Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI

Nama : Didik Kurniawan

Nim : 08.11.841

RUMAH SAKIT GUNUNG SAWO SEMARANG

Rumah Sakit Gunung Sawo merupakan salah satu Rumah Sakit swasta di Kota Semarang.
Rumah Sakit ini bermula dari tempat praktek pribadi yang kemudian berkembang seperti
sekarang ini.

Saat ini Rumah Sakit Gunung Sawo memiliki 50 Tempat tidur, BOR ( Bed Ocupation Rate) 70
%. Rumah sakit ini juga melayani Jamkesmas dan Askes. Adapun fasilitas pelayanan yang
tersedia antara lain Penyakit Dalam , Anak, Kebidanan dan Kandungan, sedangkan Kebidanan
dan Kandungan merupakan pelayanan unggulannya.

Bedasarkan analisa SWOT dapat diuraikan bahwa :


 Faktor kekuatan RSU Gunung Sawo adalah Rumah Sakit ini telah terbukti mampu
bertahan dalam waktu 10 tahun lebih, saat ini melayani Askeskin dan Askes, serta
memiliki pelayanan unggulan dibidang Kebidanan dan Kandungan.
 Faktor yang dianggap lemah adalah SDM, pembiayaan , gedung dan peralatan yang
dimiliki masih terbatas, dan manajemen yang belum sepenuhnya dikelola secara
profesional.
 Oportunity yang dimiliki rumah sakit ini antara lain semakin terbuka kesempatan
memiliki SDM yang baik, adanya kepercayaan pihak ketiga/ bank untuk memberikan
pinjaman modal, perhatian pemerintah terhadap warga miskin dan jumlah warga miskin
peserta Jamkesmas yang makin banyak.
 Sedangkan ancaman atas kelangsungan RS Gunung Sawo adalah, biaya operasional yang
semakin tinggi, tuntutan gaji yang tinggi, berdirinya rumah sakit rumah sakit baru, dan
persaingan antar rumah sakit terutama menghadapi dari rumah sakit besar bermodal kuat
dan monopoli pelayanan tertentu oleh rumah sakit milik pemerintah.

1
Agar RSU Purbowangi dapat tetap eksis dan berkembang maka perlu adanya pembenahan
pembenahan mencakup 4 M ( Man, Money, Material dan Metods/Managerial):
 Man
Sumber Daya Manusia yang ada di RS Gunung Sawo perlu ditingkatkan skil nya baik
melalui perekutan tenaga baru, pelatihan bagi yang telah bekerja atau duty tour.
 Money
Uang sebagai sumber pembiayaan operasional dan pengembangan rumah sakit harus
dikelola secara lebih baik agar rumah sakit dapat membiayai operasionalnya, tetap dapat
menambah fasilitas yang dimiliki/berkembang, tetapi juga tetap memiliki dana cadangan
untuk situasi darurat. Perlu dilakukan perencanaan kembali pelunasan hutang pada bank
agar rumah sakit tidak terlalu terbebani bunga pinjaman.
 Material.
Perlu dilakukan infentarisasi peralatan milik rumah sakit . Bangunan fisik rumah sakit
perlu dibuat lebih menarik untuk pasien serta dapat meningkatkan kebanggaan pegawai
yang bekerja.
 Metods (Managerial)
Pola manajemen keluarga yang selama ini diterapkan harus mula diubah menjadi
manajemen profesional dengan melibatkan tenaga tenaga ahli/ profesional.
Dengan memperhatikan faktor faktor yang perlu dibenahi tersebut, mudah mudahan RS
Gunung Sawo dapat berkembang lebih baik lagi.

2
ANALISA SWOT

PENENTUAN NILAI DAN BOBOT

Nilai Urgensi (NU)

Nilai urgensi terhadap masing-masing factor dalam pencapaian sasaran dengan pemberian nilai
sebagai berikut :

Angka 5 : Menyatakan sangat besar urgensinya

Angka 4 : Menyatakan besar urgensinya

Angka 3 : Menyatakan cukup besar urgensinya

Angka 2 : Menyatakan kurang besar urgensinya

Angka 1 : Menyatakan sangat kurang urgensinya

Nilai Dukungan (ND)

Nilai dukungan terhadap masing-masing factor dalam pencapaian sasaran dengan pemberian
nilai sebagai berikut :

Angka 5 : Menyatakan dukungan sangat kuat

Angka 4 : Menyatakan dukungan kuat

Angka 3 : Menyatakan dukungan cukup kuat

Angka 2 : Menyatakan dukungan kurang kuat

Angka 1 : Menyatakan dukungan sangat tidak kuat

Nilai Keterkaitan (NK)

Nilai keterkaitan dari masing-masing variable dalam factor ini digunakan pada skala pemberian
nilai sebagai berikut :

Angka 5 : Menyatakan sangat besar keterkaitannya

3
Angka 4 : Menyatakan besar keterkaitannya

Angka 3 : Menyatakan cukup besar keterkaitannya

Angka 2 : Menyatakan kurang besar keterkaitannya

Angka 1 : Menyatakan sangat kurang keterkaitannya

Angka 0 : Menyatakan tidak ada keterkaitan

 Kekuatan Bersaing

Kondisi kekuatan bersaing menggunakan analisis SWOT dimana tertera pada table berikut :

Posisi Kekuatan Bersaing RS Gunung Sawo

INTERNAL EKSTERNAL
I. KEKUATAN III. PELUANG
1. Mampu bertahan dlm waktu 10 th 1. Kepercayaan dr pihak ke 3 utk memberi modal
2. Memiliki pelayanan unggulan (kandungan) 2. Jml peserta Jamkesnas yg semkn banyak
3. Melayani Jamkesnas & Askes 3. semakin terbuka memiliki SDM yg baik

II. KELEMAHAN IV. ANCAMAN


1. Kualitas SDM 1. Berdirinya Rumah Sakit baru dengan modal
2. Gedung & peralatan yg dimiliki msh yang kuat
terbatas 2. Monopoli oleh Rumah Sakit pemerintah
3. Manajemen yg belum sempurna untuk pelayanan tertentu
3. Biaya operasional yang semakin tinggi

Analisis Evaluasi factor internal dan eksternal dapat dilihat pada table berikut :

4
Kondisi internal yang mempengaruhi kekuatan bersaing ada pada kekuatan (Strengths).

Nilai TNB pada strengths dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 1

Nilai Bobot Pada Kekuatan Kunci

No Faktor Bobot
1 Mampu bertahan dalam waktu 10 tahun 1,05
2 Memiliki pelayanan unggulan (Kandungan) 1,57
3 Melayani Jamkesnas & Askes 1,16
Total 3,78

Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa memiliki pelayanan unggulan (kandungan)
dengan nilai TNB terbesar 1.57 menggambarkan bahwa memiliki pelayanan unggulan
(kandungan) merupakan kekuatan utama dalam strategi bersaing. Melayani Jamkesnas & Askes
dengan dengan nilai TNB 1,16 menggambarkan bahwa melayani Jamkesnas & Askes juga
merupakan kekuatan utama dalam bersaing. Mampu bertahan dalam waktu 10 tahun dengan nilai
TNB 1.05 merupakan kekuatan strategi bersaing yang berikutnya.

Kondisi eksternal yang mempengaruhi kekuatan bersaing ada pada peluang (Opportunity).

Nilai TNB pada opportunity dapat dilihat pada table berikut :

5
Tabel 2

Nilai Bobot Pada Peluang Kunci

No Faktor Bobot
1 Kepercayaan dr pihak ke 3 utk memberi modal 1,38
2 Jumlah peserta Jamkesnas yg semakin banyak 0,73
3 Semakin terbuka memiliki SDM yg baik 1,12
Total 3,23

Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepercayaan dari pihak ke 3 utk member modal
merupakan kekuatan utama bersaing dari factor peluang dengan nilai TNB sebesar 1.38, semakin
terbuka memiliki SDM yg baik dengan nilai TNB sebesar 1,12, sedangkan kekuatan bersaing
factor jumlah peserta jamkesnas yg semakin banyak dengan nilai 0.73.

Sedangkan factor internal dan eksternal yang mempengaruhi kelemahan bersaing ada pada
kelemahan (Weakness) dan factor ancaman (Treath). Factor kelemahan dapat dilihat pada table
sebagai berikut :

Tabel 3

Nilai Bobot Pada Kelemahan Kunci

No Faktor Bobot
1 Kualitas SDM 0,77
2 Gedung & peralatan yang dimiliki masih terbatas 1,15
3 Manajemen yang belum sempurna 0,74
Total 2,66

Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gedung & peralatan yg dimiliki masih terbatas
merupakan kelemahan utama bersaing yang dominan dari factor Weakness (kelemahan) dengan
nilai TNB 1.15, sedangkan kualitas SDM dengan nilai TNB 0.77 merupakan kelemahan
berikutnya dan setelah itu baru manajemen yang belum sempurna dengan nilai TNB sebesar
0.74.

Tabel 4

6
Nilai Bobot Pada Ancaman Kunci

No Faktor Bobot
1 Berdirinya RS baru dengan modal yang kuat 0,90
2 Monopoli oleh RS pemerintah utk pelayanan tertentu 0,91
3 Biaya operasional yang semakin tinggi 1,24
Total 3,06

Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa biaya operasional yang semakin tinggi
merupakan factor ancaman yang paling dominan dari factor ancaman dengan nilai TNB sebesar
1.24, Monopoli oleh rumah sakit pemerintah untuk pelayanan tertentu dengan nilai 0,91
merupakan ancaman dominan lainnya, sedangkan berdirinya rumah sakit baru dengan modal
yang kuat dengan nilai TNB 0.90 merupakan ancaman yang ketiga.

 Pembahasan

Melihat posisi kekuatan perusahaan dengan mengetahui kondisi S – W yang bernilai (3,78 –
2,66) = 1,12 dan kondisi O – T yang bernilai (3,23 – 3,06) = 0,17 maka interaksi yang terjadi
adalah antara (S – W ; O – T) sebesar (1,12 ; 0,17) dengan demikian kekuatan bersaing
perusahaan pada kuadran I (keunggulan Komparatif)

Pada kondisi ini (adanya keunggulan Komparatif) artinya bahwa strategi yang diperlukan oleh
perusahaan adalah strategi ekspansi yaitu adanya kekuatan (S) dan peluang (O) yang merupakan
kekuatan kunci.

Secara lengkap kekuatan bersaing dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :

Table 5

Kondisi Kuadran Strategi Bersaing

Kuadran II S Kuadran I
MOBILITAS KEUNGGULAN KOMPARATIF

T O
Kuadran IV Kuadran III
DEFENSIF/SURVIVAL INVESTASI/DIVESTASI

(1.12 ; 0.17)

Keterangan :

S – W yang bernilai (3,78 – 2,66) = 1,12

O – T yang bernilai (3,23 – 3,06) = 0,17

Maka interaksi yang terjadi adalah (S – W ; O – T) atau (1,12 ; 0,17) posisi kekuatan bersaing
pada kuadran I (Keunggulan Komparatif)

Strategi bersaing perusahaan akan berjalan terus apabila secara operasional mampu
mengatasi kelemahan dan ancaman sebagai berikut :

Tabel 6

Asumsi Operasional Tindak Lanjut

8
ANALISA FAKTOR HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN
1. WEAKNESS (KELEMAHAN)
a. Kualitas SDM Peningkatan skil SDM melalui pelatihan,
duty tour atau perekrutan tenaga baru

b. Gedung & Peralatan yang Bangunan fisik RS perlu dibuat lebih menarik,
dimiliki msh terbatas dilakukan inventarisasi peralatan milik RS.

c. Manajemen yg belum sempurna Pola manajemen keluarga yg selama ini diterapkan


hrs mulai diubah menjadi manajemen profesional.

2. TREATH (ANCAMAN)
a. Berdirinya RS baru dengan modal Melakukan peningkatan kualitas pelayanan scr
yang kuat terus menerus agar tdk tertinggal oleh pesaing

b. Monopoli oleh RS pemerintah Tetap melayani program Jamkesnas & Askes


untuk pelayanan tertentu

c. Biaya operasional yang semakin Pengelolaan keuangan yg baik agar RS dapat


tinggi membiayai operasionalnya

Anda mungkin juga menyukai