Anda di halaman 1dari 15

Analisa makalah dengan judul “ SUATU MODEL KAIDAH PEMENGGALAN SUKU

PERTAMA PADA KATA BAHASA INDONESIA: KASUS PADA HURUF AWAL B”

Oleh :
- Antoni Ripassa (10108273)
- Dito Cahyo Argiatama (10108616)
- Karina Almisaning Dyah (11108099)

1. Tulislah gagasan-gagasan dasarnya!


Penelitian ini akan membahas pengenalan kata dengan pemenggalan kata sehingga
tidak terjadi overstemming atau understemming pada metode stemmer.

2. Analisislah cara pengungkapan gagasannya!


Pangungkapan gagasan jelas, menggunakan bahasa yang mudah dicerna, tunggal
makna dan lugas. Setiap alinea mepunyai satu gagasan yang jelas dan berkorelasi
dengan alinea sebelum/sesudahnya.

1. Analisis laporan yang telah Anda baca tadi dari segi-segi berikut ini !
a. Penggunaan bahasa yeng meliputi perumusan latar belakang, masalah, tujuan, isi,
dan penutup.
Laporan tersebut secara garis besar terbagi menjadi pendahuluan, isi/pembahasan
dan kesimpulan/penutup. Secara keseluruhan, bahasa yang digunakan dalam
leporan tersebut adalah bahasa baku, beberapa kata merupakan bahasa asing
seperti Natural Language Processing, Information Retrieval dan lain-lain. Saya
berpendapat, penggunaan istilah dalam bahasa asing tersebut tepat karena kadang
kala istilah-istilah asing menjadi terdengar aneh saat diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia dan berpengaruh pada pemahaman pembaca.

b. Isi yang meliputi


1) kelengkapan pendahuluan yang mencakup
a) latar belakang,
b) masalah, dan
c) tujuan,
Pendahuluan pada umunya berisi latar belakang, masalah dan tujuan, akan
tetapi pada laporan penelitian ini tidak terdapat bagian-bagian tersebut.
2) kelengkapan dan kesesuaian bagian inti dengan bagian pendahuluan,
Bagian inti/isi dari laporan tersebut adalah pada nomor 2, 3 dan 4. Bagian isi
secara berkesinambungan menjabarkan apa yang telah diuraikan pada bagian
pendahuluan. Penulis mencoba menjabarkan pemecahan permasalahannya,
yaitu tentang pengenalan kata pada computer yaitu dengan menngunakan
metode pemenggalan suku kata (dicontohkan kata berawalan huruf b).
3) kelengkapan dan kesesuaian bagian penutup dengan bagian pendahuluan dan
bagian inti yang mencakup
a) rangkuman hasil pembahasan,
b) kesimpulan, dan
c) saran.
Secara eksplisit, penutup tidak dibagi menjadi rangkuman hasil pembahasan,
kesimpulan dan saran. Secara implisit, kesimpulan (nomor 5) merangkum
kesimpulan dan saran. Rangkuman dari hasil penelitian tidak dijabarkan.
Kesimpulan :
Melalui kaidah yang serupa dengan kaidah ini, kata yang berawal dengan
huruf bukan b dapat dipenggal melalui peletakan tanda suku. Dalam hal
khusus, peletakan tanda suku itu dapat dilengkapi dengan kaidah tambahan.
Saran :
Masih diperlukan pengujian selanjutnya untuk menentukan apakah
diperlukan kaidah tambahan ataukah model kaidah ini terlalu rumit untuk
keperluan praktis.
c. Teknik penulisan :
1) sistematika penulisan yang meliputi judul dan sub judul serta penandaan
peringkat-peringkatnya,
Penulisan judul menggunakan huruf capital (Century, 18px) rata tengah. Ini
sudah sesuai dengan kaidah penulisan judul.
Penandaan peringkat adalah sebagai berikut :
1. Pendahuluan
2. Pemenggalan Suku Kata
2.1 Pemenggalan Suku Pertama pada Kata
2.2 Kaidah Pemenggalan Suku Pertama
3. Percobaan
4. Hasil Percobaan
5. Kesimpulan
Semua sub judul ditulis dengan huruf capital pada awal kata dipertebal. Jenis
huruf disamakan dengan jenis huruf pada paragraph.
2) penulisan rujukan dan daftar pustaka,
Contoh penulisan daftar pustaka pada laporan adalah sebagai berikut :

B. Nazief and M. Adriani. Confix Stripping: Approach to Stemming Algorithm


for Bahasa Indonesia. Technical report, Faculty of Computer Science,
University of Indonesia, Depok, 1996.

