Anda di halaman 1dari 13

Memulai Menulis

 Beberapa orang bisa langsung


mengerjakannya tanpa terlebih dahulu
membuat sketsa karangan atau poin. Mereka
cukup memiliki ide dan mengembangkan
urutan penyampaian di pikiran setelah itu
menuangkannya ke dalam bentuk tulisa.
 Ada juga yang memulainya dengan membuat
sketsa artikel terlebih dahulu sebagai
panduan menulis.
Menentukan Tema dan Judul
 Langkah pertama ialah "Menentukan Tema dan Judul" yang tentunya sesuai
dengan ide yang Anda miliki.
 Setelah tema selesai dibuat segera tentukan judul dari tulisan yang akan
dibuat.
 Tema menjadi inti atau nafas dari artikel maka judul menjadi wajah dari sebuah
artikel.
 Judul akan menentukan apakah seseorang tertarik untuk membaca artikel
tersebut atau akan mengabaikannya.
 Beberapa penulis terbiasa membuat judul sebelum tulisannya dibuat tetapi
yang lain akan membuat judul setelah tulisannya selesai dibuat.
 Dengan membuat judul terlebih dahulu maka Anda dapat membuat suatu
tulisan tetap terjaga tidak melenceng ke kanan maupun ke kiri karena dipandu
oleh judulnya.
 Jika judul ditentukan setelah tulisan selesai maka dikhawatirkan tulisan
tersebut dapat melenceng dan bisa saja tidak lagi memiliki makna karena tidak
ada panduan.
Membuat Sketsa Artikel

 Langkah kedua ialah "Membuat Sketsa Artikel" atau


poin-poin artikel.
 Sketsa artikel memiliki peran lebih dari sekadar
penjabaran ide.
 Sketsa ini sangat berguna jika Anda tidak dapat
menyelesaikan artikel tersebut dalam waktu singkat.
Artinya jika Anda harus berhenti dalam waktu cukup
lama dan ingin melanjutkan artikel Anda maka
sketsa artikel akan menolong Anda, mengingat
kembali ide-ide apa saja yang dulu ingin Anda tulis.
Mengembangkan Sketsa Artikel

 Langkah ketiga, tentu saja "Mengembangkan Sketsa


Artikel" yang telah Anda buat menjadi sebuah artikel
dengan berdasarkan informasi yang kita miliki.
 Karena pendahuluan merupakan gerbang awal
suatu tulisan maka disarankan untuk membuat
pendahuluan semenarik mungkin. Beberapa penulis
mengisi pendahuluan dari tulisan mereka dengan
anekdot, ilustrasi, kutipan ayat dari kitab suci, atau
pertanyaan yang menarik.
Kerangka atau sistematika tulisan

 Kerangka atau sistematika tulisan setidaknya mengandung


tiga komponen utama, yakni pendahuluan, bagian isi dan
bagian akhir yang berisi kesimpulan dan saran.
 Namun untuk artikel populer, pemisahan itu sengaja dibuat
tidak begitu nyata. Artinya, Anda tidak perlu menulis sub-
judul dalam tulisan dengan Pendahuluan, Isi dan Penutup,
tetapi bisa Anda ganti sub-judul lain yang lebih menarik, tapi
tetap mengandung ketiga komponen di atas.
 Makin rajin Anda menulis artikel populer, pasti Anda akan
terbiasa dengan dengan struktur penulisan yang
sesungguhnya tidaklah asing bagi Anda.
gaya penulisan
 Sering kali tulisan yang menarik tapi harus ditolak hanya karena
gaya penulisannya sangat “academic-heavy” dan dipenuhi dengan
istilah-istilah yang tak disertai padanannya dalam bahasa Indonesia.
 Anda harus membayangkan, redaktur tidak punya banyak waktu
untuk mengedit kembali tulisan Anda, jadi dia cenderung akan
memuat tulisan yang sudah jadi dan siap muat saja.
 Cobalah tulis gagasan dan pemikiran Anda dalam bahasa yang
sederhana, populer dan hidup.
 Tempatkan diri Anda sebagai pembaca awam ketika Anda sedang
memeriksa hasil akhir tulisan Anda.
 Kalau Anda merasa istilah yang digunakan masih terlalu “berat”,
carilah padanan lain yang yang lebih pas – tentunya dengan tidak
mengurangi makna ilmiah yang sebenarnya.
Bahan pendukung

