Anda di halaman 1dari 56

|  

„  
HUKUM REAKSI KIMIA
1. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier, 1783)
³ Pada setiap reaksi kimia, massa zat-zat yang
bereaksi adalah sama dengan massa produk-
reaksi´
Contoh :
Magnesium + Klor Magnesium Klorida
1,0 g 2,9 g 3,9 g
2. Hukum Perbandingan Tetap (Proust, 1799)
³ Pada setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan
sejumlah tertentu zat lain, selalu tetap, atau suatu senyawa
murni selalu terdiri atas unsur-unsur yang sama, yang
tergabung dalam perbandingan tertentu.´
Contoh :
Air mengandung : Hidrogen 11,19%
Oksigen 88, 81%
Jadi jumlah oksigen yang tergabung dengan 1 gram
hidrogen dalam air adalah 8 gram.
Penyimpangan Hukum Susunan Tetap
Isotop
Terdapatnya dua macam senyawa dengan dua macam
perbandingan berat misalnya air (perbandingan berat oksigen-
hidrogen 8:1) dan ³air berat´ (perbandingan berat oksigen-
hidrogen 8:2), menunjukkan penyimpangan dari hukum
susunan tetap.
Senyawa non-stoikiometri
Komposisi rata-rata Ti0 berkisar dari Ti0,70 ke Ti00,7. Senyawa
semacam ini (Pb S1,14 dan UO2,12) yang menyimpang dari
Hukum Susunan Tetap disebut senyawa Non-Daltonion,
Berthollide atau Non-Stoikiometrik.
Contoh :
8, 04 g tembaga oksida direduksi dengan hidrogen
menghasilkan 6,42 g tembaga. Pada eksperimen kedua 9,48 g
tembaga dilarutkan dalam asam nitrat pekat. Setelah larutan ini
diuapkan sampai kering dan residu dipijar sampai konstan
diperoleh 11,88 g tembaga oksida. Tunjukkan bahwa kedua
data di atas mengikuti suatu hukum kimia.
Jawab :
Komposisi kedua oksida

Eksperimen 1 Eksperimen 2

Massa tembaga 6, 42 g 9, 48 g
Massa oksigen 1, 62 g 2, 40 g
Perbandingan :
Massa tembaga = 6, 42 9, 48
Massa oksigen 1, 62 2, 40

= 3, 96 3, 95

3. Hukum Kelipatan Perbandingan


³ Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa,
maka perbandingan massa dari unsur yang satu, yang
bersenyawa dengan jumlah tertentu unsur lain, merupakan
bilangan yang mudah dan bulat´
Contoh :
Nitrogen dan oksigen dapat membentuk enam macam
senyawa.
Senyawa % Nitrogen % Oksigen Massa nitrogen
Massa oksigen
I 63,7 36,3 1 : 0,57
II 46,7 53,3 1 : 1,14
III 36,9 63,11 1 : 1,74
IV 30,5 69,5 1 : 2,28
V 25,9 74,1 1 : 2,86
VI 22,6 77,3 1 : 3,42
Perbandingan berat oksigen yang bereaksi dengan satu
bagian nitrogen adalah :
0,57 : 1,14 : 1,74 : 2,28 : 2,86 : 3,42
1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6
Perbandingan ini merupakan bilangan yang mudah dan
bulat, jadi sesuai dengan Hukum Kelipatan Perbandingan.
4. Hukum perbandingan Timbal-Balik
³Jika dua unsur A dan B masing-masing bereaksi dengan
unsur C yang massanya sama membentuk AC dan BC,
maka perbandingan massa A dan massa B ketika
membentuk AC dan BC atau kelipatan dari perbandingan
ini.´
Contoh :
Dalam Metana 75 g C bereaksi dengan 25 g H
Dalam karbon monoksida 42,86 g C bereaksi dengan 57,14 g
O.
Dalam air 11,11 g bereaksi dengan 88,89 g O
Jawab :
Dalam metana 75 g bereaksi dengan 25 g H
Dalam CO 42,86 g C bereaksi dengan 57,14 g O
Atau 75 g C bereaksi dengan
__75__ x 57,14 = 99,99 gram O
42,86
Perbandingan hidrogen dan oksigen yang masing-masing
bereaksi dengan 75 gram C
25 : 99,99 atau 1 : 4
5. Hukum Perbandingan Setara
³ Bila suatu unsur bergabung dengan unsur lain, maka
perbandingan kedua unsur tersebut adalah sebagai
perbandingan massa ekivalennya atau suatu kelipatan
sederhana dari padanya.´
Contoh :
Hidrogen Oksigen
Air 1,008 8,000
Hidrogen Peroksida 0,504 (½ x 1,008) 8,000

Karbon Oksigen
Karbondioksida 3,003 8,000
Karbonmonoksida 6,005 (2 x 3,003) 8,000
6. Hukum Penyatuan Volume
³Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama,
perbandingan volume gas-gas pereaksi dan gas-gas produk-
reaksi merupakan bilangan yang mudah dan bulat.´
Hidrogen + Oksigen uap air
2 vol 1 vol 2 vol
Hidrogen + Nitrogen ammonia
3 vol 1 vol 2 vol
Pada suatu persamaan reaksi yang sudah setara
2 C2H2 (g) + 5 O2 4 CO2 (g) + 2H2O (g)
Dua volume C2H2 bereaksi dengan
Lima volume O2 menghasilkan 4 volume CO2 dan dua
volume H2O.
7. Hukum Avogadro
³Pada Temperatur dan tekanan yang sama, volume yang
sama dari semua gas mengandung jumlah molekul yang
sama.´
Contoh :
Hidrogen + klor hidrogen klorida
n molekul n molekul 2n molekul
dibagi dengan n
1 molekul + 1 molekul 2 molekul
Hidrogen klor hidrogen klorida
÷EORI A÷OM DAL÷ON
Ada tiga postulat penting :
1. Materi terdiri dari partikel yang tak dapat dibagi-bagi lagi,
yang tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan dan
disebut atom.
2. Atom suatu unsur tertentu adalah sama dalam semua hal
dan berbeda dari atom unsur lain.
3. Jika atom-atom bergabung membentuk senyawa,
perbandingan atom-atom ini merupakan angka yang
sederhana.
Dengan teori ini berhasil menjelaskan :
1. Hukum Kekekalan Massa (sesuai dengan postulat
pertama)
2. Hukum Perbandingan Konstan (sesuai dengan postulat
yang kedua dan ketiga)
Teori atom Dalton dan pengetahuan massa kini
Postulat 1 : atom dapat dibagi-bagi lagi
a. Penembakan dengan partikel sub atom
2 2 2 
  !  C  H
2
b. Pembelahan inti (fisi nuklir)
Postulat 2 : Atom suatu unsur dapat berbeda massa
(adanya isotop)
Postulat 3 : Ada banyak senyawa yang perbandingan
atomnya cukup rumit misalnya C6H7N3O11 dan
C18H35O2Na
MASSA ATOM RELATIF
 Massa atom relatif = Massa suatu atom unsur_
Massa satu atom Hidrogen

 Massa Atom relatif = Massa ekivalen x valensi

 Massa Ekivalen = Massa atom relatif


Valensi

 Massa Atom relatif = ___Massa satu atom unsur___


½ Massa satu atom karbon-12
1. Penentuan Massa Atom relatif
a. Hukum Dulong dan Petit
Untuk unsur logam hasil kali massa atom relatif dan kalor
jenis kira-kira 26,8 J mol-1K-1
Massa atom relatif x kalor jenis ~ 26,8
Jika diberi satuan
Massa molar x kalor jenis 26,8 J mol-1K-1
(gram) x ( joule ) J mol-1K-1
mol Derajat x gram
Jika kalor jenis dinyatakan dalam kalori g-1K-1, maka
Massa atom relatif x kalor jenis ~ 6,4
b. Metoda Cannizzaro
Gagasan cannizzaro
M Menganggap bahwa hidrogen dan oksigen terdiri atas
molekul diatomik.
M Menetapkan skala massa molekul berdasarkan massa
molekul hidrogen dua satuan dan massa molekul oksigen
tiga puluh dua satuan.
M Berpendapat bahwa volume yang sama dari semua gas
pada suhu dan tekanan yang sama mempunyai jumlah
molekul yang sama, sedangkan kerapatan gas
berbanding lurus dengan massa dari molekulnya.
M Perbandingan yang tetap dari kerapatan gas dan massa
molekulnya dihitung berdasarkan skala hidrogen dan
skala oksigen.
Dengan perbandingan ini Cannizzaro menghitung massa
molekul dari sederetan senyawa berupa gas dari suatu unsur.
M Persen komposisi unsur-unsur dalam senyawa diperoleh
dari analisis kimia.
M Dari persen komposisi dan massa dari molekul, cannizzaro
menghitung massa dari atom dalam satu molekul setiap
senyawa.
M Dengan menganggap bahwa massa unsur dalam satu
molekul merupakan bilangan bulat dikalikan dengan massa
satu atom, Cannizaro mengambil massa terkecil dari unsur
dalam satu molekul senyawa berupa gas sebagai massa
satu atom.
Contoh :
Perhatikan unsur X. tentukan massa molekul relatif
sejumlah senyawa yang mengandung unsur X. Massa
molekul relatif dapat dihitung jika diketahui rapat
uapnya dengan menggunakan hukum Avogadro.
Mr = 2 x RH
Massa terkecil dari unsur X yang terdapat dalam satu
mol senyawa-senyawa itu adalah massa atom relatif,
X.
Cara penentuan massa atom relatif dari karbon
Senyawa RH Mr % Massa Massa karbon dalam satu massa
karbon molekul relatif

Benzena 39 78 92,3 92,3 x 78 = 72


100
Propana 22 44 81,8 81,8 x 44 = 36
100
Etana 15 30 80,0 80,0 x 30= 24
100
Metana 8 16 75,0 75,0 x 16 = 12
100
Metanol 15 30 40,0 40,0 x 30 = 12
100

Dari data dalam tabel dapat disimpulkan bahwa massa


atom relatif karbon adalah 12.
c. Metoda Spektrofotometri Massa
Misalnya : Galium mempunyai isotop 69Ga dan 71Ga
dengan kelimpahan berturut-turut 60% dan 40%
Massa atom relatif gallium adalah jumlah massa
69Ga dan 71Ga yaitu,

69 x 60 + 71 x 40 = 41,4 + 28,4
100 100
= 69,8
MASSA MOLEKUL RELA÷IF, MASSA RUMUS
RELA÷IF, MASSA MOLAR
 Massa Molekul relatif = Massa suatu molekul senyawa
½ Massa satu atom karbon-12

 Massa molar relatif = Massa satu mol zat


½ Massa satu mol karbon-12

 Jumlah mol = massa


massa molar
KONSEP MOL
 Mol adalah jumlah zat suatu sistem yang mengandung
sejumlah besaran elementer (atom, molekul dsb) sebanyak
atom yang terdapat dalam 12 gram tepat isotop karbon-12.
 Jumlah besaran elementer ini disebut tetapan Avogadro
dengan lambang N. tetapan Avogadro yang disetujui.
L = (6,022045 ± 0,000031) x 1023 mol-1
Massa satu atom karbon adalah
12 g mol-1 = 12 = 1,9927 x 10-23 g
L mol-1 6,0220 x 1023
1. Penerapan konsep mol pada gas
Persamaan gas ideal adalah PV = n RT.
Dengan R adalah tetapan gas untuk semua gas dan n
adalah jumlah mol gas. Pada tekanan standar 1 atm (101
325 Pa) dan suhu 273 K (STP), satu mol gas mnempati
volume 22,414 L. Secara sederhana digunakan 22,4 L
2. Penerapan konsep mol pada larutan
Larutan satu molar (M) adalah larutan yang mengandung
satu mol zat terlarut dalam 1 L larutan.
Kemolaran = mol/liter = mmol/ml

Kemolaran = konsentrasi dalam g per L


Massa molar zat terlarut
 Jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam
sejumlah volume larutan dapat dinyatakan dengan
Jumlah mol = kemolaran x volume (L = dm3)
 Contoh :
Dalam 245 g H3PO4
Hitung :
a. jumlah mol H3PO4
b. jumlah mol setiap unsur
c. jumlah atom setiap unsur
Ë  :
Mr = 3 + 31 + 64 = 98
 juml  mol H3PO4 = 245 = 2,5 mol
98
 juml  om H = 2,5 x 3 = 7,5 mol
juml  om P = 2,5 mol
juml  om O = 2,5 x 4 = 10 mol
c juml  H = 7,5 x 6,02 x 1023 = 4,5 x 1024
om
juml  P = 2,5 x 6,02 x 1023 = 1,5 x 1024
om
juml  O = 10 x 6,02 x 1023 = 6,02 x 1024
om
PERSEN KOMPOSISI
 Persen Komposisi (menurut massa) adalah presentase setiap
unsur dalam senyawa.
Presentase Unsur = Massa atom relatif x jumlah atom x 100
Massa rumus relatif
 Contoh :
Hitung % Na, S dan O dalam natrium sulfat (massa atom relatif
: O = 16, Na = 23, S = 32)
Ë  :
Rumus n rium sulf  : N 2SO4
D l m 1 mol N 2SO4 rd  
46 g (2 mol) N
32 g (1 mol) S
64 g (% mol) O
M ss 1 mol N 2SO4
46 g + 32 g + 64 g = 142 g
 % N = 46 x 100 = 32,4 %
142
 % S = 32 x 100 = 22,5 %
142
%O= 64 x 100 = 45,1 %
142
RUMUS SENYAWA
a. Rumus Empiris
Cara menentukan rumus empiris suatu senyawa dapat
dilakukan dalam tahap-tahap berikut :
1. Tentukan massa setiap unsur dalam sejumlah massa
tertentu senyawa atau persen massa setiap unsur. Dari
data ini dapat diperoleh massa relatif unsur yang terdapat
dalam senyawa.
2. Membagi massa setiap unsur dengan massa atom relatif,
sehingga memperoleh perbandingan mol setiap unsur atau
perbandingan atom.
3. Mengubah perbandingan yang diperoleh pada dua menjadi
bilangan sederhana dengan cara membagi dengan bilangan
bulat terkecil. Jika perbandingan yang diperoleh adalah 1,5 :
1, kalikan dengan dua untuk memperoleh bilangan bulat (3 :
2).
Jika perbandingan dalam bentuk 1,33 : 1 atau 1,66 : 1
kalikan dengan 3 untuk memperoleh bilangan bulat. (4 : 3)
dan (5 : 3).
b. Rumus Molekul
Rumus molekul memberikan jumlah mol (bukan saja
perbandingan) setiap jenis atom dalam satu mol molekul
senyawa.
Data yang diperlukan untuk menentukan rumus
molekul
1. rumus empiris, dan
2. massa molekul relatif (kira-kira)
Contoh :
1. Suatu senyawa sebanyak 10,0 g mengandung 5,20
g seng 0,96 g karbon dan 3,84 g oksigen. Hitung
rumus empiris?
Jawab :
Macam unsur Seng Karbon Oksigen

Lambang Zn C O

Perbandingan massa 5,20 0,96 3,84

Massa atom relatif 65 12 16

Perbandingan mol 5,20/65 0,96/12 3,84/16

(atom) = 0,08 0,08 0,24


1 1 3
Rumus empiris ZnCO3
Rumus empiris suatu cairan adalah C2H4O. Tentukan
rumus molekul jika massa molekul relatif = 88
Jawab :
Massa rumus empiris relatif
(2 x 12) + (4 x 1) + 16 = 44
Massa molekul relatif = 88 = 2 x massa rumus empiris
relatif.
 Rumus molekul = 2 x massa rumus = (C2H4O)2
 Rumus molekul = C4H8O2
REAKSI KIMIA
1. Macam Reaksi Kimia
a. Reaksi sintetis yaitu pembentukan senyawa dari unsur-
unsurnya.
Fe + Cl2 FeCl2
b. Reaksi metatesis atau pertukaran antar senyawa.
NaCl + AgNO3 AgCl(s) + NaNO3
c. Reaksi penetralan atau reaksi asam basa
HCl + NaOH NaCl + H2O
d. Reaksi redoks
K2SO3 + ½ O2 K2SO4
2. Penyetaraan Persamaan Reaksi
 Harus diketahui rumus zat pereaksi dan rumus
produk-reaksi
 Jumlah atom relatif setiap unsur dalam pereaksi sama
dengan jumlah atom unsur dalam produk-reaksi.
 Koefisien rumus diubah menjadi bilangan bulat
terkecil.
3. Bilangan Oksidasi
 Bilangan oksidasi setiap atom dalam unsur bebas
sama dengan nol (hidrogen dalam H2, belerang dalam
S8, fosfor dalam P4).
 Dalam senyawa, bilangan oksidasi fluor sama dengan
-1.
 Bilangan oksidasi dalam ion sederhana sama dengan
muatannya. Dalam senyawa bilangan oksidasi unsur
golongan IA sama dengan +1, sedangkan unsur
golongan IIA sama dengan +2.
 Bilangan oksidasi hidrogen dalam senyawa hidrogen
sama dengan +1, kecuali dalam hibrida logam seperti
NaH, CaH2, sama dengan -1.
 Bilangan oksigen dalam senyawa oksigen sama
dengan -2, kecuali dalam peroksida sama dengan -1,
dalam OF2 sama dengan +2 dan dalam superoksida
sama dengan -½.
 Untuk senyawa netral, ³jumlah´ bilangan
oksidasi dikalikan jumlah setiap atom sama
dengan nol.
 Untuk suatu ion ³jumlah´ bilangan oksidasi
dikalikan jumlah setiap atom sama dengan
muatan ion.
4. Penyetaraan Reaksi Redoks
Ada dua cara menyetarakan reaksi redoks yauti
cara setengah reaksi dan cara perubahan bilangan
oksidasi.
 Cara Setengah Reaksi
1. Setiap persamaan reaksi redoks merupakan
penjumlahan dua setengah reaksi.
2. Dalam persamaan reaksi redoks yang sudah setara,
jumlah elektron yang dilepaskan pada oksidasinya
sama banyak dengan jumlah elektronnya yang
diterima pada reduksi.
3. Ada tiga tahap
a. Menuliskan kerangka setengah reaksi
b. Mengimbangkan setiap setengah reaksi
c. Menjumlah kedua setengah reaksi
Contoh :
Setarakan reaksi yang berlangsung dalam suasana asam.

 
Cr 1
Tahap  H  „  kedua kerangka
Menuliskan  „ reaksi
r setengah 

 
Cr 
Cr

Tahap 2 Menyetarakan
 „  setiap „ 
reaksi
a. Mengimbangkan O dengan menambah H2O

 
Cr 
 Cr  
  „a     a H„ 
b. Mengimbangkan H dengan menambah H+
ra   2   
r    a

H„   H H„   H
c. Mengimbangkan muatan dengan menambah
elektron
 
Cr   2 H    Cr  H 
H„   H H„ 

 H  
Tahap 3 Menjumlahkan kedua setengah reaksi
  
Cr   2 H     Cr  H

H „   H  H„    H  
  
Cr   H  H„   Cr  H  H„ 

Catatan :
Jika reaksi berlangsung dalam suasana basa, pada tahap 2b
sama seperti pada reaksi dalam suasana asam, kemudian ion
H+ dihilangkan dengan menambah ion OH- yang sama banyak
di kedua ruas.
Cara Perubahan Bilangan Oksidasi
a. Tulis pereaksi dan hasil reaksi
b. Tandai unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi.
c. Setarakan jumlah unsur yang mengalami perubahan
bilangan oksidasi di ruas kiri dan ruas kanan persamaan
reaksi.
d. Hitung jumlah berkurangnya dan bertambahnya bilangan
oksidasi.
e. Samakan jumlah berkurangnya dan bertambahnya
bilangan oksidasi.
f. Samakan jumlah muatan di ruas kiri dan di ruas kanan
dengan menambahkan H+ bila larutan bersifat asam atau
OH- bila larutan bersifat basa.
g. Tambahkan H2O untuk menyamakan jumlah atom H di
ruas kiri dan di ruas kanan.
Contoh :
  
ra    „a
 r  „a 
Tahap 1
 
Cr   H „   Cr  H„ 
Tahap 2
  
ra    „a
 r  „a 

+6 +4 +3 +6
Tahap 3
  
ra     „a r  „a 
Tahap 4
+2
  
ra     „a  r  „a 

-6
Tahap 5
 
Cr   H  „   Cr  H„ 

Tahap 6
   
ra    „a  
 r  „a 

Tahap 7
  
ra    „a    r  „a    a

5. Ekivalen
Ekivalen asam basa
Satu ekivalen (ekiv) asam adalah sejumlah asam yang dapat
menghasilkan satu mol H+. Satu ekivalen basa adalah
sejumlah basa yang dapat menghasilkan satu mol OH- atau
dapat menetralkan H+
Contoh :
Satu mol HCl menghasilkan 1 mol H+
Satu ekiv HCl = 1 mol HCl = 36,5 g
Satu mol H2SO4 menghasilkan 2 mol H+
Satu ekiv H2SO4 = ½ mol H2SO4 = ½ x 98 g = 49 g
Satu mol NaOH menghasilkan 1 mol OH-
Satu ekiv NaOH = 1 mol NaOH = 40 g
Satu mol Ca(OH)2 menghasilkan 2 mol OH-
Satu ekiv Ca(OH)2 = ½ mol Ca(OH)2 = ½ x 74,08 g = 37,04 g

