
cara menggosok memakai kain yang dibasahi air.
Setelah kering didempul pada tempat yang berlubang sehingga
permukaannya rata dan licin untuk kemudian dicat paling sedikit
2 ( dua ) kali dengan roller minimal 20 cm sampai baik atau
dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik.
2. Cat Besi.
Semua pekerjaan yang telah dicat meni besi baru boleh dicat
besi setelah terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran yang
menempel. Pengecatan minimum 2 ( dua ) kali, pengecatan
yang dilakukan diluar ketika keadaan mendung dan hujan tidak
diperkenankan.
3. Cat Meni Besi.
Segera setelah pekerjaan baja dibersihkan sampai kulit giling
dan permukaan korosi terbuang dan terlihat warna metalik,
pengecetan menie dapat dimulai dengan ketebalan cat menie
sampai lebih kurang 25 milimicron.
4. Untuk semua pengecetan, (interior dan exterior) dan
baja, cara pengecetan sesuai petunjuk pabrik, sehingga
didapat hasil dengan kualitas baik
RKS Teknis 17
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya
( 2 ). Hal – hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan
penyelesaian di lapangan, akan dibicarakan dan diatur oleh
Konsultan Pengawas / Direksi dengan Kontraktor.
RKS Teknis 18
Pekerjaan Pembangunan kirmeer dan Benteng Kota Tasikmalaya