Anda di halaman 1dari 45

PRESENTASI AKN

LOGO

BADAN PERTANAHAN
NASIONAL

DKI JAKARTA – JAWA BARAT

DIAS PUSPITA NINGRUM


EVA CHRISTY RIMA
SATRIYO ADI NUGROHO
Contents

PENDAHULUAN

HASIL PEMERIKSAAN TINDAK LANJUT

REVIEW SPI

PELAYANAN PERTANAHAN

PENGELOLAAN KEUANGAN
LOGO

Pendahuluan
Dasar Hukum

• UUD 1945 Perubahan Ketiga Pasal 23 E, 23 F dan 23 G;


• Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan.
• Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara.
• Rencana Kerja Tahunan (RKT) BPK-RI Tahun Anggaran
2008.
Tujuan Pemeriksaan

• Sistem pengendalian intern telah dirancang dan


dilaksanakan secara memadai untuk mencapai
tujuan pengendalian;
• Prosedur pelayanan pertanahan telah dijalankan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan;
• Entitas yang diperiksa telah mematuhi persyaratan
kepatuhan terhadap peraturan keuangan tertentu
Lingkup Pemeriksaan

• Pelaksanaan anggaran (DIPA dan Non DIPA) tahun 2007 dan


2008 pada Kanwil Provinsi DKI dan Provinsi Jawa Barat
termasuk Kantah yang diuji petik meliputi Pengurusan atas
pelayanan pertanahan di bidang:
– Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
– Survei, Pengukuran, dan Pemetaan Tanah
• Kantor yang diuji petik adalah:
– Kanwil DKI Jakarta (Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat)
– Kanwil Jawa Barat (Kabupaten Bandung, Kota Bandung,
Kabupaten, Kota Depok, dan Kota Bekasi)
Metodologi Penelitian

• Uji petik atas dokumen dan bukti-bukti


pertanggungjawaban keuangan
• Wawancara dan konfirmasi kepada pihak / pejabat
terkait
• Pemeriksaan fisik di lapangan
Jangka Waktu Pemeriksaan

• Surat tugas No. 37/ST/V/08/2008 tanggal 13 Agustus


2008 selama 34 hari sebagai berikut:
– Sub Tim DKI Jakarta mulai tanggal 26 Agustus s.d. 29
Oktober 2008 (termasuk cuti bersama mulai tanggal
27 September s.d. 5 Oktober 2008 dan penundaan
waktu satu pekan setelah cuti bersama).
– Sub Tim Jawa Barat mulai tanggal 25 Agustus s.d. 26
September 2008.
Gambaran Entitas (Organisasi)

• Berdasarkan Perpres No. 10 tahun 2006 tanggal


11 April 2006 mengenai Badan Pertanahan
Nasional
• Tugas dan fungsi BPN:
di daerah  BPN Kantor Wilayah;
di Provinsi BPN Provinsi
di Kabupaten/Kota  BPN Kabupaten/ Kota
Gambaran Entitas (Organisasi)

• BPN tingkat Kanwil 5 (lima) bidang dan satu


bagian yang dikepalai oleh Kepala Bidang/Bagian:
– Bagian Tata Usaha
– Bidang Survei, Pengukuran, dan Pemetaan
– Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
– Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan
– Bidang Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan
Masyarakat
– Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik
Pertanahan
Gambaran Entitas (Organisasi)

• Kanwil BPN memiliki fungsi pembinaan kepada Kantor


Pertanahan di tingkat Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh
Kepala Kantor Pertanahan
• Kantor Pertanahan terdiri dari 5 (lima) Seksi dan satu Subbag
yang dikepalai seorang Kepala Seksi / Subbag:
– Subbag Tata Usaha Tata Usaha
– Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan
– Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
– Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan
– Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan
– Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara
Gambaran Entitas (Keuangan)

• Anggaran dan realisasi penerimaan PNBP


tahun 2007 dan 2008 sampai dengan bulan
Juni adalah sebagai berikut :
Gambaran Entitas (Keuangan)

• Anggaran dan Realisasi belanja DIPA BPN RI


tahun 2007 dan per 31 Juni 2008 adalah
sebagai berikut :
Cakupan Pemeriksaan

• PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)

• Belanja
Hasil Pemeriksaan Tindak Lanjut

• BPK RI belum pernah melakukan pemeriksaan


sebelumnya atas pelayanan pertanahan dan
pengelolaan keuangan pada Kanwil BPN
Provinsi DKI Jakarta dan Kanwil BPN Provinsi
Jawa Barat. Karena itu, tidak ada saran /
rekomendasi BPK RI yang harus ditindaklanjuti
oleh entitas yang bersangkutan
LOGO

Uraian Hasil
Pemeriksaan
Review SPI
• BPN telah menerapkan komputerisasi pelayanan pertanahan
dalam bentuk Land Office Computerization (LOC). Namun masih
ditemukan kelemahan  sistem komputer tersebut belum
mencakup seluruh jenis pelayanan BPN  prosedur manual
• BPN Pusat belum menetapkan standar pelayanan baku untuk
diterapkan di setiap kantor wilayah dan kantor pertanahan di
seluruh Indonesia terkait dengan penyajian media informasi
• Pengendalian terhadap blangko warkah dan sertifikat pertanahan
kurang memadai
• Sistem pencatatan dan pembukuan pendapatan kurang memadai
• Pengawasan atasan sebagai sistem pengendalian yang paling
awal kurang berjalan efektif
Saran SPI
• BPK RI menyarankan agar Ketua BPN menerapkan hal-hal berikut:
– mengupayakan seluruh Kanwil segera menyusun ketentuan
mengenai biaya transportasi dan batasan waktu pengukuran
– memerintahkan Tim Penyusun SPOPP dan Pusdatin BPN untuk
melakukan evaluasi pelaksanaan SPOPP dan LOC
– menetapkan kebijakan/aturan yang jelas terkait standar
pelayanan yang dipublikasikan dan sarana media informasi
yang diselenggarakan
– meningkatkan efektifitas fungsi uji-silang
– mengendalikan secara lebih ketat distribusi blangko sertifikat
dan memberi sanksi
– meningkatkan pengawasan atasan kepada para Bendahara
LOGO

PELAYANAN
PERTANAHAN
TEMUAN PEMERIKSAAN
Tidak menyajikan kondisi kinerja pelayanan yang sebenarnya

Realisasi waktu penyelesaian Pelayanan pengenaan tarif pelayanan untuk


jenis Pelayanan Pertanahan tertentu melebihi batas waktu yang
ditetapkan dalam SPOPP

Ruang Penyimpanan Peta Pendaftaran tidak Layak

Penyelesaian Waktu Pelayanan Pertanahan di jajaran Kantor Wilayah BPN


DKI Jakarta dan Jawa Barat Tidak Sesuai Dengan Standar Prosedur
Operasi Pengaturan dan Pelayanan (SPOPP)

Pengelolaan Blangko Sertifikat dan Berkas Warkah Belum Tertib


Tidak menyajikan kondisi kinerja pelayanan yang
sebenarnya

• Perbedaan data antara yang dilaporkan dan data asli.


• Bentuk dari Form 1 dan 2 Laporan Kinerja tidak
memungkinkan untuk menyajikan informasi yang akurat.
Bentuk form tersebut hanya melaporkan evaluasi
penyelesaian berkas selama bulan tertentu  SPOP VS
Laporan Kinerja.
• Belum pernah melakukan evaluasi apakah pelayanan yang
diberikan telah sesuai standard dan evaluasi dari sisi
pemohon  tidak sesuai dengan Lampiran Keputusan
Menteri Penertiban Aparatur Negara No.
63/KEP/M.PAN/7/2003 tanggal 10 Juli 2003
SARAN

BPK RI menyarankan agar Sekretaris Utama


BPN melakukan evaluasi kinerja terhadap
seluruh Kanwil dan Kantah dengan
menggunakan indikator sesuai dengan standar
operasional pelaksanaan pelayanan yang
berlaku dengan bentuk/format laporan kinerja
yang sesuai.
Realisasi waktu penyelesaian Pelayanan pengenaan tarif
pelayanan untuk jenis Pelayanan Pertanahan tertentu
melebihi batas waktu yang ditetapkan dalam SPOPP

• Manual VS Komputerisasi
• Pada pelayanan “Peralihan Hak” diukur dnegan
tempo waktu manual (20 hari) padahal pelayanan
tersebut sudah terkomputerisasi (3 hari)
SARAN

BPK RI menyarankan agar Pimpinan BPN


melakukan sosialisasi atas pelaksanaan SPOPP
Tahun 2005 dan 2008 kepada seluruh petugas
yang terkait dengan pelayanan pertanahan
terutama kantor pertanahan yang telah
menggunakan LOC.
Ruang Penyimpanan Peta Pendaftaran tidak Layak