 Jika perlu melengkapi tulisan Anda dengan bahan,


foto, gambar, grafik, ilustrasi dan tabel pendukung.
 Jika menulis iptek atau ekonomi, anda tentu
berurusan dengan data, skema, angka, rumus dan
referensi tertentu, yang dapat mendukung argumen
Anda dalam tulisan tersebut dan Anda merasa hal itu
penting untuk diketahui pembaca
Baca Lagi dan Lakukan Perbaikan
Seperlunya

 langkah keempat yang tidak boleh Anda lupakan ialah "Baca


Lagi dan Lakukan Perbaikan Seperlunya".
 Koreksi tersebut bisa meliputi tanda baca, kalimat ambigu, atau
informasi yang tidak akurat.
 Sebaiknya koreksi ini dilakukan beberapa saat setelah artikel
selesai dibuat. Jadi ada waktu untuk menenangkan pikiran
setelah sebelumnya terkuras untuk menulis.
 Ada baiknya bila Anda meminta orang lain yang lebih
berpengalaman untuk mengomentari artikel Anda.
Cara Memperindah Tulisan

 Bagian awal tulisan adalah wilayah yang sangat penting.


Bagian ini sangat menentukan apakah pembaca [atau redaktur]
tertarik untuk membaca keseluruhan tulisan itu atau tidak.
Bagian ini ibarat etalase sebuah toko. Etalase yang dirancang
secara ciamik akan menggaet pengunjung yang melintas di
depannya untuk masuk toko itu. Sebuah tulisan yang tidak
punya "etalase" yang tertata baik, maka nasibnya hanya
berakhir di keranjang sampah redaksi. Bagian ini dinamakan
teras atau lead.
 Pilihlah kata-kata yang Anda pakai dengan cermat. Sebuah
kata, bisa menjadi seperti setetes yodium yang jatuh di
seember air. Dia dapat mengubah isi seluruh tulisan Anda.
Cara Memperindah Tulisan
 Gantilah Kata Sifat dan kata keterangan dengan kata kerja.
Baca kalimat ini:
“Seorang perempuan tua yang kelelahan bekerja di sawahnya!”
Bandingkan dengan:
“Seorang perempuan tua membajak, kepalanya merunduk,
nafasnya tersengal-sengal”
 Ternyata kalimat kedua lebih menarik. Kalimat pertama
menggunakan kata sifat. Kalimat kedua menggunakan kata
kerja. Kata sifat memberitahu (to tell), sedangkan kata kerja
menggambarkan tindakan (to show)
Cara Memperindah Tulisan
 Hindari kata kerja pasif. Gunakan kata-kata aktif. Tulisan Anda harus
punya nyawa dan tenaga. Pada kalimat yang menggunakan akal kerja
aktif, pembaca merasakan adanya suatu gerakan ketika ia membaca.
 Pakailah kalimat sederhana. Kalimat sederhana itu terdiri dari satu
pokok pikiran dan satu sebutan.
 Hindari memulai kalimat dengan kata keterangan atau anak kalimat.
 Segera tampilkan pokok kalimat yang terpenting. Jangan tunda!
(kecuali memakai lead suspensi).
 Gantilah kata-kata yang sulit atau asing dengan kata-kata yang
mudah.
 Bila perlu, ubahlah susunan kalimat dan alinea agar didapat tulisan
yang “mengalir”. J
 angan mengobral kata yang tidak perlu, sebab bisa mengurangi
keefektifan kalimat. Ibaratnya: kaldu yang kental bisa menjadi sup
yang hambar bila terlalu banyak air.
Cara Memperindah Tulisan

 Tulislah alinea secara ringkas. Kebanyakan penulis


profesional berpedoman begini: Jangan lebih dari 4
baris (bukan kalimat) untuk sebuah lead. Alinea yang
ringkas akan dengan sendirinya lebih mudah
mengundang. Bila ditambah pemilihan kata dengan
baik, akan lebih mudah dibaca.
 Gaetlah pembaca pada beberapa kata pertama.
Banyak ahli komunikasi yang mengatakan bahwa
bila Anda gagal menggaet pembaca pada kata-kata
pertama, Anda akan kehilangan pembaca itu.
Cara Memperindah Tulisan

 Ada beberapa contoh umum bagaimana kata-kata


pertama gagal menggaet pembaca. Misalnya iini:
"Beberapa minggu yang lalu ....."
"Dalam rangka ....."
 Kata-kata itu memaksa pembaca untuk bersusah-
payah sebelum mengetahui apa yang akan
dikemukakan penulis. Bila saja topiknya tidak begitu
mengundang keingintahuan pembaca, ia dengan
sendirinya akan pindah ke cerita lain.

Anda mungkin juga menyukai