Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU LEADERSHIP

SIFAT DAN MORAL PEMIMPIN ISLAM

Dosen pembimbing: Samsu, S.Ag. M.Pd.I

ENI INDRIANI

TE.090328

B.I III D

FAKULTAS TARBIYAH
IAIN SULTAN THAHA
SYAIFUDDIN
JAMBI
Sifat dan Moral Pemimpin Islam

Memilih pemimpin bukanlah perkara sepele, sebab kandidat


yang terpilih itulah yang akan membawa label pemimpin rakyat untuk
membuat dan menjalankan kebijakan-kebijakan yang menentukan
nasib jutaan jiwa umat. Suka tidak suka, kandidat yang terpilih itulah
yang kemudian akan menorehkan tinta sejarah di negeri ini. Meskipun
torehan itu masih tanda tanya besar, apakah akan menjadi tinta emas
yang senantiasa dikenang atau tinta hitam yang senantiasa diratapi.
Mampukah ia menjadi pemimpin sejati, atau justru menjadi pemimpin
yang menghianati amanat rakyat.

Pemimpin merupakan lambang kekuatan, keutuhan, kedisiplinan


dan persatuan. Namun harus kita sadari juga bahwa pemimpin
bukanlah hanya sekadar lambang. Karena itu, ia memerlukan
kompetensi, kelayakan dan aktivitas yang prima untuk memimpin
bawahannya.
Melihat esensi kepemimpinan, sebagai seorang Muslim, tentu tidak
bisa sembarangan dalam memilih pemimpin. Jangan sampai perilaku
“memilih kucing dalam karung” menghantui kita.

• PERAN SEORANG PEMIMPIN

Menurut perspektif Islam ada dua peran yang dimainkan oleh seorang
pemimpin:

1.Pelayan(khadim)
Pemimpin adalah pelayan bagi pengikutnya. Seorang pemimpin
yang dimuliakan orang lain, belum tentu hal tersebut sebagai
tanda kemuliaan. Karena pemimpin yang baik adalah pemimpin
yang bisa berkhidmat dan menjadi pelayan bagi kaumnya.
Seorang pemimpin sejati, mampu meningkatkan kemampuan
dirinya untuk memuliakan orang-orang yang dipimpinnya. Dia
menafkahkan lebih banyak, dia bekerja lebih keras, dia berpikir
lebih kuat, lebih lama dan lebih mendalam dibanding orang yang
dipimpinnya.
Demikianlah pemimpin sejati yang dicontohkan Nabi Shallallahu
‘Alaihi Wasallam. Bukan sebaliknya, pemimpin yang selalu ingin
dilayani, selalu ingin mendapatkan dan mengambil sesuatu dari
orang-orang yang dipimpinnya.
2.Pemandu(muwajjih)
Pemimpin adalah pemandu yang memberikan arahan pada
pengikutnya untuk menunjukkan jalan yang terbaik agar
selamat sampai di tujuan tentu saja itu baru tercapai dengan
sempurna jika di bawah naungan syariat Islam.

• KARAKTERISTIK PEMIMPIN DALAM ISLAM

Perlu disadari, dalam memilih pemimpin ada tanggung jawab yang


akan dipikul di hadapan Allah terhadap pilihan kita. Di sinilah
pentingnya seorang pemilih mengenal calon pemimpinnya. Agar bisa
mengetahui kesesuaiannya dengan karakter pemimpin ideal yang
diatur oleh Islam. Kalau ternyata sesuai, maka jangan sungkan
memberikan suara.
Di antara karakteristik pemimpin dalam Islam, yaitu:

1.Jujur
Pemimpin Islam haruslah jujur kepada dirinya sendiri dan pengikutnya.
Seorang pemimpin yang jujur akan menjadi contoh terbaik. Pemimpin
yang perkataan dengan perbuatannya senantiasa sejalan.

2.Kompeten
Kompotensi dalam bidangnya mutlak dimiliki oleh seorang pemimpin
Islam. Orang akan mengikuti seseorang jika ia benar-benar meyakini
bahwa orang yang diikutinya benar-benar tahu apa yang sedang
diperbuatnya.