• Digital
Pembuatan peta digital belum dilakukan secara
maksimal terutama peta yang dibuat sebelum tahun
1997.
• Manual
Penataan peta kurang baik sehingga butuh waktu lama
mencarinya. Ruang tempat penyimpanan peta
pendaftaran sempit dan kondisinya tidak terawat dan
tidak dibuat rak khusus untuk keamanan dokumen.
Banyak peta pendaftaran yang kotor, tercecer di lantai
dan bercampur dengan dokumen lainnya.
SARAN

• Penataan ruang penyimpanan hard copy


peta pendaftaran maupun pengelolaannya
agar mudah ditemukan dan digunakan.
• Mempercepat proses digitalisasi peta
pendaftaran manual yang diterbitkan
sebelum tahun 1997.
Penyelesaian Waktu Pelayanan Pertanahan di jajaran Kantor Wilayah BPN
DKI Jakarta dan Jawa Barat Tidak Sesuai Dengan Standar Prosedur Operasi
Pengaturan dan Pelayanan (SPOPP)

Masih terjadi keterlambatan penyelesaian pelayanan


pertanahan dengan berbagai variasinya antara lain terjadi pada
pelayanan bidang hak tanah dan pendaftaran tanah.
SARAN
• Kepala Kantor Pertanahan memerintahkan Kepala Kepala
Seksi dan Kepala Sub Seksi Survey Pengukuran dan
Pemetaan membuat daftar monitoring penyelesaian
pekerjaan masing-masing petugas ukur sebagai dasar
penugasan petugas ukur ke lapangan, dengan
pertimbangan distribusi pekerjaan yang lebih merata.
• Kepala Kanwil/Kantah melakukan pengarsipan atas buku-
buku tanah secara tertib.
• Kepala Kantor Pertanahan berupaya menerapkan praktek
yang baik atas fungsi front office dan back office dan
melakukan pengawasan atas pelaksanaan pemisahan
tugas dan tanggung jawab yang tertuang dalam Surat
Keputusan Kepala Kantor mengenai penugasan petugas
pada setiap tahapan kegiatan pelayanan di front office
dan back office secara konsisten.
Pengelolaan Blangko Sertifikat dan Berkas Warkah
Belum Tertib

• Masih terdapat blangko dan buku sertifikat yang


hilang ataupun rusak karena kelengahan petugas
namun atas kejadian tersebut belum dilakukan
tindakan yang tegas.
• Berkas warkah belum dikelola dengan baik
• Distribusi blangko sertifikat pada Kanwil BPN Prov.
DKI Jakarta tidak dikelola dan dikendalikan dengan
baik yang ditandai dari masih adanya selisih antara
pencatatan dan hasil cek fisik yang dilaksanakan BPK
RI
SARAN

Pimpinan BPN memberi sanksi kepada petugas


yang lalai mengelola dan mengamankan
penyimpanan dan pendistribusian blangko
sertifikat
LOGO

PEMERIKSAAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN
Indikasi Pengaturan Lelang Pengadaan Pekerjaan
Pengukuran dan Pemetaan Kadastral Tahun
Anggaran 2008
Volume
No Paket Nama Paket bidang Pagu (Rp) Periode

I Paket dan Pemetaan Kadastral Depok 15,000 877,500,000 182 hari


Paket dan Pemetaan Kadastral
II Sukabumi 15,000 877,500,000 182 hari

III Paket dan Pemetaan Kadastral Subang 15,000 877,500,000 182 hari
Paket dan Pemetaan Kadastral
IV Purwakarta 15,000 877,500,000 182 hari

V Paket dan Pemetaan Kadastral Cirebon 15,000 877,500,000 182 hari


Paket dan Pemetaan Kadastral
VI Sumedang 15,000 877,500,000 182 hari

VII Paket dan Pemetaan Kadastral Bandung 15,000 877,500,000 182 hari
Paket dan Pemetaan Kadastral
VIII Tasikmalaya 15,000 877,500,000 182 hari

IX Paket dan Pemetaan Kadastral Garut 15,000 877,500,000 182 hari

X Paket dan Pemetaan Kadastral Ciamis 15,000 877,500,000 182 hari


Hasil Pemeriksaan BPK

Keputusan Presiden RI No. 80 Tanggal 3 Nopember 2003 tentang


Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
BPK Menyarankan
Pembayaran yang dilakukan untuk beberapa pengadaan
barang tidak sesuai dengan fisik yang diterima

