Anda di halaman 1dari 10

Rangkuman

Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi

1. Tegangan Tinggi Arus Bolak-Balik


Pengukuran Tegangan tinggi arus bolak-balik dapat dilakukan secara
langsung maupun secara tiidak langsung.
Pengukuran tegangan tinggi secara langsung merupakan pengukuran tegangan
tinggi dengan menggunakan peralatan tertentu seperti alat ukur sela bola dan
alat ukur Voltmeter Elektrostatic.
Berdasarkan alat yang digunakan teknik pengukuran tegangan tinggi secara
langsung meliputi :

 Pengukuran dengan menggunakan alat Ukur Sela Bola.

Pengukuran dengan cara ini menggunakan transformator uji yang


dirangkaikan dengan elektroda bola-bola. Transformator uji yang
digunakan untuk keperluan pengukuran adalah transformator uji yang
memiliki gulungan tersier (tertiary) dimana besar tegangan tegangan
gulungan tersebut 100 volt. Oleh karena penunjukkan angka pada
regulator tidak menunjukkan nilai tegangan yang tepat maka
pengukurannya dikalibrasikan dengan sela bola. Pengukuran dengan
sela bola didasarkan atas kenyataan bahwa pada keadaan standar, sela
bola yang mempunyai diameter dan sela tertentu mempunyai tegangan
percikan tertentu pula. Dengan demikian bila diameter dan selanya
diketahui, tegangan percikannya pun dapat dihitung (sesudah
disesuaikan dengan keadaan standar ).

Gambar 1. Peralatan Pengujian dan Pengukura Tegangan tinggi AC


Gambar 2. Gambar Rangkaian peralatan pengujian dan pengukuran
tegangan tinggi AC

 Pengukuran dengan menggunakan alat ukur Voltmeter Elektrostatic.

Voltmeter elektrostatik adalah voltmeter yang paling lazim dipakai untuk


pengukuran tegangan tinggi. Peralatan ini menggunakan semacam
kapasitor plat(seperti yang terlihat pada gambar dibawah), dimana plat
yang satu tetap posisinya sedangkan plat yang lain dapat bergerak.

Besar kapasitansi plat tersebut adalah :

Sedangkan besar tenaga yang tersimpan didalamnya :


Gambar 3 Plat yang digunakan pada Voltmeter elektrostatik

Apabila plat yang bergerak berubah letaknya sepanjang jarak (-dl),


maka tenaganya berubah sebesar dW = F (-dl).
Jadi besar gayanya adalah

Newton

Sehingga perbedaan tegangan antara kedua plat adalah

Apabila alat ini mempunyai plat yang berputar , maka kopel


pemutarnya (roating torque ) adalah

Newton meter

Dimana Q adalah sudut pemutaran.

Gambar 4. Konstruksi plat pada Voltmeter Elektrostatik

Pengukuran secar tidak langsung merupakan teknik pengukuran


tegangan tinggi dengan cara menggunkan parameter pendekatan untuk
memperoleh hasil pengukuran. Dimana dalam hal ini, kita
menggunakan peralatan tertentu sebagai parameter pendekatan.
Berdasarkan alat yang digunakan pengukuran dengan cara ini dapat
dibedakan menjadi :

 Pengukuran dengan cara pembagi Kapasitor

Salah satu cara yang digunakan untuk mengukur tegangan tinggi yaitu
dengan menghubungkan kondensator dengan sebuah voltmeter atau
ammeter, sehingga tegangan tinggi yang hendak diukur tegangannya
tidak diukur langsung oleh Volt-/ am-meter tersebut. Ammeter yang
dipasang seri dengan kapasitor (seperti gambar a ), besar tegangan yang
hendak diukur ialah :

Dimana I adalah arus pemuat (charging current ). Juga dapat dipakai


sebuah voltmeter yang dipasang seri dengan kapasitor ( seperti gambar b
), dalam hal ini :

Dimana v adalah tegangan yang dikur oleh (static) Voltmeter , adalah


kapasitansi dari voltmeter ; harganya berubah sedikit jika penunjukan
meter berubah.

Gambar 5. Rangkaian Pembagi kapasitor


Variasi dari rangkaian ini dinyatakan dalam gambar c. Untuk sirkuit ini

berlaku rumus:

Dimana dipasang parallel dengan electrostatic Voltmeter di atas,


dengan maksud untuk mengurangi tegangan yang harus diterapkan
pada Voltmeter.

 Pengukuran dengan cara Pembagi Tahanan

Prinsip kerja pengukuran cara ini hampir sama dengan pengukuran


pembagi tegangan dengan kapasitor yang membedakannya adalah pada
rangkaian peralatan ini menggunakan resistor. Secara konstruksi
pengukuran dengan cara ini memilikim kelemahan . Hal ini karena
tahanan mempunyai batas kemampuan membawa arus (current
carrying capacity ) tertentu, dan karena tahanan selalu mempunyai
kapasitansi sasar (stray capacitance) yang juga ada induktansinya, ini
semua harus diperhitungkan terutama pada frekuensi tertentu.

