Anda di halaman 1dari 5
iebis Obmu Oleh: Abu Abdillah Al-Atsari Masih segar dalam ingatan pemtulis tatkala pondok kam! mengadakan training bahasa arab bagi khalayak uirurn Bada Th, 2424 H, ada seorang kawan dari peserta yarg berkala: “Pak panitia\, -demilianlah dla menyana kaml- tojong dibahas adab-aoab majelis ketika kuituen atau saat mengajar walaupun dengan ringkas tidak mengapa, Karena banyak dari peserta yang belum pahamil". Saat itu penulis sencir’ belurn menangaanleya dan hanya menyampaikan kenada salah seorang Ustadz, Alhamdulillah cengan karunlaMya pada kesempatan ini kami alan membahas adab majelis sebaga/ jawaban dari kawan tadi -walaupun terlambat- dan sebagal petajaran bagi kaum muslimin di rarapun berada. Watfohu Muwvaftiq, ‘A KEUTAMAAN MAJELIS TLMU Dari Abu Hurairah sm batwesenva Rasulullah os esos | f Majelisilrmu adalar majelis yang mulia, banyalcsekaltayat” "Sarang slapa yang menempuk nerjatznan uitux mencari dan hadits yaog mengisyaratkan keagungam dan iimu, make Alfoh akan modlankan jalannva ke surga, dan keulamaaneya, clanarenya: Ndaklan sual kauot dude digalam veimen dart rutnahe 1. Alioh berfirman: rimah Allok, mereka membaca Al-Quran dan’ saling i _ mempetalatnya melaitiken akan tutun pada) onereka © kelentbaman, cahmat ‘dan alingan parc rma Alloh akan menyebid. naman ee la 4 HR, ani, 0 Kata: "Hedits ini men due ee "Berolvitah kama, emaiia Noh akan sieninepikan orang-crang: “ derkata Imam-Al-Guethul:"¥ang ain stay male mas ne Davi Abu Humalrat a> bahwasanya Rasulutlat ia, bevsabde: “Secungauhnya Altoh merigunyal maiaikat yang senaatiasd berkeliling mencari majells-majelis dzitir; apabiia mereka telah mendapatinya, mereka cliduk bergabung DErSamanv, para malatkatoun memenuhi majelis azikie Tew dengan sayao-sayap mereka hingga kelangit dunia”. (HR, Bukharl 6408, Muslim: 2689), hafizh You Hajar berkata: “Teemasuk pula dalam makna dzikruliah, menekun’ amalan-amalan yang dhwajibkan atau disunnahkan seperti membaca Al-Quevan dan hadlts, mempelajari imu syar'l atau mengerjakan shalat sunnah, (Fathut Bari 11/250) Perhatian: Ayat dan hadits-hecits diatas hanyalah mengisyaratkan keutamaan ‘bermajelis ilmu dan daileir secara mutlak, bukan menuajukkan &aiffywah dzikir dan da'a bersama sebagaimana sangkaan segelintir orang - semoga Alloh menunjuki mereka ke jalan yang iueus-, (Lihat kemball Al-Furqon edisi 1 Th, IIL 1424 H), B. ETIKA MAJELIS 1. Peringatan dari majelis yang tidak disebutkan didalamnya nari Allo Telan datang-beberapa riwayat yang berisi ancaman dar! majeils yang tidak disebutkan didalarrnya cama Alloh, seperti majelis senda gurau, obralan yang tidak bermantaat. dan sebagainya, diantaranya hadits dari jalan Abu Huraicah “Tidaklah satu kaum meningga lian maielis dengan tigak menyebut nama Ailoh didalamnya metainkan mereka bagaikan seekor bangkai Keledal dan bag! mereka kerugian”, (HR, Abu Gawud 42885, Nasal 408, Ahmad:2/ 389, Hakim age, Thad sala ueykiul Ansar 2567, Toeu Sunni 439, dishatihkan oleh Al-Albani dalam As- Shahlhals 77), Imam Al-Munawi berkata: “Rasulullah sa memisaikannya dengan bangkai keledal, kotaran dan sesuatu yang busuk, sebagai balasan apa yary keluar dari mulut mereka berupa perkataan yang kotor dan tercela secara sya‘, lagi pula majelis yats kosong dari dzlkeuliah hanyalah menjadi makmur dengan iogat kepadeNya, maka tatkala mereka tidak menutup dengan do’a yang Gapat menghapus kesalahan dan Kelalaian, kerugianiah yang mereka dapat dari majelistersebut, (Fafahul Qadir 5/598), 2, Memitih teman duduk yang baik Termasuk perkara yang sangat urgen dalarn kenidupan seseorang hendakiah la memilih teman yang balk, kavena teman dapat mempergarubl sist kehidupannya terlebih agi jika ia orang yang kuat dan be-pengaruh, Rasululialt 3 _bersabda: ( pea A ake coe ne * Saseorang dlpandang dari agama teman akratnya, make hendakiah sa(ah seorang diantara kallanmelthat saga yang: Pe menjadi teman akrabrya”. (HR, Abu Dawud 4833, Tiemidal 2378, Ahmad 2/303, Hakim 4/171) 4 ban manghasankannya dalam As-Shamhak 927i ‘syaikt