Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Hormon tiroid adalah suatu hormone yang dibutuhkan oleh hampir seluruh proses
tubuh,termasuk metabolisme,sehingga perubahan hipertiroidisme ataupun hipotiroidisme
berpengaruh atas berbagai peristiwa.Efek metabolik dari hormone tiroid antara lain :
1. Termoregulasi dan kalorigenik
2. Metabolisme protein. Dalam dosis fisiologis kerjanya bersifat anabolic,tetapi
dalam dosis besar bersifat katabolic
3. Metabolisme karbohidrat yang bersifat diabetogenic karena resorbsi intestinal
meningkat, cadangan glikogen hati dan otot menipis, dan degradasi insulin
meningkat.
4. Metabolisme lipid. Meski T4 mempercepat sintesin kolesterol,tetapi proses
degradasi kolesterol dan ekskresinya lewat empedu ternyata jauh lebih cepat,
sehingga pada hiperfungsi tiroid kolesterol rendah. Sebaliknya pada
hipotiroidisme kolesterol total meningkat
5. Vitamin A. Konversi provitamin A menjadi vitamin A di hati memerlukan
hormone tiroid

Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan iodium. Hormon


tiroid dibentuk melalui penyatuan satu atau dua molekul iodium ke sebuah glikoprotein
besar yang disebut tiroglobulin yang dibuat di kelenjar tiroid dan mengandung asam
amino tirosin. Kompleks yang mengandung iodium ini disebut iodotirosin. Dua
iodotirosin kemudian menyatu untuk membentuk dua jenis hormon tiroid dalam darah
yaitu : Tiroksin (T4), triiodotironin (T3). Dua jenis hormon ini dipengaruhi oleh hormon
TSH (Thyreoid Stimulating Hormone) dan TRH (Thyrotropin Releasing Hormone).
Tubuh memiliki mekanisme yang rumit untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid.
Hipotalamus menghasilkan Thyrotropin-Releasing Hormone, yang menyebabkan
kelenjar hipofisa mengeluarkan TSH. TSH merangsang kelenjar tiroid untuk
menghasilkan hormon tiroid dalam darah (Cooper, 2005).
Tahap pertama pembentukan hormon tiroid adalah pompa iodida dari darah ke
dalam sel dan folokel kelenjar tiroid. Membran basal sel tirod memompakan iodida
masuk ke dalam sel yang disebut dengan penjeratan iodida ( iodide trapping ) . Sel-sel
tiroid kemudian membentuk dan mensekresikan tiroglobulin dari asam amino tirosin.
Tahap berikutnya adalah oksidasi ion iodida menjadi I2 oleh enzim peroksidase.
Selanjutnya terjadi iodinasi tirosin menjadi monoiodotirosin,diiodotirosin,dan kemudian
menjadi T4 dan T3 yang diatur oleh enzim iodinase. Kemudian , hormon tiroid yang telah
terbentuk ini disimpan dalam tiroglobulin ,keduanya harus dipecah dahulu dari
tiroglobulin,oleh enzim protase. Kemudaian , T4 dan T3 yang bebas ini dapat berdifusi ke
pembuluh kapiler disekitar sel-sel tiroid. Keduanya diangkut dengan menggunakan
protein plasma. Karena mempunyai afinitas yang besar terhadap protein plasma,hormon
tiroid ,khususnya tiroksin,sangat lambat dilepaskan ke jaringan. Kira-kira tiga perempat
dari tirosin yang teriodinasi dalam tiroglobulin ,tidak akan pernah menjadi hormon
tiroid,hanya sampai pada tahap monoiodotirosin atau diiodotirosin. Yodium dalam
monoiodotirosin dan diiodotirosin ini kemudian akan dilepas kembali oleh enzim
deiodinase untuk membuat hormon tiroid tambahan ( Guyton and Hall,2007 )

Regulasi hormon tiroid adalah sebagai berikut. Hipotalamus sebagai master gland
mensekresikan TRH ( Tyrotopine Releasing Hormone ) yang mengatur sekresi TSH oleh
hipofisis anterior. Kemudian trotropin atau TSH ( Tyroid Stimulating Hormone ) dari
hipofisis anterior meningkatkan sekresi tiroid dengan perantara cAMP. Mekanisme ini
mempunyai efek umpan balik negatif , bila hormon tiroid yang disekresikan berlebih
,sehingga menghambat sekresi TRH maupun TSH.Bila jumlah hormon tiroid tidak
mencukupi,maka terjadi efek yang sebaliknya ( Guyton nad Hall,2007 )

Efek umum dari hormon tiroid adalah mengaktifkan transkripsi inti sejumlah
besar gen.Oleh karena itu ,di semua sel tubuh sejumlah besar enzim protein ,protein
struktural ,protein transpor, dan zat lainnya akan disintesis. Hasil ahkirnya adalah
peningkatan menyeluruh aktifitas fungsional diseluruh tubuh. Hormon tiroid
meningkatkan metabolik seluler dengan cara meningkatkan aktivitas dan jumlah sel
mitokondria,serta meningkatkan transpor aktif ion-ion melalui membran sel. Hormon
tiroid juga mempunyai efek yang umum juga spesifik terhadap pertumbuhan. Efek yang
penting dari fungsi ini adalah meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak selama
kehidupan janin dan beberapa tahun pertama kehidupan pasca lahir ( Guyton and Hall ,
2007 ).

Hipertiroidisme adalah suatu keadaan klinik yang ditimbulkan oleh sekresi


berlebihan dari hormon tiroid. Didapatkan pula peningkatan produksi triiodotironin ( T3 )
sebagai hasil meningkatnya konversi tirosin ( T4 ) di jaringan perifer ( Hermawan,1990 ).
Diagnosis hipertiroidisme didapatkan melalui berbagai pemeriksaan meliputi pengukuran
langsung.konsentrasi tiroksin “bebas” ( dan sering triiodotironin ) plasma dengan
pemeriksaan radioimunologi yang tepat. Uji lain yang sering digunakan adalah
pengukuran kecepatan metabolisme basal,pengukuran konsentrasi TSH plasma, dan
konsentrasi TSI ( Guyton and Hall,2007 ).

Ada 4 golongan penghambat sintesis hormon tiroid, yaitu 1 ) antitiroid-


menghambat sintesis hormon secara langsung ;2) penghambat ion-yang memblok
mekanisme transpor iodida:3) yodium dengan konsentrasi tinggi-yang dapat mengurangi
sintesis dan pengeluaran hormon dari kelenjarnya;dan 4)yodium radioaktif-yang merusak
kelenjar,tetapi digunakan sebagai terapi ajuvan,bermanfaat untuk mengatasi gejala
tiritoksikosis, misalnya antagonis reseptor-β dan penghambat kanal Ca++ ( Gunawan
et.al,2007).

Anda mungkin juga menyukai