PERSEKUTUAN
FIRMA - LIKUIDASI
Sulaiman S.Manggala
S.Manggala,, SE.Ak
SE.Ak.,MBA
.,MBA
DEFINISI LIKUIDASI
1
Prosedur Dalam Likuidasi
2
Pembayaran Kepada Sekutu Setelah Realisasi
Selesai
Pinjaman, D………………5.000
Modal,A………………….42.000
Modal,B …………………31.500
Modal,C …………………20.500
Modal,D …………………10.000
3
Contoh
Diasumsikan bahwa aktiva PF direalisasikan dengan jumlah
– jumlah kas yang berbeda:
9 Contoh 1 : Realisasi aktiva sebesar $140.000 dengan kerugian realisasi
dibebankan sepenuhnya pada perkiraan modal sekutu
9 Contoh 2 : Realisasi aktiva sebesar $120.000, dengan kerugian realisasi
mengharuskan pemindahan dari perkiraan pinjaman sekutu ke perkiraan
modalnya.
9 Contoh 3 : Realisasi aktiva sebesar $100.000, dengan kerugian realisasi
menimbulkan kekurangan modal bagi seorang sekutu saja.
9 Contoh 4 : Realisasi aktiva sebesar $80.000, dengan kerugian realisasi
menimbulkan kekurangan modal bagi lebih daripada seorang sekutu.
9 Contoh 5 : Realisasi aktiva sebesar $60.000, dengan uang kas yang
tersedia tidak cukup untuk membayar kreditor:
a. apabila semua sekutu solven secara pribadi
b. apabila sekutu tertentu solven secara pribadi dan sekutu lainnya
tidak.
Contoh 1 :
Asumsikan bahwa aktiva non-kas “ firma A, B, C, & D,
dengan nilai buku $180.000 direalisasi sebesar $140.000.
Kerugian sebesar $40.000 dibagikan dalam rasio laba-rugi.
Uang kas pertama – tama digunakan lebih dulu untuk
membayar kreditor luar, sisanya digunakan untuk membayar
pinjaman para sekutu dan saldo mereka. Hal ini
diikhtisarkan dalam laporan likuidasi sbb :
4
Firma A, B, c, & D
Laporan likuidasi
1- 31 mei 1987
5
Hal – hal penting yang perlu dicatat dalam contoh diatas
adalah :
1. Pembagian kerugian realisasi aktiva di antara para sekutu dilakukan
dengan cara yang sama dengan pembagian rugi operasi. Jika realisasi
aktiva menghasilkan keuntungan maka perkiraan modal sekutu harus
kredit. Apabila aktiva dijual dalam jumlah partai, maka dapat kita buka
sebuah perkiraan tersendiri untuk mengikhtisarkan keuntungan dan
kerugian yang timbul. Setelah semua aktiva direalisasi, maka saldo
debet atau kredit dalam perkiraan ini dipindahkan ke perkiraan modal
sekutu dalam rasio laba-rugi.
2. Kreditor luar harus dibayar lunas lebih dulu sebelum pada sekutu
dibayar atas pinjaman maupun saldo modal mereka.
3. Kepentingan bersih sekutu dalam aktiva PF ditetapkan sebelum setiap
pembayaran kepada mereka lakukan. Apabila buku – buku melaporkan
jumlah yang terhutang oleh perusahaan kepada para sekutu, sebagai
akibat panjar ataupun beban untuk barang – barang atau jasa – jasa,
maka saldo ini akan diimbangi dengan modal sekutu. Kemudian
penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan jumlah yang dilaporkan
dalam perkiraan pinjaman dan modal sekutu.
Contoh 2 :
Asumsikan bahwa aktiva non-kas”firma A, B, C,&D”
direalisasi sebesar $120.000. Penjualan aktiva sebesar $120.000
ini menimbulkan kerugian sebesar $60.000 yang akan
ditanggung oleh para sekutu dalam rasio laba dan rugi.