Ini sesuai dengan kaidah penulisan daftar pustaka :


Nama pengarang, Judul karangan (digaris bawah/dipertebal/miring), Edisi,
Nama penerbit, Kota terbit, Tahun terbit.

Sedangkan unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah daftar pustaka adaah
sebagai berikut :
- nama pengarang
- tahun terbit
- judul buku
- tempat terbit
- nama penerbit
Kekurangannya adalah daftar pustaka tidak diurutkan berdasarkan nama
belakang pengarang dan tidak dipisahkan antar jenis referensi. Daftar pustaka
juga tidak perlu diberi nomor urut.

3) penyajian tabel dan gambar (jika ada).


Dalam laporan tersebut data dan informasi disajikan dalam bentuk table
dimana setiap table memiliki judul dan di ber penomoran dengan jelas.
Begitupun dengan gambar, diberi judul serta penomoran dengan jelas.

2. Buatlah laporan ilmiah sesuaikan dnegan penjelasan di atas! Setelah itu diskusikan di
kelas.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SUB SISTEM KLAIM ASURANSI : KASUS
ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR
Antoni Ripassa Dito Cahyo Argiatama 2) Karina Almisaning Dyah 3)
1)

1,2,3)
Fakultas Ilmu Komputer
Jl. Margonda Raya No.100 Depok, Indonesia
1)
email : aripassa@yahoo.com, 2) email : argiatama@gmail.com, 3) email : caryn@dee4ca.com

1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Teknologi komputer, memiliki peranan penting dalam menyimpan dan mendapatkan
kembali data secara efektif dan efisien. Sistem yang sering dipakai adalah database
system dan database management system (DBMS) yang merupakan software yang
digunakan untuk mengatur jalannya input dan output data. Salah satu fasilitas dari DBMS
adalah dapat mengakses sebuah database tunggal secara bersamaan oleh banyak user,
dapat mengakses data secara terbatas hanya untuk user yang berhak dan mengganti
kegagalan dari sistem tanpa kehilangan keutuhan data.
Perusahaan asuransi merupakan salah satu jenis dari perusahaan jasa yang
memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas antara lain memberikan jaminan ganti
rugi atas kerugian atau kehilangan yang dialami oleh pelanggan. Dengan adanya asuransi
kita tidak perlu repot lagi memikirkan mengenai kehilangan atau kerugian yang kita
alami karena asuransi akan menolong kita untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Suatu perusahaan asuransi tersusun dari beberapa sub system yang membentuk suatu
kesatuan fungsi utuh sebuah perusahaan asuransi. Subsistem tersebut meliputi : aplikasi
sub sistem polis asuransi, pemi asuransi, Penerimaan premi asuransi dan sub system
klaim asuransi. Untuk membuat sub system tersebut, perlu didukung dengan suatu system
terkomputerisasi dan terintegrasi agar dapat meningkatkan pelayanan informasi dan dapat
memudahkan pencarian data yang disebabkan oleh berbagai kendala seperti banyaknya
data dan sulitnya mencari berkas-berkas yang ada pada asuransi kecelakaan yang harus
diolah, sehingga membuat konsumen merasa tidak puas dengan pelayanan yang lambat
dan berbelit-belit.
Salah satu sub system dari perusahaan asuransi adalah sub system klaim, sub system
ini menjalankan fungsinya untuk melayani pengguna asuransi yang akan melakukan
klaim atas kehilangan / kerugian materi yang telah dialami berdasarkan nilai
pertanggungan yang telah disepakati sebelumnya. Agar proses klaim dapat berjalan
secara efisien dan tidak mengecewakan pengguna asuransi maka dibuatlah suatu aplikasi
sub system klaim asuransi.

