Anda di halaman 1dari 5

Yanuar Rakhmat F.

0810230159

ECONOMIC ISSUES

Konsep produksi informasi

Luasnya (extent) penyusunan standar adalah satu tantangan bagi akuntan, antara lain
adalah :

 Banyak aspek produksi informasi diatur,


 Banyak regulasi diletakan oleh badan penyusunan standar sendiri dlm bentuk
GAAP
 Luasnya regulasi meningkat seiring semakin tersiarnya standar akuntansi

Kata “produksi” informasi bisa digantikan dg banyak kata (some getting used to), yang
penting berfikir tentang menghasilkan informasi yang:

- lebih baik (finer),


- Bernilai tambah (additional)
- Kredibel (credibility)

Ada dua alasan (insentif) penggunaan kata “produksi” informasi, yaitu :

- Informasi sebagai komoditas yang dapat diproduksi & dijual


- Cara berfikir gabungan tentang berbagai cara produksi informasi dapat dicapai
Dua insentif produksi informasi:

- Insentif sendiri (private)


- berbasis-pasar

Regulasi Aktivitas Ekonomi

Ada banyak contoh regulasi aktivitas ekonomi. Asimetri informasi sering dijadikan alasan
regulasi untuk melindungi ketidak manfaatan informasi. Dalam penyusunan standar,
regulasi keputusan produksi informasi eksternal oleh beberapa autoritas sentral, sama
dengan penetapan berbagai aturan & regulasi ini. Dalam bab ini dijelaskan mengenai
regulasi minimum tentang persyaratan pengungkapan, standar akuntansi berterima umum
dan pengauditan, persyaratan bahwa perusahaan publik memilih audit.

Dua tipe informasi yang mungkin dimiliki manajer:

- Proprietary information: jika dirilis akan secara langsung mempengaruhi arus kas
mendatang perusahaan, yakni: informasi teknikal tentang hak paten, merjer.
- Non- Proprietary information: jika dirilis tidak akan secara langsung
mempengaruhi arus kas mendatang, perusahaan, yakni: informasi Laporan
Keuangan, ramalan laba, detail pendanaan baru, adit, dll.

Insentif Sendiri (Private) bagi Produksi Informasi

Arti dari kuantitas informasi yang diproduksi adalah :

- Finer information, eg: termometer


- Informasi tambahan, eg: menambah barometer pada termometer kita
- Kredibilitas penerima tahu bahwa suplier informasi memiliki insentif
mengungkapkan secara benar.

Incentif bagi produksi informasi sendiri muncul dari kontrak yang perusahaan masuk ke
dalamnya. Informasi perlu, untuk kontrol kesesuaian dengan kontrak. Selain itu juga
muncul ketika perusahaan pribadi sedang go public.
Insentif Berbasis Pasar bagi Produksi Informasi

Sumber non kontraktual penting dari produksi informasi pribadi diantaranya adalah :

- Pasar tenaga kerja, secara konstan mengevaluasi kinerja manajer


- Pasar modal, dimana manajer termotivasi dengan pertimbangan reputasi dan
pengontrakan untuk meningkatkan nilai perusahaan
- Pasar penyelamatan (takeover), untuk kontrol korporasi, jika manajer tak mampu
tingkatkan nilai perusahaan berakibat penggantian manajer

Model formal yang menghubungkan rilis informasi pada nilai pasar saham disajikan:

- Merton (1987): Asimetri Informasi dimodelkan hanya sebagai bagian dari yang
diketahui investor tentang tiap perusahaan
- Diamond & Verrechia (1991): pengungkapan sukarela mengurangi asimetri
informasi
- Easley & O’Hara (2004): perusahaan dapat menurunkan biaya modal & tingkatkan
nilai perusahaan dengan rilis kredibel atas informasi pihak dalam.

Sumber Kegagalan Pasar

Sumber kegagalan pasar:

- Eksternalitas dan Free-riding


Kekuatan pasar sendirian gagal mendorong penyajian jumlah produksi informasi,
maka diperlukan regulasi dengan alasan :
 Eksternalitas: tindakan yang diambil suatu perusahaan/ individual yang
mendorong biaya atau manfaat pada perusahaan/ individu lain, dengan
tiada beban atau pendapatan bagi yang mengambil tindakan.
 Free-riding: penerimaan manfaat oleh perusahaan/ individu dari adanya
eksternalitas
Aspek krusial ekstranilitas maupun free-riding adalah bahwa biaya & manfaat
produksi informasi yang dipersepsikan perusahaan berbeda dengan biaya-manfaat
untuk masayarkat.
- Problema pemilihan serba salah (Adverse Selection)
Pemilihan serba salah (adverse selection) :
 jika satu pihak (manajer atau orang dalam) memiliki kemanfaatan
informasi melebihi pihak lain (investor),
 banyak cara bagi manajer dan orang dalam lainnya dapat mengeksploitasi
kemanfaatan informasi mereka dg biaya pihak luar (e.g: pemilik)
Kekuatan pasar tidak memotivasi rilis informasi penuh:
 masih banyak informasi dalam tak terungkap
 muncul problema pemilihan serba salah
Ada dua versi problema pemilihan serba salah:
 permainan orang dalam (insider trading): akan mengurangi likuiditas pasar
(informasi)
 Penghindaran, Penundaan (postponing) konsekuensi perusahaan negatif:
ketika manajer yang merahasiakan berita buruk tentang masa depan
perusahaan tidak & merilisnya.
Penghindaran, Penundaan konsekuensi perusahaan negatif memiliki dua efek yang
merugikan (adverse effect):
 Investor tidak dapat membedakan antara sekuritas dari kualitas berbeda
 Selama pemilik tidak tahu bahwa perusahaan berita buruk beroperasi jelek,
kemampuan pasar takeover untuk membersihkan manajer jelek menurun,
sehingga rata-rata kualitas manajer menjadi lebih rendah
Kedua efek kegagalan untuk merilis berita buruk berarti bahwa investor masih
berada dalam adverse selection
- Problema penyimpangan moral (Moral Hazard)
Penyimpangan moral (moral hazard) terjadi jika satu pihak dapat mengamati
tindakan pihak lain dalam transaksi. Pembentukan reputasi pada pasar tenaga
manajerial, bersama dengan kontrak kompensasi berbasis insentif, beroperasi
untuk mendukung produksi informasi manajer, tetapi tidak efektif. Manajer
cenderung lalai, & menghasilkan profitabilitas rendah, dengan manajemen laba
opportunistik. Di samping pasar tenaga manajerial & kontrak insentif Investor
masih juga bersangkutan dengan moral hazard dan manajemen laba.
- Kebulatan suara (Unanimity)
Kebulatan suara yang senjang (lack) karena pasar tidak bekerja dengan baik, yang
muncul karena Moral Hazard & adverse selection. Jika pasar bekerja dengan baik,
pemegang saham akan setuju bahwa manajer memaksimumkan nilai pasar
perusahaan, dan begitu juga sebaliknya. Empirisnya:
 Eckern & Wilson (1974): pilihan manajer atas rencana produksi untuk
memaksimumkan nilai pasar perusahaan tidak akan secara umum disetujui
semua pemegang saham di bawah kondisi pasar tertentu.
 Blazenko & Scott (1986): dalam suatu ekonomi dimana pasar informasi
tidak bekerja dengan baik akibat adverse selection, manajer termotivasi
untuk memilih kualitas audit yang akan memaksimumkan nilai pasar
perusahaan (menganggap bahwa audit merupakan bentuk produksi
informasi)
Efek dari investor bersangkutan dengan adverse selection & Moral Hazard adalah
menjadikan harga pasar lebih rendah di bawah nilai fundamentalnya. Investor &
masyarakat akan memperoleh manfaat jika manajer merilis lebih banyak informasi
dari pada yang dianggap manajer sudah optimal.

Sumber kegagalan pasar menyarankan bahwa regulasi diperlukan. Pasar untuk informasi
ditandai dengan eksternalitas & Free-riding, yang memberi alasan autoritas sentral untuk
intervensi. Selama kekuatan pasar tidak memotivasi rilis informasi penuh, pasar sekuritas
& tenaga manajerial tidak secara penuh memproteksi investor dari konsekuensi insider
trading dan manajemen laba. Akibatnya adalah pemegang saham tidak akan setuju dalam
dukungan mereka atas kebijakan manajer, bahkan kebijakan yang melibatkan maksimisasi
nilai perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai