Anda di halaman 1dari 2

Tugas 2 : Teori dan Perencanaan Lingkungan

Nama Mahasiswa : Buddin A. Hakim

Dosen : Dr. Hartuti Purnaweni

Persepsi Terhadap Sampah


Menurut persepsi saya sampah adalah segala sesuatu yang tidak lagi dikehendaki oleh yang punya dan
bersifat padat atau dengan kata lain material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang
ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair,
atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat
dikatakan sebagai emisi. Sementara didalam Naskah Akademis Rancangan Undang-undang
Persampahan disebutkan sampah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang berujud padat atau
semi padat berupa zat organik atau an organik bersifat dapat terurai maupun tidak dapat terurai yang
dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai:
1. Sampah Organik, terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari
alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah
diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik.
Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun
2. Sampah Anorganik, berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi,
atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan
aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada
tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng

Saat ini masalah sampah menjadi issue besar yang butuh diselesaikan khususnya di kota kota Besar,
seperti di Jakarta permasalahan sampah menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, manajeman atau
pemrosesan yang dilakukan oleh pemerintah dirasa masih kurang efisien hal ini dibuktikan dengan
semakin menumpuknya timbunan sampah baik di TPA TPA maupun disudut sudut kota, banyaknya
terjadinya pencemaran baik pencemaran udara, air dan lainnya merupakan salah satu indikator
permasalahan sampah di Indonesia masih menjadi masalah penting untuk diselesaikan.
Manajemen sampah seharusnya ditata ulang mengenai penanganannya, pengolahan yang biasanya
dilakukan di Tempat Pengelolaan Akhir dapat dirubah dengan melakukan pengelolaan di tingkat sumber,
untuk itu perlu dilakukan kajian yang mendalam mengenai mekanisme yang dapat dilakukan untuk
merubah kondisi ini dan bagaimana cara menyadarkan kepada masyarakat untuk peduli terhadap
sampah.

Kebiasaan Terhadap Sampah


Kebiasaan yang biasa saya lakukan terhadap sampah sampai saat ini berusaha mengurangi sampah
sedemikian mungkin dengan cara melakukan minimalisasi sampah, seperti tidak melakukan proses
‘cetak’ ketika melakukan penarikan uang tunai di ATM, minimalisasi plastic ketika belanja di
supermarket jika barang belanja dapat di taruh di Tas, maupun membeli produk produk kebersihan yang
dengan kemasan botol, karena jika produk berkemasan botol, botol botol yang telah menjadi sampah
dapat digunakan kembali atau di jual karena botol mempunyai nilai beli dan banyak yang mencari, selain
kebiasaan kebiasaan tersebut saya biasanya juga melakukan pengumpulan plastik plastic dan botol
botol, tidak dibuang ditempat sampah secara langsung karena walaupun dilakukan pemisahan dan tetap
di buang di temapt sampah umum maka oleh petugas kebersihan juga tidak di lakukan pemisahan
antara sampah organic dan anorganik sehingga akan dirasa percuma melakukan pemisahan sampah.

Sikap Terhadap Sampah


Setelah mengenal dan mulai memahami tentang sampah, sikap saya terhadap sampah adalah berusaha
tidak memproduksi sampah dan berusaha meminimalisai timbulnya sampah, selain itu berusaha untuk
memberikan tentang pemahaman mengenai sampah kepada teman teman dekat di kos dan
memberikan pemahaman tentang bagaimana mengolah maupun memperlakukan sampah dengan baik
kepada anggota keluarga di rumah, sehingga sampah sampah yang masih bisa digunakan dan masih
mempunyai nilai jual tidak dibuang secara langsung, selain itu saya memberikan pemahaman agar tidak
membakar sampah dan tidak membuang sampah di tempat-tempat yang tidak seharusnya seperti
membuang sampah di bantaran kali, dsb

Anda mungkin juga menyukai