Anda di halaman 1dari 3

Emotional Intelligence, atau EQ, merupakan indikator nonintelektual, yang berupa

sifat psikologis individu. Jika seorang anak menunjukkan sifat suka menyendiri,
perilaku yang abnormal, sulit bekerja sama, memiliki perasaan rendah diri, sang
at rapuh dan tidak mampu menghadapi rintangan, sering menunjukkan ketidaksabaran
, egois atau kurang memiliki kestabilan emosi, semuanya mungkin saja mengindikas
ikan EQ yang rendah. EQ sangat penting untuk keberhasilan hidup seseorang. Oleh
karena itu, bagaimana membina dan meningkatkan EQ seorang anak menjadi masalah y
ang sangat penting. Hal-hal berikut ini memberikan panduan tentang cara membina
EQ seorang anak.
Quote:
1. Mendidik anak-anak untuk bertahan dalam situasi sulit
Ada cerita nyata tentang sekelompok anak yang pergi ke gunung untuk piknik. Mere
ka tersesat dalam perjalanan pulang dan harus menghadapi malam dalam keadaan lap
ar, lelah dan penuh ketakutan. Mereka merasa tidak punya harapan dan malam itu d
ilalui dengan penuh air mata. Salah satu anak berkata sambil menangis: Tidak ada
yang akan menemukan kita dan kita semua akan mati di sini. Namun, Evelyn yang b
erumur 11 tahun berdiri dan berkata dengan tegas: "Tidak! Saya tidak akan mati!
Ayah saya mengatakan bahwa selama kita berjalan mengikuti aliran, aliran akan me
mbawa kita ke sebuah sungai, yang pada akhirnya membawa kita ke sebuah kota keci
l. Saya berencana untuk berjalan di sepanjang sungai, kalian boleh mengikuti say
a jika mau. Dipimpin oleh Evelyn, mereka berhasil keluar dari hutan. Kepercayaan
diri, keberanian dan tekad yang dimiliki oleh Evelyn bukanlah sifat bawaan, tet
api adalah hasil asuhan, pendidikan dan pengaruh keluarga.
Quote:
2. Menanamkan ketahanan dan pengendalian diri
Bagaimana cara melatih anak agar mampu mengendalikan diri? Misalnya, ketika anak
menghabiskan uang saku mingguan lebih cepat dari yang seharusnya, orang tua dap
at berkata: Jika kamu berhasil menyimpan setengah jatah uangmu minggu ini, akan A
yah gandakan jumlah uang sakumu minggu depan.Jika kamu terbiasa menyimpan uang,
walaupun itu hanya dalam jumlah kecil, kamu akan mampu membeli barang yang lebih
besar.
Hal yang sama juga berlaku bagi anak-anak saat menghadapi tantangan, seperti mis
alnya gagal ujian atau mendapat nilai tes yang buruk. Orangtua perlu mendorong a
nak-anak mereka untuk berusaha lebih keras dan tidak menyerah. Dengan kata lain,
orang tua perlu mengajarkan mereka agar tahan dalam menghadapi rintangan.
Quote:
3. Menghadapi dunia luar
Karena terlalu khawatir, banyak orangtua melarang anaknya pergi ke luar sendiria
n. Karena hal ini, anak-anak jadi kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi dan b
ertemu orang baru. Ketika anak kecil melihat seseorang yang tidak ia kenal, ia m
ungkin akan menangis atau memilih menyendiri. Setelah tumbuh dewasa, mereka menj
adi sensitif dan kurang berani untuk berbicara atau berkomunikasi dengan orang l
ain. Kurang percaya diri menyebabkan mereka tidak punya banyak teman. Ketika dew
asa, mereka akan sulit mencapai potensi penuh yang dimiliki serta menghadapi kes
ulitan berurusan dengan masyarakat. Oleh karena itu, orang tua harus membantu an
ak-anak mereka untuk memahami dunia luar. Orang tua juga harus memberikan kesemp
atan berinteraksi lebih banyak untuk anak-anak yang penakut. Seorang anak yang m
ampu menghadapi masyarakat tanpa rasa takut juga akan lebih percaya diri saat be
rhadapan dengan guru dan rekan-rekannya di sekolah.
Quote:
4. Menumbuhkan rasa ingin tahu, kreativitas dan imajinasi
Anak-anak secara bawaan dilahirkan dengan rasa ingin tahu, sehingga, secara alam
i anak kecil akan tertarik menyentuh sesuatu, merasakan hal-hal dan bahkan membo
ngkar barang-barang yang ia temui. Kadang-kadang, mereka bisa saja membuat beran
takan seisi rumah. Ini adalah ekspresi dari kehausan mereka akan pengetahuan dan
cara yang penting bagi mereka untuk memperoleh keterampilan baru. Dengan cara i
ni, mereka juga berusaha untuk memahami bagaimana sesuatu bekerja. Orang tua har
us dengan sabar memenuhi rasa ingin tahu anak. Ini dapat diwujudkan dengan menun
jukkan bagaimana melakukan sesuatu serta menggunakan barang-barang yang mereka m
inati.
Quote:
5. Beri anak-anak kesempatan untuk melatih cara pikir mereka
Seorang anak laki-laki tidak bisa menaiki anak tangga karena dia terlalu kecil.
Dia meminta ibunya untuk mengangkatnya. Ibunya berkata: Kamu bisa melakukannya, c
oba gunakan akal dan pikirkan sejenak bagaimana melakukannya. Kemudian, anak itu
punya. ide: Jika saya pindahkan boks mainan saya di sini, saya dapat menggunakan
nya untuk pijakan . Anak itu berpikir dan berusaha memecahkan masalah berkat nasih
at ibunya. Hal ini memotivasi anak untuk menciptakan solusi. Dalam kehidupan seh
ari-hari, ada banyak pendekatan masalah yang bisa dilakukan selama kita mencurah
kan waktu sejenak untuk memikirkannya.
Quote:
6. Menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk bangkit dari kegagalan
Seorang gadis yang adalah pesenam berbakat berumur 12 tahun berbicara dengan pel
atih senam kelas atas. Alih-alih meminta dia menunjukkan keterampilan senamnya,
pelatih memberikan empat anak panah kecil kepadanya. Pelatih kemudian meminta di
a melemparkan anak panah pada target di seberang kantornya. Gadis kecil dengan t
akut bertanya: Bagaimana jika saya meleset? Pelatih memberitahu dia: Anda harus ber
pikir tentang sukses, bukan sebaliknya. Gadis itu melemparkan anak panah satu dem
i satu dan akhirnya berhasil mengenai pusat sasaran. Ajarkan pada mereka untuk p
ertama-tama berpikir akan kesuksesan, dan bukan kegagalan.Rasa percaya diri dan
sikap positif akan membimbing mereka menuju jalan keberhasilan. Orang-orang suks
es pertama-tama percaya bahwa mereka dapat berhasil.
Quote:
7. Menangani masalah harga diri anak
Tidak dapat dipungkiri bahwa anak akan membuat kesalahan. Jangan selalu berteria
k pada mereka, seperti misalnya: Mengapa kamu tidak pernah mendengarkan! atau Janga
n sentuh ini! Jangan sentuh itu! Perkataan-perkataan tersebut melemahkan rasa per
caya diri dan harga diri anak.
Jika mereka melakukan perbuatan nakal atau merepotkan sekali-sekali, itu bukanla
h masalah yang besar. Selalu berteriak dan bereaksi dengan keras terhadap setiap
hal yang anak perbuat bisa jadi lebih berbahaya dan merusak dibanding kerusakan
fisik yang anda tanggung pada barang-barang anda.
Quote:
8. Lebih banyak dorongan dan dukungan
Tumbuh berkembang tidak akan pernah mulus sepanjang jalan. Akan ada tawa, air ma
ta, frustrasi, serta kegagalan. Ketika beberapa aspirasi tidak tercapai, anak-an
ak membutuhkan lebih banyak dorongan dan bantuan dari Anda. Jangan ikut menurunk
an semangat mereka. Jaga agar mereka senantiasa merasa terdukung. Mimpi adalah b
ahan bakar yang memotivasi kesuksesan.
Quote:
9. Tanamkan rasa hormat pada orang lain, kerjasama dan semangat kerja tim
Masyarakat adalah kelompok kolektif dan semuanya berlangsung melalui hubungan an
tarindividu. Itulah sebabnya kita perlu belajar untuk berkomunikasi dengan semua
orang dan saling melengkapi keunggulan satu sama lain. Orang tua harus mengajar
kan anak-anak mereka apa itu kerjasama yang baik. Dengan mengajarkan mereka untu
k menghormati orang lain dan bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki penda
pat berbeda, mereka dapat memiliki hubungan interpersonal yang lebih harmonis.
Keadaan emosional terbaik untuk anak-anak adalah kondisi yang penuh dengan kebah
agiaan dan antusiasme. Ini adalah suatu keadaan di mana mereka memiliki hubungan
interpersonal yang harmonis. Pada keadaan ini, mereka mengembangkan semua poten
si mereka, menempatkan semua keterampilan dan bakat untuk digunakan secara penuh
.

Anda mungkin juga menyukai