3.Inspiratif
Seorang pengikut akan merasakan ‘aman’ jika pemimpinnya
membawanya pada rasa nyaman dan menimbulkan rasa optimis
seburuk apa pun situasi yang sedang dihadapi.

4.Sabar
Pemimpin Islam haruslah sabar dalam menghadapi segala macam
persoalan dan keterbatasan, serta tidak bertindak tergesa-gesa dalam
mengambil keputusan.

5.Rendahhati
Seorang pemimpin Islam hendaklah memiliki sikap rendah hati. Tidak
suka menampakkan kelebihannya (riya) serta tidak merendahkan
orang lain.

6.Musyawarah
Dalam menghadapi setiap persoalan, seorang pemimpin Islam
haruslah menempuh jalan musyawarah serta tidak menentukan
keputusan sendiri.
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di—rahimahullah—mengatakan, “Jika
Allah mengatakan kepada Rasul-Nya—padahal beliau adalah orang
yang paling sempurna akalnya, paling banyak ilmunya dan paling
banyak idenya, “Maka bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu.” (QS. Ali Imran: 159). Maka bagaimana dengan yang selain
beliau?”

7.Mampu berkomunisaai dengan rakyatnya


Kapasitas ilmiah serta empati dan rasa sensitivitas yang baik akan
mereka yang dipimpinnya, pada akhirnya akan melahirkan seorang
pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan baik kepada rakyatnya.
Komunikasi yang baik kepada rakyatnya bukanlah sekadar
kemampuan retorika yang baik, tetapi juga kemampuan memilih hal
yang akan dilempar kepada publik serta timing yang tepat dalam
melemparkannya. Kematangan seorang pemimpin akan membuatnya
mampu berkomunikasi yang jauh dari sikap emosional. Dan yang
terpenting dari semua itu adalah sang pemimpin akhirnya mampu
mengambil sebuah kebijakan yang tepat dalam sebuah kondisi yang
memang dibutuhkan oleh rakyat yang dipimpinnya.

• RAHASIA KEKUATAN PEMIMPIN

1.Kekuatan iman, ilmu, dan wawasan yang luas


Seluruh nabi dan rasul memimpin dengan kekuatan iman dan ilmu.
Nabi Sulaiman Alaihissalam memerintah hampir seluruh makhluk
(seperti jin, binatang, angin) dengan ilmu dan keimanan yang kuat.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dapat menyelesaikan
berbagai masalah dengan ilmu dan keimanan yang kuat. Dengan ilmu
dan iman seorang pemimpin sanggup memimpin dirinya (seperti
memimpin matanya, hatinya, lidahnya, pikiran dan hawa nafsunya)
sebelum memimpin orang lain.

2. Ibadah dan taqarrub kepada Allah.


Ibadah dan banyak bertaqarrub kepada Allah, dapat melahirkan
kewibaan, ketawadhuan, kesabaran, optimisme, dan tawakkal. Ibadah
dan taqarrub juga akan melahirkan kekuatan ruhaniyah yang dahsyat.

3.Keteladanan.
Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengajak jihad, beliau
bertempur paling depan, bersedekah paling ringan dan hidup paling
bersahaja. Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallammenyuruh
bertahajud, beliaulah yang kakinya bengkak karena banyak
bertahajjud. Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
menghimbau umatnya untuk berhias dengan akhlak mulia, beliaulah
manusia yang paling mulia akhlaknya.

• KARAKTERISTIK PENGIKUT DALAM ISLAM

1.Taat
Seorang pengikut harus patuh kepada pemimpin. Setelah pemimpin
dipilih lewat jalan musyawarah maka wajib bagi pengikutnya (yang
menang dan yang kalah untuk taat kepadanya, kecuali sang pemimpin
telah melanggar ketentuan Allah dan membuat kerusakan).

2. Dinamis dan kritis


Seorang pengikut harus dinamis dan kritis dalam mengikuti
kepemimpinan seseorang. Islam tidak mengajarkan suatu ketundukan
buta atau sekadar ikut-ikutan.

REFERENSI

Dr. Thariq Muhammad As- Suwaidan.Melahirkan Pemimpin Masa


Depan.Jakarta:GEMA INSANI.2002

Anda mungkin juga menyukai