Anda di halaman 1dari 5

Tujuan :

Mahasiswa mampu mengkritisi artikel penelitian terkait berbagai isu dalam akuntansi
internasional ( international accounting )

Pengertian :
Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokkan, dan pengikhtisaran peristiwa-
peristiwa ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan untuk
menyediakan informasi keuangan yang diperlukan di dalam pengambilan keputusan.

Ontologi
Di era globalisasi yang sangat cepat dengan kemajuan tekhnolgi, aktivitas pasar modal
pun dituntut untuk setara dalam memberi kemampuan menghasilkan informasi.
Akuntansi adalah hal yang di lihat dalam memainkan peran untuk menghasilkan
informasi, yang berguna bagi pihak internal maupun pihak eksternal. Tujuan dari
akuntansi adalah menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambil
keputusan untuk membuat keputusan ekonomi.
Akuntansi memberikan seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memfasilitasi
alokasi pemusatan sumber dana oleh pengguna. Jika informasi tersebut dapat di andalkan
maka sumber daya yang terbatas dapat di alokasikan secara optimal dan efesien.
Akuntansi Internasional mempunyai peran yang sangat kompleks, dimana ruang lingkup
pelaporannya ialah perusahaan yang multinasional dengan operasi dan transaksi lintas
Negara dengan kewajiban pelaporannya terhadap pengguna pelaporan di Negara lain.

Aksiologi
Manfaat dari akuntansi internasional yaitu:
1.Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan
keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan
memperbaiki efisiensi alokasi lokal
2. investor dapat membuat keputusan yang
lebih baik
3. perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan
mengenai merger dan akuisisi
4. gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas
pembuatan standard dapat disebarkan dalam
mengembangkan standard global yang
berkualitas tertinggi

PERBEDAAN AKUNTANSI INTERNASIONAL DENGAN AKUNTANSI LAINNYA


Seiring dengan bisnis dan pasar keuangan yang telah banyak menuju internasionalisasi,
begitu juga dengan perbedaan dalam akuntansi internasional yang menjadi lebih penting
dari sudut pandang analisis pernyataan keuangan internasional. Perbedaan akuntansi
internasional membawa sejumlah permasalahan dari sudut pandang analisis keuangan.
1. Pertama, sebagai usaha untuk menilai perusahaan asing, ada kecenderungan untuk
melihat pendapatan dan data finansial yang lain dari sudut pandang negara asalnya, dan
karena adanya bahaya dari mengabaikan efek dari perbedaan akuntansi. Kecuali
perbedaan signifikan yang diambil ke dalam akun, mungkin dengan beberapa keterlibatan
pernyataan ulang, ini mungkin mempunyai konsekuensi yang sangat serius.
2. Kedua, kesadaran dari perbedaan internasional menyarankan perlunya untuk menjadi
familiar dengan prinsip akuntansi negara asing sebagai tujuan untuk mengenal lebih baik
data pendapatan dalam konteks pengukuran.
3. Ketiga, persoalan dari sifat yang bisa dibandingkan dan harmonisasi akuntansi yang
diulas dalam konteks dari kesempatan investasi alternatif.
Perbedaan yang timbul disebabkan oleh:
1. pertumbuhan ekonomi,
2. inflasi,
3. sistem politik,
4. pendidikan,
5. profesi akuntan,
6. peraturan perpajakan,
7. pasar uang, dan
8. modal.
Dalam hal ini, Choi dan Levich (1991) menyediakan kerangka kerja yang berguna untuk
menganalisa dampak dan relevansi dari perbedaan dalam kemiripan dan ke tidak miripan
lingkungan ekonomi. Dalam lingkungan atau situasi akuntansi yang mirip, perbedaan
akuntansinya adalah ketidak logisan dan petunjuk ke arah hasil yang tidak bisa
dibandingkan. Praktik logikal menyarankan perlakuan akuntansi yang mirip/sama. Ketika
lingkungan ekonomi tidak sama, tetapi, seperti kasus investasi internasional, perbedaan
akuntansi bisa dibenarkan, khususnya dimana letak ketidak samaan itu ada di peraturan
perusahaan, peraturan pajak, sumber keuangan, kebiasaan bisnis, kebudayaan akuntansi
dan seterusnya. Di sisi lain, perlakuan akuntansi yang mirip mungkin dibenarkan ketika
beberapa faktor memiliki beberapa kemiripan yang signifikan. Pentingnya pengertian dari
faktor lingkungan dan kebudayaan/kultural sangat diperhatikan.

Dalam sebuah survei untuk meneliti bagaimana partisipan pasar modal merespon
perbedaan akuntansi, Choi dan Levich mencontohkan pendapat dari investor
institusional, perusahaan multinasional yang mengeluarkan sekuritas, bank dibawah
sekuritas internasional, dan badan regulatory. Hanya 48% dari seluruh responden yang
diwawancarai dipengaruhi oleh perbedaan akuntansi internasional, tetapi sepertinya 52%
responden yang mengklaim tidak terpengaruh oleh perbedaan akuntansi faktanya
“coping” berbagai macam faktor, diantaranya
1. mengulang akun dengan GAAP mereka sendiri,
2. berkembangnya kapabilitas GAAP asing,
3. menggunakan sumber informasi yang lain, dan
4. menggunakan pendekatan investasi yang berbeda, contohnya pendekatan makro
ekonomi “top-down” atau dari atas ke bawah untuk pemilihan negara dipasangkan
dengan diversifikasi saham di negara tersebut.
Pendekatan yang mirip, yang digunakan oleh responden lainnya yang mana keputusan
investasinya sepertinya di pengaruhi oleh perbedaan akuntansi. Hasil dari studi ini
menyarankan bahwa masalah dan biaya yang timbul dari perbedaan akuntansi
internasional sangat nyata dan perlu diinvestigasi lebih jauh lagi untuk diteliti dan
diselesaikan. Pada akhirnya, ada kebutuhan yang jelas untuk melihat perbedaan dan
dampaknya pada pengukuran pendapatan dan performa perusahaan.

Definisi Akuntansi Internasional

Perkembangan akuntansi internasional semakin cepat dan perhatian profesi akuntansipun


terhadap masalah ini semakin besar. Ada tiga kemungkinan pengertian orang terhadap
auntansi internasional ini.
Pertama, konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for foreign
subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Disini di anggap bahwa akuntansi internasional
hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan
perusahaan cabang yang berbeda di berbagai negara.
Kedua, Konsep comperative atau international accounting yang menekankan pada upaya
mempelajari dan mencoba memahami perbedaan akuntansi di berbagai negara. Disini
menyangkut pengakuan terhadap perbedaan akuntansi dan praktik pelaporan, pengakuan
terhadap prinsip dan praktik akuntansi di masing-masing negara, dan kemampuan untuk
mengetahui dampak perbedaan itu dalam pelaporan keuangan.
Ketiga, universal atau world accounting yang berarti merupakan kerangka atau konsep di
mana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia, yang berlaku di semua negara. Ini
merupakan tujuan akhir dari international accounting.

Menurut Belkaoui (1985) beberapa determinan yang mengakibatkan perbedaan tujuan,


standar, kebijakan, dan teknnik akuntansi adalah :
1. Relativisme budaya
2. Relativisme bahasa
3. Relativisme politik dan sipil
4. Relativisme ekonomi dan penduduk
5. Relativisme hukum dan pajak
Lima determinan inilah yang akan menentukan sistem pelaporan dan pengungkapan di
masing-masing negara sehingga menimbulkan beberapa perbedaan antara satu negara
dengan negara lain. Dengan demikian, di perlukan akuntansi internasional.

Epismologi

Ada 4 (empat) pendekatan terhadap perkembangan akuntansi:


1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan dari dan
dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi bekembang dari prinsip-prinsip
mikroekonomi. Tujuannya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan
untuk bertahan hidup.
3. Berdasarkan pendekatan independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan
berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba,
dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya
diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan seperti
ekonomi.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandariasi dan digunakan sebagai
alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran,
pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak,
dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan
seluruh jenis bisnis.

Akuntansi juga dapat diklasifikasikan dengan system hukum suatu Negara.

(1) Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi


terhadap penyajian wajar, transparansi, dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara
akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham mendominasi sumber-sumber keuangan dan
pelaporan keuangan ditunjukkan untuk kebutuhan infrmasi investor luar. Akuntansi
hukum umum disebut sebagai Anglo Saxon.

(2) Akuntansi dalam Negara-negara hukum kode memiliki karakteristik beorientasi


legalistic, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara
ankuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah mendominasi ksumber keuangan
dan pelaporan keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor.
Akuntansi ini disebut juga continental. Pemberian karakter akuntansi memparalelkan hal
yang disebut sebagai model pemegang saham dan pihak berkepentingan tata kelila
perusahaan dalan Negara hukum umum dan hukum kode.

Banyak perbedaan akuntansi di tingkat nasional menjadi semakin hilang. Terdapat


beberapa alasan untuk hal ini:

(1) Ratusan perusahaan saat ini mencatat sahamnya pada bursa efek di luar Negara asal
mereka,

(2) Beberapa Negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang mengalihkan
tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sector
swasta yang professional dan independent,

(3) Pentingnya pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh di seluruh dunia.
Klasifikasi yang didasarkan padada penyajian wajar versus kepatuhan hukum
menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti (1)
depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva
selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk
tujuan pajak (kepatuhan hukum), (2) sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian
aktiva tetap diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa
guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum), (3) pension dengan biaya yang
diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut
dasar dibayar pada saat berhenti kerja (kepatuhan hukum).
Masalah lain adalah penggunaan cadangan diskrit untuk meratakan laba dari satu periode
ke periode yang lain. Penyajian wajar dan substansi mengungguli bentuk (substance over
form) merupakan cii utama akuntansi hukum umum. Akuntansi kepatuhan hukum
drancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenankan pemerintah seperti perhitungan
laba kena pajak atau memenuhi rencana makroekonomi pemerintah nasional. Pengukuran
yang konservatif mamastikan bahwa jumlah yang hati-hati dibagikan. Akuntansi
kepatuhan hukum akan terus digunakan dalam laporan keuangan perusahaan secara
individu yang ada di Negara-negara hukum kode di mana laporan konsolidasi
menerapkan pelaporan dengan penyajian wajar. Dengan cara ini, laporan konsolidasi
dapat memberikan informasi kepada investor sedangkan laporan perusahaan individual
untuk memenuhi ketentuan hukum.

Anda mungkin juga menyukai