Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Masyarakat Informasi dan Kesenjangan Digital

Dalam era masyarakat informasi pada saat ini, penggunaan teknologi informasi
(TI) menjadi sebuah hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun terjadi sebuah digital gap dalam akses terhadap TI (baik perangkat maupun
kontennya) di dalam masyarakat Indonesia, namun perkembangan TI di Indonesia tetap
mengikuti perkembangan TI yang ada di ruang lingkup internasional.

Digital gap atau diistilahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi “kesenjangan


dijital”, merupakan sebuah realitas obyektif yang dihadapi pada saat ini. Sebagian orang
dapat menikmati perangkat maupun konten dalam TI, namun sebagian lain bahkan tidak
mengetahui apa itu TI. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya digital
gap/kesenjangan dijital ini, salah satu diantaranya adalah mahalnya harga perangkat TI.
Dalam tulisan ini, artikel yang dikutip adalah artikel mengenai piranti lunak komputer
dan akan memfokuskan pembahasan dalam pokok permasalahan tersebut.

Aspek Hak Kekayaan Intelektual dalam Piranti Lunak

Piranti lunak komputer merupakan salah satu komponen penting dalam


berjalannya TI. Tanpa adanya hal tersebut, komputer sebagai komponen lain dalam TI
(yang biasa disebut dengan perangkat keras) tidak akan bisa berfungsi sebagaimana
mestinya. Begitu pentingnya sebuah perangkat lunak komputer bagi beroperasinya TI,
maka kompensasi yang diberikan untuk bisa menikmati piranti lunak komputer tersebut
tidaklah murah. Untuk sebuah piranti lunak sistem operasi yang dikeluarkan oleh
Microsoft, yaitu Windows Vista, harga yang dibandrol adalah 2,4 juta rupiah. Mahalnya
harga piranti lunak komputer inilah yang menyebabkan menjamurnya pembajakan
terhadap piranti lunak tersebut. Pembajakan dimaksudkan agar pemakai komputer dapat
menikmati TI dengan harga yang masih dapat dijangkau. Dalam bahasa lain dapat

1
dikatakan, pembajakan merupakan salah satu upaya untuk mempersempit kesenjangan
dijital dengan cara yang ilegal.

Di Indonesia pembajakan terhadap piranti lunak komputer bukanlah hal yang


aneh. Melihat daya beli masyarakat Indonesia yang masih rendah, piranti lunak bajakan
merupakan solusi sementara untuk tetap bisa menggunakan TI. Namun hal ini tidak bisa
digunakan secara terus-menerus, mengingat pembajakan merupakan pelanggaran
terhadap hak kekayaan intelektual yang telah diatur dalam UU 19 th 2002 tentang Hak
Cipta.

Selain merupakan pelanggaran terhadap HKI, pembajakan terhadap piranti lunak


dapat menimbulkan implikasi ekonomis terhadap Indonesia. Salah satunya adalah sanksi
dagang yang dapat diberikan oleh negara lain. Sebelum USTR (United States Trade
Representative/Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat) mengeluarkan daftar
peringkat negara yang termasuk sering melanggar HKI pada tahun 2006, Indonesia telah
masuk dalam priority watch list. Kategori tersebut merupakan sebuah penggolongan yang
sedikit lagi dapat menyebabkan Indonesia tergolong ke dalam foreign country, dan
mendapat sanksi dagang.

Indonesia Go Open Source

Program IGOS (Indonesia, Go Open Source) ini dimaksudkan untuk


menyelesaikan permasalahan yang menimbulkan pembajakan piranti lunak dan juga
permasalahan yang muncul karena pembajakan piranti lunak. Program ini diluncurkan
semenjak 2004 oleh pemerintah yang diwakili oleh Menteri Komunikasi dan Informatika,
Menteri Negara Riset dan Teknologi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Menteri Pendidikan Nasional.

IGOS merupakan sebuah program payung yang menghasilkan produk-produk


piranti lunak seperti pengolah kata (wordprocessor), pengolah gambar (graphicPiranti
lunak yang diproduksi oleh IGOS dikategorikan sebagai open source software, sesuai
dengan namanya. Yang dimaksud dengan open source software adalah, piranti lunak
yang kode programnya dapat diakses, dimodifikasi, didistribusikan secara bebas dan

2
gratis dengan legal. Contoh open source software yang telah lebih dulu muncul adalah
Linux Operating System. Lawan dari open source software adalah proprietary software,
yang penggunaannya harus mendapatkan izin dari pemiliknya. Contohnya adalah
Windows Vista, seperti yang telah disebutkan diatas.

Universitas Haluoleo sebagai Universitas terbesar di Sulawesi Tenggara Perlu


mendukung gerakan tersebut dalam upaya pengembangan Go Open Source agar lebih di
kenal masyarakat Luas bagaimana manfaat Open Source sebagai Pengganti Program
Komersil yang banyak memakan biaya karena open Source merupakan Program dengan
biaya Murah.

2. PERMASALAHAN
Setelah melihat uraian dari latar belakang tersenut maka di peroleh permasalahan
sebagai berikut :
1. Pengertian Open Source
2. Manfaat Program Go Open Source bagi Universitas
3. Tujuan Unhalu Go Open Source
4. Sasaran Unhalu go Open Source bagi Universitas
5. Perencanaan Kegiatan Unhalu Go Open Source

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. PENTINGNYA HUMAS DALAM LEMBAGA


Pada dasarnya hubungan dengan masyarakat (humas) yang juga dikenal dengan
public relation merupakan kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian,
dukungan, kepercayaan, dan penghargaan dari masyarakat. Secara khusus, manajemen
humas adalah segala penataan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat yang ditujukan untuk menunjang pbm di sekolah.
Manfaat pelaksanaan kegiatan humas bagi lembaga pendidikan (misalnya : sekolah)
antara lain adalah :
1) sebagai sarana sekolah untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat luas tentang
apa yang sedang dan akan dikerjakan
2) mendorong partisipasi masyarakat
3) sebagai sarana untuk menyebarkan gagasan kepada masyarakat
4) sebagai sarana membuka diri terhadap kritik dan saran masyarakat
5) memenuhi keinginan manusia dalam rangka naluri untuk selalu mengembangkan diri
sehingga selalu ada peningkatan kualitas.

1.1. Jenis Kerjasama Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat


Pelaksanaan kegiatan humas ditilik dari jenis sasarannya terdiri atas dua bagian,
yakni humas dengan masyarakat internal dan dengan masyarakat eksternal lembaga
pendidikan. Masyarakat internal terdiri atas guru, pegawai keseluruhan, dan peserta didik.
Adapun masyarakat eksternal yakni orangtua, Komite Sekolah, masyarakat sekitar,
sekolah lain, dunia kerja, dan instansi lainnya. Humas yang ditujukan kepada masyarakat
internal bertujuan menjelaskan kebijakan sekolah, menampung saran, dan memelihara
hubungan harmonis atau kerjasama antar warga. Humas yang ditujukan masyarakat
eksternal bertujuan untuk memperoleh pengertian atau simpati masyarakat, memperoleh
bantuan dalam penyelenggaraan program pendidikan, bantuan material, atau fasilitas
pendidikan, serta dukungan moral dalam melaksanakan kegiatan pendidikan.
Jenis kerjasama dalam humas pada lembaga pendidikan terdiri atas 2, yaitu :

4
1) Jenis kerjasama formal. Diwujudkan dengan pertemuan formal seperti rapat, upacara
sekolah, penerbitan brosur atau pamflet, surat dinas, dan lain ? lain
2) Jenis kerjasama informal. Diwujudkan dengan pertemuan informal seperti
pembicaraan biasa, pertemuan yang sifatnya kekeluargaan, informasi lisan, dan lain ?
lain.
Dalam penyelenggaraannya, kegiatan humas memerlukan media pendukung, baik visual,
audio, maupun audio visual.

1.2 Bentuk Kerjasama Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat


Di bagian sebelumnya telah sedikit disinggung mengenai bentuk kerjasama
lembaga pendidikan dengan masyarakat. Berbagai bentuk humas dalam lingkup lembaga
pendidikan dapat dikelompokkan lagi menjadi bentuk langsung dan tidak langsung.
Bentuk langsung anatara lain pertemuan formal (rapat) antara guru, pertemuan dengan
orangtua / wali murid, pertemuan sekolah dengan masyarakat atau instansi terkait
lainnya. Bentuk tidak langsung misalnya melalui media cetak (majalah dinding, majalah
pendidikan, pamflet), media elektronik (iklan pada televisi dan radio), dan media
pameran sekolah.
Beberapa bentuk kerjasama hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat
sebagaimana telah disebutkan di atas adalah majalah dinding dan media pendidikan.
Dalam membuat media publisitas tersebut, ada beberapa asas publisitas yang seharusnya
diperhatikan, yaitu :
1) materi obyektif dan resmi
2) penyelenggara mading terorganisir
3) mendorong partisipasi warga sekolah
4) mempertahanka kontinyuitas
5) memperhatikan respons / tanggapan

Peran serta masyarakat hendaknya didayagunakan karena dapat menunjang


pelaksanaan pendidikan, baik dalam bentuk pembinaan moral, bakat, pengajaran, maupun
budaya. Hal ini sejalan dengan semangat lokal yang ditengarai mampu mempengaruhi
maju atau mundurnya manajemen sekolah.

5
Dalam menjalin kerjasama dengan masyarakat hendaknya dilandasi dengan tas
kesamaan tanggungjawab dan tujuan di antara lembaga pendidikan dan pihak masyarakat
bersangkutan. Bagaimanapun sekolah adalah milik masyarakat, karena raw input sekolah
itu sendiri berasal dari masyarakat, dan output sekolah nantinya akan kembali kepada
masyarakat. Jadi, masyarakat ikut menaruh kepentingan dan bertanggungjawab terhadap
kelangsungan penyelenggaraan pendidikan di satuan ? satuan pendidikan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Beberapa bentuk hubngan lembaga pendidikan dengan masyarakat antara lain yaitu :
1) mengikutsertakan warga sekolah dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti kesenian,
perayaan hari nasional dan keagamaan, pelestarian lingkungan hidup, dan lain
sebagainya. Dengan melakukan kegiatan ini, ada banyak manfaat yang dapat dipetik,
selain mengembangkan semangat pembinaan bagi peserta didik, aktivititas sekolah
dan masyarakat juga mampu menyatu. Jadi masyarakat sekitar sekolah merasa ikut
memiliki sekolah, sehingga sewaktu waktu sekolah membutuhkan bantuan,
masyarakat sekitar pun tidak segan segan menolong. Contohnya peran keamanan
sekolah yang turut dibantu masyarakat sekitar
2) penyediaan fasilitas sekolah untuk keperluan masyarakat, contohnya penggunaan aula,
lapangan olahraga, dan lain lain. Dengan mempersilakan masyarakat sekolah
menggunakan fasilitas sekolah (dengan tetap memperhatikan pertimbangan ?
pertimbangan tertentu), nantinya selain menumbuhkan kerukunan antara sekolah
dengan masyarakt sekitar juga dapat diambil manfaat lainnya. Misalnya,
pembinaan olahraga, dapat dibantu oleh masyarakat sekitar (tidak hanya oleh guru
olahraga).
3) Mendayagunakan tokoh tokoh potensial dalam masyarakat guna menunjang
pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung
4) Mengikutsertakan POMG / komite sekolah dalam menunjang pelaksanaan pendidikan
tanpa menambah beban yang memberatkan. Contohnya jika ada seorang wali murid
yang memiliki kemampuan lebih di bidang kesenian, ia dapat membantu guru
kesenian mengajar di kelas maupun di luar kelas (ekstrakurikuler).

6
5) Menjalin hubungan dengan instansi lain, seperti sekolah lain, instansi pemerintah
terkait (dinas pendidikan, dinas kesehatan dan lain lain), instansi swasta ; perusahaan
komersil.
Mengacu pada berbagai bentuk hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat
sekitar, dapat ditarik garis besar bahwa bidang kerjasama dapat meliputi pembinaan
moral, bakat, pengajaran, dan budaya.

2. SEJARAH UNIVERSITAS HALUOLEO

Universitas Haluoleo (Unhol) didirikan pada tahun 1964 sebagai perguruan tinggi
swasta filial dari Universitas Hasanuddin Makassar. Setelah tujuh belas tahun berselang,
Universitas Haluoleo diresmikan sebagai perguruan tinggi negeri pertama di Sulawesi
Tenggara oleh Dirjen Pendidikan Tinggi; Prof. Dr. Doddy Tisnaamidjaja mewakili
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang masa itu dijabat oleh Prof. Dr. Nugroho
Notosusanto pada tangggal 19 Agustus 1981 sebagai perguruan tinggi negeri ke 42 di
Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 tahun 1981
yang terdiri dari:

- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

- Fakultas Ekonomi

- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

- Fakultas Pertanian.

Ketika diresmikan, Universitas Haluoleo menempati kampus Kemaraya yang


arealnya hanya seluas 7 Ha. Kondisi kampus yang relatif sempit ini mengharuskan para
pendiri untuk mencari kampus alternatif sekaligus sebagai perluasan daya tampung`dan
mengantisipasi pertambahan fakultas. Seiring dengan itu, kepercayaan masyarakat pun
semakin besar terhadap Universitas Haluoleo, kendati hanya didukung oleh 17 orang
tenaga dosen tetap.

7
Setelah dua tahun diresmikan, dimulailah pembangunan kampus Hijau Bumi
Tridharma Anduonohu yang menempati areal 250 Ha, yang ketika itu berada di pinggiran
Kota Kendari, berjarak 14 kilometer dari pelabuhan laut Teluk Kendari. Setelah
perluasan Kota Kendari, kampus Anduonohu saat ini berada di jantung kota. Bersamaan
dengan itu, Senat Universitas Haluoleo menyetujui singkatan Universitas Haluoleo
berubah menjadi UNHALU.

Pembangunan kampus yang relatif luas ini membutuhkan waktu sekitar sepuluh
tahun untuk merampungkan gedung perkulihan dan gedung perkantoran serta fasiltas
penunjang lainnya. Menandai rampungnya pembangunan kampus Anduonoho ini,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro pada
tanggal 4 April 1994 melakukan penandatanganan prasasti peresmian.

- Menjelang penyelesaian pembangunan Kampus Anduonohu, Menteri Pendidikan


dan Kebudayaan menutup pengoperasian Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dan
Sekolah Guru Olahraga (SGO), sehingga semua fasilitas berikut tenaga pengajar
dan karyawannya dialihkan ke Universitas Haluoleo. Sejak saat itu Universitas
Haluoleo memiliki dua kampus perkuliahan utama, yakni; Kampus Kemaraya dan
Kampus Anduonohu, ditambah dua kampus pendukung perkuliahan bekas SPG
dengan luas areal 4 ha dan 3 ha bekas SGO.

Sebagai Perguruan Tinggi terkemuka di jazirah tenggara Pulau Sulawesi,


Universitas Haluoleo secara aktif memberi sumbangan pemikiran dalam rangka
pengembangan 1528 desa, 67 kecamatan, 4 kabupaten, 2 Kotamadya dan 1 Kota
Administratif yang ada di wilayah ini. Termasuk pertumbuhan penduduk Sulawesi
Tenggara yang mencapai 2,72% per tahun, jauh di atas pertumbuhan rata-rata penduduk
nasional yakni; 1,92. Saat ini penduduk Sulawesi Tenggara berjumlah 1,72 juta jiwa yang
sebagian besar bermukim di pedesaan.

Kata “Haluoleo” diambil dari nama salah seorang raja pada Kerajaan Konawe
yang hidup sekitar abad tujuh belas. Haluoleo selain dikenal sebagai pemimpin yang

8
bijak, diyakini pula sebagai ksatria yang tak kenal menyerah dan gigih membela tumpah
darahnya. Secara harfiah Haluoleo berarti delapan hari dalam bahasa Tolaki – bahasa
penduduk asli Kerajaan Konawe yang mendiami Kendari.

3. . PERKEMBANGAN UNIVERSITAS HALUOLEO SAAT INI

Sejak didirikan pada tanggal 19 Agustus 1981 sebagai perguruan tinggi negeri ke
42 di Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 tahun
1981 yang terdiri dari:

- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

- Fakultas Ekonomi

- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

- Fakultas Pertanian.

Universitas Haluoleo Terus mengalami perkembangan. Perkembangan Kampus


Unhalu mulai terlihat pada saat di mulainya pembangunan kampus Hijau Bumi
Tridharma Anduonohu yang menempati areal 250 Ha, yang ketika itu berada di pinggiran
Kota Kendari, berjarak 14 kilometer dari pelabuhan laut Teluk Kendari. Setelah
perluasan Kota Kendari, kampus Anduonohu saat ini berada di jantung kota. Bersamaan
dengan itu, Senat Universitas Haluoleo menyhetujui singkatan Universitas Haluoleo
berubah menjadi UNHALU.

Sejak saat itu Universitas Haluoleo memiliki dua kampus perkuliahan utama,
yakni; Kampus Kemaraya dan Kampus Anduonohu, ditambah dua kampus pendukung
perkuliahan bekas SPG dengan luas areal 4 ha dan 3 ha bekas SGO. Dengan menambah 3
fakultas yakni :

- Fakultas Teknik
- Fakultas Perikanan

9
- Fakultas FMIPA (Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam)

Saat ini Universitas Haluoleo telah mengalami perkembangan pesat di Era Rektor
Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc. yang menjabat dari tahun 1999 sampai 2008. di
mulai dari Pembangunan beberapa fasilitas pendukung seperti Fasilittas Olahraga,
Kemahasiswaan, Mesjid, penambahan beberapa gedung perkuliahan di kawasan
Universitas Haluoleo serta perbaikan beberapa fasilitas perkuliahan.

Saat ini Universitas Haluoleo adalah berkerja sama dengan Islamic Development
Bank membangun suatu proyek di mana ini merupakan Suatu proyek berskala besar yang
menelan dana ratusan miliar rupiah, seperti The Upgrading and Development of Haluoleo
University Project ini, membutuhkan unit-unit kerja profesional dengan bidang-bidang
kerja yang dibutuhkan guna mendukung kelancaran proses pembangunan fisik dan
pengembangan kualitas pendidikan Universitas Haluoleo. Unit-unit tersebut tidak
bekerja/berjalan sendiri-sendiri tetapi saling bekerjasama di bawah satu koordinasi dalam
koridor yang sama, yaitu bertujuan mewujudkan kampus Universitas Haluoleo yang
modern dengan kualitas pendidikan bertaraf internasional sehingga menghasilkan
lulusan-lulusan yang cakap dalam berbagai bidang disiplin ilmu.

Berbagai macam fasilitas di bangun guna meningkatkan kualitas dan


pengembangan pendidikan di Universitas Haluoleo. Seperti pembangunan fasilitas
Olahraga, fasilitas administrasi kampus, mesjid universitas, serta pembangunan gedung
fakultas dan penambahan fakultas kedokteran. Selain fasilitas yang di bangun Universitas
Haluoleo juga di adakan proyek “Cyber Campus” yakni proyek pengadaan free acces
internet/Hotspot di seluruh area universitas Haluoleo. Dari proyek tersebut maka perlu di
perkenalkan Program Go Open Source sebagai program Unhalu dalam pengembangan
teknologi yang bebas dan murah.

