Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. PENDAHULUAN
Teknologi satelit saat ini menjadi sangat menarik bagi para pelaku bisnis telekomunikasi
baik yang berskala global maupun yang berskala regional. Dalam teknologi satelit, semakin
tinggi kemampuan yang dimiliki, semakin rendah biaya yang dikeluarkan, dan meningkatnya
permintaan-permintaan pelanggan telah menciptakan berbagai kesempatan baru yang luar biasa.
Pada akhirnya celah orbit (orbital slot) dan pita-pita frekuensi pada GEO, MEO, maupun LEO
menjadi aset yang sangat berharga. Koordinasi frekuensi antara para operator menjadi sangat
sulit dilakukan dan hal ini akan menjadi ancaman yang membahayakan bagi bisnis satelit itu
sendiri.
II. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi
tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan.
1. Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit
sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya,, seperti misalnya Bulan
adalah satelit alami Bumi. Sebenarnya terminologi ini berlaku juga bagi planet yang
mengelilingi sebuah bintang, atau bahkan sebuah bintang yang mengelilingi pusat
galaksi, tetapi jarang digunakan. Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit alami
Matahari.
2. Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda lain
misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi.
3. Satelit komunikasi adalah sebuah satelit buatan yang ditempatkan di angkasa dengan
tujuan telekomunikasi. Satelit komunikasi modern menggunakan orbit geosynchronous,
orbit Molniya atau orbit Bumi rendah.
4. Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi tambahan bagi
kabel komunikasi kapal selam optik fiber. Untuk aplikasi bergerak, seperti komunikasi ke
kapal laut dan pesawat terbang di mana aplikasi teknologi lain seperti kabel, tidak praktis
atau tidak mungkin.
Secara garis besar sejarah satelit dunia dari tahun ke tahun diantaranya;
1945 : Athur Clarke menerbitkan essay tentang “Extra Terrestial Relays”
1988 : Sistem satelit dengan komunikasi data dan telepon mobile, INMARSAT C
- Segmen Angkasa ;
1. Struktur / bus
2. Playload
3. Power Supply
4. Kontrol temperature
5. Kontrol attitude dan orbit
6. sistem populasi
- Segmen Bumi ;
1. User terminal,
2. SB Master, dan
3. Jaringan
Prinsip kerja dari satelit hampir sama dengan suatu rangkaian repeater yaitu jenis ” RF
Heterodyne Repeater ” SINYAL 6 GHZ. SINYAL 6 GHZ – FILTER – SWTCH - PENGUAT 6
GHZ – DITURUNKAN MENJADI 4 GHZ – HYBRID CIRCULATOR – FILTER – PENGUAT
AKHIR – PANCARAN KE BUMI
Di atas menggambarkan frekuensi naik (up link) 6 GHz dan frekuensi turun untuk turu
(down link) dipakai 4 GHz.
- Besarnya Loss antara satelit dan stasiun Bumi ( ~200 dB pada 6 GHz )
Pengalokasian frekuensi untuk layanan satelit adalah proses yang sangat kompleks yang
membutuhkan koordinasi dan perencanaan tingkat internasional. Hal ini dilakukan dibawah
pengawasan International Communication Union (ITU). Dalam hal perencanaan frekuensi ini
(frequency planning), dunia dibagi menjadi 3, yaitu:
- kawasan 3: Asia (diluar daerah 1), Australia dan Pasifik Barat Daya
Dalam tiap kawasan, frekuensi dialokasikan untuk berbagai macam layanan satelit,
walaupun frekuensi tersebut dipakai untuk layanan yang berbeda di kawasan lain. Beberapa
layanan satelit adalah sebagai berikut:
FSS menyediakan link untuk jaringan telepon dan juga untuk pentransmisian sinyal
televisi ke perusahaan tv kabel, untuk kemudian didistribusikan melalui jaringan kabel. Contoh
FSS; DTH ( Direct To Home ), akses internet, video conferencing, satelit new gathering (SNG),
frame relay, Sigital audio broadcasting (DAB) Keunggulannya yaitu, tidak tergantung pada
jarak, dapat menyediakan layanan ntuk cakupan semua wilayah
Meteorological service melayani riset dan layanan penyelamatan (rescue). Tabel dibawah
ini memperlihatkan frekuensi band yang sering digunakan untuk layanan-layanan satelit. Huruf u
pada Ku band berarti band frekuensi dibawah K (u = under), sementara a pada Ka band berarti
band frekuensi diatas K (a = above). Ku band banyak dipakai untuk layanan direct broadcast dan
fixed satellite tertentu. C band digunakan untuk fixed satellite dan tidak diperbolehkan dipakai
untuk direct broadcast. VHF band digunakan untuk layanan mobile dan navigational tertentu dan
juga untuk data transfer dari satelit cuaca. L band untuk layanan mobile dan navigational. Untuk
layanan fixed di band C, subrange yang paling banyak digunakan adalah 4 – 6 GHz. Frekuensi
yang lebih tinggi hampir pasti dipakai untuk uplink menuju satelit, alasannya akan diungkapkan
pada bab selanjutnya. Para praktisi sering menyebut C band sebagai 6/4 GHz, frekuensi uplink
disebutkan terlebih dahulu. Untuk layanan direct broadcast pada Ku band, subrange yang paling
banyak dipakai adalah 12 – 14 GHz, yang sering disebut sebagai 14/12 GHz. Walaupun
penetapan frekuensi dibuat sepresisi mungkin, contohnya Ku band adalah 14.030 dan 11.730
MHz, tetapi pemakaian nilai seperti dikemukakan diatas dalam perhitungan dapat dilakukan
dengan hasil yang cukup baik.
2.5.1 Tradisional
1. Satelit cuaca adalah satelit yang digunakan untuk mengamati cuaca dan iklim
Bumi.Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration). Satelit ini
digunakan untuk memantau keadaan bumi untuk keperluan hidrologi, oceanografi dan
meteorologi termasuk memantau kebakaran hutan. Satelit ini mempunyai resolusi spatial
1100 x 1100 m dengan liputan sangat luas.Satelit cuaca NIMBUS mempunyai resolusi
spatial 88 x 88 m dengan kemampuan meliput areal seluas 1600 km. Satelit lainnya
adalah Meteosat dan Himawari (resolusi spatial 8 x 8 km).
2. Satelit Televisi adalah televisi yang dipancarkan dengan cara yang mirip seperti
komunikasi satelit, serta bisa disamakan dengan televisi lokal dan televisi kabel.
3. Di banyak tempat di bumi ini, layanan televisi satelit menambah sinyal lokal yang kuno,
menghasilkan jangkauan saluran dan layanan yang lebih luas, termasuk untuk layanan
berbayar.Radio satelit atau radio langganan adalah sebuah radio digital yang menerima
sinyall yang disiarkan oleh satelit komunikasi, yang mencakup wilayah geografis yang
lebih luas dari sinyal radio biasa.Radio satelit berfungsi di tempat di mana ada garis
pandang antara antena dengan satelit, dengan syarat tak ada rintangan besar, seperti
terowongan atau gedung. Pendengar radio ini dapat mengikuti saluran tunggal tanpa
melihat lokasi jangkauan.Karena teknologi ini membutuhkan akses ke satelit komersial
untuk penyebaran sinyal, jasa radio satelit adalah sebuah bisnis komersial, yang
menawarkan sebuah paket saluran sebagai bagian dari jasa mereka — membutuhkan
sebuah langganan dari penggunak akhir untuk mengakses saluran. Sekarang ini, penyedia
radio satelit utama adalah WorldSpace (Intl.), XM Radio & Sirius Satellite Radio (A.S.).
Karena sinyalnya memiliki hak cipta dan tidak cocok satu sama lain, maka membutuhkan
peralatan khusus untuk dekoding dan pemutaran. Mereka menawarkan saluran berita ,
cuaca , olah raga , dan musik .
4. Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke
penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi.
Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain
itu ada juga Glonass milik Rusia . Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah
tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS ),
bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu
nyata Satelit ini berfungsi sebagai alat penolong apabila kapal-kapal menemui kesukaran
untuk menentukan posisinya karena cuaca yang buruk atau kesukaran penglihatan (dalam
daerah yang berkabut tebal). Navigator yang mengalami kesulitan menghubungi satelit
navigasi yang mengorbit. Satelit juga akan menjawab melalui radio tentang posisi kapal,
sehingga navigator dapat mengetahui posisi kapal secara tepat.
5. Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan
untuk tujuan militer atau mata-mata terutama oleh USA dan Rusia. Contoh satelit ini
antara lain Vostok, Cosmos, Soyus, dll.
2.5.2 Telekomunikasi
Interferensi pada sistem transmisi satelit dapat disebabkan oleh banyak sumber,
yaitu:
1. Sistem satelit terdekat Apabila SB penerima memiliki antena dengan pattern receive yang
buruk, artinya gain side-lobenya cukup besar (tinggi), maka sinyal down=link yang
berasal dari satelit lain akan diterima juga oleh SB penerima sebagai sinyal interferensi.
2. SB pemancar (Up-link) Sinyal interferensi timbul disebabkan oleh SB pemancar dari
satelit lain. Apabila SB pemancar tersebut memiliki antena dengan pattern side-lobe
dengan gain yang cukup besar, maka carrier pada arah side-lobe juga memiliki daya yang
cukup tinggi untuk mengganggu sistem satelit.
Gambar 5. SB Pemancar
3. Intermodulasi kanal terdekat Satu transponder dibebani atau dioperasikan untuk multi
carrier seperti sistem FDMA atau 2T 1/2 maka carrier-carrier tersebut akan menimbulkan
sinyal termodulasi pada transponder tersebut dan transponder dikanan-kirinya. Walaupun
pada output multiplexer transponder sudah dilengkapi filter yang akan mem-filter sinyal
intermodulasi, tetapi energi yang ditimbulkan akan tetap melebar ditransponder kanan-
kirinya.
4. interferensi dari sistem terresterial. Sistem terresterial beroperasi pada frekuensi band
yang sarna dengan sistem frekuensi pada Satelit Palapa, yaitu C-band 6/4 Ghz.
5. Cross polarisasi antenna
6. Sistem lainnya
Sebagai contoh adalah interferensi dari sinyal liar yang ditimbulkan oleh sistem
pembakaran motor dua tax yang tidak sempurna, yaitu dapat mengganggu pada sistem
digital dimana carriernya kecil. Contoh lainnya adalah terganggunya/lenyapnya sinyal
sinkronisasi pada sistem TDMA yang mengakibatkan terganggunya sistem secara
keseluruhan.
2.8 ORBIT
Dalam fisika , suatu orbit adalah jalan yang dilalui oleh objek, di sekitar objek lainnya, di
dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit pertama kali dianalisa secara matematis oleh Johannes
Kepler yang merumuskan hasil perhitungannya dalam hukum gerakan planet Kepler . Dia
menemukan bahwa orbit dari planet dalam tata surya kita adalah berbentuk elips dan bukan
lingkaran atau episiklus seperti yang semula dipercaya.
Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bisa
mengorbit dengan ketinggian berapa pun.
• Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500km di atas permukaan bumi.
Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit:
• Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63°.
• Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang selalu melintas
ekuator pada jam lokal yang sama• Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.
Dimana :
- m = masa satelit
- R = radius Bumi ( R = 6370 Km )
- r = jari – jari ( jarak pusat bumi )
- g = kecepatan gravitasi ( g = 9,81 m/s2 )
- I = kecepatan angular
= Stable orbit : Fg = Fc
Gambar 7. Tinggi Orbit dan Delay
Orbit Geostasioner adalah orbit geosinkron yang berada tepat di atas ekuator Bumi (0°
lintang), dengan eksentrisitas orbital sama dengan nol. Dari permukaan Bumi, objek yang berada
di orbit geostasioner akan tampak diam (tidak bergerak) di angkasa karena periode orbit objek
tersebut mengelilingi Bumi sama dengan perioda rotasi Bumi. Orbit ini sangat diminati oleh
operator-operator satelit buatan (termasuk satelit komunikasi dan televisi). Karena letaknya
konstan pada lintang 0°, lokasi satelit hanya dibedakan oleh letaknya di bujur Bumi. Orbit
geosinkron (GEO, Geosynchronous Earth Orbit) berada pada ketinggian 36.000 km. Periode
orbitnya 24 jam, sama dengan orbit Bumi mengelilingi Matahari. Satelit telekomunikasi dan
pengamat cuaca umumnya ada di sini. Satelit GEO dengan inklinasi (sudut kemiringan terhadap
bidang ekuator) nol derajat dan dikontrol terus (seperti pada satelit telekomunikasi) bisa berada
pada titik stasioner, sehingga orbitnya disebut geostationer orbit (GSO).
• Bandwidth lebar : satelit yang beroperasi pada frekuensi Ka – band (20-30 GHz) akan
dapat menyalurkan troughput dalam orde giga bit per detik
• Relatif murah : sistem satelit relatif lebih murah karena tidak ada biaya penggelaran dan
satu satelit dapat mengcover daerah yang luas
• Topologi network sederhana : dibandingkan dengan model interkoneksi mesh pada
network terstial, satelit GEO memiliki konfigurasi yang lebih sederhana.
• Dengan topologi sederhana maka performasi network lebih mudah dikendalikan.
Disamping itu, ada dua kerugian;
1. Satelit GEO memerlukan power yang lebih besar untuk hand set. Hal ini membuat
hand set menjadi lebih besar dan mengurangi umur baterai.
2. Delay tetap yang dapat dirasakan oleh user. Biasanya, delaynya ¼ detik, tetapi
dapat lebih lama. Pada telfon selular, delay lebih besar dari ¼ detik tidak dapat
diterima.Terjadinya interferensi dan/atau koneksi yang tidak teratur disebabkan
adanya salju, hujan, dan bentuk lain gangguan cuaca.
Orbit bumi rendah (Low Earth Orbit, LEO) adalah sebuah orbit sekitar Bumi antara
atmosfer dan sabuk radiasi Van Allen, dengan sebuah sudut inklinasi rendah. Batasan ini tidak
didefinisikan secara pasti tetapi biasanya sekitar 300-1500 km. Orbit ini biasanya berada di
bawah intermediate circular orbit (ICO) dan jauh di bawah orbit geostationary. Orbit lebih
rendah dari sini tidak stabil dan akan turun secara cepat karena gesekan atmosfer. Orbit yang
lebih tinggi dari orbit ini merupakan subyek dari kegagalan elektronik awal karena radiasi yang
kuat dan pengumpulan muatan. Orbit dengan sebuah sudut inklinasi yang lebih tinggi biasanya
disebut orbit polar.
Objek di orbit Bumi rendah bertemu gas atmosfer di thermosphere (sekitar 80-500 km di
atas) atau exosphere (kira-kira 500 km ke atas), tergantung dari ketinggian orbit. Kebanyakan
penerbangan angkasa berawak telah berada di LEO, termasuk seluruh space shuttle dan
bermacam misi stasiun angkasa; satu pengecualian adalah tes penerbangan suborbital seperti
Proyek Mercury awal dan penerbangan SpaceShipOne (yang tidak ditujukan mencapai LEO),
dan misi Proyek Apollo ke Bulan (yang melewati LEO). Dari segi penggunaannya, sistem-sistem
LEO dapat dibagi dalam dua sistem:
a. Sistem yang dapat beroperasi dengan mem”bypass” jaringan telekom yang ada. Dalam group
ini hanya IRIDIUM yang baru dapat digolongkan kedalamnya.
b. Sistem yang bekerja melalui jaringan telekom yang ada. Sehingga dapaat dianggap sebagai
perluasan sistem-sistem Cellular ataupun jaringan telekom yang ada
2.13 MEO System
Benda yang berada di orbit menengah (MEO, Medium Earth Orbit) berada pada
ketinggian 5.500 – 36.000 km. Sistem satelit navigasi GPS (global positioning system) milik
Amerika Serikat dan GLONASS (global navigation satellite system) milik Rusia menempati
orbit menengah ini, sekitar 18.000 – 20.000 km dari Bumi.
Untuk Uplink :
Untuk Downlink :
1. Satelit
2. Network Management Center ( NMC )
3. Gateways and Base Station
4. Advancer User Terminals
1. Kekuatan pengiriman, jika semakin kuat pengiriman maka penerimaan semakin kuat
2. Daya Jangkau antena pengirim, Semakin kuat daya jangkau maka semakin luas daya
penerimaan
3. Jarak diantara pengirim dan penerim. Semakin jauh maka jarak penerimaan semakin kecil
4. Daya jangkau antena penerima. Daya jangkau antena penerima besar maka kekuatan
penerima besar
Gambar 10. Komuniksai Telepon / Data
VSAT kependekan dari Very Small Aperture Terminal, sebuah terminal yan digunakan
dalam komunikasi data satelit, suara dan sinyal video, tidak termasuk broadcast televisi. VSAT
terdiri dari dua bagian, sebuah transceiver yang ditempatkan di luar (out doors) yang dapat
langsung terjangkau oleh satelit dan sebuah alat yang di tempatkan di dalam ruangan yang
menghubungkan transceiver dengan alat komunikas para pengguna, PC misalnya. Transceiver
menerima dan mengirim sinyal ke transponder satelit di langit. Satelit mengirim dan menerima
sinyal dari sebuah ground station komputer yang berfungsi sebagai hub untuk sistem tersebut.
Masing-masing komputer pengguna terhubungkan oleh hub ke satelit, membentuk sebuah
topologi bintang (star topology). Hub tersebut mengatur keseluruhan operasional network. Agar
sebuah komputer pengguna dapat melakukan komunikasi dengan lainnya, transmisinya harus
terhubung dengan hub yang kemudian mentransmisikan kembali ke satelit, setelah itu baru
dikomunikasikan dengan komputer pengguna VSAT yang lain. Sistem ini mengadopsi teknologi
TDM dan TDMA. Umumnya konfigurasi VSAT adalah seperti bintang.
- Kerugian VSAT.
Untuk melewatkan sinyal TCP/IP, besarnya throughout akan terbatasi karen delay propagasi
satelit geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat
mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan
1. Forward Error
2. Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
3. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah
sekitar 700 milisecond, sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond.
Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit
dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer
di atas permukaan bumi.
4. Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan
semakin tinggi redaman karena curah hujan. Saat ini band frekuensi yang banyak dipakai
untuk aplikasi broadcasting adalah S-band, C-Band dan Ku-Band. Untuk daerah seperti
Indonesia dengan curah hujan yang tinggi penggunaan Ku-band akan sangat mengurangi
availability link satelit yang diharapkan. Sedangkan untuk daerah daerah sub tropis
dengan curah hujan yang rendah penggunaan Ku-Band akan sangat baik. Pemilihan
frekuensi ini akan berpengaruh terhadap ukuran terminal througyang akan dipakai oleh
masing masing pelanggan.
5. Rawan sambaran petir gledek Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada
saat bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit yang mengorbit bumi
secara geostasioner pada garis orbit geosynchronous berada di garis equator atau
khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan mengalami dua kali sun outage
setiap tahunnya. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun outage
mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami
kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi, baik headend/ teleport maupun ground
segment biasa.
6. Debu Meteroit, Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi satelit agar
satelit stabil di orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi agar tetap pada orbitnya.
IV. KESIMPULAN
Pada sistem komunikasi satelit penempatan repeater berada di ruang angkasa dalam
bentuk satelit. Jadi satelit hanya merupakan suatu repeater saja. Dengan ditariknya repeater jauh
ke atas, maka jangkauan pemandangannya makin luas, dengan demikian jarak antar pesawat
pemancar dengan penerima dapat diperpanjang. lni merupakan suatu penghematan. Satelit
diorbitkan dengan ketinggian bermacam-macam tergantung dari kebutuhannya.
Orbitnya sinkron dengan permukaan bumi, sehingga seolah-olah satelit ini diam
ditempatnya. lnilah yang disebut dengan geostationer orbit. Prinsip dasar sistem komunikasi
satelit adalah dari suatu terminal sinyal dikirimkan ke stasiun bumi, kemudian dari stasiun bumi
ini sinyal tersebut dipancarkan ke satelit. Selanjutnya dari satelit sinyal ini akan dikirim kembali
ke bumi yaitu ke stasiun bumi yang akan dituju yang letaknya berdekatan dengan terminal yang
akan dituju. Kemudian dari stasiun bumi ini sinyal diteruskan ke terminal yang dituju.
V. DAFTAR PUSTAKA
• http://id.wikipedia.org/wiki/Satelit_komunikasi
• http://www.google.co.id/search?
hl=en&q=telefon+satelit+personal&btnG=Search&meta=cr%3DcountryID
• http://www.google.co.id/search?
hl=en&q=SISTEM+KOMUNIKASI+SATELIT&btnG=Search&meta=cr%3DcountryID
• http://www.google.co.id/search?
q=SISTEM+KOMUNIKASI+SATELIT&hl=en&cr=countryID&start=10&sa=N
• http://library.usu.ac.id/download/ft/elektro-rachman.pdf
• http://www.dark-legion.org/id
• http://www.pcr.ac.id/