Anda di halaman 1dari 6

Yang pertama tentu kita harus punya visi dan misi yang jelas.

Kemudian punya target, strategi,


dan program prioritas. Nah, visi kami dalam pembangunan pertanian ke depan adalah pertanian
industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan
kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani. Sementara itu, misinya ada
sepuluh. Lima di antaranya adalah mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan yang efisien,
berbasis iptek dan sumberdaya lokal, serta berwawasan lingkungan melalui pendekatan sistem
agribisnis. Menciptakan keseimbangan ekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan
peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan. Meningkatkan
produk pangan segar dan olahan yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) dikonsumsi.
Mewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi secara vertikal dan horizontal, guna
menumbuhkan usaha ekonomi produktif dan menciptakan lapangan kerja di pedesaan.
Mengembangkan industri hilir pertanian yang terintegrasi dengan sumberdaya lokal untuk
memenuhi permintaan pasar domestik, regional, dan internasional. y

Dalam lima tahun, pembangunan pertanian di arahkan untuk bisa mencapai empat target sukses
yaitu swasembada berkelanjutan, prioritas program pembangunan akan diarahkan untuk
mempertahankan swasembada (beras, jagung, gula konsumsi, telur, dan daging unggas) agar
terus berkelanjutan serta memacu produksi kedelai, gula industri, dan daging sapi agar tercapai
swasembada pada akhir 2014.

Diversifikasi pangan, keanekaragaman sumber karbohidrat akan dioptimalkan penggunaannya


sehingga sumber pangan karbohidrat tidak lagi melulu bergantung pada beras. Pemanfaatan
sumber karbohidrat lain akan didorong hingga tercapai diversifikasi pangan yang cukup ideal
dan proporsional sesuai potensi produksinya. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor,
berbagai usaha agribisnis di pedesaan akan dibangun

untuk menumbuhkan industri hilir pertanian yang berbasis sumberdaya lokal. Dengan suntikan
inovasi teknologi dan manajamen agribisnis, produk-produk yang dihasilkan dikembangkan
sehingga punya nilai tambah dan daya saing untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, nasional,
regional, dan internasional.

Meningkatkan kesejahteraan petani, melalui revitalilasi penyuluhan dan

revitalisasi kelembagaan petani, petani akan dibina melalui kelompok tani dan gabungan
kelompok tani. Pembinaan petani diarahkan agar tercipta petani yang kreatif, inovatif, dan
mandiri, serta mampu memanfaatkan iptek dan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produk
pertanian berdaya saing tinggi. Pada saat yang sama pemerintah akan mendorong terwujudnya
sistem kemitraan usaha dan perdagangan komoditas pertanian yang sehat, jujur, dan berkeadilan.

Untuk mendukung empat target sukses telah ditetapkan Tujuh Gema Revitalisasi. Yaitu,
revitalisasi lahan, revitalisasi pembenihan dan pembibitan, revitalisasi infrastruktur dan sarana,
revitalisasi sumber daya manusia, revitalisasi pembiayaan petani, revitalisasi kelembagaan
petani, dan revitalisasi teknologi serta industri hilir.
ANTARA PERANG DINGIN dan TI

Pada masa perang dingin ada beberapa hal yang mempunyai kaitan erat dengan perkembangan
teknologi dan informasi,dan beberapa hal tersebut memunculkan rivalitas antara dua pihak utama
yang berseteru dalam perang dingin .Tapi rivalitas itu tidak selalu membawa kerugian .Berikut
adalah beberapa bentuk rivalitas dalam perang dingin :

Luar angkasa
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang
kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata
surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan
kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin
yang mereka miliki.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk
meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita
ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali
mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga
berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.

Perlombaan Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat
sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi
kemajuan iptek di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat.
Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas
berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi,
militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam
yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.

Kegiatan Spionase

Perebutan hegemoni selama perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat terhadap
berbagai kawasan baik di Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika selalu didukung oleh kegiatan agen
intelijen yang mereka miliki.

Kegiatan Spionase (mata-mata) tercermin dari tindakan yang dilakukan oleh agen spionase
kedua belah pihak yaitu antara KGB dan CIA. KGB (Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnosti)
merupakan dinas intelegen sipil atau dinas rahasia Uni Soviet sedangkan CIA (Central
Intelligence Agency) yang merupakan dinas rahasia Amerika Serikat yang bertugas untuk
mencari keterangan tentang negara-negara asing tertentu.

KGB dan CIA selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang
menyangkut kedua belah pihak atau negara-negara yang berada di bawah pengaruh kedua belah
pihak. Mereka juga membantu terciptanya berbagai ketegangan di dunia. Misalnya, CIA turut
membantu orang-orang Kuba di perantauan untuk melakukan serangan ke Kuba tahun 1961 yang
disebut Insiden Teluk Babi. Di pihak lain, Uni Soviet memberikan dukungan kepada Fidel
Castro (Presiden Kuba) dalam menghadapi invasi tersebut.Dalam proses spionase tersebut
tentunya dibutuhkan produk-produk TI yang mumpuni .Dan dua negara tersebut tentunya
berlomba-lomba dalam menciptakan produk atau gadget-gadget yang mendukung kegiatan
spionase tersebut.Dan itu memeberikan keuntungan bagi dunia TI .

Dan dari ketiga hal diatas dapat kita ketahui bahwa dalam hubungan internasional,baik itu
hubungan internasinal dalam artian positif maupun negatif,peranan teknologi dan informasi
sangat menunjang dalam berlangsungnya proses tersebut.Dari bebeapa hal yang telah disebukan
diatas dapatkita ambil contohnya,sebagai akibat dari konsep BoP(balance of pewer) yang
berkembang diantara negara – negara yang berseteru maka terjadilah beberapa persaingan dalam
bidang tersebut.Dan persaingan tersebut ternyata membawakeuntungan bagi kita.Misalnya dalam
bidang luar angkasa,kita harus banyak-banyak berterima kasih kepada AS dan Uni Soviet,karena
akibat persaingan mereka kita bisa mengerti seperti apa wujud luar angkasa .Selain itu
perlombaan dalam bidang teknologi maupun militer juga memeberikan keuntungan yang
signifikan yang sampai saat ini masih dapat kita rasakan.

Jadi dalam setiap pola kehidupan masyarakat maupun Negara baik di masa lalu maupun di masa
yang akan dating TI memiliki peranan yang penting dalam berlangsungnya kehidupan tersebut.

Faktor-faktor penyebab terjadinya perang dingin

1. Lahirnya negara-negara Adi Kuasa seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet
2. Adanya perbedaan paham dari kedua negara Adi Kuasa tersebut
3. Adanya saling berebut pengaruh dari kedua paham yang berbeda untuk mendapat
pengikut yang sebanyak-banyaknya
4. Adanya perlombaan senjata dari kedua negara Adi Kuasa tersebut sehingga menimbulkan
kekhawatiran akan terjadinya Perang Dunia ke III
5. Adanya Blok Barat dan Blok Timur yang saling adu kekuatan dengan saling mendirikan
pakta pertahanan yang berada di bawah pengaruh kedua negara Adi Kuasa tersebut

Perang Dingin adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari
konflik-konflik kepentingan dan perebutan supremasi serta perbedaan ideologi antara
blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni
Soviet. Sehingga Perang Dingin merupakan pertikaian antara kedua blok tersebut.
 
A.    LATAR BELAKANG
Latar Belakang terjadinya perang dingin adalah sebagai berikut.
1.     Munculnya Amerika Serikat sebagai negara pemenang perang di pihak Sekutu
(Inggris, Perancis, dan AS). AS berperan besar dalam membantu negara-negara
Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya.
2.     Munculnya Rusia (Uni Soviet) sebagai negara besar dan berperan membebaskan
Eropa bagian Timur dari tangan Jerman dan membangun perekonomian negara-
negara di Eropa Timur. Uni Soviet meluaskan pengaruhnya dengan mensponsori
terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur seperti Bulgaria,
Albania, Hongaria, Rumania, Polandia, dan Cekoslowakia sehingga negara-negara
tersebut masuk dalam pemerintahan komunis Uni Soviet.
3.     Munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di luar
wilayah Eropa. Dampaknya muncul 2 kelompok negara di dunia yaitu negara-negara
maju dengan negara-negara berkembang, yang memberikan pengaruh bagi
perkembangan politik dan ekonomi dunia.
 
Faktor-faktor utama yang menyebabkan Perang Dingin :
1.     Perbedaan Paham
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki
paham/ ideologi yang berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-
kapitalis sedangkan Uni Soviet berideologi komunis. Paham Liberal-Kapitalis
(AS) yang mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan kapitalisme
berkembang dengan subur bertentangan dengan paham Sosialis-Komunis (US) yang
berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat kesejahteraan buruh
maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan perusahaan akan
memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.
2.     Keinginan untuk Berkuasa
AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan
cara-cara yang baru. AS sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara
yang sedang berkembang berupa pinjaman modal untuk pembangunan dengan
harapan bahwa rakyat yang makmur hidupnya dapat menjadi tempat pemasaran
hasil industrinya dan dapat menjauhkan pengaruh sosialis komunis.
Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. Uni
Soviet yang mulai kuat ekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan
nasional berupa bantuan senjata atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan untuk
mempengaruhi negara-negara tersebut.
3.     Berdirinya Pakta Pertahanan
Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk dapat
berkuasa maka negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta
pertahanan yang dikenal dengan nama NATO (North Atlantic Treaty Organization)
atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara. Sementara untuk mengimbangi
kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan pakta pertahanan yaitu
PAKTA WARSAWA. Anggota Pakta Warsawa yaitu Uni Soviet, Albania, Bulgaria,
Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya kedua pakta tersebut menyebabkan muncul rasa saling curiga,
ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun
blok timur. Amerika dituduh menjalankan politik imperialis untuk mempengaruhi
dunia sementara Uni Soviet dianggap melakukan perluasan hegemoni atas negara-
negara demokrasi melalui ideologi komunisme.
Keadaan tersebut memicu ketegangan kian memuncak sehingga muncullah
persaingan senjata di antara kedua belah pihak. Masing-masing pihak saling diliputi
oleh suasana Perang Dingin yang bahkan mengarah pada terjadinya Perang Dunia
III.
Tujuan serangan Pearl Harbor adalah untuk melumpuhkan Angkatan Laut Amerika Serikat di
Pasifik, walaupun untuk sementara. Laksamana Isoroku Yamamoto sendiri menyatakan bahwa
serangan yang berhasil sekalipun hanya memberikan setahun dua tahun kebebasan bertindak.
Jepang telah terlibat dalam perperangan dengan Cina selama beberapa tahun (bermula pada
tahun 1937) dan telah merampas Manchuria beberapa tahun sebelumnya. Rancangan untuk
serangan Pearl Harbor untuk menyokong kelanjutan ketentaraan lanjut bermulai pada Januari
1941, dan latihan untuk misi berlangsung pada pertengahan tahun saat proyek ini dianggap layak
setelah perselisihan sesama tentara laut Kekaisaran (Imperial Navy infighting).

Berkas:Pearl Harbor bombings.jpg


Dua gelombang serangan dilancarkan oleh Jepang yang datang dari pelbagai arah. Radar
Amerika Serikat yang mendeteksi mereka dari sejauh 200 batu terletak di bagian atas peta ini.

Sebagian dari rancangan Jepang untuk serangan ini termasuk memutuskan perundingan dengan
Amerika Serikat sebelum (dan hanya sebelum) serangan tersebut. Duta dari Kedutaan Jepang di
Washington, termasuk wakil istimewa Kurusu Saburu, telah mengadakan perbincangan lanjut
dengan Departemen Negara mengenai reaksi Amerika Serikat terhadap pergerakan Jepang ke
Indochina pada musim panas. Hanya sebelum serangan, perutusan panjang dengan tujuan
mengantarkannya dari Kedutaan ke Kantor Urusan Luar Negeri di Tokyo, dengan tujuan untuk
mengantarkannya ke Sekretaris Hull sejurus sebelum serangan dijadwalkan bermula (contoh.,
1 PM waktu Washington). Disebabkan kelewatan nyah-enkripsi dan menaip, tangan kanan
Kedutaan gagal melakukannya; perutusan panjang memutuskan perundingan diantarkan lama
setelah waktu yang sepatutnya, dan lama selepas serangan telah bermulai. Kelewatan
penyampaian nota tersebut menambah kemarahan Amerika Serikat terhadap serangan tersebut,
dan sebab utama bagi gambaran terkemuka Roosevelt sebagai "… tanggal yang akan abadi
dalam kekejian". Yamamoto kelihatannya setuju; dia juga tidak gembira dengan kesalahan
waktu. Dia dikatakan telah berkata, "Saya bimbang apa yang kita lakukan adalah
membangunkan raksasa yang tidur dan memberikannya tekad yang dashyat", tetapi ini dikatakan
petikan yang dicipta untuk filem, Tora! Tora! Tora!. Walaupun petikan itu bukan disebut oleh
Yamamoto, ia kelihatannya menggambarkan perasaannya mengenai serangan tersebut.

Barisan Kapal Tempur memberikan kepadatan sasaran yang menarik.

Kedua bagian perutusan akhir telah dinyah-enkripsi oleh Amerika Serikat lama sebelum
Kedutaan Jepang berhasil melakukannya, dan nyah-enkripsi bagian kedua yang menyebabkan
Jenderal George Marshall untuk menghantar peringatan terkenalnya ke Hawaii pada pagi —
yang sebenarnya diantar oleh, penunggang sepeda perutusan Jepang kelahiran Amerika, kepada
Jenderal Walter Short di Pearl Harbor beberapa jam selepas serangan berakhir (terdapat kesulitan
dengan komunikasi Militer, dan kelewatan penghantaran akibat kabel perdagangan, dan entah
bagaimana kehilangan tanda "PENTING" dalam penghantarannya).
Tuntutan terhadap pengembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini semakin
mengemuka. IPTEK dituntut mampu mencari berbagai alternative pemecahan masalah yang ada
ditengah-tengah masyarakat dengan mengembangkan perilaku kritis, obyektif, dan rasional
sehingga bisa mengetahui kebutuhan riil yang dirasakan oleh masyarakat secara langsung.
IPTEK bukanlah suatu system tersendiri yang hanya berada diruang penelitian dan laboratorium
dalam sebuah menara gading yang terpisah dari masyarakat sekitarnya. Pada akhirnya, IPTEK
harus mampu menjadi suluh penerang dan pedoman bagi seluruh warga masyarakat untuk bisa
membawanya ke Indonesia yang gemilang. Dengan memperhatikan perkembangan dan
kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan
untuk mencapai kesejahteraan bangsa.
Peran iptek dalam membangun peradaban suatu bangsa telah lama diakui secara universal,
pengalaman berbagai negara menunjukkan secara jelas bahwa iptek menduduki peran sentral
bagi pertumbuhan dan bagi memperkokoh daya saing utama pada arena persaingan global.
Perubahan ke empat pasal 31 ayat 5 uud 1945, yang berbunyi “pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa
untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”, perlu kita jabarkan dan terapkan
dalam program pembangunan bangsa.
Tugas yang mulia ini tentunya bukan hanya tugas pemerintah saja tetapi merupakan tugas kita
bersama melihat betapa pentingnya peran iptek dalam mewujudkan peradaban dan kesejahteraan
bangsa, maka sudah selayaknya pengembangan dan pemanfaatannya dilakukan secara nasional,
dalam arti merata di seluruh daerah. Salah satu modal dasar bagi pengembangan dan
pemanfaatan iptek di tingkat daerah adalah regulasi kewenangan yang lebih bersifat otonomis.
Sejak diberlakukannya uu no. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang memberikan
otonomi lebih luas kepada daerah untuk mengurus dirinya sendiri. Serta diberlakukannya
undang-undang nomor 18 tahun 2002 tentang sistem nasional penelitian, pengembangan, dan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka inisiatif daerah untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi seharusnya juga semakin tinggi. Kedua undang-undang tersebut
merupakan tuntunan bagi kita semua baik yang di pusat maupun di daerah dalam melaksanakan
pembangunan nasional dibidang iptek kedua undang-undang tersebut juga mengamanatkan
kepada kita agar kita mampu menumbuhkembangkan jaringan sistem, penelitian, pengembangan
dan penerapan iptek mulai dari tingkat nasional sampai daerah.

Anda mungkin juga menyukai