Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Menyeleksi data
Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa
Penentuan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item
3. Pemberian koding
Rumus:
100%
P= id
Dengan keterangan:
Rata-rata setiap variabel yang diperoleh dari data tidak bergolong diperoleh
X= n (Furqon, 1999:36)
X = harga rata-rata yang dicari
102
X = jumlah harga untuk variabel tertentu
n = jumlah sampel.
Metode ini untuk mentransformasi data dan merubah data yang berskala
fi
Pi
b) Membuat proporsi untuk setiap bilangan frekuensi. n
c) Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon, sehingga
i
Pk i Pi
1
d) Cari peluang densitasnya dari tabel normal
103
g) SV (scale value) yang nilainya terkecil (yang memiliki harga negatif
y sv sv min
sebaran dari populasi data sampel yang diperoleh, apakah data sampel berasal
populasi yang berdistribusi normal atau distribusi teoritis lainnya. Hal ini
apakah prametrik atau nonparametrik. Dalam penelitian ini, data sampel yang
karena itu, pengujian atas asumsi tersebut dilakukan dengan uji kecocokan
kecocokan ini adalah untuk melihat perbedaan antara nilai frekuensi yang
104
Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk melakukan prosedur pengujian
X Xi
Zi
menggunakan rumus s , dimana X adalah rata-rata sampel
c) Dari Zi dan Zi+1 dapat dihitung luas daerah dibawah kurva normal atau
nilai peluang normal antara Zi dan Zi+1 dengan melihat tabel peluang
adalah Ei.
O Ei 2
2 i
E i dengan kriteria pengujiannya adalah: Terima H0
2
jika tabel > hitung, dimana tabel adalah (1 );dk , dk k 3 ,
2 2 2
105
A. Uji Hipotesis
Hipotesis yang digunakan pada bab I akan diuji, namun sebelum diuji
hipotesis tersebut terlebih dahulu diubah menjadi hipotesis statistik, yang terdiri
dari “hipotesis nol” yang bersimbol Ho dan “hipotesis alternatif” yang bersimbol
H1.
normalitas distribusi data. Jika data yang terkumpul berdistribusi normal maka
rumus yang digunakan adalah rumus untuk statistik parametric, sedangkan jika
data tidak berdistribusi normal maka rumus yang digunakan adalah rumus untuk
regresi.
analisis data berupa analisis deskripsi, uji statistisk regresi sederhana dan korelasi
sederhana dan uji statistik regresi ganda dan korelasi ganda. Mengenai penjelasn
1. Analisis Deskriptif
keadaan siswa dilihat dari . Hal ini untuk mengetahui secara kualitatif apakah ada
pengaruh hal-hal tersebut terhadap karakter baik (good karakter) siswa. Deskripsi
diperoleh melalui kuesioner tentang gaya pengasuhan orang tua. Begitu pula
106
untuk deskripsi karakter yang baik, diperoleh melalui kuesioner skala Likert
2. Korelasi
korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Person Product Moment (PPM).
sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dibandingkan dengan tabel interpretasi
komputer aplikasi micosoft Excel dan dengan aplikasi SPSS ver 16.0.
Adapun Rumus korelasi Product Moment dari Karl’s Pearson menurut kutipan
Sugiyono (2008:183) :
107
n X i Yi ( X i )( Yi )
rxy
n X i
2
2
( X i ) 2 n Yi ( Yi ) 2
Dengan : rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
x = variabel bebas
y = variabel terikat
n = Jumlah responden.
Sudjana ( 1986:377), jika t-hitung > t-tabel, maka nilai r dianggap berarti. Dan
sebaliknya apabila, t-hitung < t-tabel maka nilai r tersebut dianggap tidak berarti.
Nilai t tabel, adalah nilai peluang distribusi t dengan taraf signifikansi 1 dan
n2
t
dk n 2 . Sedangkan, t- hitung diperoleh dengan rumusan 1 r 2
108
bi = koefisien regresi (harga yang menunjukkan perubahan akan terjadi pada Y
(Sudjana, 1996:338)
Dengan keterangan:
dengan nol).
akan terjadi pada variabel Y apabila variabel X 2 bertambah 1 satuan dan variabel
X1 konstan).
dengan rumus:
JK reg / k
F= JK ( S ) / n k 1
109
(Sudjana,1989:166)
Dengan kriteria pengujian tolak ho bila nilai F hitung > F tabel. untuk taraf
4. Analisis Jalur
oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dan hubungan kausal antara
lengkap dan jelas diagram jalur yang merupakan paradigma yang memiliki
sebagai berikut:
Y YX1 X 1 YX 2 X 2 Y
dengan,
Y : Variabel terikat
YX i X i
: Koefisien Jalur dari Xi ke Y
110
diagram jalur yang dihasilkan adalah sebagai berikut.
YX 1
X1
Y
r12 Y
X2
YX 2
Pada dasarnya koefisien jalur adalah koefisien regresi yang distandarkan, yaitu
koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset kedalam angka
baku atau Z-score (data yang diset dengan nilai rata-rata adalah nol dan standar
deviasi adalah satu). Khusus untuk program SPSS, koefisien jalur ditunjukkan
Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Sedangkan nilai dari Y diperoleh
1 RYX
2
1X 2
dari
111