1.2 TUJUAN
Penulisan ini bertujuan untuk :
1. Memahami prosedur, syarat dan tata cara pengajuan klaim asuransi
2. Memahami bagian apa saja yang terlibat dalam sub sistem klaim asuransi
3. Mengetahui dan merancang output sub sistem klaim asuransi
4. Dapat membuat program klaim asuransi

2. PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI KLAIM
Klaim adalah suatu tuntutan atas suatu hak, yang timbul karena persyaratan dalam
perjanjian yang ditentukan sebelumnya telah dipenuhi.
2.2. PENYEBAB TERJADINYA KLAIM
1. Tertanggung meninggal dunia.
2. Pemegang polis menghentikan pembayaran preminya dan memutuskan perjanjian
asuransinya pada saat polisnya sudah mempunyai nilai tunai.
3. Perjanjian asuransi sudah berakhir sesuai dengan jangka waktu yang tercantum
dalam polis dan kewajiban pemegang polis telah terpenuhi atau polis dalam
keadaan lapse tetapi telah mempunyai nilai tunai (habis kontrak bebas premi) .
4. Tertanggung mendapat kecelakaan.
5. Tertanggung karena suatu penyakit perlu opname atau rawat jalan (asuransi
kesehatan).
2.3. MACAM-MACAM KLAIM
1. Klaim meninggal dunia
Timbul jika tertanggung atau peserta yang tercantum dalam polis meninggal
dunia, sedang polisnya dalam keadaan berlaku (inforce).
2. Klaim Penebusan
Timbul jika polis sudah mempunyai nilai tunai, sedang pemegang polis
memutuskan perjanjian asuransinya.
3. Klaim Habis Kontrak
Timbul jika jangka waktu perjanjian asuransi sudah berakhir, sedang polisnya
dalam keadaan inforce (premi telah dibayar sampai jangka waktu kontrak).
4. Klaim Kecelakaan
Timbul akibat peserta mendapatkan kecelakaan dan polisnya masih inforce.
5. Klaim (Asuransi Rawat Inap dan Pembedahan) + Rawat Jalan.
Timbul akibat peserta menderita suatu penyakit dan perlu opname atau cukup
hanya dengan rawat jalan saja.
6. Klaim Ganti Rugi
Timbul akibat peserta menderita kerugian yang diakibatkan kerusakan pada
barang – barang berharga yang menjadi pertanggungan. Contoh dari Barang
berharga yang dipertanggungkan antara lain : kendaraan bermotor, rumah, dll

2.4. TAHAPAN UMUM PEMROSESAN KLAIM ASURANSI


Berikut adalah tahapan umum pemrosesan klaim asuransi :
1. Formulir klaim diisi oleh Tertanggung atau Pemegang Polis.
2. Tertanggung atau Pemegang Polis atau Ahli Waris menyerahkan dokumen
penunjang klaim kepada perusahaan asuransi, seperti kuitansi, hasil rekam medis,
hasil laboratorium, dan dokumen yang diperlukan lainnya.
3. Cantumkan Nomor Polis dan Nomor Rekening Anda dengan benar, dan
tandatangani formulir Pengajuan Klaim sesuai tanda tangan yang ada didalam
polis.
4. Perusahaan asuransi akan melakukan proses validasi terhadap dokumen pelengkap
dan verifikasi kepada Pemegang Polis atau Tertanggung.
5. Apabila hasil validasi dan verifikasi oleh perusahaan asuransi sudah sesuai dengan
ketentuan, maka pembayaran klaim akan diproses oleh bagian klaim.
6. Manfaat asuransi akan dibayarkan atau ditransfer kepada Anda sebagai Pemegang
Polis atau Tertanggung atau Peserta.
Jumlah manfaat polis yang dibayarkan dapat sebesar penjumlahan dari:
 Uang Pertanggungan Dasar (base plan)
 Uang Pertanggungan Tambahan (rider) untuk Kematian karena Kecelakaan
 Nilai Tunai untuk polis tradisional atau nilai anuitas untuk polis anuitas
atau nilai investasi untuk polis unit-link. Tanggal NAB nilai investasi
biasanya adalah tanggal kematian tertanggung (date of death).
 Saldo premi yang belum menjadi biaya (unearned premium).

