Anda di halaman 1dari 7

Air bersih

Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka
sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.

Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum
adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat.
Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air
ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.
Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat
berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.

Sumber air bersih


 Sungai

Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai di
dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap orang)
sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap penduduk,
tetapi kenyataannya air tersebut seringkali tersedia di tempat-tempat yang tidak tepat.
Sebagai contoh air bersih di lembah sungai Amazon walupun ketersediaannya cukup,
lokasinya membuat sumber air ini tidak ekonomis untuk mengekspor air ke tempat-
tempat yang memerlukan.

 Curah hujan

Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu perorangan/
berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan tandon air yang mahal
untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim kering dan untuk menekan
kerusakan musibah banjir.

 Air permukaan dan air bawah tanah.


Penyalah gunaan dan pencemaran air
Sumber-sumber air bersih ini biasanya terganggu akibat penggunaan dan penyalahgunaan
sumber air seperti:

1. Pertanian. Penghamburan air akibat ketiadaannya penyaluran air yang baik pada
lahan yang diairi dengan irigasi (untuk penghematan dalam jangka pendek) dapat
berakibat terjadinya kubangan dan penggaraman yang akhirnya dapat
menyebabkan hilangnya produktivitas air dan tanah

1. Industri. Walaupun industri menggunakan air jauh lebih sedikit dibandingkan


dengan irigasi pertanian, namun penggunaan air oleh bidang industri mungkin
membawa dampaknya yang lebih parah dipandang dari dua segi. Pertama,
penggunaan air bagi industri sering tidak diatur dalam kebijakan sumber daya air
nasional, maka cenderung berlebihan. Kedua, pembuangan limbah industri yang
tidak diolah dapat menyebabkan pencemaran bagi air permukaan atau air bawah
tanah, seihingga menjadi terlalu berbahaya untuk dikonsumsi. Air buangan
industri sering dibuang langsung ke sungai dan saluran-saluran, mencemarinya,
dan pada akhirnya juga mencemari lingkungan laut, atau kadang-kadang buangan
tersebut dibiarkan saja meresap ke dalam sumber air tanah tanpa melalui proses
pengolahan apapun. Kerusakan yang diakibatkan oleh buangan ini sudah
melewati proporsi volumenya. Banyak bahan kimia modern begitu kuat sehingga
sedikit kontaminasi saja sudah cukup membuat air dalam volume yang sangat
besar tidak dapat digunakan untuk minum tanpa proses pengolahan khusus.
2. Eksploitasi sumber-sumber air secara masal oleh rumah tangga.

* Di negara berkembang: Di beberapa tempat di negara bagian Tamil Nadu di


India bagian selatan yang tidak memiliki hukum yang mengatur pemasangan
penyedotan sumur pipa atau yang membatasi penyedotan air tanah, permukaan air
tanah anjlok 24 hingga 30 meter selama tahun 1970-an sebagai akibat dari tak
terkendalikannya pemompaan atau pengairan. Pada sebuah konferensi air di tahun
2006 wakil dari suatu negara yang kering melaporkan bahwa 240.000 sumur
pribadi yang dibor tanpa mengindahkan kapasitas jaringan sumber air
mengakibatkan kekeringan dan peningkatan kadar garam.
* Di negara maju seperti Amerika Serikat seperlima dari seluruh tanah irigasi di
AS tergantung hanya pada jaringan sumber air (Aquifer) Agallala yang hampir
tak pernah menerima pasok secara alami. Selama 4 dasawarsa terakhir terhitung
dari tahun 2006, sistem jaringan yang tergantung pada sumber ini meluas dari 2
juta hektar menjadi 8 juta, dan kira-kira 500 kilometer kubik air telah tersedot.
Jaringan sumber ini sekarang sudah setengah kering kerontang di bawah sejumlah
negara bagian. Sumber-sumber air juga mengalami kemerosotan mutu, di
samping pencemaran dari limbah industri dan limbah perkotaan yang tidak diolah,
seperti pengotoran berat dari sisa-sisa dari lahan pertanian. Misalnya, di bagian
barat AS, sungai Colorado bagian bawah sekarang ini demikian tinggi kadar
garamnya sebagai akibat dari dampak arus balik irigasi sehingga di Meksiko
sudah tidak bermanfaat lagi, dan sekarang AS terpaksa membangun suatu proyek
besar untuk memurnikan air garam di Yuma, Arizona, guna meningkatkan mutu
sungainya. Situasi di wilayah perkotaan jauh lebih jelek daripada di daerah
sumber dimana rumah tangga yang terlayani terpaksa merawat WC dengan cara
seadanya karena langkanya air, dan tanki septik membludak karena layanan
pengurasan tidak dapat diandalkan, atau hanya dengan menggunakan cara-cara
lain yang sama-sama tidak tuntas dan tidak sehat. Hal ini tidak saja
mengakibatkan masalah bagi penggunanya sendiri, tetap juga sering berbahaya
terhadap orang lain dan merupakan ancaman bagi lingkungan karena limbah
mereka lepas tanpa proses pengolahan.

Akibat ketiadaan air bersih

Ketiadaan air bersih mengakibatkan:Penyakit diareDi Indonesia diare merupakan


penyebab kematian kedua terbesar bagi anak-anak dibawah umur lima tahun. Sebanyak
13 juta anak-anak balita mengalami diare setiap tahun. Air yang terkontaminasi dan
pengetahuan yang kurang tentang budaya hidup bersih ditenggarai menjadi akar
permasalahan ini. Sementara itu 100 juta rakyat Indonesia tidak memiliki akses air
bersihPenyakit cacinganPemiskinan. Rumah tangga yang membeli air dari para penjaja
membayar dua kali hingga enam kali dari rata-rata yang dibayar bulanan oleh mereka
yang mempunyai sambungan saluran pribadi untuk volume air yang hanya
sepersepuluhnya
Kontroversi air bersih
Walaupun air meliputi 70% permukaan bumi dengan jumlah kira-kira 1,4 ribu
juta kilometer kubik, namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang dapat benar-
benar dimanfaatkan, yaitu kira-kira hanya 0,003%. Sebagian besar air, kira-kira 97%, ada
dalam samudera atau laut, dan kadar garamnya terlalu tinggi untuk kebanyakan
keperluan. Dari 3% sisanya yang ada, hampir semuanya, kira-kira 87
persennya,tersimpan dalam lapisan kutub atau sangat dalam di bawah tanah.

Keributan masalah air bersih bisa terjadi dalam suatu negara, kawasan, ataupun
berdampak ke benua luas karena penggunaan air secara bersama-sama. Di Afrika,
misalnya, lebih dari 57 sungai besar atau lembah danau digunakan bersama oleh dua
negara atau lebih; Sungai Nil oleh sembilan, dan Sungai Niger oleh 10 negara.
Sedangkan di seluruh dunia, lebih dari 200 sungai, yang meliputi lebih dari separo
permukaan bumi, digunakan bersama oleh dua negara atau lebih. Selain itu, banyak
lapisan sumber air bawah tanah membentang melintasi batas-batas negara, dan
penyedotan oleh suatu negara dapat menyebabkan ketegangan politik dengan negara
tetangganya.

Di seluruh dunia, kira-kira 20 negara, hampir semuanya di kawasan negara berkembang,


memiliki sumber air yang dapat diperbarui hanya di bawah 1.000 meter kubik untuk
setiap orang, suatu tingkat yang biasanya dianggap kendala yang sangat
mengkhawatirkan bagi pembangunan, dan 18 negara lainnya memiliki di bawah 2.000
meter kubik untuk tiap orang.

Penduduk dunia yang pada 2006 berjumlah 5,3 miliar diperkirakan akan meningkat
menjadi 8,5 miliar pada tahun 2025 akan didera oleh ketersediaan air bersih. Laju angka
kelahiran yang tertinggi justru terjadi tepat di daerah yang sumber-sumber airnya
mengalami tekanan paling berat, yaitu di negara-negara berkembang
Clean water
Clean water is one type of resource-based good-quality water and commonly used by
humans for consumption or in performing their daily activities including the sanitation.
For drinking water consumption according to health department, the requirements of
drinking water is not tasteless, odorless, colorless, and contains no heavy metals.
Although water from natural sources can be drunk by humans, there is a risk that this
water has been contaminated by bacteria (eg Escherichia coli) or hazardous substances.
Although bacteria can be killed by cooking water to 100 ° C, many harmful substances,
especially metals, can not be eliminated in this way.

Source of clean water


1.River
On average, more than 40,000 cubic kilometers of fresh water obtained from rivers in
the world. The availability of this (equivalent to more than 7,000 cubic meters per
person) a cursory look is enough to ensure adequate inventory for every resident, but
the fact that water is often available in places that are not appropriate. As an example
of clean water in the Amazon basin despite sufficient availability, its location makes
this water source is not economical to export water to places that need.

2.Rainfall
In the use of rain as a source of clean water, individual individual / group /
government usually build dams and expensive water reservoir to store water during
dry winter months and to reduce flood damage.

3.Surface water and underground water.

Misuse and pollution of water


The sources of clean water is usually disrupted by the use and abuse of water sources
such as:

1. Agriculture. Wastage of water due to absence of water delivery on irrigated land


with irrigation (for savings in the short term) can cause the puddle and salting which
ultimately can lead to loss of water and soil productivity

2. Industry. Although the industry uses far less water than agricultural irrigation, but
water use by industry may bring a more severe impact viewed from two aspects. First,
the use of water for industry are often not provided for in national water resource
policy, it tends to overdo it. Second, the disposal of untreated industrial waste can
cause pollution to surface water or underground water, seihingga become too
dangerous for consumption. Industrial wastewater is often discharged directly into
rivers and canals, mencemarinya, and ultimately pollute the marine environment, or
sometimes just waste is allowed to soak into the ground water source without going
through any treatment process. Damage caused by this waste has passed the
proportion of volume. Many modern chemical contamination is so strong that little
was enough to make water in a very large volume can not be used for drinking
without special processing.

3. Exploitation of water sources by households en masse.


* In developing countries: In some places in the state of Tamil Nadu in southern India
that has no law governing the installation of wells suction pipe or suction limiting soil
water, ground water level dropped 24 to 30 meters during the 1970's as a result of
terkendalikannya no pumping or irrigation. At a water conference in 2006,
representatives from a dry state reported that 240,000 private wells are drilled without
regard to the capacity of network resources resulting in drought and increased water
salinity.
* In developed countries like the United States one-fifth of all irrigated land in the
U.S. depends only on the network of water sources (Aquifers) Agallala who almost
never receive a supply naturally. Over the past four decades starting from 2006, a
network system that depend on this source extends from 2 million to 8 million
hectares, and approximately 500 cubic kilometers of water had been sucked. Network
sources are now half dry under the several states. Water sources also experienced
deterioration of quality, in addition to pollution from industrial waste and untreated
urban waste, such as heavy contamination from the remnants of agricultural land. For
example, in the western U.S., Colorado river bottom is now so high in salts as a result
of the impact of irrigation return flow, so in Mexico is not useful anymore, and now
the U.S. was forced to build a big project to purify salt water in Yuma, Arizona, in
order to improve river quality. The situation in urban areas is much worse than in
areas where domestic sources are forced to care for underserved makeshift toilet in a
way because of the scarcity of water, and septic tank exploded due to drainage service
is unreliable, or only by using other methods that are equally not thorough and
unhealthy. This not only resulted in problems for users themselves, still too often
dangerous to others and a threat to the environment due to waste them loose without
processing.

Due to lack of clean water


The absence of clean water causes: Disease diareDi Indonesia diarrhea is the second
largest cause of death for children under the age of five. As many as 13 million
children under five had diarrhea every year. Contaminated water and lack of
knowledge about clean living culture suspected to be the root of this problem.
Meanwhile, 100 million people of Indonesia do not have access to water
bersihPenyakit cacinganPemiskinan. Households that buy water from vendors pay
twice to six times the average monthly paid by those who have connections to a
private channel that only one-tenth the volume of water

Controversy clean water


Although water covers 70% of the Earth's surface with a total of approximately 1.4
thousand million cubic kilometers, but only a small fraction of this amount that can
really be used, ie only approximately 0.003%. Most of the water, approximately 97%,
is in the ocean or sea, and salt levels are too high for most purposes. Of the remaining
3% of the existing, nearly all of them, approximately 87 percent, stored in a layer of
polar or very deep underground.
Commotion clean water problems can occur within a country, region, or widespread
impact to the continent because of the use of water together. In Africa, for example,
more than 57 major river or lake basin is shared by two or more countries; the River
Nile by nine, and the River Niger by 10 countries. Meanwhile, worldwide, more than
200 rivers, which cover more than half the earth's surface, is used jointly by two or
more countries. In addition, many layers of groundwater resources stretches across
national borders, and the suction by a country can lead to political tensions with its
neighbors.
Worldwide, approximately 20 countries, almost all developing countries in the
region, has a water source that can be updated just under 1,000 cubic meters for each
person, a level which is usually considered a very worrying problem for development,
and 18 other countries have below 2,000 cubic meters for each person.
World population in 2006 totaled 5.3 billion is expected to rise to 8.5 billion by 2025
will be scourged by the availability of clean water. The rate of the highest birth rate
actually happened right in the area of water resources under pressure most severe,
namely in developing countries

Anda mungkin juga menyukai