Anda di halaman 1dari 13

ANXIETAS

Dr. HARNOLD HARUN Sp.KJ


Staff Bag.Ilmu kesehatan jiwa
RSUZA
 Adalah suatu sinyal yang menyadarkan, ia
memperingatkan ada bahaya yang mengancam dan
kemungkinan seseorang mengambil tindakan (reaksi)
untuk mengatasi ancaman terhadap nyawanya dan
perlu dielakkan, sehingga menimbulkan persiapan
untuk menghadapi kemung-kinan ‘melawan (fight) atau
melarikan diri (flight)’. Dalam keadaan siap sebelum
bertindak inilah, reaksi cemas paling terasa. Ada
kejadian tanpa persiapan seperti kecelakaan
mendadak akan terjadi tapi ia selamat maka timbul
‘rasa cemas’ bercampur lega
 Sensasi kecemasan sering dialami hampir
semua manusia. Perasaan tersebut ditandai
oleh rasa ketakutan yang difus (berlebihan),
tidak menyenangkan dan samar-samar, sering
disertai gejala otonomik (nyeri kepala,
berkeringat, palpitasi, kekakuan pada dada,
gangguan lambung ringan , gelisah. Beda
dengan ketakutan walau sinyal serupa dan
menyadarkan
 Rasa takut = respon dari suatu ancaman
yang asalnya diketahui, eksternal, jelas /
bukan bersifat konflik
 Rasa cemas = respon terhadap ancaman
yang sumbernya yang tidak diketahui,
internal, samar-samar, konfliktual
 Ketakutan sering didahului oleh keheranan,
dan berjalan bersama-sama, ketakutan
pertama kali orang berdiri seperti patung tak
bergerak dan bernafas, mata dan mulut
terbuka lebar, kelopak mata naik, jantung
berdenyut cepat dan kuat ( sehingga jantung
berdebar-debar)
 (Perbedaan psikologis utama kedua respon
emosi tersebut adalah sifat akut ketakutan dan
kronisitas kecemasan , fear (ketakutan)= tiba-
tiba dan berbahaya)
CEMAS MENURUT FREUD

 Cemas menurut Freud 4 macam :


 Kecemasan id/impulspada bayi yang tak
nyaman, tak berdaya, tidak ada
pengendalian
 Kcemasan perpisahan anak-anak besar
dalam masa praoedipal, takut kehilangan
cinta/ditelantarkan orang tua
 Kecemasan kastrasianak masa ordipal,
sedang berkembang impuls seks, cemas
kastrasi
 Kecemasan superegoakibat langsung
perkembangan akhir superego yang
menandai berlalunya kompleks oedipus
dan datangmya periode latensi
Kecemasan terbagi 2
 1. Kecemasan normal :
 Bayi terancam perpisahan dengan orang tuanya (hilang cinta)
 Anak-anak pada hari I sekolah
 Remaja pada kencan pertama
 Dewasa saat merenungkan usia tua dan kematian
 Siapa saja yang menghadapi penyakit
 Cemas penyerta yang normal dari pertumbuhan,dari
perubahan,dari pengalaman sesuatu yang baru dan belum
dicoba, dari penemuan identitas sendiri dan arti hidup
 Menghadapi ujian, wawancara menentukan nasib seseorang,
menunggu berpidato atau berpentas, suasana tegang, cemas
rakyat karena daerah kacau atau perang atau bencana
 2. Kecemasan abnormal/patologis :
 Dasar fisiologis
 Meningkatnya aktivitas susunan saraf
otonomik, simpatik, para simpatik
 Fungsi simpatik :
 Meningkatnya konsentrasi adrenalin
akibatnya meningkat sakar darah, tekanan
darah,kulit pucat, berkeringat, mulut kering,
nafas dalam & rcepat, otot bergetar
 Fungsi para simpatik :
 Frekwensi BAK lebih banyak
 Meningkatnya peristaltik, BAB, diare
 Rambut tegang dan berdiri
 Meningkatnya tonus otot, menjadi tegang,
gelisah, gerakan agitatif, menurunnya
pencernaan ,nafsu makan dan fungsi tidur
 Ansietas satu kondisi sangat umum dimana
pasien mencari bantuan psikiatri atau medik.
Sepert itu psien2 secara umumnya
memberikan pengalaman psikologi dan
somatik. Pengalama
 Psikologik termasuk ketakutan, rasa takut,
persangkaan, perasaan akan dihukum, dan
panik dan manifestasi somatik berkeringat,
gemetar,takikardi, pusing, merasa gugup
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai