Anda di halaman 1dari 69

PEMICU 1

Buah Hati Tercinta

Oleh :
Kelompok 5
Tutor : dr. Wiwing Veronica & dr. Wiyarni Pambudi, SpA
ANGGOTA KELOMPOK
• Dewi Trihayanti 405080107
• Fendia riska 405080125
• Vita Rona Cendrana 405090199
• Ilham 405090200
• Adeline Novaria P405090201
• Robertus Haryo P 405090202
• Rima Rizqi M 405090203
• Vivian Otha Vashti 405090216 (sekretaris)
• Linda Lestari 405090217
• Natasha Aurellia 405090218
• Meidy Regianto 405090220
• Reksayudha (ketua)
I. Unfamilliar Terms
1. Heteroanamnesis (Alloanamnesis) : anamnesis yang didapat dari
informasi orang lain 
2. Spontan per vaginam : melahirkan melalui vagina; persalinan dengan
cara normal
3. AS(Apgar Score) : sebuah metode sederhana untuk secara cepat
menilai kondisi kesehatan bayi baru lahir sesaat setelah kelahiran
4. Neonatus : masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan
usia 28 hari
5. Vaksin :bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan
kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah
atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau “liar”
II. Perumusan Masalah
1. Mengapa tali pusat anak belum lepas?
2. Mengapa bayi sering kaget?
3. Mengapa bayi tidur sepanjang hari?
4. Apakah terdapat kelainan BBL pada bayi?
5. Vaksin apa saja yg harus diberikan saat bayi
baru lahir?
6. Mengapa ibu kesulitan memberikan ASI?
III. Curah Pendapat
1. Belum waktunya untuk lepas (1-2 minggu)
2. Refleks primitif pada bayi, atau kemungkinan penyakit
tetani
3. BBL ↓ kemungkinan pasokan nutrisi ↓, bayi tidur
dengan 2 fase, REM dan NREM
4. Kurangnya nutrisi, ibu masih muda, ibu kurang
pengetahuan
5. Vaksin wajib bayi baru lahir: BCG, Polio, hepatitis B
6. Seharusnya ibu harus tega untuk membangunkan
bayinya untuk pemberian ASI
IV. Mind Map
Usia muda, kurang pengetahuan,
Kurang nutrisi
Faktor
Ibu

Keluhan
Vaksin
Tali pusar, reflek
BCG, POLIO,
kaget, tidur terus, neonatus HEP. B
sulit ASI

Kondisi
BBL, PB, LK, AS
V. Mandiri
VI. Learning Object
1. Memahami, mengetahui dan menjelaskan
embriogenesis dan faktor-faktor yang
berpengaruh
2. Mengetahui, memahami dan menjelaskan ciri-
ciri neonatus normal
3. Mengetahui, memahami dan menjelaskan
tentang vaksin
4. Mengetahui, memahami dan menjelaskan
pemantauan tumbuh kembang anak
LO I. Embriogenesis
Embriogenesis : proses pembentukan dan perkembangan embrio.
→merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami
pembuahan atau fertilisasi.

Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel.


Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.

Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui


beberapa fase, antara lain:
1.Sel tunggal (yang telah dibuahi)
2.Morula
3.Blastula
4.Gastrula
5.Neurula
6.Embrio / Janin
Minggu Pertama
• Morulasi. Pembuahan dalam ampula tuba. Gamet
laki-laki dan perempuan menjadi zigot →morula
→ berjalan ke uterus. Pelepasan zona pelusida,
morula → vesikel (blastokista) → pemadatan
(kompaksi) → bag terang (embrioblas) & bag gelap
(trofoblas)
Minggu ke-2
• Implantasi blastokista di dlm selaput lendir uterus.
Trofoblas → sinsitiotrofoblas (luar) sitotrofoblas
(dalam). Pembentukan gelembung amnion dan
gelembung yolk sac di daerah embrioblas dengan
pembentukan 1 cakram mudigah dengan 2 lapisan
(epiblas dan hipoblas)
Minggu ke-3
• Gastrulasi. Pertumbuhan pembuluh darah
embrional (akhir minggu ke 3). Di dalam epiblas,
cakram mudigah berkembang alur primitive.
Pembentukan lempeng ketiga mudigah (mesoderm)
diantara epiblas (ectoderm) dan endoderm
(pengganti hipoblas). Pembentukan nodus primitive
pada ujung depan alur primitive, invaginasi kanal
korda (gastrulasi) dan indiksi pembentukan neural
tube (neuralasi) pd ectoderm di atas.
Minggu ke- 4-8
• Embryogenesis. Pelipatan cakram mudigah, dan
pembentukan tubuh embrio melalui
perkembangan mesenkim intraembrional
(peleburan somit), perkembangan fugsi dasar
(neural tube, tabung usus, sistem jantung,
peredaran darah, dll) bakal pertama anggota
gerak tubuh.
Organogenesis
Organogenesis pada awalnya terbentuk dari cakram mudigah yang
mempunyai tiga lapisan, yaitu;

a. Ektoderm
epitel amnion

1. SSP (Susunan Saraf Pusat) → keseluruhan sistem saraf perifer, bagian


epitel panca indra (mata, hidung, telinga, lensa)
2. Kulit → epidermis dengan rambut dan kelenjar
3. Mesoektoderm → mesenkim kepala atau melanosit
4. Paraganglion → contoh : medula kelenjar suprarenal (adrenal)
b. Mesoderm
Chorda dorsalis (mesoderm aksial), somit (mesoderm para-aksial), batang
somit (mesoderm intermedia, nefrotom), lempeng lateral
(splanchnopleura dan somatopleura)
1.Jaringan penyokong, jaringan ikat, tulang rawan, tulang, tendon
2.Jaringan otot → otot polos dan otot lurik
3.Otot jantung
4.Sistem pembuluh limfe dan pembuluh darah → darah, pembuluh darah,
jantung, limpa, kelenjar limfe, sumsum tulang
5.Sistem urogenital → ginjal, saluran kemih yang menyalurkan urin,
kelenjar benih (tanpa sel kelamin), epididimis, ductus deferens, dusctus
ejakulatorius, uterus, tuba uterina
6.Korteks kelenjar adrenal
c. Endoderm
Yolk sac, allantois
1. Saluran cerna → termasuk hati, saluran empedu dan
pankreas
2. Esofagus
3. Organ branchiogenik → kel. Tiroid, paratiroid, tonsilla
palatina, timus, tuba auditoria, dan cavitas tympanica
4. Organ respirasi
5. Bagian bawah saluran kemih
Faktor yg mempengaruhi pertumbuhan
janin
• Faktor janin
– Kelainan janin
Sesudah minggu ke 20 mulai terdapat perbedaan antara
pertumbuhan janin laki-laki dan janin perempuan. Bayi
laki-laki seringkali lebih berat daripada bayi perempuan.
– Faktor etnik dan ras
Disebabkan oleh genetik dan lingkungan.
– Kelainan kongenital yg berat
Bayi yang menderita kelainan kongenital yg berat seringkali
mengalami retardasi pertumbuhan sehingga berat badan
lahirnya rendah.
• Faktor maternal
– Konstitusi ibu. Yaitu kehamilan ganda atau tunggal,
usia ibu, berat badan ibu, dan penyakit ibu.
– Keadaan lingkungan ibu. Yaitu keadaan sosial
ekonomi, keadaan gizi, kebiasaan merokok, dan fktor
ketinggian tempat tinggal.
• Faktor plasenta
yaitu besar dan berat plasenta, tempat melekat
plasenta pada uterus, tempat insersi tali pusat,
kelainan plasenta misalnya tumor dan kelainan
umbilikus.
LO II. Ciri-ciri Neonatus Normal
a) BB 3000-3400 gram
b) PB 47-52 cm
c) LB 30-38 cm
d) LK 33-35 cm
e) Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira
180 x/menit kemudian menurun sampai 120-160
x/menit.
f) Pernafasan pada menit pertama kira-kira 80
x/menit kemudian turun sampai 40 x/menit.
g) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan
subkutan terbentuk dan diliputi verniks caeseosa.
h) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut tampak
sempurna.
i) Kuku agak panjang dan lemas.
j) Testis sudah turun (pada anak laki-laki), genitalia labio
mayora telah menutupi labia minora (pada anak
perempuan).
k) Refleks hisap dan menelan sudah terbentuk dengan
baik.
l) Refleks moro sudah baik, bayi dikagetkan akan
memperlihatkan gerakan tangan seperti memeluk
m) Graff refleks sudah baik, bila diletakkan suatu
benda ke telapak tangan maka akan
menggenggam.
n) Eliminasi, urin dan mekonium akan keluar
dalam 24 jam, pertama mekonium berwarna
kecoklatan
Apgar score
Tanda Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2

A Appearance Seluruh tubuh Badan merah kaki Seluruh tubuh


(warna kulit) biru/putih biru kemerahan

P Pulse (denyut Tidak ada < 100/menit >100/menit


nadi)
G Grimace (reflex) Tidak ada Perubahan mimic Bersin/menangis
masukan keteter
ke hidung

A Activity (tonus Lumpuh Ekstremitas sedikit Gerakan aktif


otot) fleksi akstremitas flexi

R Respiration Tidak ada Lemah Menangis kuat/keras


(usaha bernafas)
Pemeriksaan fisik
Penilaian awal
Nilai kondisi bayi :
•APAKAH BAYI MENANGIS KUAT/BERNAFAS TANPA KESULITAN ?
•APAKAH BAYI BERGERAK DG AKTIF/LEMAS?
•APAKAH WARNA KULIT BAYI MERAH MUDA, PUCAT/BIRU?

APGAR SCORE
•Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel
(pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot & iritabilitas reflek)
•Ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar (1950)
Dilakukan pada :

•1 menit kelahiran
yaitu untuk memberi kesempatan pd bayi untuk memulai perubahan
•Menit ke-5
•Menit ke-10
penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yg rendah & perlu tindakan resusitasi.
Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi morbiditas pada masa mendatang, nilai yg rendah
berhubungan dg kondisi neurologis
Dari penilaian skor Apgar, asfiksia neonatorum dapat dibagi
menjadi:

1.Skor Apgar 7 – 10
= Bayi dinyatakan sehat dan tidak memerlukan tindakan
istimewa.

2.Skor Apgar 4 – 6
= Bayi dengan asfiksia sedang.

3.Skor Apgar 0 – 3
= Bayi dengan asfiksia berat.

PEMICU : AS 8-10  SEHAT/NORMAL


9 REFLEKS BAYI
Bila Tak Ada Respons,
Refleks Stimulasi Respons Pola Perkembangan
Menunjukkan
Blinking Kilatan cahaya atau hembusan udara Bayi akan menutup kedua matanya Menetap Kelainan pada saraf di otak
Menghilang di usia 1 sampai 2 Kelainan pada saraf otak (bila
Babinski Telapak kaki digoyang atau disentuh Jari-jari kaki akan membuka
tahun menetap)

Melemah di usia 3 bulan, Kelainan pada saraf otak atau


Darwinian (Grasping) Telapak tangan disentuh Jari-jari mengatup, membentuk genggaman
menghilang di usia 1 tahun bila menetap

Terkejut, lalu melengkungkan


Tiba-tiba dikejutkan oleh suara atau punggungnya, menjatuhkan kepala, Menghilang di usia 3 sampai 6 Fraktur atau cedera pada bagian
Moro
gerakan menangkupkan kedua lengan dan kakinya bulan tubuh tertentu
ke tengah badan

Mulut akan langsung membuka dan Bayi kurang bulan (prematur)


Menghilang di usia 3 sampai 4
Rooting Disentuh pipi atau ujung mulutnya melakukan gerakan seperti orang mengisap atau kemungkinan adanya
bulan
(mengenyot) kelainan sensorik

Bila tubuhnya diangkat dan


Kakinya akan menjejak-jejak seperti akan Menghilang di usia 3 sampai 4
Steping diposisikan berdiri di atas permukaan Kelainan pada motorik kasar
berjalan bulan
lantai

Kelainan saluran pernapasan


Bila ada objek disentuhkan atau Bayi langsung melakukan gerakan seperti Menghilang di usia 3 sampai 4
Sucking dan kelainan pada mulut
dimasukkan ke mulut mengisap bulan
termasuk langit-langit mulut

Secara otomatis tubuhnya akan membuat Menghilang di usai 6 sampai 7 Bayi prematur atau gangguan
Swimming Ditelungkupkan di dalam air
gerakan-gerakan seolah berenang bulan motorik kasar

Memutar kepala bayi dalam posisi


- Jika waktu lahir menunjukkan
ditelentangkan; akan tampak gerakan
respons yang stereotip (justru
berlawanan arah antara kepala dan
searah) dan sangat menonjol,
tubuhnya. Maksudnya, bila kepala
pertanda ada kerusakan otak
Tonic neck Ditelentangkan menengok ke arah kanan, maka bagian Menghilang di usia 7 bulan
yang berat.
tubuhnya seperti bergerak ke arah
- Bila menetap setelah usia 7
sebaliknya dengan kedua tangan biasanya
bulan kemungkinan ada kelainan
menggenggam. Posisinya akan tampak
otak.
seperti pemain anggar (the fencer pose).
MORO REFLEX
SUCK/ROOT REFLEX
GRASP REFLEX
STEPPING REFLEX
GALANT REFLEX
Lama Tidur
Siang Malam Total
0 – 1 bulan ± 7,5 8,5 16
3 bulan 5 10 15
6 bulan 4,5 10 14,5
9 bulan 3 11 14
12 bulan 2,5 11 13,5
Tali Pusat

Tali pusat akan terputus dengan sendirinya dalam


waktu 1 – 2 minggu
LO 3. Vaksinasi
 pemberian vaksin (antigen) yang dapat
merangsang pembentukan imunitas (antibodi)
dari sistem imun dalam tubuh.
Manfaat
• memberi perlindungan pada anak
• berdampak juga kepada anak lainnya karena terjadi tingkat
imunitas umum yang meningkat dan mengurangi penyebaran
infeksi
• menjauhkan dari penyakit dan mencegah sebelum penyakit itu
menular
• Pertahanan tubuh yang terbentuk akan dibawa seumur hidup
• Vaksinasi cost-effective  murah dan efektif
• Vaksinasi tidak berbahaya
Jenis
• Vaksin hidup attenuated
 vaksin yang di buat dari virus atau bakteri liar
yang sudah dilemahkan di laboratorium. Dan
biasanya dengan cara pembiakan berulang-ulang

Vaksin Virus Vaksin Bakteri


campak BCG
rubela Demam tifoid oral
polio
rotavirus
Yellow fever
parotitis
• Vaksin inactivated
 vaksin yang dihasilkan dengan cara
membiakkan bakteri atau virus dalam media
pembiakan(persemaian)  tidak aktif dengan
menambahkan bahan kimia (biasanya formalin).

Vaksin Virus Vaksin bakteri


Influenza Tetanus
IPV Pneumo
Rabies Meningo
Hepatitis A Kolera
Hepatitis B Pertusis
Hib
Typhim Vi
Cara pemberian
1. Subcutaneous

penyuntikan vaksin di bawah kulit, di atas jaringan otot


• untuk menghindari mencapai jaringan otot, masukan
jarum pada sudut 45 derajat dan masukan vaksin ke
dalam jaringan.

• Umumnya pemberian vaksin dengan Subcutaneous ini


diperuntukkan untuk virus hidup seperti: Campak, BCG,
Varicela (cacar air), MMR
2. Intramuscular

Intramuscular adalah jenis penyuntikan masuk


hingga mengenai otot.
• Masukkan jarum pada sudut 90 derajat supaya bisa
menembus jaringan otot.

• Umumnya teknik penyuntikan ini diberikan untuk


imunisasi virus mati seperti: DPT, Hib, Hepatitis B.
3. Intradermal

• Disuntik di lapisan kulit


• Umumnya untuk imunisasi vaksin BCG
4. Oral

• Imunisasi ini dengan cara diteteskan


• Umumnya untuk vaksinasi polio
Efek samping vaksin
• Lokal Abses pada tempat suntikan
• Limfadenitis
• Reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis, BCG-itis, SSP Kelumpuhan akut,
Meningitis, Kejang, Lain-lain
• Reaksi alergi: urtikaria, dermatitis, edema
• Reaksi anafilaksis
• Syok anafilaksis
Artralgia
• Demam tinggi >38,5°C
Episode hipotensif-hiporesponsif
Osteomielitis
• Menangis menjerit yang terus menerus (3jam)
• Sindrom syok septik
Imunisasi yang diwajibkan
Vaksinas Jadwal Booster/ulangan Manfaat Efek samping
i Pemberian-usia

BCG < 2 bulan - Mencegah Timbul bisul


Tuberkulosis kecil(papula)
Dapat terjadi
ulserasi

Hepatitis Setelah lahir : 1 tahun - pada bayi Mencegah Demam yg


B Hep-B1 yang lahir dari ibu Hepatitis B tidak tinggi
2 bulan : Hep-B2 dengan hep. B Di tempat sutik
3-6 bulan : Hep- merah,bengka
B3 k,nyeri,rasa
mual,nyeri
sendi
Vaksinas Jadwal Booster/ulangan Manfaat Efek samping
i Pemberian-usia
DTP 2 bulan : DTP-1 18-24 bulan : DTP-4 Mencegah Demam tinggi
3 bulan : DTP-2 5 tahun : DTP-5 Dipteria, Rewel
4 bulan : DTP-3 12 tahun : DTP-6 pertusis, Merah,nyeri,be
tetanus ngkak di
tempat suntik

Campak 9 Bulan Mencegah Rasa tidak


Campak nyaman di
tempat suntik
Erupsi kulit
kemerahan
Pilek
Imunisasi yang dianjurkan:
Vaksinasi Jadwal Booster/Ulang Manfaat Efek samping
pemberian- an
usia
Polio Setelah lahir : 5-6 tahun Mencegah -
Polio-1 polio
Polio 2,3,4 :
interval < 4
minggu
Vaksin Keterangan Vaksin Keterangan
BCG Diberikan sejak lahir. Apabila umur > 3 Hib Diberikan mulai umur 2 bulan dengan
bulan harus dilakukan uji tuberkulin interval 2 bulan. Diberikan terpisah atau
terlebih dulu, BCG diberikan apabila kombinasi.
uji tuberkulin negatif.
Pneumokokus ( PCV ) Pada anak yang belum mendapat PCV
pada umur > 1 tahun PCV diberikan dua
Hepatitis B HB diberikan dalam waktu 12 jam kali dengan interval 2 bulan. Pada umur 2
setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 - 5 tahun PCV diberikan satu kali.
dan 3-6 bulan.
Interval dosis minimal 4 minggu.
Influenza Umur < 8 tahun yang mendapat vaksin
Polio Polio-0 diberikan saat kunjungan
influenza trivalen (TIV) pertama kalinya
pertama. Untuk bayi yang lahir di
harus mendapat 2 dosis dengan interval
RB/RS OPV diberikan saat bayi
minimal 4 minggu.
dipulangkan (untuk menghindari
transmisi virus vaksin kepada bayi
MMR MMR dapat diberikan pada umur 12
lain).
bulan, apabila belum mendapat campak 9
DTP Diberikan pada umur ³ 6 minggu, bulan.
DTwP atau DTaP atau secara Umur 6 tahun diberikan untuk ulangan
kombinasi dengan Hep B program MMR maupun catch-up immunization.
BIAS SD kelas VI. atau Hib. Ulangan
DTP umur Tifoid Tifoid polisakarida injeksi diberikan pada
umur ³ 2 tahun, diulang setiap 3 tahun.
Campak Campak-1 umur 9 bulan,campak-2
diberikan pada program BIAS pada Hepatitis A Hepatitis A diberikan pada umur > 2
SD kl 1, umur 6 tahun. tahun, dua kali dengan interval 6-12
bulan.
HPV Vaksin HPV diberikan pada umur >10
tahun dengan jadwal 0, (1-2) dan 6 bulan
Untuk bayi di bawah usia 12 bulan
Untuk anak usia 12 bulan ke atas
LO 4. Pertumbuhan dan Perkembangan
• Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan
struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat.

• Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh


yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak
halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.

• Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan.


Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil
interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler,
kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi.
• 1 bulan
Berat badan: 3,0 – 14,3 kg
Panjang badan: 49,8 - 54,6 cm
Lingkar kepala: 33 – 39 cm
Gerakan kasar: tangan dan kaki bergerak aktif
Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri
Komunikasi/Berbicara: bereaksi terhadap bunyi lonceng
Sosial/Kemandirian: menatap wajah ibu/pengasuh

• 2 bulan
Berat badan: 3,6-5,2 kg
Panjang badan: 52,8-58,1 cm
Lingkar kepala: 35-41 cm
Gerakan kasar: mengangkat kepala ketika tengkurap
Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri.
Komunikasi/Berbicara: bersuara.
Sosial/Kemandirian: tersenyum spontan

• 3 bulan
Berat badan: 4,2-6,0 kg
Panjang badan: 55,5-61,1 cm
Lingkar kepala: 37-43 cm
Gerakan kasar: kepala tegak ketika didudukkan
Gerakan halus: memegang mainan
Komunikasi/Berbicara: tertawa/berteriak tertawa/berteriak
Sosial/Kemandirian: memandang tangannya
• 4 bulan
Berat badan: 4,7-6,7 kg
Panjang badan: 57,8-63,7 cm
Lingkar kepala: 38-44 cm
Gerakan kasar: tengkurap-telentang sendiri
Gerakan halus: memegang mainan
Komunikasi/Berbicara

• 5 bulan
Berat badan: 5,3-7,3 kg
Panjang badan: 59,8-65,9 cm
Lingkar kepala: 39-45 cm
Gerakan halus: meraih, menggapai
Komunikasi/Berbicara: menoleh ke suara
Sosial/Kemandirian : meraih mainan

• 7 bulan
Berat badan: 6,2-8,3 kg
Panjang badan: 63,2-69,5 cm
Lingkar kepala: 40,5-46,5 cm
Gerakan kasar: mengambil mainan dengan tangan kanan dan kiri
Komunikasi/Berbicara: bersuara “Ma Ma…”.
• 8 bulan
Berat badan: 6,6-8,8 kg
Panjang badan: 64,6-71,0 cm
Lingkar kepala: 41,5-47,5 cm
Gerakan kasar: berdiri berpegangan
Komunikasi/Berbicara: bersuara “Ma Ma…”
Sosial/Kemandirian : bersuara “Ma Ma…”

• 9 bulan
Berat badan: 7,0-9,2 kg
Panjang badan: 66,0-72,3 cm
Lingkar kepala: 42-48 cm
Gerakan halus: menjimpit Komunikasi/Berbicara:
Sosial/Kemandirian : melambaikan tangan

• 10 bulan
Berat badan: 7,3-9,5 kg
Panjang badan: 67,2-73,6 cm
Lingkar kepala: 42,5-48,5 cm
Gerakan halus: memukulkan mainan di kedua tangan
Sosial/Kemandirian : bertepuk tangan
Pemantauan Tumbuh Kembang dan
Perawatan
• Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak :
– Faktor internal :
– Ras/etnik atau bangsa.
– Keluarga.
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi,
pendek, gemuk atau kurus.
– Umur.
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal,
tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
• Faktor eksternal :
– Faktor Lingkungan, yaitu pengaruh dari luar tubuh yang berpengaruh
terhadap tumbuh kembang anak sejak dari dalam kendungan hingga
lahir.
a.    Gizi
b.    Mekanis
c.    Toksin/zat kimia
d.    Endokrin
e.    Radiasi
f.    Infeksi
g.    Kelainan imunologi
h.    Anoksia embrio
i.    Psikologi ibu
• Lingkungan perinatal, yaitu masa ketika anak dilahirkan, yang meliputi :
asfiksia, trauma lahir, BBLR, infeksi, hipoglikemia, hiperbilirubinemia.
• Lingkungan post-natal, yaitu masa setelah anak dilahirkan, yang meliputi
faktor :
– Gizi
– Penyakit kronis/ kelainan kongenital
– Lingkungan fisis dan kimia
– Psikologis
– Endokrin
– Sosio-ekonomi
– Lingkungan pengasuhan
– Stimulasi
– Obat-obatan
Pertumbuhan setelah lahir

• BB: • Lingkar Kepala:


– 5 bulan= 2 x BB lahir – LK lahir = 34 cm
– 1 tahun= 3 x BBL – 6 bl = 44 cm
– 2 tahun= 4 x BBL – 1th = 47 cm
– prasekolah + 2 kg /tahun – 2 th = 49 cm
– prapubertas 3-3,5 kg /th – Dewasa = 54 cm

• TBL (50 cm): • Gigi:


– 1 tahun = 1,5 x TB
muncul I : 5-9 bl;
– 4 tahun = 2 x TB
1th= 6-8;
2,5 th: 20 gigi susu
Kesimpulan
Bayi normal namun ibu kurang memiliki
pengetahuan tentang faktor-faktor tumbuh
kembang sehingga anak lahir dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR)
Saran
•Pembinaan tentang perawatan tumbuh kembang anak
•Untuk memberi ASI langsung diberikan dengan cara
membangunkan bayi
•Memberi pengetahuan tentang perawatan tali pusat
•Memberi pengetahuan tentang manfaat imunisasi

Anda mungkin juga menyukai