HUKUM REAKSI KIMIA
1. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier, 1783)
³ Pada setiap reaksi kimia, massa zat-zat yang
bereaksi adalah sama dengan massa produk-
reaksi´
Contoh :
Magnesium + Klor Magnesium Klorida
1,0 g 2,9 g 3,9 g
2. Hukum Perbandingan Tetap (Proust, 1799)
³ Pada setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan
sejumlah tertentu zat lain, selalu tetap, atau suatu senyawa
murni selalu terdiri atas unsur-unsur yang sama, yang
tergabung dalam perbandingan tertentu.´
Contoh :
Air mengandung : Hidrogen 11,19%
Oksigen 88, 81%
Jadi jumlah oksigen yang tergabung dengan 1 gram
hidrogen dalam air adalah 8 gram.
Penyimpangan Hukum Susunan Tetap
Isotop
Terdapatnya dua macam senyawa dengan dua macam
perbandingan berat misalnya air (perbandingan berat oksigen-
hidrogen 8:1) dan ³air berat´ (perbandingan berat oksigen-
hidrogen 8:2), menunjukkan penyimpangan dari hukum
susunan tetap.
Senyawa non-stoikiometri
Komposisi rata-rata Ti0 berkisar dari Ti0,70 ke Ti00,7. Senyawa
semacam ini (Pb S1,14 dan UO2,12) yang menyimpang dari
Hukum Susunan Tetap disebut senyawa Non-Daltonion,
Berthollide atau Non-Stoikiometrik.
Contoh :
8, 04 g tembaga oksida direduksi dengan hidrogen
menghasilkan 6,42 g tembaga. Pada eksperimen kedua 9,48 g
tembaga dilarutkan dalam asam nitrat pekat. Setelah larutan ini
diuapkan sampai kering dan residu dipijar sampai konstan
diperoleh 11,88 g tembaga oksida. Tunjukkan bahwa kedua
data di atas mengikuti suatu hukum kimia.
Jawab :
Komposisi kedua oksida
Eksperimen 1 Eksperimen 2
Massa tembaga 6, 42 g 9, 48 g
Massa oksigen 1, 62 g 2, 40 g
Perbandingan :
Massa tembaga = 6, 42 9, 48
Massa oksigen 1, 62 2, 40
= 3, 96 3, 95
Karbon Oksigen
Karbondioksida 3,003 8,000
Karbonmonoksida 6,005 (2 x 3,003) 8,000
6. Hukum Penyatuan Volume
³Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama,
perbandingan volume gas-gas pereaksi dan gas-gas produk-
reaksi merupakan bilangan yang mudah dan bulat.´
Hidrogen + Oksigen uap air
2 vol 1 vol 2 vol
Hidrogen + Nitrogen ammonia
3 vol 1 vol 2 vol
Pada suatu persamaan reaksi yang sudah setara
2 C2H2 (g) + 5 O2 4 CO2 (g) + 2H2O (g)
Dua volume C2H2 bereaksi dengan
Lima volume O2 menghasilkan 4 volume CO2 dan dua
volume H2O.
7. Hukum Avogadro
³Pada Temperatur dan tekanan yang sama, volume yang
sama dari semua gas mengandung jumlah molekul yang
sama.´
Contoh :
Hidrogen + klor hidrogen klorida
n molekul n molekul 2n molekul
dibagi dengan n
1 molekul + 1 molekul 2 molekul
Hidrogen klor hidrogen klorida
÷EORI A÷OM DAL÷ON
Ada tiga postulat penting :
1. Materi terdiri dari partikel yang tak dapat dibagi-bagi lagi,
yang tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan dan
disebut atom.
2. Atom suatu unsur tertentu adalah sama dalam semua hal
dan berbeda dari atom unsur lain.
3. Jika atom-atom bergabung membentuk senyawa,
perbandingan atom-atom ini merupakan angka yang
sederhana.
Dengan teori ini berhasil menjelaskan :
1. Hukum Kekekalan Massa (sesuai dengan postulat
pertama)
2. Hukum Perbandingan Konstan (sesuai dengan postulat
yang kedua dan ketiga)
Teori atom Dalton dan pengetahuan massa kini
Postulat 1 : atom dapat dibagi-bagi lagi
a. Penembakan dengan partikel sub atom
2 2 2
! C H
2
b. Pembelahan inti (fisi nuklir)
Postulat 2 : Atom suatu unsur dapat berbeda massa
(adanya isotop)
Postulat 3 : Ada banyak senyawa yang perbandingan
atomnya cukup rumit misalnya C6H7N3O11 dan
C18H35O2Na
MASSA ATOM RELATIF
Massa atom relatif = Massa suatu atom unsur_
Massa satu atom Hidrogen
69 x 60 + 71 x 40 = 41,4 + 28,4
100 100
= 69,8
MASSA MOLEKUL RELA÷IF, MASSA RUMUS
RELA÷IF, MASSA MOLAR
Massa Molekul relatif = Massa suatu molekul senyawa
½ Massa satu atom karbon-12
Lambang Zn C O
Cr 1
Tahap H kedua kerangka
Menuliskan reaksi
r setengah
Cr
Cr
Tahap 2 Menyetarakan
setiap
reaksi
a. Mengimbangkan O dengan menambah H2O
Cr
Cr
a a H
b. Mengimbangkan H dengan menambah H+
ra 2
r a
H H H H
c. Mengimbangkan muatan dengan menambah
elektron
Cr 2 H Cr H
H H H
H
Tahap 3 Menjumlahkan kedua setengah reaksi
Cr 2 H Cr H
H H H H
Cr H H Cr H H
Catatan :
Jika reaksi berlangsung dalam suasana basa, pada tahap 2b
sama seperti pada reaksi dalam suasana asam, kemudian ion
H+ dihilangkan dengan menambah ion OH- yang sama banyak
di kedua ruas.
Cara Perubahan Bilangan Oksidasi
a. Tulis pereaksi dan hasil reaksi
b. Tandai unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi.
c. Setarakan jumlah unsur yang mengalami perubahan
bilangan oksidasi di ruas kiri dan ruas kanan persamaan
reaksi.
d. Hitung jumlah berkurangnya dan bertambahnya bilangan
oksidasi.
e. Samakan jumlah berkurangnya dan bertambahnya
bilangan oksidasi.
f. Samakan jumlah muatan di ruas kiri dan di ruas kanan
dengan menambahkan H+ bila larutan bersifat asam atau
OH- bila larutan bersifat basa.
g. Tambahkan H2O untuk menyamakan jumlah atom H di
ruas kiri dan di ruas kanan.
Contoh :
ra a
r a
Tahap 1
Cr H Cr H
Tahap 2
ra a
r a
+6 +4 +3 +6
Tahap 3
ra a r a
Tahap 4
+2
ra a r a
-6
Tahap 5
Cr H Cr H
Tahap 6
ra a
r a
Tahap 7
ra a r a a
5. Ekivalen
Ekivalen asam basa
Satu ekivalen (ekiv) asam adalah sejumlah asam yang dapat
menghasilkan satu mol H+. Satu ekivalen basa adalah
sejumlah basa yang dapat menghasilkan satu mol OH- atau
dapat menetralkan H+
Contoh :
Satu mol HCl menghasilkan 1 mol H+
Satu ekiv HCl = 1 mol HCl = 36,5 g
Satu mol H2SO4 menghasilkan 2 mol H+
Satu ekiv H2SO4 = ½ mol H2SO4 = ½ x 98 g = 49 g
Satu mol NaOH menghasilkan 1 mol OH-
Satu ekiv NaOH = 1 mol NaOH = 40 g
Satu mol Ca(OH)2 menghasilkan 2 mol OH-
Satu ekiv Ca(OH)2 = ½ mol Ca(OH)2 = ½ x 74,08 g = 37,04 g
Ekivalen Redoks
Suatu ekivalen oksidator (zat pengoksidasi) adalah sejumlah
zat tertentu yang dapat enerima satu mol elektron (6,02 x 1023
elektron). Satu ekivalen reduktor (zat pereduksi) adalah
sejumlah zat tersebut yang dapat memberikan satu mol
elektron.