Syamsul Hag ‘Azhim Abadi barkata: sraksud dar! seorang dlaandang dari agama teman akrabnya ialah dilinat dar! ketsiasaan, perialanan dan gaya ‘nloupnya, hendaklah melihat siapa yang menjadi temanmya, © jika la orang yang baik agama dan akhlaknya make diperkenankan untule berteman dengan dis, demikiat sebalikta". (Aunu! Ma‘bud 13/223), : Rasulullah #8 luge bersabaa: th pois pt te 9 pl al ey (Ee pug bY Gy cane Oto) ot pod 38) eau ang a Al bt) Js ev Se Gd dew IO he wy aly “Permisaian temar yang balk dan yang burwk bagaikan sedrang penjual mingak wangi dengan seorang tukang pandal besi, maka berteman dengan penjual mminyak wang! bisa jad! dla memberikan minyakrya atau engkay membelinya atau setidaknya anykad mendapatl baunya yang baru, adapua tukang pandat desi, bit jadi membakar bajurtu atay paling tidak enokau mendapati baunya yang tidak sedap”. (HR. Bukhari 5534, Mustim 2628), © 3, Memulai salam ketika masuk majelis Bes Termasule aga ketika masuk majelis hendakian mengucagkan salam ketika datang, (hibat Kembali pembanasanrya dalam Exika Salam pada Al-Furqan Edis! 9 Tahus 111 1254). 4, Dibencinya membanguakan seseorang dari tempat dudulenya Berdasarkan hadits: “peep gotot aa ib ae SD Fa TA ol oF ain ob Dari fonu Umar ae batwasanya Rasulullah 3 bersabde: ‘Yanoanian salah searang diantare kalian membarqunkan orang yang duduk dari temoatiya Kemudian ia duduk of situ”. CHR, Bukhari 6269, Muslim 2177), Faedah Hadits: 2, Larangan mersaogunkan sesearang dari tempas dudukrwa kemvdian duduk di tempatnys. (Fathul Bari Li 74, Subuluss Salar 4/298) 2, Disyariatkan untuk herlapang-lagang sidsiam majelis, herdasarkan fireman Allah (Al-Mujadilaty. 12), 3. Bukan termasukadab Islam jika seseorang hangun dar! tempat duduknya agar orang lain duduk di tempatnya, sebagai pengagungan dan oenghormatan padanya, (4s: Stiabihate 1453). 4. Orang yang dudvk leon bernak terhadap tempat dudulenya, apabile ia meningzlian majelis karena suatu kebutuhan kemudian kembati maka ia lebih berhak duduk di tempatnya semula, berdasarkan hadits rhwayat Muslim Rasulullan 2 bersabda: Yb rap a “Bavangsisge yang meninggalkan tempat oudukoya Kertudian kennbal? lagi, maka ie febih berfiak untuk duck dilempatnya semuta”. (HR, Muslim 2179, Acu Dawud 4853, Ibnu Majah 3717, Darimi 2657, Lihat Syarah Shawih Mustim 14/334) Perhatlan: Salah satu kebiasazn yang tzlan membueldaye ‘oi masyarakat, oahkan hal itu diajarkan pula di sekolsh- sekola? yaltu keblasaan bersivi ketika melihat para gurv, Pembesar atay peguasa hadir alam sebuan majelis, hal ini selain tidak ada tuntunannya dalan syari’at juga merugakan bentuk tasyabbouh dengan orang-arana katir, bahkan telah datang ancaman dari Rasulullah # bagi prang-orang yang senang diharmati dengan cara oerdiri, sebagaimana dalam sebuah hadics: 3) i Gad Tadd wig (id i pa OI Lat “Barang signa yang senang dihormat! manusia dengan cara berviri untuknva maka henda sian ig mengambi temmarnya di neraka™, (HR, Bukhari dalam Adab Mufrod 977, Abu Davaed 5229, Tirmidzi 2755, Trohawi dalam MMuspeital Atsar 2/00, Ahmad 4/93, lina As-Shahinan 357), ‘Ada sebuam kisah menarik yang berkattan dengan salah ini, sebagaimars yang dituturkan oleh Syalkh Al- Albani dalam kitasnya As-Shahihah (1/695), dari Sulaiman bin Ali bin Ja’ad dari bapalenya (All bin Ja‘ad) dia berkata: “Pada suaty kesemeatan kholifah Ma‘mun pernah mengunipulkan para pedagang berlian untuk melibat-lihat earang dagangan yang ada pada mereka, kemutdian betiau berdiri keluar untuk suati kebutuhan, maka seketika itu juga sara hadirin serentak berdir! kecuali Alibin Ja'ad, mélihat Ali bin Ja‘ad tidak berdirl Khalifaly Ma’mun menghampirinya seperti arang yang marah seraya: bertanya kepadanya: “Ape yang menghalangimy untuk berdir! kepadaku?!" all bia Ja‘ad menjawab dengan tenang; “Wahai Khalifah, malah sebenarnya aku memuliakanmu dengan hadits Rasulullaht” Kholifah Mavosun keheranan sambil bertanya kepadanya dengan hada penasaran: “Hadits apa itu?” kemudiaa All ble Jatad membacakar hadits d| atas,

Anda mungkin juga menyukai