Dalam tahun 2007 Kantah Kota Bekasi dan Tahun 2008 Kantah Kota
Depok telah melakukan kegiatan pengadaan barang/jasa dengan
bersumber dana dari DIPA

Kemahalan harga kontrak yang terjadi pada Kantah Kota Bekasi yang
merugikan keuangan negara sebesar Rp12.100.000,00
1

Kualitas pekerjaan sesuai SPMK Nomor: 120-98-2008, tanggal 19 Mei


2008 senilai Rp40.480.000,00 berupa Pengadaan Base Camp dan
Perlengkapannya tahun 2008 pada Kantah Kota Depok tidak sama dg
nilai yang dibayar
2

Tidak sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003


 Hal tersebut disebabkan:
1. Panitia Pengadaan Barang/Jasa kurang cermat dalam
melaksanakan evaluasi harga yang diajukan rekanan.
2. Pengawasan dan pengendalian Kuasa Pengguna Anggaran dan
Pejabat Pembuat Komitmen terhadap Panitia/Pejabat
pengadaan di lingkungannya masih kurang optimal
KONFIRMASI
Kantah kota Bekasi
• Menanggapi hal tersebut di atas Kantah Kota Bekasi mengakui
telah terjadi kesalahan dalam pembuatan SPK.
Kantah kota Depok
• Sedangkan Kantah Kota Depok menjelaskan bahwa pada saat
dilakukan cek fisik tanggal 19 September 2008 telah terjadi
perubahan kondisi ruangan/meubelair pada basecamp
Menyarankan agar Pimpinan BPN memerintahkan kepada Kepala
Kantah Kota Bekasi untuk memulihkan kerugian sebesar
Rp12.100.000,00

dengan cara menyetorkan ke Kas Negara dan menyampaikan bukti


setornya ke BPK-RI.
Proses Pengadaan Barang Tidak Sesuai
Ketentuan

1
Foto basecamp pada lokasi Kec. Sukaratu, Kec. Cisayong, Kec. Rajapolah
ikatan kontrak Nomor : 128-200-32-LMPDP-08 tanggal 12 Mei 2008 senilai
sebesar Rp861.800.000 menunjukkan bahwa foto dibuat pada tahun 2007
padahal pekerjaan seharusnya baru dimulai setelah ikatan kontrak pada 12
Mei 2008.

Dari hasil pemeriksaan fisik dan dokumen kontrak serta bukti-bukti


pembayaran atas pengadaan Scanner Ukuran AO dan Plotter Ukuran AO
tahun 2008 menunjukkan bahwa barang hasil pengadaan telah dikirimkan
oleh rekanan sebelum kontrak ditandatangani
• Pada tahun 2008, Kantah Kab. Bandung memperoleh hibah
berupa dana tunai untuk pembangunnan gedung arsip Kantah.
• Proses lelang untuk pekerjaan tersebut telah mulai dilakukan
pada tanggal 27 September 2007 berupa pengumuman lelang.
• Hal ini dilakukan sebelum adanya kepastian pemberian hibah
tersebut yang baru diperoleh pada tanggal 22 Oktober 2007
sebesar Rp250.000.000,00.
• Secara prinsip, Kantah Kab.Bandung telah mendapat tanda-tanda
bahwa hibah akan diberikan sesuai arahan lisan DPRD Kab.
Bandung pada tanggal 23 Juli 2007.
• Berdasarkan hal itu, proses pelelangan dimulai meskipun panitia
lelang secara resmi baru dibentuk pada tanggal 26 Oktober 2007

Tidak sesuai dengan UU no 17 tahun 2003 dan Keppres no 30 tahun 2003


• Akibatnya kontrak yang dibuat hanya untuk memenuhi formalitas
dan harga dalam kontrak tidak dapat diyakini merupakan harga
yang wajar

• Kanwil BPN Prov. Jawa Barat menjelaskan bahwa memang telah


terjadi kesalahan administratif pada pengadaan barang

• BPK RI menyarankan agar Pimpinan BPN meningkatkan


pengawasan sekaligus memerintahkan Kepala Kanwil BPN
Prop.Jawa Barat untuk menegur secara tertulis atas pelaksanaan
kegiatan yang tidak sesuai ketentuan
LOGO

Your company slogan in here

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai