Anda di halaman 1dari 7

Landasan Teori

1. Arus

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan
listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.

I = Q/T

Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun
kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan
negatif ke arah yang sebaliknya.

Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).

2. Hambatan

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen
elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik
dapat dirumuskan sebagai berikut:

R = V/I

atau

di mana V adalah tegangan dan I adalah arus.

Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).

3. Tegangan

Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik
antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam
sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan
listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.

V= I .R

Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V).

4. Hukum OHm

Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri
electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut
dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang
mengalir pada sebuah pipa.

1
Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam sebauh rangkaian
dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial energi antara dua
titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita
akan ditujukan pada berapa besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan
electron pada titik satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah
dari tegangan tersebut tidak ada artinya.

Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat


pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut
dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada
untuk mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk
menghambat lajunya arus. Sama halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah relative
antara dua titik. Dalam hal ini, banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk
menyatakan antara atau melewati titik pada suatu titik.

Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian ini, kita perlu
menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan bentuk
lain dari persamaan fisika. Standard yang digunakan pada persamaan tersebut adalah
arus listrik, tegangan ,dan hambatan.

Symbol yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar.
Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan dikenali secara
internasional. Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan nama penemu listrik. Amp
dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia Alessandro Volta, dan
ohm dari orang german Georg Simon ohm.

Simbol matematika dari setiap satuan sebagai berikut “R” untuk resistance (Hambatan),
V untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standard symbol yang lain dari
tegangan adalah E atau Electromotive force. Simbol V dan E dapat dipertukarkan untuk
beberapa hal, walaupun beberapa tulisan menggunakan E untuk menandakan sebuah
tegangan yang mengalir pada sebuah sumber ( seperti baterai dan generator) dan V
bersifat lebih umum.

Salah satu dasar dalam perhitungan elektro, yang sering dibahas mengenai satuan
couloumb, dimana ini adalah besarnya energi yang setara dengan electron pada keadaan
tidak stabil. Satu couloumb setara dengan 6.250.000.000.000.000.000. electron.
Symbolnya ditandai dengan Q dengan satuan couloumb. Ini yang menyebabkan electron
mengalir, satu ampere sama dengan 1 couloumb dari electron melewati satu titik pada
satu detik. Pada kasus ini, besarnya energi listrik yang bergerak melewati conductor
(penghantar).

2
Sebelum kita mendefinisikan apa itu volt, kita harus mengetahui bagaimana mengukur
sebuah satuan yang kita ketahui sebagai energi potensial. Satuan energi secara umum
adalah joule dimana sama dengan besarnya work (usaha) yang ditimbulkan dari gaya
sebesar 1 newton yang digunakan untuk bergerak sejauh 1 meter (dalam satu arah).
Dalam british unit, ini sama halnya dengan kurang dari ¾ pound dari gaya yang
dikeluarkan sejauh 1 foot. Masukkan ini dalam suatu persamaan, sama halnya dengan I
joule energi yang digunakan untuk mengangkat berat ¾ pound setinggi 1 kaki dari tanah,
atau menjatuhkan sesuatu dengan jarak 1 kaki menggunakan parallel pulling dengan ¾
pound. Maka kesimplannya, 1 volt sama dengan 1 joule energi potensial per 1 couloumb.
Maka 9 volt baterai akan melepaskan energi sebesar 9 joule dalam setiap couloum dari
electron yang bergerak pada sebuah rangkian.

Satuan dan symbol dari satuan elektro ini menjadi sangat penting diketahui ketika kita
mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam sebuah rangkaian. Yang pertama dan
mungkin yang sangat penting hubungan antara tegangan, arus dan hambatan ini disebut
hokum ohm. Ditemukan oleh Georg Simon Ohm dan dipublikasikannya pada sebuah paper
pada tahun 1827, The Galvanic Circuit Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini
adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada
rangkaian, ohm menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana
hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan.

HUKUM OHM

E=IR

I=E/R

R=I/E

Kesimpulan :

Tegangan dinyatakan dengan nilai volts disimbolkan dengan E atau V.

Arus dinyatakan dengan amps, dan diberi symbol I

Hambatan dinyatakan dengan ohms diberi symbol R

Hukum Ohm: E = IR ; I = E/R ; R = E/I

Besarnya daya pada suatu rangkaian dapat di hitung dengan :

P = V . I atau P = I2 . R atau P = V2/ R

3
Dimana :

P : daya, dalam satuan watt

V : tegangan dalam satuan volt

I : arus dalam satuan

4
HUKUM OHM

I. Tujuan percobaan : Menyelidiki hubungan arus dan tegangan


pada kedua terminal hambatan

II. Pendahuluan

Jumlah muatan muatan positif yang mengalir dalam suatu


penampang penghantar persatuan waktu dikenal sebagai
arus. Besarnya arus yang mengalir bergantung pada
potensial dan besarnya hambatan listrik.

III. Alat dan bahan

NO NAMA ALAT DAN BAHAN JUMLAH

1 CATU DAYA 1

2 METER DASAR 1

3 PAPAN RANGKAIAN 1

4 REOSTAT MODEL CINCIN 1

5 HAMBATAN 220 OHM 1

6 KABEL PENGHUBUNG 5

IV. Langkah kegiatan

1. Persiapkan peralatan sesuai daftar alat dan bahan.

2. Atur posisi rheostat model cincin pada posisi hambatan


maksimum.

3. Nyalakan catu daya dan putar rheostat model cincin


hingga jarum bergerak.

5
4. Catat arus listrik I yang mengalir melalui hambatan tetap
dan catat pula tegangan V diantara dua terminal
hambatan tersebut.

5. Ubah posisi rheostat model cincin untuk mengatur arus


masuk dan catat esar tegangan untuk setiap pertambahan
arus yang mengalir saat memutar rheostat model cincin.

No Tegangan ( V ) Arus ( I ) Hambatan


(R)
1 3.4 0.014 242.85

2 3.6 0.016 225

3 4 0.017 235.29

4 4.2 0.019 221.05

5 4.6 0.02 230

6 5 0.022 227.27

7 5.8 0.026 223.076

6. Dari tabel di atas buatlah sebuah grafik.

6
V. Kesimpulan

Setelah menggambar grafik ternyata tegangan (V)


berbanding lurus dengan arus (I).

Anda mungkin juga menyukai