Oleh:
Kelompok 1
Dian Erika Purnama (109104000045)
Eva Noviani (109104000021)
Geisandra Astaqviani Putri (109104000013)
Novia Putri Astuti (109104000012)
Walidatul Laili Mardliyah (109104000051)
2010M./1432H.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam, atas rahmat dan hidayah-
Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul
“Analisis Perbandingan Keefektifan Beberapa Merek Dagang Antiseptik Hand
Sanitizer dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus epidermidis” yang
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Riset Keperawatan.
Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan berbagai pihak yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini yaitu, :
Tiada gading yang tak retak. Terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
proposal penelitian ini, karena kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT dan
kekurangan adalah milik kami sebagai manusia. Oleh karena itu, kami mohon
maaf serta mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi kami penyusun pada
khususnya dan bagi semua orang pada umumnya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Antiseptik 4
2.1.1 Antiseptik dalam Hand Sanitizer 4
2.1.2 Macam-macam Hand Sanitizer Merek Dagang 5
2.2 Infeksi 6
2.2.1 Infeksi Oportunistik 6
2.2.2 Infeksi Nosokomial 6
2.3 Pengendalian Infeksi 7
2.4 Staphylococcus epidermidis 9
2.4.1 Klasifikasi Staphylococcus epidermidis 10
2.4.2 Karakteristik Staphylococcus epidermidis 10
2.5 Mekanisme Kerja Antiseptik dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri 10
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 13
3.1 Kerangka Konsep 13
3.2 Definisi Operasional 14
3.3 Hipotesis 15
DAFTAR PUSTAKA 16
BAB I
PENDAHULUAN
Infeksi ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh.
Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang sudah ada
didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection
atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh
mikroorganisme yang berasal dari lingkungan dan dari satu pasien ke pasien
lainnya.
Banyak jenis kuman yang dapat ditularkan melalui jalan masuk infeksi
(dapat melalui tangan, droplet atau yang lainnya) yang menjadi penyebab terjadinya
infeksi. Suatu studi menjelaskan bahwa 2/3 dari total keseluruhan infeksi yang
didapat di lingkungan tempat tinggal yang dapat ditransmisikan melalui tangan.
Adapun salah satu kuman yang cukup banyak menghuni tangan di antaranya adalah
Staphylococcus epidermidis. Staphylococcus epidermidis adalah salah satu spesies
bakteri dari genus Staphylococcus yang diketahui dapat menyebabkan infeksi
oportunistik (menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah).
Selain itu,iInfeksi Staphylococcus epidermidis juga dapat terjadi karena bakteri ini
membentuk biofilm pada alat-alat medis di rumah sakit dan menulari orang-orang di
lingkungan rumah sakit tersebut (infeksi nosokomial).
Studi lainnya menunjukkan bahwa lebih dari ½ infeksi yang didapat dapat
dicegah dengan cara mencuci tangan sesuai dengan guidelines yang telah ditetapkan
oleh CDC. Menurut dr Semmelweis dalam jurnalnya yang berjudul “Prevention &
Control of health Care associated Infection Through Improved Hand Hygiene”
melakukan observasi bahwa kematian rata-rata ibu meningkat saat proses persalinan
disebabkan karena dokter dan mahasiswa yang sering datang ke ruang bersalin
dimana sebelumnya mempersiapkan autopsy dan meninggalkan cairan pada
tangannya, selain cairan sabun saat mencuci tangan. Hipotesis beliau mengatakan
bahwa “Cadaverous partikel yang ditransmisikan oleh dokter dan mahasiswa dapat
menyebabkan demam dan dia merekomendasikan cairan antisepsis dengan
chlorinated lime solution khususnya jika dokter meninggalkan ruang autopsy. Hasil
evidence base menetapkan bahwa hand rubbing yang berasal dari alcohol lebih
efektif untuk menurunkan perkembangan bakteri ditangan dan crosstransmisi
dibandingkan dengan cairan sabun anti mikrobakterial. Hal ini disebabkan karena
cuci tangan dengan alcohol hanya membutuhkan waktu 20-30” untuk
mengeringkannya, sedangkan jika menggunakan sabun membutuhkan waktu 60-
90”, sementara tangan yang basah dapat menumbuhkan dan menyebarkan
mikroorganisme dibandingkan dengan tangan yang kering.
2.1 Antiseptik
Antiseptik terdiri dari berbagai jenis, jenis yang umum digunakan ialah
alkohol, benzalkonium chloride, iodine, boric acid, phenol, dan sodium chloride.
Carex Alkohol 78 %
Nuvo Alkohol 60 %
Triclosan 0,15 %
1.2 Infeksi
Infeksi adalah keberhasilan menginvasi, menetap dan bertumbuhnya
mikroorganisme di dalam jaringan tubuh hospesnya (Sue Hinchliff: 1999).
Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak didapatkan tanda-
tanda klinis dari infeksi tersebut
Bila saat mulai dirawat di rumah sakit sudah ada tanda-tanda infeksi dan
terbukti infeksi tersebut didapat penderita ketika dirawat di rumah sakit
yang sama pada waktu yang lalu, serta belum pernah dilaporkan sebagai
infeksi nosokomial.
Perkecualian :
Bila tanda-tanda infeksi sudah timbul pada masa kurang dari 3 x 24 jam
sejak mulai perawatan, tergantung masa inkubasi dari masing-masing jenis
infeksi.
Untuk penderita yang setelah keluar dari rumah sakit kemudian timbul
tanda-tanda infeksi, baru dapat digolongkan sebagai infeksi nososkomial
apabila infeksi tersebut dapat dibuktikan berasal dari rumah sakit.
Kualitas
kesehatan
menurun
Agen
penyebab
infeksi
terhambat
Kemungkinan
infeksi
menurun
Kualitas
kesehatan
meningkat
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.3 Hipotesis
Berdasarkan tujuan penelitian dan kerangka konsep maka rumusan
hipotesisnya ada perbandingan keefektifan beberapa merek dagang antiseptik
hand sanitizer dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis.
DAFTAR PUSTAKA
Bararah, Vera Farah, (Nopember, 2009). Mana yang Lebih Bersih, Cuci Tangan
atau Cairan Pembersih? Diunduh dari
http://health.detik.com/read/2009/11/30/140253/1251136/766/mana-yang-
lebih-bersih-cuci-tangan-atau-cairan-pembersih pada Selasa, 12 April
2011.
Bayuningsih, Ratih. 2010. Breathalyzer for the Hand Washing (Reminding for
Hand Washing) bagi Perawat di Ruang Intensive Care Unit. Jakarta: FIK
UI.
Hinchliff, Sue. 1999. Kamus Keperawatan Edisi 17. Jakarta: EGC.
Pramudiarja, Uyung. (September, 2010). Mencegah Flu Tak Cukup Hanya dengan
Cuci Tangan. Diunduh dari
http://health.detik.com/read/2010/09/13/120618/1439743/763/mencegah-
flu-tak-cukup-hanya-dengan-cuci-tangan pada Selasa, 12 April 2011.