PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wanita hamil atau dalam masa nifas dinyatakan anemia bila kadar Hb di bawah
10 gram%. Perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan sering menyulitkan
diagnosis dan penatalaksanaan penyakit-penyakit kelainan darah. Penurunan
kadar Hb pada wanita sehat hamil disebabkan ekspansi volume plasma yang
lebih besar pada peningkatan volume sel darah merah dan hemaglobin. Dua
penyebab paling sering ditemukan adalah anemia akibat defisiensi besi dan
akibat perdarahan. Anemia pada kehamilan bisa mengakibatkan abortus,
persalinan preterm, partus lama karena inersia uteri, syok, infeksi
intra persalinan maupun pasca persalinan, payah jantung pada anemia yang
sangat berat, hingga kematian bagi ibu. Janin yang dikandungnya dapat
mengalami kematian, prematuritas, cacat bawaan, hingga kekurangan cadangan
besi. Untuk pencegahannya berupa pemberian tablet Fe selama kehamilan.
( Mansjoer, 2001 : 288)
Menurut WHO kejadian anemia pada ibu hamil antara 20 % sampai 89% dengan
menetapkan Hb 11 gram% sebagai dasarnya (Manuaba,1998 : 29). Sedangkan
40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam
kehamilan.
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi zat besi dan
perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi.
(Prawirohardjo, 2002 : 281)
Frekuensi ibu hamil di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5 %, sedangkan di Amerika
hanya 6 %. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurang terhadap ibu hamil
merupakan predisposisi anemia defisiensi ibu hamil di Indonesia. (Prawirohardjo,
2002 : 281 )
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan analisa data pada ibu hamil dengan
anemia ringan.
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I
dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002). Anemia dalam
kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya
relatif mudah, bahkan murah.
Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia
atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan
dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.
Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan
haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak
kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan
36 minggu (Wiknjosastro, 2002). Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk
membantu meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya
kehamilan.
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin,
2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah
sebagai berikut:
B. Etiologi
3. Mal Absorbsi
5. Penyakit-Penyakit Kronis
C. Jenis-Jenis Anemia
b. Anemia Megaloblastik
c. Anemia Hipoplastik
d. Anemia Hemolitik
a. Anemia Gizi
(http://www.tabloidnova.com/artisle.asp?id=12496.)
D. Penyebab Anemia
1. Kekurangan zat besi, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C dan asam
folat
3. Perdarahan kronik
E. Gejala
Untuk mengenali adanya anemia kita dapat melihat dengan adanya gejala-gejala
seperti : keluhan letih, lemah, lesu, dan loyo yang berkepanjangan merupakan
gejala khas yang menyertai anemia. Selain gejala-gejala tersebut biasanya juga
akan muncul keluhan sering sakit kepala, sulit konsentrasi, muka-bibir-kelopak
mata tampak pucat, telapak tangan tidak merah, nafas terasa pendek,
kehilangan selera makan serta daya kekebalan tubuh yang rendah sehingga
mudah terserang penyakit. Jika anemia bertambah berat bisa menyebabkan
stroke atau serangan jantung. Pada hamil muda sering terjadi mual muntah yang
lebih hebat.
1. Hb 11 g% Tidak anemia
2. Hb 9-10 g% Anemia ringan
3. Hb 7-8 g% Anemia sedang
4. Hb <7 g% Anemia berat
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada
trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa setiap ibu hamil
mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet
pada ibu-ibu hamil di puskesmas.
a. Abortus
b. Terjadi kematian intra uterin
c. Persalinan prematuritas tinggi
d. Berat badan lahir rendah
e. Kelahiran dengan anemia
f. Dapat terjadi cacat bawaan
g. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
h. Inteligensia rendah
TINJAUAN KASUS
Pengkajian Data
A. SUBJEKTIF
1. Identitas
3. Riwayat Haid
Menarche : 14 tahun
TP : 19 Januari 2011
4. Riwayat Perkawinan
Kawin : 1 kali
a. Trimester I
b. Trimester II
ANC : 1 kali di RS. Elizabeth
c. Trimester III
6. Riwayat Kesehatan
Ibu dan keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular dan
menderita penyakit keturunan serta penyakit yang memerlukan
perawatan khusus.
7. Riwayat Imunisasi
8. Riwayat Psikososial
a. Ibu senang dengan kehamilannya karena kehamilan ini sudah
direncanakan
b. Ibu dan keluarga berharap semoga dalam kehamilan dan
persalinannya nanti berjalan normal tidak ada halangan suatu
apapun
9. Aktifitas Sehari-hari
a. Nutrisi
b. Eliminasi
a) Sebelum hamil : Ibu tidur malam 7-8 jam/hari, tidur siang 1 jam
b) Saat hamil : Ibu tidur malam 5-6 jam/hari, tidur siang 1 jam
d. Personal Hygiene
Sebelum hamil dan saat hamil ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian
2x sehari, keramas 2x/hari.
f. Seksualitas
Tidak ada keluhan, ibu melakukan hubungan seksualitas
1x/minggu
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
a. BB sebelum hamil : 50 kg
BB saat hamil : 62 kg
b. TB : 158 cm
c. Ukuran LILA : 24 cm
f. Tanda-tanda vital :
TD : 100/70 mmHg
S : 370 C
N : 78 x/menit
R : 84 x/menit
Tidak iketerik
serumen
keadaan gatal-gatal
Keadaan gatal-gatal
Kanan/kiri 10
b) Palpasi
a. Leopold I :
TFU : 31 cm
b. Leopold II
Perut ibu sebelah kiri teraba lebar dan memberikan tahanan yang
besar (punggung)
c. Leopold III
d. Leopold IV
c) Auskultasi
d) Perkusi
2. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb : 9 gr%
C. ASSESMENT
Dasar :
d. Leopold II : Puki
e. Leopold III : Kepala
g. DJJ : 140x/menit
h. Hb : 9 gr%
D. PLANNING
TD : 100/70 mmHg
S : 370 C
N : 78 x/menit
R : 84 x/menit
Leopold II : Puki
DJJ : 140x/menit
Hb : 9 gr%
• Abortus
• Terjadi kematian intra uterin
• Persalinan prematuritas tinggi
• Berat badan lahir rendah
• Kelahiran dengan anemia
• Dapat terjadi cacat bawaan
• Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
• Inteligensia rendah
Tablet Fe 1 x sehari
A. Kesimpulan
1. Bagi Bidan
2. Bagi Klien/Pasien