Anda di halaman 1dari 1

Foundation of the World Bank and International Monetary Fund

Bank Dunia (World Bank) dahulu lebih dikenal dengan nama IBRD (International Bank
for Reconstrution and Development) dan memiliki tujuan awal untuk memberikan bantuan
pinjaman modal kepada negara-negara yang mengalami kerugian besar setelah Perang Dunia ke-
2. Setelah itu, lembaga ini berubah menjadi lembaga keuangan yang memberikan bantuan
pinjaman finansial kepada negara-negara berkembang.
Tidak jauh berbeda, IMF dan Bank Dunia diharapkan memberikan pertumbuhan ekonomi
yang baik dan bebas inflasi. Namun, IMF memiliki dua dasar teoritis ekonomi dalam setiap
kebijakannya, yakni Polak model dan Revised Minimum Standard model. IMF berharap kepada
negara-negara peminjam untuk meminimalisasi pengeluaran atau menaikkan jumlah pajak untuk
mengurangi defisit (kerugian) dan untuk memaksimalisasi dana pinjaman kepada sektor privat.
Juga, IMF berharap kepada negara-negara peminjam untuk melakukan devaluasi nilai tukar mata
uangnya sehingga bisa menekan jumlah impor dan menambah jumlah ekspor.
Dari penjelasan di atas, baik Bank Dunia mau pun IMF sama-sama melaksanakan
strcutural adjustment. Structural adjustment adalah proses perubahan kebijakan-kebijakan suatu
negara peminjam sebagai syarat-syarat pinjaman. Hal ini tentu saja menuai berbagai kritik:
bahwa terindustrialisasi tidak sama dengan pengembangan ekonomi, pilihan rasional berbasis
ekonomi tidak mampu menjelaskan seluruh keputusan, semakin tinggi tingkatan ketidaksamaan
ekonomi menimbulkan semakin banyak kesulitan, dan sistem pasar tidak akan mampu tumbuh
secara tiba-tiba. Tentunya, juga, fenomena strutural adjustment sangatlah bertentangan dengan
hak asasi manusia, dalam hal ini negara, melalui intervensi yang menembus kedaulatan
kebijakan dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai