Anda di halaman 1dari 5

Harus disadari bahwa yang hidup dibumi bukan hanya Manusia sendirian, melainkan

bersama mahluk lain yaitu tumbuhan,hewan dan masih banyak organisme lainya.

Mahluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar teman yang hidup bersama dalam suatu
lingkungan hidup secara netral atau pasif tetapi kehadiran mereka sangat dibutuhkan oleh
Manusia sebab tanpa Mahluk hidup lain Manusia sendiri tidak akan hidup.

Pada hakekatnya bukan Manusia yang melestarikan lingkungan hidup tetapi


lingkunganlah yang melastarikan Manusia, Manusia hanya menjaga supaya lingkungan
hidup tersebut tidak rusak atau punah karena Manusialah yang membutuhkan lingkungan
hidup demi kelangsungan hidup dan kehidupan.

Coba bayangkan kalau didunia ini hanya terdapat Manusia, tanpa ada tunbuhan, hewan
dan mikro organisme pengurai (perombak), pasti Manusia tidak akan bisa hidup, tidak
terdapat sumber makanan yang dapat dimakan dan sisa makanan atau bangkai hewanpun
tidak akan habis karena tidak ada mikro organism sebagai pengurai.

Pembangunan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidup, tapi dalam


Realitas yang terjadi pada interaksi (hubungan) antara pembangunan dan lingkungan
hidup (Ekologi Pembangunan) tidak terdapat keseimbangan dan terjadi kontradiksi,sebab
Pembangunan tidak saja menghasilkan manfaat tetapi juga membawa resiko.

Misalnya Pembangunan bangunan-bangunan di daerah perkotaan oleh orang-orang yang


memiliki kepentingan, prakteknya di lapangan adalah mereka merobohkan semua pohon-
pohon yang ada padahal tanpa disadari Oksigen (O2) yang kita hirup setiap hari
dihasilkan dan didistribusikan oleh pohon-pohon yang ada dalam proses respirasi
(penguapan dari dalam tubuh tumbuhan) coba dibayangkan jika oksigen dibumi ini
berkurang secara otomatis kita akan mengalami gangguan dalam proses metabolism dan
pernapasan bahkan secara langsung kita telah merusak/menggangu habitat(tempat tinggal
organisme) dari mahluk hidup yang lain, begitu juga penebangan kayu di dalam hutan
baik itu secara legal maupun illegal, Devisa yang diperoleh oleh Negara sangat besar
dalam mengekspor kayu keluar negeri namun kita menghadapi resiko kepunahan hewan
dan tumbuhan,bertambahnya erosi, rusaknya tatanan air dan rawan terjadinya gurun. Hal
itu bisa terjadi karena para pengelola hutan belum sadar kurang kecintaanya terhadap
lingkungan yaitu dengan diadakanya penanaman kembali (Reboisasi).

Harus disadari sebagai mahluk yang mendiami planet Bumi problematika yang telah kita
alami ini adalah tanggung jawab yang bersifat Universal, mengapa? sebab banyak orang
yang berasumsi bahwa hal itu adalah masalah bagi Dinas/instansi yang terkait khusunya
dibidang lingkungan hidup dan kehutanan.

Sebagai seorang Mahasiswa yang berintelektual,kritis dan perduli akan kehidupan


terutama untuk para Rimbawan seluruh Indonesia hal ini juga harus kita angkat
kepermukaan dan kedepankan untuk dikaji,mencari solusi, dan merealisasikanya secara
kolektif sebab yang menjadi inti masalah dalam lingkungan hidup adalah hubungan/
interaksi antara sesama mahluk hidup di alam.
Pada dasarnya pelaksanaan pembangunan dan lingkungan hidup selalu bersifat dilema
dan Pandangan kita terhadap dilema ini suka berlainan dan Manusia juga masih banyak
yang mengadopsi paham Antroposentris. Pada umumnya para pelaksana proyek
pembangunan lebih melihat manfaatnya dan mengentengkan resikonya, karena mereka
terdesak oleh Urgensi dan tekanan politik.

Sebaliknya media masa dan para cendekiawan sering dapat melihat risiko yang yang
tidak terlihat oleh orang awam dan pelaksana pembangunan. Betapapun baik manfaat
maupun risiko kita harus memperhitungkanya secara berimbang. Yang harus digaris
bawahi disini adalah bukanlah membangun atau tidak membangun, melainkan bagaimana
membangun supaya mutu dari lingkungan tetap terlestarikan dengan begitu mutu hidup
terus dapat ditingkatkan. Pembangunan harus berwawasan lingkungan dan Analisis
manfaat dan risiko lingkungan merupakan instrumen atau alat untuk pembangunan yang
berwawasan lingkungan.

Hanya dalam lingkungan hidup yang optimal, manusia dapat berkembang dengan baik,
dan hanya dengan manusia yang baik lingkungan akan berkembang kearah yang optimal
(Otto Soemarwoto).

Sejarah Hari Lingkungan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang pertama kali dicetuskan
pada tahun 1972 sebenarnya merupakan rangkaian kegiatan lingkungan dari dua tahun
sebelumnya ketika seorang senator Amerika Serikat Gaylord Nelson menyaksikan betapa
kotor dan cemarnya bumi oleh ulah manusia, maka ia mengambil prakarsa bersama
dengan LSM untuk mencurahkan satu hari bagi
usaha penyelamatan bumi dari kerusakan. Pada tanggal 22 April 1970 Gaylord Nelson
memproklamasikan Hari Bumi (Earth Day), sehingga tanggal tersebut diperingati sebagai
Hari Bumi (Earth Day).

Hari Lingkungan didasarkan dari Konferensi PBB mengenai Lingkungan hidup yang
diselenggarakan pada tanggal 5 Juni 1972 di Stockholm,sehingga tanggal konferensi
tersebut ditetapkan sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Indonesia juga ikut terlibat
dalam konferensi tersebut dengan hadirnya Prof. Emil Salim yang pada saat itu menjabat
sebagai Kepala Bappenas.

Kenapa Hari Lingkungan Hari Lingkungan diadakan untuk membangun kesadaran


kolektif untuk mempertahankan keseimbangan ekologis sehingga terwujud upaya
penyelamatan lingkungan hidup di Jakarta dan sekitarnya.
Saat ini kondisi lingkungan hidup sangat memprihatinkan dan kondisinyapun semakin memburuk
sejalan dengan pertumbuhan pembangunan negara-negara di dunia yang kurang berwawasan
lingkungan. Hasil pengamatan para ahli menunjukkan bahwa pada satu abad terakhir ini telah
terjadi peningkatan suhu global sebagai akibat meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (GRK)
di atmosfer. Peningkatan ini menyebabkan terjadinya Efek Rumah Kaca sehingga suhu udara di
permukaan bumi meningkat, yang dikenal dengan ”Pemanasan Global” serta terjadinya
perubahan pola iklim.
Sehubungan dengan hal ini, tema yang dipilih oleh Badan Lingkungan Hidup Dunia atau United
Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2007 adalah ”Melting Ice – A Hot Topic!”
yang di Indonesia ditetapkan menjadi ”Iklim Berubah, Waspadalah Terhadap
Bencana Lingkungan!”
Berkaitan dengan kondisi lingkungan di atas, Indonesia akan berperan besar sebagai tuan rumah
Konferensi Internasional tentang Perubahan Iklim atau Conference of Parties (COP) United
Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang akan berlangsung di Bali, 3
- 14 Desember 2007. Pertemuan yang akan dihadiri oleh 10.000 peserta dari 189 negara akan
menyepakati berbagai upaya pencegahan pemanasan global yang sangat terkait dengan
pelestarian hutan, adaptasi kenaikan permukaan air laut, perubahan iklim serta penggalangan
dana internasional untuk kegiatan berkelanjutan. Dengan momentum ini, Indonesia akan
berperan aktif dalam diplomasi internasional membela kepentingan lingkungan secara nasional
dan global.

Berbagai upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan mulai dari personal,
lembaga, organisasi dan masyarakat umum, marilah kita jaga bersama bumi kita yang cuma satu
- satunya..sayangi dan lindungilah..!

Berbagai eventpun dilakukan untuk memperingati hari lingkungan hidup sedunia mulai dari lomba
mewarnai tingkat TK, gambar lomba tgkt SD, Lomba daur ulang,uji emisi,seminar,diskusi,dall
sampai pameran-pameran lingkungan di jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya.

LINGKUNGAN HIDUP di wilayah Provinsi Lampung dalam beberapa tahun terakhir


ini menunjukkan kondisi dan situasi yang tidak/kurang menggambarkan keseimbangan
lingkungan hidup yang baik, antara lingkungan ekosistem alami dengan lingkungan
ekosistem budidaya/buatan manusia. Beberapa faktor penyebabnya adalah tidak
konsistensi penataan ruang ekosistem, tekanan penduduk terhadap sumber alam,
konsentrasi penduduk tidak merata, perlindungan sumberdaya alam yang lemah, masalah
penegakan dan penaatan hukum, pencemaran dan kerusakan lingkungan tidak tertangani
dengan tuntas, keseimbangan lingkungan alami dan budidaya/buatan tidak terjaga,
eksploitasi sumber alam cenderung berlebihan, kurangnya perencanaan dalam mitigasi
bencana alam, perubahan iklim/cuaca global, keanekaragaman hayati menurun, dan
berbagai masalah lingkungan hidup lainnya, yang secara keseluruhan menunjukkan
lemahnya komitmen dan konsistensi berbagai pihak yang terkait dalam mewujudkan
pembangunan berkelanjutan di Indonesia.\

Manusia terdiri atas pikiran dan rasa dimana keduanya harus digunakan. Rasa menjadi
penting digerakkan terlebih dahulu, karena seringkali dilupakan. Bagaimana memulai
pendidikan lingkungan hidup? Pendidikan Lingkungan Hidup harus dimulai dari HATI.
Tanpa sikap mental yang tepat, semua pengetahuan dan keterampilan yang diberikan
hanya akan menjadi sampah semata.

Untuk membangkitkan kesadaran manusia terhadap lingkungan hidup di sekitarnya,


proses yang paling penting dan harus dilakukan adalah dengan menyentuh hati. Jika
proses penyadaran telah terjadi dan perubahan sikap dan pola pikir terhadap lingkungan
telah terjadi, maka dapat dilakukan peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai
lingkungan hidup, serta peningkatan keterampilan dalam mengelola lingkungan hidup

LAFAZ QUNUT NAZILAH

Tidak ada hadis dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam yang menunjukkan adanya doa
khusus dalam qunut nazilah. Siapa yang menelaah pendapat-pendapat para ulama,
niscaya ia akan mendapati para ulama memberi keluasan dalam perkara ini. Oleh karena
itu seseorang berdoa di dalam qunut nazilah dengan doa yang bersesuaian keadaan yang
tertimpa musibah dan apa yang mereka perlukan. Bahkan Al-Qadli Iyadl rahimahullah
menukil kesepakatan jumhur ulama bahwa tidak ada doa khusus dalam qunut. Ibnu
Shalah menganggap orang yang berpendapat ada doa khusus dalam qunut adalah
pendapat ang aneh dan tertolak, menyelisihi jumhur ulama.

Lihat Al-Majmu' 3/477, Majmu' Al-Fatawa 23/108.

Berikut ini saya akan menuliskan doa yang sesuai dengan musibah yang menimpa kaum
muslimin di Iraq dan dunia Islam dan doa untuk saudara-saudara kita yang berangkat
berjihad untuk menolong saudara mereka yang tertindas di sana.
* [ Lafaz doa adalah di dalam bahasa Arab ]

Terjemahannya:
Ya Allah, bantulah saudara-saudara kami para mujahidin di Iraq dan di semua tempat.
Ya Allah, bantulah mereka dan janganlah Engkau membantu musuh melawan mereka.
Ya Allah, bantulah mereka dan janganlah Engkau menolong musuh melawan mereka.
Ya Allah, berilah mereka (cara membuat) makar untuk menghadapi musuh-musuhnya
dan janganlah Engkau memberi makar kepada mereka.
Ya Allah, tepatkanlah bidikan mereka dan kukuhkanlah kaki-kaki mereka serta berilah
taufiq-Mu pada setiap langkah mereka.
Ya Allah, satukanlah barisan mereka dan kumpulkanlah segala upaya mereka.
Ya Allah, jadikanlah jihad mereka di jalan-Mu dan janganlah haramkan pahala jihad
mereka atas kami.
Ya Allah, tolonglah kaum muslimin yang terdhalimi di Iraq dan semua tempat.
Ya Allah, tolonglah mereka (kaum muslimin) dan perbaikilah hubungan mereka.
Ya Allah, binasakanlah Amaerika dan sekutunya yang zalim, goncangkanlah dan
hancurkan mereka.
Ya Allah, cerai beraikan barisan mereka dan luluh lantakkan kalimat mereka.
Ya Allah, janganlah Engkau memberikan kedudukani yang baik bagi mereka di muka
bumi ini.
Ya Allah, lemparkanlah rasa takut dalam hati-hati mereka.
Ya Allah, hitunglah jumlah mereka, bunuhlah mereka dan jangan sisakan seorang pun
dari mereka

Anda mungkin juga menyukai