2. Tegangan Tinggi Impuls

Pengukuran tegangan tinggi impuls dapat dilakukan dengan dua metode yaitu:
I. Pengukuran dengan menggunakan sela-bola.

Meter yang dipakai untuk mengukur tegangan tinggi impuls selalu


harus ditera dengan tegangan percikan 50 % (disinggkat 50 %
sparkovervoltage, SOV) dari sebuah sela-bola standar yang dihubungkan
dengan terminal generator. Adapun yang dimaksud dengan sela-bola
standar ialah sela-bola yang memenuhi syarat standar mengenai
kualtas, jarak antar bola dan ukuran bola. Dalam keadaan udara
tertentu , sebuah sela bola mempunyai tegangan percikan tertentu pula.
Itulah sebabnya peralatan ini dapat dipakai sebagai alat pengukur
tegangan. Untuk menetapkan 50 % SOV ini tiap perbandingan
pelepasan diukur dengan menerapkan dua tegangan masing-masing
lima kali atau lebih . Bila perbandingan ini antara 20 dan 80 %, maka
50 % ditetapkan secara interpolasi . Ada cara lain untuk menentukan 50
% SOV ini, yaitu Up-and-Down method.
Mula-mula tegangan puncak yang besarnya hamper sama dengan
tegangan percikan minimum dari sela bola diterapkan pada sela
tersebut. Apabila terjadi percikan, maka tegangannya diturunkan
setingkat. Tegangan ini diterapkan lagi pada sela-bola. Apabila masih
ada percikan tegangannya diturunkan lagi. Apabila tidak ada percikan
maka tegangannya dinaikkan. Prosedur ini dilakukan secara berkali-kali
( 30-50 kali ). Hasil dari pengujian ini dapat dilihat pada gambar 6.
Dalam gambar ” O ” menyatakan adanya percikan, sedangkan tanda “ X
“ menyatakan tidak adanya percikan.

Gambar 6. Hasil pengujian dengan sela-bola

Apabila ingin dilakukan pengukuran terhadap tegangan impuls positif


dengan sela-bola yang diameternya sama atau kurang dari 12,5 cm ,
maka diperlukan penyinaran ultra-violet terhadap sela bola. Apabila
dipakai tegangan impuls negatif, maka penyinaran hanya diperlukan
bila tegangan yang diukur kurang dari 50 KV. Apabila tegangan lebih
dari 50 KV maka tidak perlu dilakukan. Begitu pula apabila diameter
sela-bola lebih besar dari 15 cm maka tidak perlu dilakukan penyinaran.
Efek dari penyinara lebih berpengaruh pada impuls positif
dibandingkan dengan impuls negative. Untuk memungkinkan
pengukuran yang lebih teliti, pengukuran dapat dilakukan dengan
bantuan sebuah pembagi tegangan.

II. Pengukuran dengan menggunakan CRO

Cathode-Ray Oscillograph (CRO ) adalah alat pengukur yang terpenting


oleh karena yang diukur bukan hanya puncak dan bentuk tegangan
impul saja, tetapi juga ketidak normalan dalam bentuk yang terlihat
yang menggambarkan kerusakan yang terjadi pada alat yang diuji. Oleh
karena tegangan yang dapat diterapkan pada plat CRO hanya terbatas
sekali maka alat ini harus dipakai bersama dengan pembagi tegangan.

Untuk menghindarka osilasi, maka perlu diperhatikan syarat-syarat


umum yang berlaku dan syarat lain yang dinyatakan pada gambar
berikut :

Gambar 7. Rangkaian CRO yang menggunakan pembagi tahanan

Apabila syarat tersebut dipenuhi maka sirkuit pengukurannya dapat


disederhanakan menjadi sirkuit ekivalen seperti tertera pada gambar 8
berikut.
Pada waktu menggunakan CRO harus diperhatikan bahwa jarak antara
alat ini dengan generator impuls cukup besar untuk menghindarkan
pengaruh induksi.Apabila hal ini tidak mungkin dilaksanakan, maka
CRO harus dilindungi terhadap pengaruh tersebut. Ketelitian dari CRO
sendiri adalah kira-kira 2%. Tetapi karena alat ini hampir selalu dipakai
bersama dengan sirkut lain (misalnya Voltage driver ) maka ketelitian
pengukuran menjadi kurang. Hal ini harus diperiksa sebelum
pengukuran dimulai. Untuk ini biasanya dipakai sebuah sela-bola. Bila
perbedaan antara dua cara ini tidak melebihi 5 %, maka pengukurannya
dianggap memenuhu syarat.
Tugas Teknik Tegangan Tinggi
Rangkuman Pengukuran Tegangan
Tinggi

Disusun Oleh :

Syamsuddin

D411 08 363

Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas


Hasanuddin
2011

Anda mungkin juga menyukai