Diusulkan oleh:
PEMBIMBING
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat di identifikasi beberapa masalah,
maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengatasi permasalahan sampah di lingkungan UNS?
2. Bagaimana cara pengolahan sampah tersebut?
3. Bagaimana cara pembuatan kompos dari sampah organik dengan
aktivator bolus sapi?
C. Tujuan
1. Menciptakan energi baru terbarukan dari limbah organik lingkungan
UNS.
2. Menjadikan sampah organik lingkungan UNS sebagai bahan baku
pembuatan pupuk kompos organik.
3. Membuka peluang usaha bagi mahasiswa untuk memproduksi pupuk
kompos organik dengan aktivator bolus sapi.
D. Manfaat
Jenis produk yang akan dihasilkan dari kegiatan ini adalah pupuk
kompos organik dari sampah yang berupa dedaunan yang berada di
lingkungan UNS dan limbah kantin. Tidak ada perbedaan ciri fisik antara
pupuk kompos yang kami hasilkan dengan pupuk kompos lainnya.
Perbedaan menonjol adalah pada kualitas pupuk kompos kami yang lebih
baik apabila dibandingkan dengan pupuk kompos pada umumnya.
Diantara keunggulan pupuk kompos kombinasi bolus dan limbah kampus
adalah dapat digunakan untuk meningkatkan keanekaragaman biologi
tanah, meningkatkan kualitas air, mengurangi kontaminasi tanah dan
merangsang penyehatan dan pertumbuhan
BAB II
KAJIAN TEORI
2. Bahan
- Bolus sapi / kambing 50 kilogram
- Sampah daun secukupnya
- Sampah organik kantin secukupnya
- Air secukupnya
C. Cara Kerja
1. Sampah-sampah dikumpulkan dari setiap fakultas dan kantin di
lingkungan UNS
2. Sampah dipisahkan menurut sifatnya yaitu sampah anorganik, organik
mudah busuk, dan organik sukar busuk dan masing-masing sampah
dimasukkan dalam kantong yang berbeda
3. Untuk sampah anorganik tidak diproses
4. Masing-masing jenis sampah organik diproses menjadi pupuk kompos
dengan proses sebagai berikut:
a. Sampah organik mudah busuk yang meliputi sampah kantin
diproses dengan aktivator bolus sapi/ kambing kemudian
dimasukkan dalam drum dan campur sampai rata. Siram dengan air
hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan (50-60%), langsung
masukkan ke dalam drum plastik.
b. Hal yang sama dilakukan pada sampah-sampah daun kemudian
ditambah aktivator bolus dan dimasukkan dalam drum, campur
sampai rata. Siram dengan air hingga diperoleh kelembapan yang
diinginkan (50-60%), langsung masukkan ke dalam drum plastik
5. Semua sampah-sampah yang telah dimasukkan dalam drum tersebut
kemudian diinkubasi selama kurang lebih 3 minggu.
6. Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau
pembalikkan secara manual agar aerasi di dalam drum berlangsung
baik.
7. Dalam kurun waktu 3 minggu inkubasi, dilakukan cek pH maupun
kadar N untuk mengetahui kualitas kompos yang dibuat.
8. Kompos matang setelah 3 minggu inkubasi, ditandai dengan kompos
yang tidak berbau dan tidak panas apabila digenggam.
D. Susunan Panitia
Pembimbing : Dr. Sunarto, M.S.
Ketua Pelaksana : Ika Sartika Saili
Sekretaris : Ensina Sawor Dea P.
Bendahara : Anne Nindi Aswari
Sie Konsumsi : Anis Purwati
Eka Setiyawati
Sie Perlengkapan : Sovia Santi L.
Muhammad Yanuar
Sie Pubdekdok : Isna Jati A.
E. Anggaran Dana
1. Bolus @ Rp 10.000,- x 50 kg Rp 500.000,-
2. Plastik polybag @ Rp 3.000,- x 150 buah Rp 450.000,-
3. Sarung tangan @ Rp15.000,- x 10 buah Rp 150.000,-
4. Sapu lidi @ Rp 7.000,- x 3 buah Rp 21.000,-
5. Serok sampah @ Rp 25.000,- x 3 buah Rp 75.000,-
6. Drum @ Rp 150.000,- x 15 buah Rp 2.250.000,-
7. Ember plastik @ Rp 10.000,- x 5 buah Rp 50.000,-
8. Selang Rp 138.000 Rp 138.000,-
9. Pengaduk @ Rp 3.000,- x 15 buah Rp 45.000,-
10. Sewa mobil Rp 200.000,- Rp 200.000,-
11. Sewa tenaga kerja @ Rp 50.000,- x 2 orang Rp 100.000,-
12. Konsumsi:
a. Snack @ Rp 3.000,- x 15 Rp 45.000,-
b. Nasi @ Rp 8.000,- x 15 Rp 120.000,-
c. Air mineral @ Rp 32.000,- x 1 dus Rp 32.000,-
13. Spanduk @ Rp 100.000,- x 2 buah Rp 200.000,-
14. Kaos Rp 26.600,- x30 Rp 798.000,-+
Total Rp 5.166.000,-
BAB IV
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dapat dicapai dari pembuatan kompos dengan
aktivator bolus sapi / kambing ini secara keseluruhan dapat di rasakan dalam
bentuk yang konkret. Pertama, hasil dari segi kemajuan sektor pertanian,
meningkatkan kualitas hasil tani, meningkatkan nilai jual hasil pertanian dan
peningkatan taraf hidup para petani. Kedua,keuntungan dari sektor lingkungan.
Dengan penggunaan kompos organik, faedahnya akan sangat besar bagi
kekayaan tanah. Unsur hara, Ph, dan kesuburan tanah dapat ditingkatkan dan
disamping itu akan sangat bermanfaat dalam mengurangi volume limbah yang
harus dikelola hingga ke tempat-tempat pembuangan akhir. Ketiga, diharapkan
melalui peluang kewirausahaan ini nantinya dapat menambah kualitas individu
maupun kelompok dalam pelaksanaannya. Ke empat, tentunya hal ini akan
menjadi keuntungan peluang usaha yang besar, karena dapat memperpendek
waktu proses pembuatan pupuk kompos mencapai 50%. Sehingga profitnya bagi
kewirausahaan mahasiswa semakin besar pula.
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat sebagai rujukan dalam
pelaksanaan kegiatan pengolahan kompos di lingkungan Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui,
Rohendi, E. 2005. Lokakarya Sehari Pengelolaan Sampah Pasar DKI Jakarta, sebuah
prosiding. Bogor, 17 Februari 2005.
http://www.scribd.com/doc/16634259/09makalahsampahuntukdiesth20081