Pembagian kerugian ini mengharuskan pembebanan kepada D
sebesar $12.000 dan hal ini menimbulkan saldo debet sebesar
$2.000 dalam perkiraan modal D. sebagai gantinya, D
menanamkan investasi tambahan sebesar $2.000, dengan
memindahkan jumlah ini dari perkiraan pinjamannya ke
perkiraan modalnya. Kemudian para sekutu membayar dalam
jumlah yang sama dengan saldo perkiraan pinjaman dan modal
mereka. Proses laporan ikhtisar likuidasi sbb :
6
Firma A, B, C, & D
Laporan likuidasi 1-31 Mei 1987
7
Kerugian Realisasi Aktiva yang Menimbulkan
Kekurangan Modal bagi Seorang Sekutu Saja
Contoh 3 :
Asumsikan, bahwa aktiva non-kas dalam contoh kita realisasi
sebesar $100.000 dan hal ini menimbulkan kerugian sebesar
$80.000. Dalam pembagian kerugian realisasi sebesar $80.000,
D dibebani $16.000. Hal ini menimbulkan saldo debet dalam
perkiraan modal D sebesar $6.000. Untuk mengimbangi seluruh
jumlah dalam perkiraan pinjaman D terhadap modalnya, dalam
perkiraan modalnya , masih tersisa saldo debet sebesar $1.000.
Jika D membayar $1.000 kepada perusahaan pada saat ini, maka
kekurangan modalnya tertutup dan perusahaan dapat
membagikan uang kas kepada A,B & C pada likuidasi akhir.
Akan tetapi,jika perusahaan tidak berhasil memperoleh kembali
jumlah ini dari D,
8
Firma A, B, C, & D
Laporan Likuidasi
1- 3 Mei 1987
9
Firma A, B, C, & D
Skedul untuk Melengkapi Laporan Likuidasi Jumlah Yang Harus Dibayarkan
kepada Para Sekutu
A B C D
(30%) (30%) (20%) (20%)
Saldo modal sebelum pembagian uang kas 18.000 7.500 4.500 (1.000)
ditambah:saldo pinjaman….. 6.000
10
Transaksi Ayat Jurnal
Investasi tambahan D utk Kas……… $1.000
menutup kekurangan Modal D…….. $1.000
modalnya
11
Jika perusahaan tidak dapat menagih klaimnya dari
D, maka ayat jurnal untuk mencatat kerugian ini
sbb:
Transaksi Ayat Jurnal
Penghapusan saldo piutang Modal A……. $375
tak tertagih D terhadap Modal B…….. 375
modal A, B, & C yang Modal C…….. 250
masing – masing dalam rasio
30:30:20 Modal D…. $1.000
12
9 Jika jumlah $5.000 diperoleh kembali dari D saat ini, maka
kekurangan modalnya tertutupi
9 Sebaliknya, jika perusahaan tidak mampu memperoleh
kembali jumlah $5.000 itu pada saat ini dan perusahaan
memutuskan untuk membagikan uang kas yang ada, maka
kepentingan A, B, &C tetap dengan saldo yg cukup utk
menutupi kerugian yang mungkin akibat ketidak mampuan D
memenuhi kewajibannya kepada perusahaan.
9 Penetapan kerugian ini akan menimbulkan saldo debet dalam
perkiraan modal C
9 Jika D menyetorkan jumlah $5.000, maka uang kas ini dapat
dibagikan kpd sekutu,dalam hal ini C tidak perlu menyerahkan
setoran lebih lanjut
9 Uang kas yang tersedia utk membayar A, B & C adalah
berjumlah $15.000, sementara gabungan saldo pinjaman dan
modal $20.000
13
9 Kerugian di masa mendatang akibat kegagalan untuk
memperoleh kembali uang kas dari sekutu yang defisit akan
menimbulkan saldo debet dalam perkiraan modal B.
9 Uang kas yg dibayarkan kepada B digunakan utk menutupi
kekurangan modalnya, dan kegagalan utk memperoleh
kembali menyebabkan likuidator bertanggung jawab kepada
sekutu yg menderita kerugian oleh pembagian uang kas yg
terlalu cepat tsb. Dalam hal seperti itu, likuidator harus
nmenetapkan salah satu dari prosedur sbb:
1. Menetapkan prioritas hukum terhadap pinjaman sekutu
tetapi membayar trustee atau wali dengan ketentuan, bahwa
uang kas dapat diperoleh kembali untuk mengimbangi
kekurangan modal jika hal ini terjadi pada satu orang sekutu;
apabila tidak ada kemungkinan utk melakukan
pengimbangan, maka uang kas itu dapat dibayarkan kepada
sekutu ini.
14
Firma A, B, C & D
Laporan Likuidasi
1 – 31 Mei 1987
Firma A, B, C & D
Skedul untuk Melengkapi Laporan Likuidasi
Jumlah Yang Harus Dibayarkan Kepada Para Sekutu
1 – 31 Mei 1987
15
Realisasi Aktiva dengan Hasil Uang Kas yang Tidak
Cukup untuk Membayar Para Kreditor
Contoh 5(a)
Asumsikan bahwa aktiva non-kas firma A, B, C,& D hanya
terealisasi sebesar $60.000. Selanjutnya asumsikan bahwa
semua sekutu solven secara pribadi dan mampu memenuhi
setiap kewajiban terhadap perusahaan, yang mungkin timbul
dari likuidasi. Kerugian sebesar $120.000 dibebankan
terhadap saldo modal sekutu, dan uang kas yang ada sebesar
$70.000 dibayarkan ke kreditor. Pengimbangan saldo
pinjaman terhadap kekurangan modal dilakukan. Dalam hal
ini, para kreditor dengan total saldo sebesar $5.000 belum
bayar:
16
Firma A, B, C & D
Laporan Likuidasi
1 – 31 Mei 1987
Contoh 5(b)
Asumsikan bahwa semua sekutu solven secara pribadi dan
mampu memenuhi setiap kewajiban apapun yang timbul
dalam pencapaian penyelesaian akhir. Akan
tetapi,asumsikan bahwa sekutu tertentu insolven secara
pribadi. Dalam hal seperti ini undang – undang
mengharuskan pengaturan aktiva ( marshaling of assets ),
dengan prosedur yang harus ditempuh sbb:
¾ Aktiva persekutuan firma pertama kali harus digunakan lebih
dulu dalam penyelesaian atas kewajibannya sendiri
¾ Setiap aktiva terpisah masing – masing sekutu pertama kali
harus digunakan untuk menyelesaikan kewajiban sekutu itu
sendiri
17
Apabila seorang sekutu pailit atau ahliwarisnya insolven,
maka klaim terhadap harta bendanya yang terpisah akan
berurutan sbb:
I. Klaim yang harus dibayar kepada kreditor terpisah
II. Klaim yang harus dibayar kepada kreditor persekutuan
firma
III. Klaim yang harus dibayar kepada para sekutu lewat setoran
Untuk mengilustrasikan penerapan peraturan diatas ini, kita
asumsikan lagi bahwa penjualan aktiva”firma A, B, C, & D
sebesar $60.000, pembayaran kepada kreditor sebesar
$70.000, dan pengimbangan saldo pinjaman terhadap
kekurangan modal. Kewajiban sebesar $5.000 tidak
dibayar. Status pribadi masing – masing sekutu pada saat ini
beserta kepentingan mereka masing – masing dalam PF,
baik positif maupun negatif diperlihatkan dibawah ini:
18
Asumsikan bahwa kreditor persekutuan firma
menagih dari B, sebelum para sekutu melakukan
penyelesaian akhir, klaim terhadap D, yg secara
pribadi insolven, dihapuskan dan membebani modal
A, B, dan C dalam rasio 30:30:20, C yang berhutang
kepada persekutuan firma dan yang solven secara
pribadi,membayar kepada A dan B, yang memiliki
kekayaan positif dalam persekutuan firma; jumlah
yang dapat diperoleh kembali atas kepentingan A
digunakan untuk membayar kreditor pribadinya.
Dengan mengasumsikan penyelesaian dengan cara
ini, maka laporan likuidasi akan diselesaikan seperti
berikut :
Firma A, B, C & D
Laporan Likuidasi
1 – 31 Mei 1987
19
Jika sebagai pengganti tagihan dari B, kreditor
persekutuan firma menagih dari C, maka penyelesaian
akhir akan memberikan hasil bersih yang sama. B
harus menyetor $1.875, yakni selisih antara beban
pada modalnya untuk kekurangan modal D sebesar
$3.375; C, setelah membayar kreditor pribadinya,
harus menyetor $750 untuk menutup kekurangan
modalnya sebesar $5.750, yang terdiri dari saldo
debet dalam perkiraan modalnya sebesar $3.500,
ditambah dengan beban untuk kekurangan modal D
sebesar $2.250. Setoran B dan C sebesar $2.625 akan
dibayarkan kepada A.
20