Dikurangi dengan:
 Hutang Polis (policy loan)
 Kewajiban premi yang belum dibayar
 Bunga pinjaman dan beban administrasi lainnya.

Gambar 1. Model Sistem Kendaraan Bermotor

2.5. METODE PENGEMBANGAN SISTEM


Dalam proses analisis dan perancangan system klaim asuransi berikutnya akan dibahas
lebih mendalam mengenai subsistem klaim tersebut.
Dalam tahapan analisis dan perancangan subsistem klaim asuransi, proses
pengembangan system dilakukan dengan menggunakan permodelan waterfall (air
terjun).
Gambar 2. Model Waterfall

Model waterfall (air terjun) menunjukkan sebuah proses, dimana pengembang harus
mengikuti fase-fase :
1. Requirements specification (Requirements analysis)
Requirements Analysis merupakan tahap pertama dalam proses rekayasa sistem
dan proses pengembangan perangkat lunak
2. Software Design
Software desain adalah proses pemecahan masalah dan perencanaan untuk
perangkat lunak sebagai solusi. Setelah ditetapkan tujuan dan spesifikasi perangkat
lunak, pengembang perangkat lunak akan melakukan desain software yang akan
dibuat. Ini mencakup hal – hal yang mungkin diperlukan saat implementasi serta
arsitektur tampilan.
3. Integration
Dalam istilah teknik , integrasi sistem adalah menyatukan komponen subsistem ke
dalam satu sistem dan memastikan bahwa fungsi subsistem dapat berjalan bersama-
sama dalam sebuah sistem. Dalam teknologi informasi, sistem integrasi adalah
proses menghubungkan bersama sistem komputer yang berbeda dan aplikasi
perangkat lunak secara fisik atau fungsional.
4. Testing (or Validation)
Testing Software adalah investigasi yang dilakukan untuk memberikan informasi
kepada stakeholder tentang kualitas produk atau jasa yang sedang diuji. Dalam
teknik pengujian, proses eksekusi sebuah program atau aplikasi dilakukan dengan
maksud untuk menemukan bug perangkat lunak .
Software pengujian juga dapat dinyatakan sebagai proses untuk memvalidasi dan
memverifikasi bahwa sebuah program perangkat lunak / aplikasi / produk:
1. Memenuhi persyaratan bisnis dan teknis yang dipandu desain dan
pengembangan;
2. Bekerja sesuai yang diharapkan, dan
3. Dapat diimplementasikan dengan karakteristik yang sama.
Metodologi pengujian diatur oleh metodologi pengembangan perangkat lunak yang
digunakan.

5. Deployment (or Installation)


Software Deployment adalah semua kegiatan yang dilakukan agar suatu sistem
perangkat lunak digunakan..

6. Maintenance
Secara umum, ada tiga jenis maintenance yang digunakan:
 Breakdown maintenance , di mana pemeliharaan dilakukan setelah proses

deployment
 Preventive maintenance, di mana pemeliharaan dilakukan sebelum
permasalahan terjadi.
 Corrective maintenance , di mana pemeliharaan dilakukan setelah terjadi

kerusakan.

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SUBSISTEM KLAIM ASURANSI


Salah satu jenis dari klaim asuransi adalah klaim asuransi ganti rugi kendaraan
bermotor. Sesuai dengan tahapan analisis dan perancangan subsistem klaim asuransi,
maka dalam tiap tahapan akan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Requirements specification (Requirements analysis)
Hal – hal yang dilakukan dalam tahapan ini meliputi :
a. Verifikasi Polis
b. Data LKS (Laporan Klaim Sementara)
c. Update Data LKS (Laporan Klaim Sementara)
d. Data LKP (Laporan Klaim Pasti)
e. View Status Klaim
f. Laporan Klaim, terdiri dari :
1. Laporan Klaim Awal (Detail – Rekap) : menampilkan data Klaim (LKS)
dgn Status Awal
2. Laporan Klaim Proses (Detail – Rekap) : Menampilkan Data klaim (LKS)
dgn status Proses
3. Laporan Klaim Setuju (Detail – Rekap) : Menampilkan Data klaim (LKS)
dgn status Setuju
4. Laporan Klaim Pasti (Detail – Rekap) : Menampilkan Data klaim (LKP)
dgn status Pasti
5. Laporan Klaim Tolak (Detail – Rekap) : Menampilkan Data klaim
(LKS/LKP) dgn status Tolak

