PENDAHULUAN
bermutu untuk rakyatnya, karena pendidikan merupakan salah satu faktor penting
penentu kualitas sumber daya manusia. Dalam suatu daerah kualitas sumber daya
manusia ini diukur melalui angka Indeks Pembangunan Manusia atau disingkat
IPM. IPM ini merupakan indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata
sederhana dari indeks harapan hidup (e0), indeks pendidikan (melek huruf dan
yaitu rata-rata lama sekolah (mean years schooling) dan angka melek huruf.
Sedangkan angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas
yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya. Proses
diberikan bobot. Rata-rata lama sekolah diberi bobot sepertiga dan angka melek
1
peraturan pemerintah dan peraturan-peraturan menteri pendidikan nasional
Pendidikan
jalur formal, dengan tujuan untuk menjamin tercapainya mutu pendidikan yang
diselenggarakan di daerah.
2
48,89 persennya pada posisi SPM. Hanya 10,15 sekolah yang
memenuhi standar nasional pendidikan.
Sebagai Ibukota Propinsi Jawa Barat dan salah satu kota yang terdekat dengan
ibukota negara, Kota Bandung seringkali menjadi pusat kegiatan Nasional dan
Barat dan kota pendidikan, idealnya kota Bandung merupakan kota yang
berkualitas dan memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi dan
Berdasarkan data dari Bappenas tahun 2006 dan BPS Pusat tahun 2007. Peringkat
IPM Kota Bandung di tingkat Nasional masih sangat jauh dari harapan yakni
peringkat ke-43 dengan angka IPM 74,3. Jika dibandingkan dengan kota besar
jelas sangat terpuruk. Kota Bandung bahkan kalah peringkat dengan kota-kota
kecil seperti Magelang (IPM 74,7), Pare-pare (IPM 74,7), Blitar (IPM 75,1), atau
3
Selayaknya dengan adanya anggaran pendidikan yang besar ini, kota
standar yang harus dicapai oleh sekolah standar nasional, telah ditetapkan dalam PP NO
19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, pada bab II, pasal 2, bahwa lingkup
a. standar isi;
b. standar proses;
c. standar kompetensi lulusan;
d. standar pendidik dan tenaga kependidikan;
e. standar sarana dan prasarana;
f. standar pengelolaan;
g. standar pembiayaan;dan
h. standar penilaian pendidikan.
Dalam Permendiknas no 15 tahun 2010 Bab IV, pemerintah menyoroti
pendidikan dasar.
4
Secara konsep penetapan standar sarana prasarana untuk meningkatkan
Kuswandi, 2003).
sebuah institusi pendidikan. Hal ini telah dibuktikan pada penelitian sebelumnya
menyesuaikan diri dengan ketentuan SNP tersebut paling lambat 7 (tujuh) tahun
Nasional Pendidikan tersebut. Artinya pada tahun 2013 semua satuan pendidikan
kategori sekolah formal mandiri atau Sekolah Standar Nasional (SSN). Sekolah
standar Nasional adalah sekolah yang telah memenuhi atau hampir memenuhi
(SMPN) di kota Bandung, baru ada 2 sekolah yang menjadi Rintisan Sekolah
mandiri (SSN), sisanya sebanyak 36 SMPN masih dalam kategori sekolah formal
5
RSBI
SSN
Sekolah Rintisan
cukup besar untuk pendidikan, idealnya SMPN mampu memenuhi kedua standar
Oleh karena itu penelitian ini, penulis beri judul “Strategi Implementasi
6
1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
1. Pengelolaan sarana/prasarana
2. Pengelolaan ketenagaan/guru
4. Kesiswaan
5. Keuangan
6. Kepemimpinan sekolah
7. Kurikulum
9. Iklim sekolah
Namun karena keterbatasan dan kompleksnya dimensi mutu, dalam studi ini
7
2. Bagaimana potensi dan kelemahan SMP se kota Bandung dalam pencapaian
dan pembiayaan
1.3. Tujuan
1. Kegunaan Akademis
2. Kegunaan Praktis
8
yang sederajat di Bandung khususnya dalam hal bagaimana
secara efektif sehingga pada tahun 2013 SMPN se kota Bandung belum siap
mencapai SSN”
Penelitian
6 Sidang Tesis