KELAS :1
♣ Ide Bisnis
Ledre merupakan makanan khas daerah Bojonegoro, yaitu makanan menyerupai leker
(surabaya) namun di gulung dan di bentuk memanjang. Sehingga terasa lebih renyak dan
nikmat.
Namun ledre standart dengan rasa pisang akan sangat membosankan. Berbekal dari
sekolah kuliner serta pengalaman 2 tahun menjadi koki desert di salah satu hotel bali,
maka bapak mukhlis dan beberapa rekan memiiki ide membuat ledre aneka rasa. Rasa
yang ditambahkan adalah coklat, keju, nangka,jagung manis, blueberry bahkan rasa
mangga. Dipilihlah bojonegoro sebagai langkah awal produksi, pemasaran awal serta
menjaring minat kreatif dari kota ledre tersebut. Diharapkan dari langkah awal tersebut
akan didapatkan resep standar yang ledre aneka rasa yang banyak disukai konsumen.
♣ Analisis Produksi
Bahan dasar dari ledre adalah pisang, tepung ketan, kelapa muda serta bahan pendukung
lainnya. Bahan-bahan tersebut didapat dari daerah sekitar yang terkenal sebagai kelapa
dan tepung ketan sehingga harga lebih murah dari standar. Untuk bahan pendukung
seperti coklat, keju, dll di datangkan dari surabaya untuk menjaga kualitas rasa dari
produk. Budidaya pisang dilakukan pada lahan sewa dan halaman rumah pegawai untuk
menjaga siklus pasokan pisang. Saat ini mempunyai tak lebih dari 5 blok lahan budidaya
pisang. Masa produksi ledre adalah 1 hari, karena masih dalam skala kecil maka dalam 1
minggu dapat memproduksi sekitar 150 dos ledre. Survey masih dilakukan untuk usaha
menambah jumlah produksi ledre tersebut.
Karena masih bisnis skala kecil, maka pemasarannya masih lokal sekitar Bojonegoro
saja. Pasar yang di harapkan adalah para wisatawan serta penduduk lokal. Sehingga ledre
dijual di kios pribadi, toko,serta supermarket daerah bojonegoro. Strategi pemasaran yang
dilakukan dengan membagikan brosur serta sample ledre aneka rasa secara gratis, serta
menggunakan spanduk yang menarik. Hingga saat ini sample ledre aneka rasa masih
dibagikan gratis di kios ledre pribadi. Diharapkan dengan usaha tersebut dapat menarik
minat konsumen - konsumen baru.
♣ Omzet Bisnis
♣ Resiko Bisnis
Resiko bisnis lebih kepada hal hal teknis seperti pasokan pisang dan bahan pendukung
lain yang tidak diproduksi daerah tersebut serta selera masyarakat. Untuk competitor
sendiri masih relative sedikit meskipun mengembangkan di daerah penghasil ledre,
namun dengan kreasi aneka rasa tersebut kompetisi masih rendah sehingga peluang
pengembangan usaha sangat besar.
SDM didapatkan dari masyarakat sekitar, Terdapat sekitar 30 pegawai dengan dipimpin
oleh bapak mukhlis besrta istri dan 2 temannya. Pelatihan ketrampilan pegawai dilakukan
setiap 2 bulan sekali serta pada saat penambahan pegawai baru. Pelatihan tidak hanya
berbasis pembuatan ledre, namun ketrampilan- keterampilan lain termasuk budidaya
pisang. Pembagian sumber daya manusia meliputi produksi, packing serta distribusi. 15
orang untuk proses produksi, 10 orang untuk packing serta 5 orang untuk proses
distribusi. Dalam hal perekrutan pegawai didasarkan pada efektifitas kerja. Sehingga
tidak memaksakan penambahan pegawai.
♣ Prospek Bisnis
Tujuan bisnis saat ini hanyalah meningkatkan jumlah produksi dan pangsa pasar di
Bojonegoro dan sekitarnya. Pengembangan usaha terus dilakukan meskipun beliau juga
masih bekerja sebagai konsultan kuliner di salah satu hotel di bojonegoro. Hal ini
didasarkan pada keyakinan beliau bahwa ledre memiliki potensi yang sangat besar untuk
menjadi makanan khas Indonesia.