MODAL
20/01/2009
A. DEFINISI
Modal adalah dana yang digunakan untuk membayai aktiva dan oerasi perusahaan. Modal terdiri
dari hutang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan. Perhitungan biaya penggunaan
modal sangatlah penting, dengan alasan:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal)
diminimumkan.
2. Keputusan penggagaran modal (capital budgetting) memerlukan suatu estimasi tentang biaya
modal.
3. Keputusam-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya
modal.
Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapat menunjukkan
tingkat minimum laba investasi yang harus diproleh dari investasi tersebut. Jika investasi itu
tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya sebesar biaya yang ditanggung
maka investasi itu tidak perlu dilakukan. Lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata
biaya dana yang akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa
biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk memberi kepuasan pada para investornya pada tingkat risiko tertentu.
Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari seluruh
komponen modal (Weighted Cost of Capital atau WACC). Namun tidak semua komponen modal
diperhitungkan dalam menentukan WACC. Hutang dagang (accounts payable) tidak
dperhitungkan dalam perhitungan WACC. Hutang wesel (notes payable) ata hutang jangka
pendek yang berbunga (Short-term Interest-bearing debt) dimasukkan dalam perhitungan WACC
hanya jika hutang tersebut merupakan bagian dari pembelanjaan tetap perusahaan bukan
merupakan pembelanjaan sementara.
Pada umumnya hutang jangka panjang dari modal sendiri merupakan unsur untuk menghitung
WACC. Dengan demikian kita harus menghitung: 1) Biaya Hutang (cost of debt), 2) Biaya laba
ditahan (cost of retained earning), 3) Biaya saham Biasa Baru (cost of new common stock), dan
4) Biaya Saham Preferen (cost of preferred stock). Biaya modal harus dihitung berdasarkan suatu
basis setelah pajak (after tax basis) karena arus kas setelah pajak adalah yang paling relefan
untuk keputusan investasi.
D. BIAYA HUTANG
Biaya hutang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari suatau investasi agar
tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika perusahaan menggunakan obligasi sebagai
sarana untuk memperoleh dana dari hutang jangka panjang, maka biaya hutang adalah sama
dengan Kd atau Yield To Maturity (YTM) yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh
pemegang atau pembeli obligasi. Biaya hutang dapat dicari dengan cara:
n
Harga obligasi = I + M
t=1 (1+Kd)t (1+Kd)n
Biaya hutang ini merupakan biaya hutang sebelum pajak (pre-tax cost). Dalam menghitung
WACC, yang relevan adalah biaya hutang setelah pajak (after-tax cost debt).
Biaya hutang sesudah pajak = Biaya hutang sebelum pajak x (1 – tingkat pajak)
dimana:
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan i,
krf = bunga bebas resiko,
kM = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio pasar/index pasar,
bi = beta (ukuran risiko sistematis) saham perusahaan i
2. Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF) model.
Po = D1 + D2 +….+ D
(1+Ks)1 (1+Ks)2 (1+Ks)
Jika dividen bertumbuh secara konstan, kita gunakan Gordon Model:
Po = D1
Ks – g
maka Ks = D1 + g
Po
dimana:
D1 = dividen akhir periode
Po = harga saham pada wal periode
g = tingkat pertumbuhan dividen
3) Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium
Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahaan + premi risiko
Membeli saham biasa pada umumnya lebih berisiko daripada membeli obligasi yang
memberikan penghasilan yang tetap dan relatif pasti. Oleh karena itu investor yang membeli
saham biasa mengharapkan suatu premi risiko diatas tingkat keuntungan obligasi. Premi risiko
ini besarnya tergantung pada kondisi perusahaan dan kondisi perekonomian.
Perlu diketahui bahwa untuk menaksir Ke hanya menggunakan 1 metoda yakni discounted cash
flow sedangkan untuk menghitung Ks digunakn 3 metoda. Tapi Ke dapat dihitung pula dengan
metoda CAPM dan Bond-Yield-plus-Risk premium dengan menggunakan rumus:
Ke = Ks + flotation cost adjustment
G. BIAYA SAHAM PREFEREN
Biaya saham preferen adalah tingkat keuntungan yang dinikmati pembeli saham preferen atau
Kp.
Kp = Dp
Pn
dimana
Kp = biaya saham preferen
Dp = dividen saham preferen tahunan
Pn = harga saham preferen bersih yang diterima perusahaan penerbit (setelah dikurangi biaya
peluncuran saham atau flotation cost)