Anda di halaman 1dari 16

Belajar PHP dari menginstall PHP hingga mempelajari fungsi-fungsi dasar

PHP

Oct 10 2007

Ditulis oleh Dhimas Ronggobramantyo


Kategori: PHP/MySQL
Dibaca 60867 kali

Langsung lihat komentar

Anda ingin membuat website dinamis? maka anda perlu mempelajari bahasa pemrograman
web server seperti ASP.net, PHP, JSP, Perl, Python, RoR (Ruby on Rails) dan masih banyak
lagi. Anda tidak perlu mempelajari semuanya cukup pilih saja salah satu. Dan jika anda
memilih PHP, maka anda berada diwebsite yang tepat. Jika anda memilih lainnya silahkan
browsing lagi di Google, karena saya belum menguasainya (saya bilang belum karena saya
berencana mempelajarinya, hanya saja tidak ada waktu untuk mempelajarinya).

Apa itu PHP?

Salah satu alasan PHP menjadi sukses seperti sekarang ini adalah karena kemampuannya
yang menakjubkan. PHP dapat berkomunikasi dengan berbagai macam database dan
mengenal semua protokol internet. PHP mudah digunakan dan cepat. Class-class / fungsi-
fungsi PHP dapat anda temukan dengan mudah di internet. Apabila anda ingin membuat web
dinamis dan belum tau caranya, PHP adalah bahasa pemrograman yang tepat.

PHP merupakan kependekan dari HyperText Preprocessor, awalnya merupakan kependekan


dari Personal HomePage. PHP Merupakan bahasa pemrograman yang biasanya ditulis
bersama kode HTML. Tidak seperti HTML yang langsung dikirim ke browser, script PHP di
parsing dulu oleh PHP binary dalam komputer server. Elemen HTML dibiarkan tetapi kode
PHP di eksekusi terlebih dahulu dan hasilnya dalam bentuk HTML dikirim ke browser
pengguna. Kode PHP mampu menjalankan perintah database, membuat gambar, membaca
dan menulis file, serta kemampuan lainnya yang tidak memiliki batas.

PHP 4 akan dihentikan pengembangannya pada Desember 2007, tapi tenang saja pengguna
PHP 4 diseluruh dunia masih diatas 80% dibanding PHP versi lainnya.

Pada saat artikel ini ditulis, PHP telah memasuki versi 5, tetapi versi 4 nya masih banyak
digunakan. Bahkan versi 6 Alpha telah keluar sejak akhir 2006. Pada versi 5 keatas PHP telah
memiliki konsep OOP (Pemrograman Berorientasi Objek) yang cukup bagus dan sebanding
dnegan Java. Jadi jika anda menggunakan PHP 5 anda harus terbiasa dengan konsep OOP.
Saya akan membahas konsep OOP lain kali, disini kita menggunakan PHP 4 dan tidak
menggunakan konsep OOP. Jadi sangat cocok bagi anda yang merupakan pemula dan ingin
belajar PHP.

Cara menginstall PHP

Sudah cukup kita ngomongin PHP, sekarang sebelum kita dapat menggunakan PHP pertama-
tama kita perlu menginstall PHP pada komputer kita. PHP dapat dijalankan di berbagai
macam sistem operasi dan servers. PHP dapat berjalan di Windows, Unix, Linux dan
Macintosh. PHP juga dapat bekerja pada berbagai macam web server termasuk Apache
(Apache merupakan opensource dan pasangan sehidup semati dengan PHP), Microsoft IIS
(Internet Information Server), Website Pro, iPlanet dan Microsoft PWS (Personal Web
Server). Disini kita akan menginstall PHP didalam Windows XP menggunakan server
Apache.

Cara termudah menginstall PHP adalah dengan menggunakan appserv. Appserv merupakan
sebuah paket untuk Windows dimana didalamnya terdapat :

 Apache Web Server


 PHP Script Language
 MySQL Database
 Zend Optimizer
 phpMyAdmin Database Manager

Daripada kita mendownload satu-satu, lebih mudah kita menggunakan apsserv, karena
didalamnya sudah terdapat semua. Anda tinggal download dan install.

Pertama-tama bukalah http://www.AppServNetwork.com dan download Appserv versi


terbaru. Setelah itu jalankan filenya dan akan muncul layar seperti dibawah ini:

Klik Next aja.


Ini merupakan default folder dimana anda akan menginstall Appserv. Saya sarankan biarkan
saja menggunakan folder defaultnya tidak usah diubah. Klik Next

Pilihlah typical dan klik Next

Biarkan saja Server Name nya dengan localhost dan Port nya 80. Klik Next
Pilihlah Username dan Password untuk mengakses database MySQL. Isi sesuka anda, asal
anda jangan lupa dengan username dan passwordnya. Kemudian klik Next, selesailah sudah.
Anda sudah berhasil menginstall PHP pada komputer anda. Bagaimana mudah bukan.

Sekarang buka browser anda dan ketik 'localhost', maka browser anda akan menjadi seperti
ini:

Selamat, PHP sudah terinstall pada komputer anda. Sekarang mari kita mencoba beberapa
kode PHP.

PHP pertama saya begitu menggoda

Perlu di ingat jika anda membuat file PHP, maka anda perlu menyimpannya di folder
c:\appserv\www\folderanda. Sekarang buka Windows explorer dan buka c:\appserv\www
setelah itu buatlah folder dan beri nama folder tersebut 'contoh'. Seperti dokumen HTML,
PHP merupakan file text. Karena itu anda dapat membuatnya dengan text editor seperti
Notepad atau BBEdit untuk MacOS atau Vi dan Emacs untuk Unix/Linux. Saya pribadi
menyukai Editplus atau PHPEdit karena software tersebut memiliki sintax highlighting yang
memudahkan kita.
Engine PHP akan mengeksekusi kode PHP setelah ( <?) sampai ketemu dengan (?>), jika
kode PHP anda benar maka hasilnya akan ditampilkan, tetapi apabila salah maka terdapat
pesan error dengan memberi tahu anda pada baris berapa terdapat error nya. Sekarang buka
teks editor favorit anda dan cobalah kode berikut ini:

<?
print ("Hello World!");
?>

Sekarang simpan file tersebut di to c:\appserv\www\contoh\hello.php. Buka browser anda


dan jalankan 'http://localhost/contoh/hello.php'. Maka pada browser anda akan tampil seperti
ini:

print() merupakan fungsi untuk mengoutput data. Apa saja yang dituliskan oleh print()
akan ditampilkan pada browser. print() merupakan salah satu fungsi yang terdapat dalam
PHP untuk menampilkan data, biasanya dimodifikasi dengan data yang dimasukkan, Dalam
kasus ini anda menjalankan fungsi print() yang berisi sekumpulan karakter (Hello World)
atau disebut String. String harus diapit oleh tanda ".

Setiap baris dari kode PHP selalu diakhiri dengan tanda titik koma " ; "

Anda dapat memasang kode PHP didalam HTML, cukup seperti ini:

<html>
<head>
<title>My first PHP</title>
</head>
<body>
<?
print "Hello <b>World</b>";
?>
</body>

Tetapi anda tidak bisa menyimpannya dalam format .html, anda harus menyimpannya dalam
format .php

Comments

Sama seperti HTML, anda pun bisa menuliskan komentar di kode PHP anda. Untuk
menuliskan komentar satu baris pada PHP harus diawali dengan dua tanda // atau sebuah
tanda #. Semua teks setelah tanda tersebut tidak akan dibaca oleh PHP. Jika anda ingin
menuliskan komentar lebih dari satu baris anda dapat menggunakan tanda /* dan diakhiri
dengan tanda */. Contoh:
<?
// Ini merupakan kode pertama sayaprint ("Hello World!");
?>

Variables

Variabel merupakan sebuah tempat yang anda definisikan untuk menyimpan sebuah nilai.
Variabel mempunyai nama yang anda definisikan dan diawali dengan tanda $. Nama variabel
bebas anda dapat menuliskan dengan karakter, angka dan garis bawah "_". Nama variabel
tidak boleh mengandung spasi atau karakter lain selain angka dan huruf. Contoh:

<?
$nama="bobi";
$umur=30;
$negara="Indonesia";
print "Halo nama saya $name, saya $age tahun dan tinggal di $country";
?>

Hasil:

Halo nama saya bobi, saya 30 tahun dan tinggal di Indonesia

Sudah dapet maksudnya? Jika anda lihat kode diatas, kita membuat variabel nama yang diisi
dengan teks "bobi", kita kuga membuat variabel umur dan negara. Maka apabila kita menulis
$umur didalam fungsi print maka yang ditampilkan adalah isi dari variabel tersebut. Kita juga
dapat mengisi variabel dengan variabel yang lain serta dapat memanipulasinya. Ini
contohnya:

<?
$x=3;
$y=4;
$hasil=$x+$y;
print "$x + $y = $hasil<br>";
$firstname="Dhimas";
$lastname="Ronggobramantyo";
$fullname="$firstname $lastname";
print "Nama saya adalah $fullname";
?>

Hasil:

3+4=7
Nama saya adalah Dhimas Ronggobramantyo

Jika anda lihat pada variabel "hasil" kita mengisinya dengan variabel x ditambah variabel y.
Kita melakukan manipulasi yaitu menambah nilai variabel x dan y yang hasilnya disimpan
pada variabel hasil. Sebelum anda meneruskan, coba anda pahami terlebih dahulu mengenai
variabel, cobalah untuk mengubah kode-kode yang ada.

Array

Array merupakan sekumpulan elemen yang memiliki tipe yang sama. Di dalam array data
tersimpan dengan menggunakan index untuk memudahkan pencarian kembali data tersebut.
Variabel hanya memiliki sebuah nilai sedangkan array dapat mempunyai sejumlah nilai. Data
dalam suatu array disebut elemen-elemen array. Semua elemen array yang tersimpan
mempunyai tipe data yang sama. Array dapat berdimensi satu atau lebih (multidimensi). Oke
sekarang cobalah contoh berikut ini:

<?
$name[0]="James";
$name[1]="Bobi";
$name[2]="Robert";
print "Halo nama saya $name[0] dan teman saya adalah $name[2]";
?>

Hasil:

Halo nama saya James dan teman saya adalah Robert

Mirip dengan variabel kan, hanya saja terdapat kurung siku atau dikenal dengan istilah vektor
untuk membedakan antara $name yang satu dengan yang lain. Untuk membuat array anda
dapat menggunakan cara lain yaitu menggunakan fungsi array(). Contoh:

$name = array("James", "Bobi", "Robert");

Pada bagian vektor (yang didalam kurung siku) tidak hanya dapat di isi angka saja tetapi juga
dapat di isi oleh teks. Contoh:

<?
$country["james"]="United States";
$country["bob"]="United Kingdom";
$country["robert"]="Singapore";
print "Hallo $country[james]";
?>

If statement

Belajar pemrograman tidak akan lengkap jika belum ada if. Fungsi if digunakan untuk
membuat berbagai ekspresi yang berbeda, apabila ekspresinya benar maka kode yang
didalam ekspresi tersebut akan dijalankan. Untuk gampangnya perhatikan diagram kode
diabawah ini:

if ( expression 1 )
{
// kode yang dijalankan apabila ekspresi 1 benar
}
elseif ( another expression 2 )
{
// kode yang dijalankan apabila ekspresi 1 salah
// dan ekspresi 2 benar
else
{
// kode yang dijalankan apabila ekspresi 1 dan 2 salah
}

Apabila ekspresi 1 bernilai benar maka kode didalamnya akan dijalankan, dan setelah itu
selesai. Tetapi apabila ekspresi 1 salah maka program akan membaca ekspresi 2, apabila
ekspresi 2 maka kode didalamnya akan dijalankan dan selesai. Tetapi apabila ekspresi 2 salah
maka program akan menjalankan kode yang berada didalam else karena semua ekspresi
sebelumnya salah. Anda dapat menambahkan elseif sebanyak apapun yang anda mau.
Cobalah kode berikut ini:

<?
$x=3;
if ($x > 5) {
   
print "$x lebih besar dari 5";
} else if ($x < 5) {
   
print "$x lebih kecil dari 5";
} else if ($x == 5) {
   
print "$x sama dengan 5";
} else {    print "$x bukan merupakan angka";}
?>

Variabel $x menyimpan nilai yaitu "3". Angka "3" tidak lebih besar dari "5", Maka ekspresi
pertama akan dilewati. Pada elseif berikutnya diuji apakah 3 < 5, tentu saja hasilnya benar.
Maka blok kode didalamnya akan dijalankan. Cobalah untuk mengganti nilai variabel $x agar
mendapatkan hasil yang berbeda-beda. Pahamilah  perbedaannya. Contoh lainnya:

<?
$score=67;
if ($score < 20) {
print "Nilai anda: $score, anda dapat E";
}
elseif ( ($score > 20) && ($score < 40) ) {
print "Nilai anda: $score, anda dapat D";
}
elseif ( ($score > 40) && ($score < 60) ) {
print "Nilai anda: $score, anda dapat C";
}
elseif ( ($score > 40) && ($score < 80) ) {
print "Nilai anda: $score, anda dapat B";
}
else {
print "Nilai anda: $score, anda dapat A";
}
?>