4. PERENCANAAN KEGIATAN

Sebelum perencanaan program terlebih dahulu perlu di ketahui apa itu Open
Source, Manfaatnya, Tujuan serta sasaran Open Source.

10
4.1 Pengertian Open Source

Open source merupakan proyek inisiasi pemerintah yang didukung oleh institusi
pendidikan, dunia bisnis dan komunitas untuk memanfaatkan OSS sebagai platform
aplikasi piranti lunak di Indonesia yang diterjemahkan dalam program nasional untuk
memperkuat infrastruktur teknologi informasi nasional. Program IGOS dibuat dalam
rangka memperkuat sistem teknologi informasi melalui pengembangan dan pemanfaatan
Open Source Software (OSS) dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi
global dengan sasaran pokok Memberikan lebih banyak alternatif piranti lunak yang
dapat digunakan oleh masyarakat secara legal dan terjangkau, sehingga tingkat penetrasi
komputer di Indonesia dapat meningkat.Peningkatan kemampuan riset pengembangan
teknologi informasi nasional, khususnya bidang pengembangan perangkat lunak, yang
terkait dengan kapasitas institusi litbang, pendidikan maupun peningkatan kemampuan
SDM.

4.2 Manfaat open Source

4.2.1 Masyarakat Pengguna khususnya Universitas Haluoleo

1. Memberikan pilihan perangkat lunak dengan harga yang terjangkau


2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknologi informasi
3. Memperkecil kesenjangan teknologi informasi
4. Meningkatkan akses informasi masyarakat
5. Meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi
informasi (kreativitas tidak dibatasi oleh software yang ada)

4.2.2 Industri pengembang

1. Meningkatkan pengembangan industri perangkat lunak nasional


2. Biaya rendah dalam memasuki industri perangkat lunak
3. Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia bidang teknologi informasi
4. Pemindahan paradigma dari “IT import” ke “IT export”

11
4.2.3 Pemerintah

1. Memperkecil biaya dan menghemat devisa dalam pembelian perangkat lunak


2. Menumbuhkan industri perangkat lunak dalam negeri sehingga dapat
meningkatkan inovasi bidang teknologi informasi
3. Memberi peluang untuk pengembangan perangkat lunak dalam permasalahan
lokal spesifik
4. Perusahan/institusi dapat lebih mengetahui business process dengan cara
improvement/modifikasi
5. Mengurangi permasalahan intellectual property right
6. Mempromosikan kompetisi bidang teknologi informasi
7. Meningkatkan keterbukaan dan faktor keamanan sistem

4.2.4 Tujuan open Source

• Memperkecil kesenjangan teknologi informasi dengan memanfaatkan OSS


baik tingkatan masyarakat di Indonesia maupun tingkatan global
• Meningkatkan inovasi dan kreatifitas di bidang teknologi informasi melalui
pengembang perangkat lunak nasional
• Mendorong, meningkatkan dan menciptakan program-program pemerintah
bidang teknologi informasi skala nasional yang berdampak pada :

• Program pemerintah (percepatan program e-government)


• Ekonomi (penghematan devisa dalam pengadaan lisensi, stimulasi pengembangan
industri Teknologi Informasi, peningkatan industri software dalam negeri);
• Sosial dan budaya (peningkatan jumlah pengguna komputer, pelatihan, akses
informasi);
• Pendidikan (iptek, e-learning dan e-library)
• Hankamnas (pertukaran informasi/trafficking lebih terlindungi)

12
4.2.5 Sasaran Open Source bagi Universitas

• Memberikan lebih banyak alternatif piranti lunak yang dapat digunakan oleh
masyarakat secara legal dan terjangkau, sehingga tingkat penetrasi komputer di
Indonesia dapat meningkat.
• Peningkatan kemampuan riset pengembangan teknologi informasi nasional,
khususnya bidang pengembangan perangkat lunak, yang terkait dengan kapasitas
institusi litbang, pendidikan maupun peningkatan kemampuan SDM.
• Penciptaan kompetisi bidang pengembangan piranti lunak skala nasional sehingga
dapat menjadikan industri teknologi informasi Indonesia sebagai andalan dan
menjadi salah satu pemain di percaturan global, sehingga dapat meningkatkan
peluang dan kesempatan kerja bidang teknologi informasi.

13
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pelaksanaan Program Unhalu Go Open Source

1. Pembuatan Program kerja pelaksanaan “Unhalu go Open Source 2009”


2. Pengenalan dasar tentang Program Open Source dan aplikasi yang termasuk
dalam kategori Open Source kepada mahasiswa atau staff Universitas
3. Mengadakan seminar seminar menyangkut Open source di Universitas dengan
membawa pemateri yang ahli dalam bidang open source
4. Mengadakan pelatihan penggunaan aplikasi Open Source bagi mahasiswa
maupun staff atau dosen di universitas Haluoleo sehingga bisa di kenal
5. Mengadakan kerja sama dengan Universitas atau lembaga lain dalam
mengembangkan proyek Go Open source demi pengembangan Teknologi dan
SDM Universitas Haluoleo.
6. Berkerja sama dengan pemerintah daerah dalam mendukung “Go Open Sorce
2009”

Dengan Program yang di paparkan ini diharapkan Pengembangan Open Source


bisa berjalan dengan lancar dan juga mendukung program pemerintah dalam penggunaan
aplikasi murah bagi masyarakat dan partisi pendidikan guna pengembangan teknologi
dan sumber daya manusia ke arah yang lebih baik.

GOOOO!!! OPEN SOURCE 2009…….

14
2. KESIMPULAN

Dari pemaparan program di atas maka dapat di peroleh kesimpulan bahwa


program Go Open Source sangat penting bagi pengembangan Teknologi dan Sumber
Daya manusia Indonesia . Open Source yang telah muncul sebagai sebuah solusi bagi
permasalahan dunia TI, diharapkan tidak berhenti pada tahap peluncuran saja. Namun
bisa dikembangkan lebih jauh lagi, dan menjadi pengganti bagi proprietary softwares
yang ada pada saat ini. Tidak hanya sekedar menjadi pengganti, Open Source juga
menjadi sebuah medium bagi sumber daya manusia Indonesia yang bergerak di bidang TI
untuk bisa menaikkan pamor dunia TI Indonesia. Tidak lagi sekedar sebagai pembajak
piranti lunak, ataupun hanya membuat virus yang merusak. Namun dengan adanya Open
Source, tenaga TI Indonesia bisa menjadi pemain penting dalam perkembangan TI dunia.

3. SARAN

Adanya Peluncuran program Unhalu Go Open Source 2009 oleh Universitas


Haluoleo merupakan sebuah langkah yang patut dihargai sebagai upaya untuk
mengurangi pembajakan piranti lunak dan pengembangan dunia TI

Pembajakan yang menjadi permasalahan di dunia hukum, dapat ditemukan


solusinya dengan Open Source yang bersifat terbuka dan gratis. Sehingga akan
meminimalisasi tingkat pembajakan terhadap piranti lunak. Pandangan dunia
internasional terhadap Indonesia sebagai negara pembajak, dapat direduksi dengan
adanya IGOS yang menandakan itikad baik dari pemerintah Indonesia untuk menegakkan
hak kekayaan intelektual di Indonesia.

15
DAFTAR PUSTAKA

 http://blog.i-tech.ac.id/callmetrvs/2008/08/08/igos-indonesia-go-open-source-
yeaa/
 http://www.idbunhalu.info
 http://www.unhalu.ac.id
 http://www.igos.web.id/web/guest/home
 http://pirhot-nababan.blogspot.com/2007/01/indonesia-go-open-source-
solusi.html
 http://mp2006.files.wordpress.com/2008/02/pengelolaan_hubungan_lembaga_pen
didikan_dengan_masyarakat.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai