Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 3

1. Agus Sri Wulansari (M0409001)


2. Deni Wahyu Eko S. (M0409013)
3. Hanni Tsaaqifah (M0409023)
4. Ika Sartika Saili (M0409026)
5. Isnaniar Hikmah N (M0409030)
6. Khusnul Fu’adah (M0409032)
7. Meutia Srikandi (M0409037)
8. Novi Hidayatul L. (M0409042)
9. Revolusi Prajaningrat S. (M0409052)
10. Sri Ratnadewi (M0409058)
11. Theressa Agustina A N (M0409060)
Siklus Biogeokimia
Siklus Biogeokimia
• Adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang
mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan
kembali lagi ke komponen abiotik.
• Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya
melalui organisme, tetapi juga melibatkan
reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik
sehingga disebut siklus biogeokimia.
Fungsi Siklus Biogeokimia
• Sebagai siklus materi yang mengembalikan
semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai
oleh semua yang ada di bumi baik komponen
biotik maupun komponen abiotik, sehingga
kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
Siklus Biogeokimia dibagi menjadi :
1. Siklus Hidrologik
- Air
2. Siklus Atmosfer
- Nitrogen
- Karbon dan Oksigen
3. Siklus Sedimentari
- Fosfor
- Sulfur
Siklus Air
Siklus Air
• Adalah pergerakan air melalui sistem biotik dan
abiotik.
• Pada saat molekul-molekul air di atmosfer bergerak
mengikuti pola angin, kelembapan udara
menyebabkan suhu menjadi lebih dingin. Selanjutnya,
uap air terkondensasi menjadi tetes-tetes air dan jatuh
sebagai air hujan atau salju. Ketika hujan jatuh di
daratan, beberapa di antaranya menjadi air
permukaan, mengalami penguapan, dan terserap di
dalam tanah. Sebagian dari air ini mengalir ke bawah
melewati tanah dan bebatuan, kemudian tersimpan
dalam tanah atau di bawah danau yang disebut
sebagai air tanah dalam.
Siklus Air
• Sebagian lagi mengalir di permukaan tanah
membentuk aliran air dan sungai, yang mana
nantinya membawa air ke lautan. Sebagian air
diserap oleh tumbuhan, digunakan untuk
proses metabolisme dan mengembalikannya
ke udara melalui transpirasi. Transpirasi dan
evaporasi dari permukaan tanah
menghasilkan kumpulan uap air yang disebut
awan, yang akan melepaskan airnya sebagai
hujan dan memulai siklus lagi.
Siklus Nitrogen
Siklus Nitrogen di Alam
• Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia
diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh
bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu
Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan
nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya
oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia
kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang
dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan
berulang dalam ekosistem.
Siklus Nitrogen di Alam
• Tahap pertama
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir
ke dalam tanah. Selain air hujan yang membawa
sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam
tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi
nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri
Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-
polongan, bakteri Azotobacter dan Clostridium.
Selain itu ganggang hijau biru dalam air juga memiliki
kemampuan memfiksasi nitrogen.
Siklus Nitrogen di Alam
• Tahap kedua
Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh
produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein.
Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai
merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan garam
ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut
dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah
amoniak dan senyawa ammonium menjadi nitrat oleh
Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat
dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau
oksida nitrogen oleh proses yang disebut denitrifikasi.
Siklus Karbon Dan Oksigen
Siklus Karbon Dan Oksigen
• Awalnya karbon dioksida diserap oleh
tumbuhan melalui fotosintetis dijadikan
glukosa. Lalu disusun menjadi amilum,
kemudian diubah menjadi senyawa gula yang
lain, lemak, protein, dan vitamin. Pada proses
pernafasan tumbuhan, dihasilkan lagi
karbondioksida dan oksigen.
Siklus Karbon Dan Oksigen
• Karbon tersebut dapat berpindah ke hewan
ketika mereka memakan tumbuhan.
Selanjutnya, tubuh hewan dan tumbuhan
yang sudah mati akan diuraikan oleh mahkluk
hidup pengurai menjadi karbondioksida, air,
dan mineral. Karbondioksida akan kembali ke
atmosfer dari penguraian juga melalui sistem
respirasi.
Siklus Fosfor
Siklus Fosfor
• Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion
fosfat (PO43-). Ion Fosfat terdapat dalam
bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan
pelapukan menyebabkan fosfat terbawa
menuju sungai hingga laut membentuk
sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi
menyebabkan sedimen yang mengandung
fosfat muncul ke permukaan. Di darat
tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut
dalam air tanah.
Siklus Fosfor
• Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa
fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa
fosfat anorganik (pada air dan tanah).
• Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan
oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik.
• Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan
terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu,
fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari
batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik
terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian
akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang
terus menerus.
Siklus Fosfor
• Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan
yang dimakannya dan karnivora mendapatkan
fosfat dari herbivora yang dimakannya.
Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui
urin dan feses.
• Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan
anorganik di dalam tanah lalu melepaskan
pospor kemudian diambil oleh tumbuhan.
Siklus Sulfur
Siklus Sulfur
• Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik.
Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida
dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk
sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
• Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan
mahluk hidup di perairan dan pada umumnya
dihasilkan dari penguraian bahan organik yang
mati. Tumbuhan menyerap sulfur dalam
bentuk sulfat (SO4).
Siklus Sulfur
• Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai
makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan
diuraikan komponen organiknya oleh bakteri.
Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur,
antara lain Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan
mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk
hidrogen sulfida (H2S).
• Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob
seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan
oksigen. Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri
kemolitotrof seperti Thiobacillus.
Siklus Sulfur
• Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah
dalam bentuk sulfat (SO4 ). Kemudian
tumbuhan tersebut dimakan hewan sehingga
sulfur berpindah ke hewan. Lalu hewan dan
tumbuhan mati diuraikan menjadi gas H2S
atau menjadi sulfat lagi.

Anda mungkin juga menyukai