2. Software Design
Dalam perancangan system untuk software, digunakan diagram UML yang
berfungsi merepresentasikan alur system.
a. Diagram Konteks

Gambar 3. Diagram Konteks


b. UseCase Diagram

Gambar 4. Diagram UseCase


c. Sequence Diagram

Gambar 5. Diagram Sequence

d. Data Flow Diagram

Gambar 6.DFD level 1

Gambar 7. (DFD) Level 2 Proses 1


Gambar 8. (DFD) Level 2 Proses 2

e. Entity Relationship Diagram

Gambar 9. ERD
f. Desain Output
1) Laporan Data Customer
Laporan ini berisi tentang data pribadi para customer yang ikut
menjadi mitra kerja dengan pihak asuransi. Untuk mendapatkan data
tersebut, sebelumnya harus melakukan input data yang selanjutnya
data akan disimpan di database.

LOGO

Gambar 10. Laporan Data Customer

2) Laporan Data Bengkel


Pada laporan data bengkel, data diambil dari database yang
sebelumnya sudah dilakukan input data. Output pada data bengkel
diklasifikasikan antara jenis bengkel otoris dan non otoris.

Gambar 11. Laporan Data Bengkel

3) Laporan Grafik Loading Bengkel


Laporan iniberisi tentang prosentase jumlah bengkel otoris dan non
otoris. Bengkel otoris merupakan bengkel yang hanya melayani
konsumen yang memiliki mobil dari produksi astra. Sedangkan
bengkel non otoris merupakan bengkel umum yang amenjadi mitra
kerja dengan pihak asuransi yang melayani konsumen yang memiliki
mobil selain produksi astra.
Gambar 12. Laporan Grafik Loading Bengkel

4) Laporan Klaim ACC dan Gagal ACC


Pada laporan klaim ACC dan gagal ACC merupakan laporan dari
pihak asuransi untuk menyetujui pengajuan klaim dari pihak
customer. Laporan ini bertujuan untuk mengechek keberadaan
customer apakah telah tergabung menjadi mitra kerja dengan pihak
asuransi.

Gambar 13. Laporan Klaim ACC dan Gagal ACC

4. KESIMPULAN
Dalam penulisan makalah ini didapatkan hal – hal sebagai berikut :
1. Prosedur, syarat serta tata cara klaim asuransi
a. Polis masih dalam masa aktif (inForce)
b. Polis mempunyai manfaat yang sesuai dengan klaim yang diajukan
c. Polis tidak dalam masa pengajuan
d. Polis tidak dalam masa pemulihan
e. Klaim yang diajukan bukan termasuk dalam pengecualian sebagaimana
yang terdapat pada polis
f. Klaim wajib dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang dibutuhkan
2. Perancangan sub sistem penerimaan klaim asuransi
Sub sistem klaim dirancang berdasarkan tata cara pengjuan, peninjauan dan
persetujuan klaim, memahami masing-masing fungsi dari Bagian Klaim,
Bagian Premi dan Bagian Finance serta syarat kelengkapan disetujianya sebuah
klaim.
Perancangan sistem diimplementasikan melalui Unified Modeling Language
(UML),
3. Output dari sub sistem klaim asuransi
Output dari subsistem klaim ada 4 macam, yaitu :
a. Laporan data Customer
b. Laporan data bengkel
c. Laporan data Loading bengkel
d. Laporan daftar Klaim ter-ACC dan gagal ACC
4. Prosedur pembuatan program klaim asuransi
Sesuai dengan System Development Life Cycle, aplikasi sub system klaim
terdiri dari 5 langkah, yaitu requirement, design, implementation, verification
dan maintenance.

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto H. M, 2001, Analisa dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.
Edhy Sutanta, 2004. Sistem Basis Data, Graha Ilmu, Yogyakarta. hal. 2-7
www.asuransicerdas.com
http://cutyuliati.blogspot.com/2009/04/ekonomi-syariah.html
http://www.asuransi-indonesia.com/informasi-asuransi/179/
http://lightpio.wordpress.com/page/3/

Anda mungkin juga menyukai