Switch Statement

Perintah switch merupakan alternatif pengganti dari If. Perintah switch akan menyeleksi
kondisi yang diberikan dan kemudian membandingkan hasilnya dengan konstanta-konstanta
yang ada didalam case. Pembandingan akan dimulai dari konstanta pertama sampai terakhir.
Jika kondisi ditemukan maka program akan membaca kode didalam konstanta tersebut, dan
ketika bertemu perintah break; maka program akan keluar dari fungsi switch. Untuk lebih
jelasnya perhatikan diagram kode berikut ini:

switch ( expression )
{
case result1:
// Kode akan dijalankan apabila ekspresi sesuai dengan result1
break;
case result2:
// Kode akan dijalankan apabila ekspresi sesuai dengan result1
break;
default:
// Kode akan dijalankan apabila break tidak dijalankan
}

Pada dasarnya mirip dengan if, coba anda perhatikan contoh berikut ini:

<?
$sex=cowok;
switch ( $sex )
{
    case "cowok":
        print "Saya cowok";
        break;
    case "cewek":
        print "saya cewek";
        break;
    default:
        print "Saya bukan cowok/cewek
tapi
$sex";
}
?>

Pengulangan (while)

Fungsi while digunakan untuk melakukan pengulangan suatu blok kode. Jumlah pengulangan
yang terjadi tergantung dari ekspresi yang ditentukan. Anda akan sering menggunakan fungsi
while untuk mengambil data dari database. Blok diagram kode while kira-kira seperti ini:

while (ekspresi)
    Kode yang diulang
endwhile;

Inilah contohnya:

<?
$i=1;
while ($i <= 10) {
   
echo "Loop $i<br>";
   
$i++;
}
?>

Hasil:

Loop 1
Loop 2
Loop 3
Loop 4
Loop 5
Loop 6
Loop 7
Loop 8
Loop 9
Loop 10

autoincrement (++) dan autodecrement (--) sama saja artinya dengan


menjumlahkan/mengurangkan nilai variabel dengan nilai satu, jadi jika kita memiliki variabel
i yang bernilai 1 kemudian kita menjalankan $i++; maka nilai i akan menjadi 2. Pada kode
diatas pertama-tama kita memberi nilai variabel i dengan 1. Kemudian dibawahnya ada kode
while yang artinya jika nilai i lebih kecil sama dengan 10 maka kode yang berada didalam
while akan dijalankan. Karena nilai i adalah 1 maka kode dijalankan yaitu mencetak teks
Loop dan nilai variabel i yaitu 1. Setelah itu kode berikutnya adalah $i++; yang berarti nilai i
menjadi 2.

Kembali mengecek apakah nilai i (yaitu 2) lebih kecil 10? karena benar maka kode didalam
while dijalankan yaitu mencetak Loop dan nilai variabel i yaitu 2. Setelah itu kode berikutnya
adalah $i++; yang berarti nilai i menjadi 3. Begitu seterusnya hingga nilai i betambah terus
sampai ekspresi while salah (yaitu saat nilai i tidak lebih kecil dari 10) dan kode didalam
tidak dijalankan.

Perlu di ingat apabila kita tidak memasang kode $i++; maka nilai i akan selalu 1 tidak
bertambah sehingga kondisi i lebih kecil selalu tercapai dan pengulangan tidak berhenti. Hal
ini akan membuat sistem berhenti bekerja, karena terus melakukan pengulangan.

Pengulangan (for)

Perintah for digunakan untuk mengulang perintah dengan jumlah pengulangan yang sudah
diketahui. Pada perintah for anda tidak perlu menuliskan kondisi untuk diuji. Anda hanya
menuliskan nilai awal dan akhir variabel penghitung. Nilai variabel penghitung ini akan
bertambah atau berkurang setiap kali sebuah pengulangan dilakukan. Karena itu pengulangan
yang tidak berhenti (seperti dalam kasus while) tidak akan terjadi. Diagram kodenya seperti
ini:

for ( variable awal; ekspresi; variabel increment/decrement )


{
// Kode yang dijalankan
}

Ekspresi pertama merupakan variabel awal / nilai awal, sedangkan yang kedua merupakan
kondisi yang harus dicapai agar pengulangan dilakukan, sedangkan yang ketiga merupakan
peningkatan/penurunan nilai variabel. Contoh diatas yang menggunakan while jika kita
menggunakan for akan seperti ini:

<?
for ($i=1; $i<=10; $i++) {
echo "Loop $i<br>";
}
?>

Hasil:
Loop 1
Loop 2
Loop 3
Loop 4
Loop 5
Loop 6
Loop 7
Loop 8
Loop 9
Loop 10

Fungsi

Fungsi merupakan sekumpulan kode yang dapat kita panggil kembali. Ketika dipanggil maka
kode-kode didalam fungsi tersebut akan dijalankan. Dengan menggunakan fungsi, program
akan lebih mudah dibaca dan kita tidak perlu menulis kode yang sama berkali-kali. Kita dapat
mengirimkan nilai variabel kedalam fungsi dan ketika fungsi selesai dijalankan nilai variabel
tersebut dapat kita ambil kembali. Oke untuk lebih jelasnya, misalkan kita memiliki kode
PHP seperti ini:

<?

$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";

$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";

$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";

$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";

$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";
?>

Jika kita menulis kode tersebut, kita telah membuang-buang waktu karena kita menulis kode
yang sama sebanyak 5 kali. Jika kita menggunakan function() maka kita cukup menulisnya
sekali saja, dan sisanya tinggal memanggil fungsi tersebut. Oke sekarang kita coba buat kode
diatas menggunakan fungsi:

<?
function myfunction() {
$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";
}

myfunction();
myfunction();
myfunction();
myfunction();
?>

Kita membuat fungsi dengan nama myfunction, kita bebas memberikan nama untuk fungsi
yang kita buat. Didalam fungsi myfunction terdapat sekumpulan kode. Nah untuk memanggil
fungsi myfunction kita cukup menulis nama fungsinya saja yaitu myfunction();

Anda juga dapat mengirim variabel kedalam sebuah fungsi. Misal anda memiliki kode seperti
dibawah ini yang dibuat tanpa fungsi:

<?
$i=1;
$j=2;
$x=$i+$j;
print "$x<br>";

$i=3;
$j=4;
$x=$i+$j;
print "$x<br>";

$i=5;
$j=6;
$x=$i+$j;
print "$x<br>";

$i=7;
$j=8;
$x=$i+$j;
print "$x<br>";
?>

Seperti yang anda lihat pada kode diatas sama semua hanya saja nilai variabelnya berbeda,
kita dapat membuat fungsi dimana nilai variabelnya bisa kita masukkan. Seperti ini kodenya
jika kode diatas dibuat menggunakan fungsi:

<?
function anotherfunction($i,$j) {
$x=$i+$j;
echo "$x<br>";
}

anotherfunction(1,2);
anotherfunction(3,4);
anotherfunction(5,6);
anotherfunction(7,8);
?>
function anotherfunction($i,$j). $i dan $j adalah variabel yang memiliki nilai 1 dan 2
ketika kita memanggil fungsi  anotherfunction(1,2) Jika kita memiliki fungsi:

function add($i,$j) {
...
}

Dan anda memanggil fungsi tersebut dengan add(1,2); maka nilai $i didalam fungsi
tersebut adalah 1 dan nilai $j adalah 2.

Jika anda memiliki fungsi:

function substract($i,$j,$k) {
...
}

Dan anda memanggil fungsi substract(5,6,8); maka nilai $i = 5, $j = 6 dan $k = 8.


Sekarang jika anda memanggil fungsi seperti ini:

$x=10;
substract(8,9,$x);

maka $i=8, $j=9 dan $k=10.

Bagaimana? sebelum anda lanjut akan lebih baik jika anda pahami betul mengenai fungsi,
karena semakin besar kode PHP yang anda buat maka semakin banyak fungsi yang akan anda
gunakan. Anda bisa saja membuat kode PHP tanpa fungsi, tetapi seperti yang saya bilang
dengan fungsi anda bisa menghemat penulisan kode yang berulang-ulang.

Forms

Didalam dunia World Wide Web, form HTML merupakan tempat dimana kita bisa
mengirimkan informasi dari pengguna ke server. PHP didesain agar dapat bekerja dan
menerima informasi dari form HTML. Oke sekarang cobalah kode berikut ini dan simpan
dengan nama form.php:

<form action="result.php" method="POST">


Name: <input type="text" name="myname" size="20"><br>
Address: <input type="text" name="myaddress" size="40"><br>
<input type="submit" name="submit" value="Send">
</form>

Sekarang tuliskan kode dibawah ini dan simpan dengan nama result.php:

<?
print "Selamat Datang, $myname.<br>";
print "Alamat anda adalah $myaddress";
?>

Jika anda buka result.php maka isi dari variabel $myname dan $myaddress kosong, karena
memang belum anda deklarasikan isinya. Tetapi jika anda membuka file  form.php terdapat
text field dengan nama "myname" dan "myaddress". Nah nama textfield ini akan menjadi
nama variabel apabila kita mengirimkannya ke PHP. Buka form.php dan coba anda isi text
nama dan alamat. Ketika tombol diklik maka variabel tersebut akan dikirim ke file post.php.
Dan file post.php akan menerimanya dan menampilkannya.

Anda dapat mengirim nilai variabel tersebut ke file itu sendiri. Metode ini biasanya yang
paling sering digunakan. Untuk mengirim variabel ke file dirinya sendiri ubah saja form
action ke <?=$PHP_SELF?>. Cobalah kode dibawah ini dan simpan dengan nama self.php:

<html>
<head>
</head>
<body>
<?
If ($ok) {
print "Selamat Datang, $myname.<br>";
print "Alamat anda adalah $myaddress<br>";
}
?>
<form action="<?$PHP_SELF?>" method="POST">
Name: <input type="text" name="myname" size="20"><br>
Address: <input type="text" name="myaddress" size="40"><br>
<input type="submit" name="ok" value="Send">
</form>
</body>
</html>

Beberapa fungsi built in PHP

PHP memiliki buanyak fungsi didalamnya. Buanyak bukan banyak, karena memang sangat
banyak. Anda dapat membaca semua fungsinya di manual PHP. Belum lagi class-class yang
tersebar di internet. Dijamin anda akan menemukan apa yang anda butuhkan. Oke, kembali
ke fungsi. Saya akan menerangkan 3 fungsi dalam PHP yaitu date(), strlen() dan
substr().

Fungsi date() digunakan untuk menampilkan tanggal dari server. Kita bisa mengatur hasil
tampilan dari date() sesuka hati kita. Inilah kode-kode yang digunakan untuk menampilkan
format date():

Format Deskripsi Hasil


a 'am' atau 'pm' huruf kecil pm
A 'AM' atau 'PM' huruf besar PM
d Tanggal (dengan angka diawali dengan 0) 20
D Hari (3 huruf) Thu
F Bulan January
Jam (format 12 jam - diawali dengan 0) 03
H Jam (format 24 jam - diawali dengan 0) 20
g Jam (format 12 jam - tanpa 0) 3
G Jam (format 24 jam - tanpa 0) 20
i Menit 47
j Tanggal (tanpa 0) 3
1 Hari Thursday
L Melompati tahun ('1' untuk ya, '0' untuk no) 1
m Bulan (angka - diawali dengan 0) 01
M Bulan (3 huruf) Jan
n Bulan (angka - tanpa 0) 1
s Detik 24
U Time stamp 1142743213
y Tahun (2 digit) 06
Y Tahun (4 digit) 2006
z Jumlah hari dalam setahun (0-365) 19
Z Waktu dari GMT 0

Contoh:

<?
print "Today is ";
print date("j of F Y, \a\\t g.i a");
?>

Hasil:

Today is 11 of October 2007, at 11.42 am

Bagaimana? mudah bukan untuk menampilkan tanggal pada PHP, sekarang kita pelajari
strlen()

strlen() digunakan untuk mengetahu panjang dari string atau jumlah karakter dalam string.
strlen() memerlukan masukan berupa string dan akan mengembalikan nilai yang
merupakan jumlah karakter dalam string tersebut.

substr() digunakan untuk memotong suatu string dengan menentukan posisi karakter awal
dan jumlah karakter yang akan dipotong. Daripada bingung cobalah kode berikut ini:

<?
$text="Computer";
print strlen("$text");
print "<br>";
print substr("$text",3);
print "<br>";
print substr("$text",3,3);
?>

Hasil:

8
puter
put

Bagaimana? mudah kan. Semua yang telah anda baca, mulai dari menginstall hingga bagian
ini merupakan dasar-dasar dari PHP dan masih banyak lagi yang harus dipelajari. Tetapi
karena anda telah mengetahui dasarnya, maka tidak akan terlalu sulit apabila anda ingin
mempelajari PHP lebih dalam lagi.

Anda mungkin juga menyukai