A. Pendahuluan
Kalimat tersebut mungkin sangat radikal untuk diungkapkan, tapi inilah kenyataan
yang terjadi dilapangan, sebagai sebuah ungkapan dari seorang guru yang
mengkhawatirkan perkembangan pendidikan dewasa ini.
Tidak dapat dipungkiri, berbagai strategi dalam perubahan kurikulum, mulai dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sampai pada penyempurnaannya melalui
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), merupakan sebuah inovasi
kurikulum pendidikan yang sangat luar biasa, bahkan sangat berkaitan dengan
undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni
yang menyatakan bahwa pengelolaan satuan pendidikan usia dini, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah, dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan
minimal dengan prinsip MBS.
Berikut ini penulis akan paparkan, mengapa penulis berani mengatakan bahwa
inovasi pendidikan di era reformasi merupakan sebuah kemunduran yang tak
pernah terjadi selama bangsa ini berdiri..?
B. Ujian Nasional
1. Sekolah akan dianggap gagal jika banyak siswanya tidak lulus. Bahkan
mungkin orang tua tidak akan mempercayai sekolah tersebut untuk
menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut.
3. Guru sebagai orang tua di sekolah yang selama 3 tahun membimbing siswa,
tidak akan tega jika ternyata banyak siswanya tidak bisa lulus, hanya karena
dengan sebuah penilaian sesaat.
Dari ke tiga alasan tersebut, akhirnya dengan berbagai cara, sekolah melakukan
sebuah usaha untuk bisa membantu siswanya lolos dari jeratan Ujian Nasional.
Semuanya dilakukan dengan penuh suka-rela tanpa paksaan, walaupun seluruh
batin Guru merintih sedih dan penuh haru.
Yang paling menyedihkan lagi, ketika aparat birokrat dengan bangga menyatakan
keberhasilannya dengan menyebutkan sekolah-sekolah yang meluluskan siswanya
sampai 100%, dan akan diberikan penghargaan. (Jika menggunakan akal manusia,
tidak mungkin seluruh siswa pada sebuah sekolah bisa lulus sampai 100%. Bebek
saja ada yang tidak bertelurnya. Benar khan Bapak/Ibu Guru..??).
C. Administrasi Sekolah
Sebelum era-reformasi, siswa yang lulus akan segera memproses ijasahnya untuk
bisa dibawa dan digunakan, baik untuk melanjutkan sekolahnya maupun untuk
dijadikan syarat mencari pekerjaan.
Setelah dinyatakan lulus, siswa dihadapkan kepada proses menunggu ijasah yang
begitu lama dan tak tentu kapan Izasah tersebut dapat diterima. Untuk tahun
ajaran 2005-2006, blanko ijasah baru diterima oleh sekolah setelah lebih dari
sebulan dari semenjak siswa dinyatakan lulus, sehingga tak heran jika di setiap
sekolah masih banyak tumpukan ijasah yang belum diambil oleh pemiliknya,
dengan alasan, siswa tersebut sudah berada di luar kota dan belum membutuhkan
ijasah tersebut.
“Inilah kejadian yang belum pernah terjadi selama bangsa ini berdiri...”
Bahkan Buku Raport untuk tahun ajaran 2006-2007, sampai saat ini belum tentu
rimbanya. Ini juga belum pernah terjadi selama bangsa ini berdiri.
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=2741
Wassalam,
agussyafii
http://www.mail-archive.com/majelismuda@yahoogroups.com/msg02733.html