Dalam reaksi redoks
a. Jumlah elektron yang diterima = jumlah elektron yang
dilepaskan.
b. Jumlah ekivalen oksidator = jumlah ekivalen reduktor
c. Massa (berat) ekivalen oksidator = massa satumol oksidator
di bagi dengan jumlah mol elektron yng diterima (massa satu
mol oksidator dibagi dengan jumlah berkurangnya bilangan
oksidasi)
d. Massa (berat) ekivalen reduktor = massa satu mol reduktor di
bagi dengan jumlah bertambahnya bilangan oksidasi)
Contoh :
1. Jika unsur Fe dioksidasi menjadi FeO, hitung berat satu
ekivalen Fe.
Jawab :
Bilangan oksidasi Fe berubah dari 0 menjadi +2. setiap mol
Fe melepaskan 2 mol elektron, 1 mol Fe = 2 ekivalen
Berat 1 mol Fe = 2 ekiv = 55,847 g
Berat 1 ekiv Fe = ½ (55,847) = 27,923 g
2. Hitung massa ekivalen V2O5 jika direduksi berturut-turut
menjadi VO2, V2O3
Jawab :
Mr V2O5 = (2x51) + (5x16) = 182
V2O5 berubah menjadi VO2
1 mol V2O5 melepaskan 2 mol elektron (bilangan oksidasi +10
berubah menjadi +8)
Massa ekivalen = 182 = 91
2
V2O5 V2O3
1 mol V2O5 melepaskan 4 elektron
(2V(V) 2 V (III)
Massa ekivalen = 182 = 45,5
4
6. Penurunan Persamaan reaksi
Contoh :
Jika suatu hidrokarbon X sebanyak 150 ml bereaksi dalam 750
ml oksigen, terdapat 75 ml oksigen yang tidak bereaksi,
terbentuk 450 ml karbon dioksida 450 ml uap air. Turunkan
persamaan reaksi dan rumus hidrokarbon X.
Jawab :
Oksigen yang bereaksi 750 ml 75 ml = 675 ml
X + O2 (g) CO2 (g) + H2O (g)
150 ml 675 ml 450 ml 450 ml
Dari data volume gas yang bereaksi dapat disimpulkan
X + 4½ O2 (g) 3 CO2 (g) + 3H2O (g)
Agar persamaan reaksi setara, maka rumus X adalah C3H6
Jadi persamaan reaksi adalah
2
a a a
C H C H
7. Pereaksi Pembatas
Dalam suatu reaksi ada pereaksi yang habis bereaksi dan yang
berlebihan. Pereaksi yang habis bereaksi disebut pereaksi
pembatas.
Contoh :
Seng dan oksigen bereaksi membentuk seng oksida sesuai
dengan persamaan reaksi
Ô! a Ô!a
Hitung banyaknya ZnO, yang terbentuk jika 28,6 g Zn
direaksikan dengan 7,44 g O2
Jawab :
Jumlah mol Zn = 28,6 = 0,438 mol Zn
65,4
Jumlah mol O2 = 7,44 = 0,232 mol O2
32
Jika terdapat 0,438 mol Zn maka O2 yang diperlukan,
½ x 0,48 mol O2 = 0,219 mol O2
Banyaknya ZnO yang terbentuk 0,438 mol (2 x 0,219 mol) =
0,438 x 81,4 g = 35,6 ZnO
8. Persen Hasil
Persen Hasil = Massa produk nyata x 100
Massa produk menurut perhitungan
Contoh:
Etilena, C2H4 sebanyak 3,86 g dibakar dengan 11,84 g O2 di
udara. Jika CO2 yang terbentuk 6,96 g, hitung persen hasil
Jawab :
Reaksi pembakaran : C2H4
a a a
Dari persamaan reaksi terlihat bahwa setiap satu mol C2H4
bereaksi dengan 3 mol O2
Jumlah mol C2H4 = 3,86 = 0,1378 mol
28
Jumlah mol O2 = 11,84 = 0,370
32
Sesuai dengan persamaan reaksi 0,1378 mol C2H4 akan bereaksi dengan 3 x
0,1378 = 0,4314 mol O2
Oksigen yang tersedia hanya 0,370 mol, berarti oksigen adalah pereaksi
pembatas.
Gas CO2 yang dihasilkan
x 0,370 mol = 0,2467 mol = 0,2467 x 44,0 g = 10,85 g
Produk yang nyata 6,96 g
Persen hasil = 6,96 x 100 = 64 %
10,85