O
L
E
H
KELOMPOK 7
JUAINI
MAIMUN
DOSEN PEMBIMBING
ISMAULINA
Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Yang mana telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Selawat beriring salam marilah
sama-sama kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad saw. Yang telah membawa kita dari
1
alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, sehinggga kita semua
Selama penyusunan makalah ini kami banyak mengalami kesulitan dalam usaha
penyelesaiaannya, karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Dalam hal ini penulis
makalah yang berjudul ”Akuntansi Kredit yang Diberikan”. Dan penulis ucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu baik dalam hal materi maupun
Penulis
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................……... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………...............
Latar Belakang…………………………………………….... ...........
2. Rumusan
Masalah……………………………………………..........
BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………………..
A. Pengertian Kredit..………………………………………………….
B. Jenis-Jenis Kredit..............................................................................
C. Akuntansi Kredit,...............................................................................
D. Akuntansi Kredit dalam Valuta Asing............................................
DAFTAR KEPUSTAKAAN……………………………………………………..
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KREDIT
Dana yang diperoleh bank dalam simpanan disalurkan kembali dalam bentuk kredit
kepada masyarakat yang memerlukannya. Bank akan memperoleh keuntungan dari selisih
bunga yang diberikan kepada masyarakat. Kata kredit berasal dari bahasa Yunani yakni
“Credere” yang berarti kepercayaan, sehingga saat seseorang atau badan usaha diberikan
pinjaman, diyakini dapat mengembalikannya, karena orang atau badan percaya bahwa dana
yang diberikan akan dikembalikan.
Menurut UU RI No. 10 tahun 1998 dikatakan bahwa “ Kredit adalah penyediaan uang
atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal dimana pihak peminjam berkewajiban
melunasi hutangnya setelah jangka waktu yang ditentukan dengan sejumlah bunga yang
disepakati.
Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa dlam suatu kredit terdapat unsur-unsur
sebagai berikut:
1. Kepercayaan, si pemberi kredit percaya bahwa kredit yang diberikan akan
diterimakembali dlam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang.
2. Waktu, ada jangka waktu yang terdapt antara saat pemberian kredti dengan saaat
pengembalian kredit.
3. Degree of Risk, suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari
adanya jangka waaktu yang memisahkan pemberian kredit dengan kontraprestasi
yang akan diterima di masa akan datang.
4. Prestasi, objek kredit yang diberikan dalam bentuk uang atau barang,
5. Balas Jasa, pendapatan atas pemberian kredit bank dpat berupa bunga, privisi
danbiaya administrasi kredti. Hal tersebut merupakan balas jasa yang diterima
dari adanya.
Aktiva produktif yang sangat diandalkan oleh bank yang menghasilkan pendapatan
besar adalah debitur/kredit. Akuntansi untuk kredit ini harus dilakukan dengan cermat agar
mampu memberikan informasi yang efektif kepada manajemen.1
5
B. JENIS-JENIS KREDIT
Kredit dapat digolongkan dalam berbagai jenis antara lain:
a. Berdasarkan jangka waktu, terdapat 3 jenis yaitu:
- Kredti Jangka Pendek
- Kredit Jangka Menengah
- Kredit Jangka Panjang
b. Berdasarkan sifatnya, dapat digolongkan dalam 2 jenis yaitu:
- Revolving Kredit
- Non Revolving Kredit
c. Berdasarkan tujuan penggunaan, terdapat 2 jenis yaitu:
- Kredit Komersial
- Kredit konsumsi
C. AKUNTANSI KREDIT
Akuntansi kredit meliputi beberapa prosedur:
- Persetujuan dan pemberian pagu kredit
- Penarikan cek oleh nasabah/debitur
- Pembebanan bunga pada debitur
- Pelunasan pokok
- Wanprestasi pembayaran
- Penilaian debitur pada neraca
2. Ibid.hal 134
6
K: Rek. Administrasi-Kredit yang telah disetujui Rp 250.000.000
Kasus : PT Pizzaria menarik selembar cek debitur yang telah disetujui sebesar Rp
35.000.000 kepada Pt MNA, kemudian cek disetorkan ke Bank Omega – Jakarta untuk
keuntungan PT MNA, nasabah Bank ABC – Jakarta melalui kliring. Oleh Bank Omega
Jakata dibukukan:
D: Debitur-Rekening PT Pizzaria Rp 35.000.000
K: Bank Indonesia-Giro Rp 35.000.000
3. internet
7
2. Cash basis (saat penerimaan): bila debitur merupakan non-performing
loan:
D: Rek.Admin-tunggakan bunga debitur
Kasus:
Sampai akhir bulan PT Pizzaria tidak melakukan mutasi lagi. Maka pencatan bunganya
sbb (bunga 28%/tahun) :
d. Pelunasan bunga
1. Accrual basis
D: BI – Giro
K: Debitur tunggakan bunga
2. Cash basis
D: BI – Giro
K: Pendapatan bunga-debitur
3. Rekening administratif dicatat:
K: Rek.admin-debitur tunggakan bunga
8
D: Debitur tunggakan pokok
K: Debitur – Rek. debitur
Kasus Saldo debitur Bank Omega –Jakarta sebesar Rp 20.000.000.000 terdiri dari :
Kolektibilitas I Rp 18.000.000.000
Kolektibilitas II Rp 2.000.000.000
9
K: Penyisihan Debitur diragukan Rp 140.000.000
10
K/RPV – USD 1.850
D/RPV – UAD 1.850
K/Provisi Kredit Valas 1.800
K/pendapatan Adm Valas 50
D/Kas Rupiah Rp.50.000
K/RRA – Pajak Materai 50.000
Dimana:
Nominal : dana kredit yang digunakan debitur
Rate : bunga pinjaman yang dikenakan ke debitur
Day : jumlah hari dimana kredit digunakan
365 : jumlah hari dalam 1 tahun
Jurnal transaksi:
D/Rekening Giro Rupiah Rp 1.583.336.500
K/RPV –Rupiah Rp 1.583.336.500
D/RPV – USD 166.667
11
K/HBL – Kredit Valas USD 166.667
12
i. Riversing Pencadangan Bunga Kredit
Riversing dilakukan oleh bank, setelah transaksi yang benar terjadi, hal ini dimaksud:
- agar tidka terjadi pencatatan dua kali
- untuk menihilkan pencadangan yang telah dilakukan.
Bila pencadangan bunga kredit valas dpat dilakukan dengan menggunakan valuta asing
dan rupiah, maka saat melakukan riversing juga demikian.`
13
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dana yang diperoleh bank dalam simpanan disalurkan kembali dalam bentuk kredit
kepada masyarakat yang memerlukannya. Bank akan memperoleh keuntungan dari selisih
bunga yang diberikan kepada masyarakat. Kata kredit berasal dari bahasa Yunani yakni
“Credere” yang berarti kepercayaan, sehingga saat seseorang atau badan usaha diberikan
pinjaman, diyakini dapat mengembalikannya, karena orang atau badan percaya bahwa dana
yang diberikan akan dikembalikan.
Menurut UU RI No. 10 tahun 1998 dikatakan bahwa “ Kredit adalah penyediaan uang
atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal dimana pihak peminjam berkewajiban
melunasi hutangnya setelah jangka waktu yang ditentukan dengan sejumlah bunga yang
disepakati.
Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa dlam suatu kredit terdapat unsur-unsur
sebagai berikut:
6. Kepercayaan, si pemberi kredit percaya bahwa kredit yang diberikan akan
diterimakembali dlam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang.
7. Waktu, ada jangka waktu yang terdapt antara saat pemberian kredti dengan saaat
pengembalian kredit.
8. Degree of Risk, suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari
adanya jangka waaktu yang memisahkan pemberian kredit dengan kontraprestasi
yang akan diterima di masa akan datang.
9. Prestasi, objek kredit yang diberikan dalam bentuk uang atau barang,
10. Balas Jasa, pendapatan atas pemberian kredit bank dpat berupa bunga, privisi
danbiaya administrasi kredti. Hal tersebut merupakan balas jasa yang diterima
dari adanya.
Aktiva produktif yang sangat diandalkan oleh bank yang menghasilkan pendapatan
besar adalah debitur/kredit. Akuntansi untuk kredit ini harus dilakukan dengan cermat agar
mampu memberikan informasi yang efektif kepada manajemen.
Kredit dapat digolongkan dalam berbagai jenis antara lain:
d. Berdasarkan jangka waktu, terdapat 3 jenis yaitu:
- Kredti Jangka Pendek
- Kredit Jangka Menengah
14
- Kredit Jangka Panjang
e. Berdasarkan sifatnya, dapat digolongkan dalam 2 jenis yaitu:
- Revolving Kredit
- Non Revolving Kredit
f. Berdasarkan tujuan penggunaan, terdapat 2 jenis yaitu:
- Kredit Komersial
Kredit konsumsi
15
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Lapoliwa, N. (2000). Akuntansi Perbankan: akuntansi transaksi bank dalam valuta asing.
Institut Bankir Indonesia: Jakarta.
Taswan. (2005). Akuntansi Perbankan:Transaksi dalam valuta Rupiah. UPP AMP YKPN
Yogyakarta: Yogyakarta.
Ramli Faud. (2005). Akuntansi Perbankan: Petunjuk Optimal Praktis Operasional Bank.
Graha Ilmu: Yogtakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Prifesional Akuntan Publik. Salemba empat:
Jakarta.
Sri Susilo, Y. Triandaru, S. Dan Totok Budi Santoso. (2000). Bank dan Lembaga
Keuangan Lain. Salemba Empat: Jakarta.
Internet..
16