Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Pendekatan dalam
Mempelajari
Kepemimpinan
Dikutip dari http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com/2009/04/beberapa-pendekatan-dalam-kepemimpinan.html

Perilaku Organisasi

Rio Septiadi Ademarta (02118/2008)

Mei 2011
Pengertian
Menurut Stoner, kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan memengaruhi kegiatan
yang berhubungan dengan tugas.

Terdapat tiga implikasi penting dalam kepemimpinan:

1. Kepemimpinan melibatkan orang lain (bawahan atau pengikut), kualitas pemimpin


ditentukan oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin.
2. Kepemimpinan merupakan pembagian yang tidak seimbang di antara pemimpin dengan
anggota kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa dari
kegiatan anggota kelompok dan sebaliknya anggota kelompok atau bawahan secara tidak
langsung mengarahkan kegiatan pimpinan.
3. Bawahan juga mempunyai pengaruh. Dengan kata lain, seorang pemimpin tidak dapat
mengatakan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan, tapi juga mempengaruhi
bagaimana bawahan melaksanakan perintah pemimpin.

Pendekatan Studi Kepemimpinan


Untuk mempelajari kepemimpinan, menggunakan tiga pendekatan.

1. Kepemimpinan tumbuh dari bakat.


2. Kepemimpinan tumbuh dari perilaku.
Kedua teori ini berasumsi bahwa perilaku yang sesuai akan muncul sebagai pemimpin dalam
situasi kelompok (organisasi) apapun yang ia masuki.
3. Kepemimpinan ditentukan oleh situasi. Efektivitas pemimpin bervariasi menurut situasi
tugas yang harus diselesaikan, keterampilan, dan pengharapan bawahan lingkungan
organisasi dan pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan. Dalam situasi yang berbeda,
prestasi seorang pemimpin berbeda pula, bisa lebih baik ataupun lebih buruk. Pendekatan
ini menimbulkan pendekatan kontinjensi yang menimbulkan efektivitas situasi gaya
pemimpin.

Pendekatan Sifat-sifat Kepemimpinan


Kelompok pertama yang bermaksud menjelaskan tentang aspek kepemimpinan yaitu para teoritis
kesifatan, bahwa pemimpin mempunyai sifat dan ciri tertentu.

Untuk mengenali karakteristik atau curu pribadi dari para pemimpin , para psikolog mengadakan
penelitian. Mereka berpandangan bahwa pemimpin dilahirkan, bukan dibuat. Secara alamiah bahwa
orang yang mempunyai sifat kepemimpinan adalah orang yang lebih agresif, lebih tegas, dan lebih
pandai berbicara dengan orang lain, serta lebih mampu dan cepat mengambil keputusan yang
akurat. Pandangan ini mempunyai implikasi bahwa jika ciri kepemimpinan dapat dikenali, maka
organisasi akan jauh lebih canggih dalam memilih pemimpin. Hanya orang-orang yang memiliki ciri-
ciri kepemimpinan sajalah yang akan menjadi manajer, pejabat, dan kedudukan tinggi lainnya.

Ukuran dalam pencarian ciri kepemimpinan menggunakan dua pendekatan:

1. Membandingkan bawahan dengan pemimpin,


2. Membandingkan ciri pemimpin yang efektif dengan yang tidak efektif.

Perilaku Pemimpin
1. Fungsi-fungsi Kepemimpinan
Fungsi-fungsi kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin
dalam kelompoknya. Agar berjalan efektif, seorang pemimpin harus melaksanakan dua
fungsi utamanya:
a. Fungsi yang berkaitan dengan pemecahan masalah. Meliputi pemberian saran,
pengesahan, dan menawarkan informasi atau pendapat.
b. Fungsi-fungsi pemeliharaan (pemecahan masalah sosial). Meliputi menyetujui atau
memuji orang lain dalam kelompok atau membantu kelompok beroperasi lebih
lancar.
2. Gaya-gaya Kepemimpinan
Memusatkan perhatian pada gaya kepemimpinan, meliputi:
a. Gaya dengan orientasi tugas. Pemimpin mengarahkan dan mengawasi melaui tugas-
tugas yang diberikan kepada bawahannya secara tertutup. Gaya ini lebih
memperhatikan pelaksanaan pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan
karyawan.
b. Gaya berorientasi karyawan. Lebih memperhatikan motivasi daripada mengawasi. Di
sini, karyawan diajak untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan melalui
tugas-tugas yang diberikan.

Teori X dan Teori Y dari McGregor


Douglas McGregor memukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep
manajemen partisipasi. Konsep ini terkenal karena menggunakan asumsi-asumsi sifat dasar manusia.

Pemimpin yang menyukai teori X cenderung menyukai bergaya kepemimpinan otoriter, sebaliknya
pemimpin yang menyukai teori Y cenderung menyukai gaya kepemimpinan demokratik.
Penelitian di Universitas Ohio State dan Michigan
Di Universitas Ohio State, para peneliti mencoba mempelajari efektivitas dari perilaku
kepemimpinan untuk menentukan mana yang paling efektif dari kedua gaya kepemimpinan
(berorientasi tugas dan berorientasi karyawan).

Pendekatan Situasional (Contingency)


Pendekatan ini menggambarkan tentang gaya kepemimpinan yang tergantung pada faktor situasi,
karyawan, tugas, organisasi, dan variabel lingkungan lainnya.

Mary Parker Follect mengatakan bahwa terdapat tiga faktor utama yang memengaruhi
kepemimpinan:

1. Pemimpin
2. Bawahan
3. Situasi

Anda mungkin juga menyukai