Ekivalen Redoks
Suatu ekivalen oksidator (zat pengoksidasi) adalah sejumlah
zat tertentu yang dapat enerima satu mol elektron (6,02 x 1023
elektron). Satu ekivalen reduktor (zat pereduksi) adalah
sejumlah zat tersebut yang dapat memberikan satu mol
elektron.
Dalam reaksi redoks
a. Jumlah elektron yang diterima = jumlah elektron yang
dilepaskan.
b. Jumlah ekivalen oksidator = jumlah ekivalen reduktor
c. Massa (berat) ekivalen oksidator = massa satumol oksidator
di bagi dengan jumlah mol elektron yng diterima (massa satu
mol oksidator dibagi dengan jumlah berkurangnya bilangan
oksidasi)
d. Massa (berat) ekivalen reduktor = massa satu mol reduktor di
bagi dengan jumlah bertambahnya bilangan oksidasi)
Contoh :
1. Jika unsur Fe dioksidasi menjadi FeO, hitung berat satu
ekivalen Fe.
Jawab :
Bilangan oksidasi Fe berubah dari 0 menjadi +2. setiap mol
Fe melepaskan 2 mol elektron, 1 mol Fe = 2 ekivalen
Berat 1 mol Fe = 2 ekiv = 55,847 g
Berat 1 ekiv Fe = ½ (55,847) = 27,923 g
2. Hitung massa ekivalen V2O5 jika direduksi berturut-turut
menjadi VO2, V2O3
Jawab :
Mr V2O5 = (2x51) + (5x16) = 182
V2O5 berubah menjadi VO2
1 mol V2O5 melepaskan 2 mol elektron (bilangan oksidasi +10
berubah menjadi +8)
Massa ekivalen = 182 = 91
2
V2O5 V2O3
1 mol V2O5 melepaskan 4 elektron
(2V(V) 2 V (III)
Massa ekivalen = 182 = 45,5
4
6. Penurunan Persamaan reaksi
Contoh :
Jika suatu hidrokarbon X sebanyak 150 ml bereaksi dalam 750
ml oksigen, terdapat 75 ml oksigen yang tidak bereaksi,
terbentuk 450 ml karbon dioksida 450 ml uap air. Turunkan
persamaan reaksi dan rumus hidrokarbon X.
Jawab :
Oksigen yang bereaksi 750 ml 75 ml = 675 ml
X + O2 (g) CO2 (g) + H2O (g)
150 ml 675 ml 450 ml 450 ml
Dari data volume gas yang bereaksi dapat disimpulkan
X + 4½ O2 (g) 3 CO2 (g) + 3H2O (g)
Agar persamaan reaksi setara, maka rumus X adalah C3H6
Jadi persamaan reaksi adalah

2
       a a     a

C  H          C     H   
7. Pereaksi Pembatas
Dalam suatu reaksi ada pereaksi yang habis bereaksi dan yang
berlebihan. Pereaksi yang habis bereaksi disebut pereaksi
pembatas.
Contoh :
Seng dan oksigen bereaksi membentuk seng oksida sesuai
dengan persamaan reaksi
 Ô!  a  Ô!a
Hitung banyaknya ZnO, yang terbentuk jika 28,6 g Zn
direaksikan dengan 7,44 g O2
Jawab :
Jumlah mol Zn = 28,6 = 0,438 mol Zn
65,4
Jumlah mol O2 = 7,44 = 0,232 mol O2
32
Jika terdapat 0,438 mol Zn maka O2 yang diperlukan,
½ x 0,48 mol O2 = 0,219 mol O2
Banyaknya ZnO yang terbentuk 0,438 mol (2 x 0,219 mol) =
0,438 x 81,4 g = 35,6 ZnO
8. Persen Hasil
Persen Hasil = Massa produk nyata x 100
Massa produk menurut perhitungan
Contoh:
Etilena, C2H4 sebanyak 3,86 g dibakar dengan 11,84 g O2 di
udara. Jika CO2 yang terbentuk 6,96 g, hitung persen hasil
Jawab :
Reaksi pembakaran : C2H4

    a a   a
Dari persamaan reaksi terlihat bahwa setiap satu mol C2H4
bereaksi dengan 3 mol O2
Jumlah mol C2H4 = 3,86 = 0,1378 mol
28
Jumlah mol O2 = 11,84 = 0,370
32
Sesuai dengan persamaan reaksi 0,1378 mol C2H4 akan bereaksi dengan 3 x
0,1378 = 0,4314 mol O2
Oksigen yang tersedia hanya 0,370 mol, berarti oksigen adalah pereaksi
pembatas.
Gas CO2 yang dihasilkan


x 0,370 mol = 0,2467 mol = 0,2467 x 44,0 g = 10,85 g
Produk yang nyata 6,96 g
Persen hasil = 6,96 x 100 = 64 %
10,85

Anda mungkin juga menyukai