Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN AKHIR

Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Kondisi geografis dan geologisnya, pesisir pantai dan pulau-pulau kecil di Indonesia
berpotensi mengalami bencana alam yang merupakan salah satu atau kombinasi dari
gempa bumi tektonik, tsunami, angin topan/badai, gelombang pasang, banjir, gunung
berapi dan tanah longsor, maupun oleh faktor non alam seperti berbagai kegagalan
akibat teknologi dan ulah manusia. Umumnya bencana yang terjadi tersebut
menyebabkan penderitaan bagi masyarakat, baik berupa korban jiwa manusia, kerugian
harta benda, maupun kerusakan lingkungan serta musnahnya hasil-hasil pembangunan
yang telah dicapai. Salah satu daerah yang rawan bencana adalah pesisir barat kota
Padang yang notabene daerah tersebut merupakan daerah pertemuan antara lempeng
Indo-Australia dan lempeng Eurasian.

Mitigasi, yang merupakan berbagai tindakan/upaya preventif untuk meminimalkan


dampak negatif kerusakan lingkungan yang diantisipasi akan terjadi di masa datang di
suatu daerah tertentu, merupakan investasi jangka panjang bagi kesejahteraan semua
lapisan masyarakat. Mitigasi dapat bersifat struktural maupun non-struktural. Terdapat
kecenderungan bahwa sudah menjadi kebutuhan untuk lebih menitikberatkan pada
upaya mitigasi daripada respon pasca kerusakan lingkungan. Salah satu mitigasi
bencana tsunami secara struktural adalah membangun bangunan shelter. Bangunan
shelter adalah fasilitas umum yang apabila terjadi bencana tsunami atau bencana yang
lain digunakan untuk evakuasi pengungsi, namun bisa digunakan pula untuk fasilitas
umum yang lain misalnya untuk tempat rekreasi atau ibadah atau yang lainnya, apabila
tidak terjadi bencana. Syarat bangunan shelter adalah bangunan tingkat yang tahan
gempa, tahan tsunami dan bisa menampung banyak orang. Diharapkan bangunan
shelter mempunyai fungsi sekunder saat tidak terjadi bencana, selain mempunyai fungsi
utama sebagai shelter untuk mitigasi tsunami.

Dalam rangka mengembangkan prosedur mitigasi lingkungan di wilayah pesisir terutama


di Kota Padang, maka pada tahun anggaran 2009 dilakukan kegiatan detail desain
pembangunan shelter yang merupakan lanjutan hasil kajian penyusunan perencanaan
pembanguan shelter kegiatan tahun anggaran 2008. Hasil kegiatan tahun 2008 berupa
perencanaan lokasi-lokasi calon bangunan shelter untuk mitigasi tsunami.

PT. TATA GUNA PATRIA I-1


LAPORAN AKHIR
Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan kegiatan Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami adalah
merencanakan detail desain bangunan shelter di kota Padang beserta analisisnya.

1.3. LOKASI

Lokasi pelaksanaan kegiatan Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami yaitu di Kota
Padang Provinsi Sumatera Barat.

1.4. OUTPUT

Output yang dihasilkan adalah dokumen detail desain pembangunan Shelter di Kota
Padang.

1.5. OUTCOME

Outcome yang dicapai adalah meningkatnya rasa aman penduduk pesisir kota Padang
apabila terjadi tsunami.

1.6. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami ini adalah:

1. Koordinasi dengan pemerintah daerah mengenai tempat, fungsi bangunan (fungsi


primer dan sekunder) dan bentuk-bentuk bangunan.

2. Pengumpulan data pendukung meliputi :

 Data sosial ekonomi;

 Data kondisi topografi detil daerah potensial pembangunan shelter;

 Data geologi dan mikrozonasi kegempaan daerah potensial pembangunan shelter;

 Data liquifaksi dan air tanah di daerah potensial pembangunan shelter;

 Data mekanika tanah;

 Dan data lainnya yang diperlukan untuk analisis bangunan di tepi pantai.

3. Pengumpulan data primer melalui survey, antara lain :

 Pengukuran topografi dan penggambaran peta situasi

Survey topografi ditujukan untuk penggambaran peta situasi di lokasi rencana


secara umum dengan luas area survey panjang 2.000 m dan lebar 2.000 m.

PT. TATA GUNA PATRIA I-2


LAPORAN AKHIR
Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami

 Survey tanah dan geoteknik, meliputi;

- Pemboran

Tujuan : untuk mengetahui susunan lapisan tanah/batuan yang berada di bawah


permukaan. Pekerjaan pemboran ini dilakukan pada 24 titik dengan kedalaman
sampai dengan 10 meter disesuaikan dengan kondisi lapangan.

- Pengujian penetrasi (SPT)

Tujuan : untuk mengetahui derajat kepadatan relatif dari lapisan-lapisan tanah


yang merupakan salah satu parameter untuk perhitungan pondasi.

Jumlah sondir ditentukan sebanyak 24 titik pada lokasi rencana bangunan


shelter dengan kedalaman sondir mencapai lapisan tanah keras yaitu lapisan
dengan tahanan konus qc > 200 kg/cm2.

- Pengambilan contoh tanah tak terganggu (Undisturbed Sampling)

Tujuan : untuk mendapatkan contoh tanah yang mendekati keadaan aslinya,


sehingga parameter-parameter yang didapat dari pengujian laboratorium akan
sama atau minimal mendekati keadaan sebenarnya.

- Pengujian laboratorium mekanika tanah

Tujuan : untuk mengetahui index properties dan engieenering properties dari


masing-masing lapisan tanah yang diambil contoh tanahnya baik yang terganggu
maupun yang tak terganggu, jumlah sampel 24.

4. Membuat analisis teknik ketahanan bangunan terhadap gempa sesuai catatan


kegempaan terbesar yang pernah terjadi di daerah kota Padang dan sekitarnya.

5. Membuat analisis teknik ketahanan bangunan terhadap tsunami dan gaya-gaya yang
bekerja pada bangunan akibat tsunami.

6. Membuat animasi 3D untuk simulasi gempa tsunami, interior dan eksterior bangunan
shelter hasil perencanaan.

7. Membuat analisis fungsi sekunder bangunan shelter.

8. Membuat perencanaan bangunan shelter (hard copy dan soft copy) yang meliputi:

 Gambar detail desain shelter (site plan skala 1:500, gambar tampak dan potongan
skala 1:100, gambar detail skala 1:20) (2 bahasa: Indonesia dan Inggris)

 BOQ dan Rencana Anggaran Biaya (Engieenering Estimate) (2 bahasa: Indonesia


dan Inggris)

PT. TATA GUNA PATRIA I-3


LAPORAN AKHIR
Detail Desain Shelter untuk Mitigasi Tsunami

 Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) (2 bahasa: Indonesia dan Inggris)

 Spesifikasi Teknis Pelaksanaan Pekerjaan, baik khusus dan non khusus (2 bahasa:
Indonesia dan Inggris)

 Nota Desain (2 bahasa: Indonesia dan Inggris)

9. Membuat maket model Bangunan Shelter dengan skala 1:100

10. Konsultasi publik di kota Padang untuk membahas hasil kegiatan.

1.7. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR

Laporan Akhir tersusun sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi uraian tentang kondisi pekerjaan, yaitu mengenai latar belakang, maksud
dan tujuan, lingkup dan lokasi pekerjaan, dan sistematika penyusunan laporan.
Bab II Gambaran Umum
Menguraikan gambaran umum keadaan wilayah lokasi rencana pekerjaan, gambaran
umum pekerjaan serta kajian teoritis pekerjaan.
Bab III Pengukuran Topografi
Bab ini akan menguraikan pelaksanaan pengukuran topografi di lokasi pekerjaan beserta
hasil dan analisisnya.
Bab IV Penyelidikan Tanah
Menguraikan pelaksanaan penyelidikan tanah beserta hasil dan analisisnya dengan
dilengkapi data-data geologi terkait di Kota Padang
Bab V Konsep Desain Bangunan Shelter
Menguraikan mengenai konsep desain terkait dengan fungsi sekunder bangunan shelter
beserta analisisnya.
Bab VI Perencanaan Struktur
Menguraikan tentang analisis perhitungan struktur bangunan kaitannya dengan gempa
dan tsunami.
Bab VII Rencana Anggaran Biaya
Berisikan tentang volume pekerjaan pembangunan shelter tsunami beserta rencana
anggaran biaya yang dibutuhkan.
Bab VIII Metode Pelaksanaan Konstruksi
Menjelaskan tentang metode pelaksanaan konstruksi dalam pembangunan shelter di
Kota padang
Bab IX Penutup

PT. TATA GUNA PATRIA I-4

Anda mungkin juga menyukai