Anda di halaman 1dari 2

c 

    
  
Rabu, 4 Mei 2011 21:27 WIB | 787 Views

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan Nasional berharap perusahaan swasta dapat
memperbanyak lomba "Jurnalis Cilik" seperti yang dilakukan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
lewat program Company Social Responsibility (CSR) karena lomba semacam itu positif bagi
perkembangan dunia pendidikan.

"Saya sarankan agar lomba seperti ini tetap dilakukan ke depannya untuk melatih anak-anak
berkompetisi secara positif. Agar yang menang atau kalah dapat bersifat sportif, menerima
kekalahannya. (Sikap positif) Ini masih sangat kurang di anak-anak SD sekarang," kata Direktur
Pembinaan SD Kementerian Pendidikan Nasional Ibrahim Bafadal dalam pengumuman hasil
lomba "Jurnalis Cilik" tingkat nasional di Hotel Acacia, Jakarta, Rabu.

Tim "wartawan" dari SD 6 Songan, Bali terpilih menjadi juara Jurnalis Cilik 2011 lewat karya-
karya tulisan mereka yang disusun seperti koran dengan memilih tulisan utama (headline)
berjudul "Dari Balaikota ke Kota Tua" yang membuat mereka berhak atas hadiah uang tunai
Rp7,5 juta beserta trofi.

Juara kedua diraih oleh tim wartawan kecil dari SD Segoroyo, Bantul yang mendapatkan hadiah
sebesar Rp5 juta beserta trofi, juara ketiga diraih oleh SD 54 Yayasan Talija, Banda Aceh yang
mendapatkan hadiah Rp3,5 juta dan trofi serta juara keempat diraih SD Pegambiran 2, Kota
Cirebon yang mendapatkan hadiah 2,5 juta dan trofi.

Ibrahim menilai lomba yang melatih kreatifitas anak-anak itu sangat penting untuk melatih
kemampuan diluar pendidikan akademis.

"Kedepannya mungkin pemerintah dapat mengadopsi sistem semacam ini. Saya lihat anak-anak
ini memiliki kelebihan seperti lebih berani berbicara dan mengeluarkan pendapat. Itu hal yang
bagus," ujarnya.

Ketua tim Jurnalis Cilik SD 6 Songan Bali, Ni Putu Florencia mengiyakan pendapat Ibrahim itu
dan mengaku merasa senang bisa mendapatkan pengalaman berharga lewat perlombaan itu.

"Senang, dapat pengalaman, jalan-jalan," ujarnya dan berniat untuk meneruskan minatnya
dibidang tulis menulis untuk dapat menjadi wartawan sesungguhnya ketika telah dewasa.

Keempat tim yang berhasil mencapai babak final itu dibawa ke arena lomba ke Jakarta
bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei lalu dan dibawa untuk meliput
beberapa monumen seperti Monas, Museum Fatahillah dan tempat bermain Kidzania serta pabrik
pembuatan sosis dan chicken nugget.
Direktur Japfa Ign Herry Wibowo menyebut pihaknya berupaya agar perlombaan itu dapat
menjadi hal rutin tiap tahun dan semakin bertambah pesertanya.

"Pelatihan dan lomba Japfa yang berkesinambungan ini merupakan bukti fokus Japfa terhadap
peningkatan kualitas pendidikan dan tumbuh kembang anak di Indonesia," ujarnya menyambut
keinginan pihak Kementerian Pendidikan Nasional.

Kementerian Pendidikan disebut Ibrahim juga telah memiliki bermacam-macam perlombaan


namun memiliki cakupan perlombaan yang berbeda dimana sebagian besar terkait dengan
pendidikan akademis seperti olimpiade matematika dan pelajaran lainnya, lomba olahraga dan
lomba seni budaya.

"Peran swasta seperti Japfa ini menjadi penting untuk menambah keragaman perlombaan untuk
dapat diikuti oleh anak-anak SD dari berbagai daerah di tanah air," katanya. (A043/B013/K004)
m

Anda mungkin juga menyukai