Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI
SESI III: MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN MELALUI INTERAKSI
ASERTIF

KELOMPOK II
DESY RATNA SARI I1B109013
AZIZAH ZAHRATUNNISA I1B109024
VALENTINO BENNY K. I1B109026
AYU SEPTIANA I1B109027
WIDIANTORO SAPUTRO I1B109028
YULIZA AYU AMBARISTI I1B109029
ELFANIZAR YUSANDI I1B109201
NOORHIDAYAH I1B109202
NOOR KAMELIA I1B109203
IMAM FAUZI I1B109204
MUTIA NOR’AINA I1B109205
MUHLISOH I1B109206
MUTIA RAHMAH I1B109207
YOGA TRIONO I1B109208
LAILY ELFA SYAHRINI I1B109210
REZKY AMALIA I1B109211
IRA PAULINA I1B109214

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Mei, 2011
A. Latar Belakang Masalah

B. Tujuan
Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa
Klien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa
kemarahan

C. Kriteria Pasien Dalam Terapi Aktivitas Kelompok


Klien di ambil dari ruang keperawatan kesehatan jiwa Sukasuka
Terdiri dari 6 orang klien dengan kategori pasien rehabilitatif

D. Daftar Peserta TAK

No Nama Umur Diagnosa Medis Kategori


Pasien
1 Yuliza Ayu 20 tahun Rehabilitatif
Ambaristi
2 Ayu Septiana 28 tahun Rehabilitatif

3 Ira Paulina 26 tahun Rehabilitatif

4 Mutia Rahmah 24 tahun Rehabilitatif

5 Mutia Nor’aina 33 tahun Rehabilitatif

6 Yoga Triono 27 tahun Rehabilitatif

E. Waktu dan tempat Kegiatan


1. Waktu Kegiatan
Hari : Jum’at
Tanggal : 20 Mei 2011
Pukul : 14.00 wita - selesai
2. Tempat Kegiatan : Ruang Keperawatan Kesehatan Jiwa
F.Setting
Observer

Terapis

Klien Fasilitator

Fasilitator Klien

Klien Fasilitator

Fasilitator Klien

Klien Fasilitator

Fasilitator Klien

Observer Co Terapis

G. Struktur

1. Terapis : Rezky Amalia


2. Co terapis : Valentino Benny K
3. Fasilitator :
Laily Elfa Syahrini
Elfanizar Yusandi
Noor Hidayah
Noor Kamelia
Muhlisoh
Azizah Zahratunnisa

4. Observer : Imam Fauzi


Widiantoro Saputro.

H. Alat
Papan tulis atau yang sejenisnya
Alat tulis (buku catatan dan pulpen)
Name tag
Jadwal kegiatan harian klien

I. Metode
Dinamika kelompok
Diskusi dan Tanya jawab
Bermain peran / stimulasi

J. Langkah-langkah Kegiatan
1. Fase Persiapan
Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi sebelumnya
Menyiapkan alat dan tempat

2. Fase Orientasi
“Assalamu’alaikum, selamat siang bapak-bapak dan ibu-ibu”.
Terapis : Selamat siang semuanya? Bagaimana perasaannya saat ini?
Semua : baik
Terapis : Apakah ada masalah yang sekarang dirasakan?
Semua : Tidak ada.
Terapis : Bagaimana dengan penerapan Terapi aktifitas kelompok yang
kemaren?
Semua : menyenangkan.
Terapi : Perkenalkan nama saya Rezky Amalia, panggil saya kiki . Saya disini
sebagai terapis. Saya kerja disini mulai tanggal 12 januari kemaren sampai dengan 25
juni yang akan datang. Kita disini akan melakukan terapi aktivitas kelompok sekitar
30 menit. Apabila ada sesuatu bisa hubungi saya diruangan keperawatan lantai 3,
ruangan yang bernomor 5. Saya harapkan selama berjalannnya proses terapi
kelompok tidak ada yang keluar masuk. Dan nanti jika ada yang mau keluar, izin
terlebih dahulu dengan saya. Bagaimana sampai disini apakah semuanya sudah
mengerti?
Semua : iya....
Terapis : sekarang kita perkenalan nama panggilan semua anggota kelompok,
dimulai dari sebelah kanan saya. Ya silahkan perkenalkan namanya.
Yuliza : nama saya yuliza.
Laily : nama saya laily, saya disini sebagai fasilitator untuk Ibu Yuliza.
Terapis : ya, Selanjutnya, sesuai urutan sampai pada urutan terakhir disebalah
kiri saya.
Ayu : nama saya ayu.
Elfanizar : nama saya elfanizar, saya fasilitator ibu ayu.
Ira : nama saya paulina.
Dayah : hmm, nama saya dayah, saya disini sebagai fasilitator untuk Nn. Ira.
Rahmah : nama saya rahmah.
Kamelia : nama saya lia, saya sebagai fasilitator untuk Nn. Rahmah.
Aina : nama saya aina.
Mukhlisoh : nama saya lilis, saya sebagai fasilitator untuk Ny. Aina
Yoga : nama saya yoga.
Azizah : nama saya azizah, saya sebagai fasilitator untuk Tn. Yoga.
Terapi : silahkan kepada observer dan Co terapis memperkenalkan dirinya.
Benny : semuanya, perkenalkan nama saya benny, saya disini sebagai Co
terapis
Imam : perkenalkan nama saya imam, saya sebagai observer disini.
Widi : nama saya widi, saya sebagai observer.
3. Fase Kerja
i. Mendiskusikan dengan klien cara bicara jika ingin meminta sesuatu dari
orang lain (i)
ii. Menuliskan cara-cara yang disampaikan klien (ii)
iii. Terapis mendemonstrasikan cara meminta sesuatu tanpa paksaan, yaitu:
“saya perlu/ingin/minta….., yang akan saya gunakan untuuk….” (iii)
iv. Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang cara
pada poin (iii)
v. Ulangi (iv)
vi. Memberiakan pujian pada peran-serta klien
vii. Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampaikan rasa sakit
hati pada orang lain, yaitu: “saya tidak dapat melakukan…” atau “saya
tidak menerima dikatakan….” atau “saya kesal dikatakan seperti….”
viii. Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang cara
pada poin vii
ix. Ulangi poin viii sampai semua klien mencoba
x. Memberikan pujian pada peran-serta klien

PERCAKAPAN
Terapis : baik, kita sudah berkenalan , sekarang saya akan beri penjelasan
tentang tujuan kegiatan kita hari ini, agar nanti semua anggota dapat
menyebutkan bagaimana cara meminjam sesuatu dari orang lain, dan
bagaimana kalian menolak, jika ada seseorang yang mau meminjam
sesuatu terhadap kalian. Nanti, setelah kalian menyebutkan, saya akan
memberikan pendapat dan penilaian tentang cara meminjam kalian dan
menolak jika ada seseorang yang mau meminjam sesuatu kepada
kalian, dan saya akan memberi saran dan mencontohkan bagaimana
seharusnya jika kalian mau meminjam seseuatu kepada orang lain dan
bagaimana menolak yang baik terhadapt permintaan seseorang. Dan
tentu saja, kalian juga akan mencontohkan apa yang sudah saya
contohkan secara berpasang-pasangan. Bagaimana, apakah semuanya
sudah paham ?
Semua : iya...
Terapi : baik kita mulai, kepada Ibu Yuliza, bagaimana cara ibu jika mau
meminjam sesuatu kepada orang lain?
Yuliza : saya akan merebut tanpa izin.
Terapi : Iya, bagaimana dengan Ibu. Ayu, seperti apa jika ibu mau meminjam
sesuatu kepada orang lain?
Ayu : Saya meminjam dengan marah-marah.
Terapi : Bagaimana dengan Nn. Paulina? Seperti apa cara anda meminjam
seseutu dari org lain?
Ira : Saya meminjam dengan menangis-nangis.
Terapi : Lalu bagaimana cara Nn. Rahmah meminjam sesuatu?
Rahmah : Saya meminjam dengan mengacam.
Terapi : iya, selanjutnya, ibu aina, bisa di sisebutkan bagaimana cara ibu
meminjam seseuatu kepada orang lain?
Aina : Saya akan merampasnya.
Terapi : Bagaimana dengan Tn. Yoga? Bagaimana anda meminjam sesuatu
kepada orang lain?
Yoga : Mengambilnya tanpa izin dan tanpa dilihat orang.
Terapis : Nah, semuanya sudah menyebutkan, bagaimana cara kalian
meminjam sesuatu, bagaimana jika saya mengajarkan cara meminjam sesuatu kepada
orang lain, agar orang tersebut mau meminjamkannya kepada kita? Bagaimana,
apakah semuanya setuju?
Semua : Iya.....
Terapi : baik saya akan langsung saja mencontohkan bagaimana cara jika
saya mau meminjam sisir yang baik. “ saya sangat memerlukan sisir itu, untuk
merapikan rambut saya, boleh kah, saya meminjam sisir itu sebentar saja?” . Nah,
sekarang saya minta dua orang untuk mencontohkan secara bergilir cara meminjam
yang baik kepada orang lain, seperti yang sudah saya contohkan. Yang pertama,
kepada Ibu Ayu dan Ibu Yuliza.
Ayu : saya sangat memerlukan pulpin itu, untuk menulis, boleh kah saya
meminjam pulpin kamu sebentar?
Yuliza : ini silahkan...
Terapi : Iya bagus, sekarang gantian, Ibu Yuliza yang meminjam pulpin ke
Ibu Ayu.
Yuliza : saya sangat memerlukan pulpin untuk menulis, boleh kah saya
meminjam pulpin kamu sebentar?
Ayu : iya, tapi sebentar saja ya?
Terapi : iya, sangat bagus, selanjutnya kepada Nn Paulina dan Nn Rahmah,
silahkan contohkan.
Ira : rahmah, boleh kah saya meminjam pulpin kamu? karena pulpin saya
habis, sedangkan saya memerlukan pulpin sekarang untuk menulis sesuatu.
Rahmah : ini silahkan diambil.
Rahmah : paulina, bolehkah saya meminjam buku yang sedang kamu baca
sebentar? Saya hanya ingin melihat-lihat.
Ira : iya, ini silahkan diambil.
Terapi : selanjutnya Tn. Yoga dan Ny. Aina, silahkan dicontohkan secara
bergantian.
Yoga : aina perut saya sangat sakit, bolehkah saya meminta sedikt minyak
kayu putih punya kamu, untuk dioleskan keperut saya?
Aina : ini silahkan ambil..
Aina : saya sangat memerlukan gunting, untuk memotong untaian baju saya,
bolehkah saya meminjam gunting kamu?
Yoga : iya, ini silahkan, hati-hati ya memakainya?
Aina : iya,,,
Terapi : Baek semuanya sudah sangat bagus dalam memberikan contoh
bagaimana cara yang baik, jika kita mau meminjam sesuatu keapada orang lain, nah
sekarang apakah kalian mau saya ajarkan bagaimana cara menolak, jika seseorang
mau meminjam sesuatu kepada kita? apakah semuanya bersedia?
Semua : iya.....
Terapi : Baik kalau begitu saya akan mencontohkan berdua dengan Fasilitator
mukhlisoh, fasilitator mukhlisoh nanti kamu akan meminjam penggaris kepada saya
dan saya akan menolaknya dengan cara yang baik, bagaimana mukhlisoh bisa kita
mulai?
Mukhlisoh : iya, bisa terapis.
Mukhlisoh : saya boleh tidak meminjam penggaris anda?
Terapis : saya tidak dapat meminjamkannya sekarang karena saya sedang
memakai penggaris ini untuk menyelesaikan tugas saya, maaf ya?
Mukhlisoh : iya, tidak apa-apa.
Terapi : Nah, semuanya sudah tahu kan bagaimana cara menolak yang baik,
jika seseorang ingin meminjam seseuatu kepada kita? Saya minta kepada kalian untuk
berpasangan dan bergantian mencontohkan bagaimana kalian menolak jika
teman/seseorang mau meminjam atau meminta sesuatu kepada kalian, kita mulai dari
sebelah kiri saya saja, yaitu kepada Tn Yoga dan Ny Aina.
Yoga : Aina boleh ngak saya minta minyak kayu putihnya sedikit?
Aina : Saya sedang memakainya untuk mengoleskan tangan saya yang
sedang gatal-gatal, karena digigit nyamuk, dan saya tidak dapat memberikannya
kepada kamu saat ini, maafkan saya?
Yoga : iya..
Terapis : baik sekali, sekarang gantian.
Aina : Yoga, boleh ngak saya meminjam pensil warna kamu?
Yoga : Saya sedang memakai pensil warna ini, untuk menggambar, jadi,
saya tidak bisa meminjamkannya kepada kamu? Nanti saja yaa?
Aina : Iya, baik..
Terapis : iya, sangat bagus, kalau begitu selanjutnya kepada Nn Paulina dan
Nn Rahmah, tolong dicontohkan secara bergantian bagaimana cara menolak sesuatu,
jika ada seseorang yang mau meminta/meminjam sesuatu kepada kita.
Paulina : Rahmah, bolehkah saya meminjam pulpin yang ada ditangan
kamu/
Rahmah : saya tidak bisa meminjamkannya kepada anda, karena saya sedang
menulis menggunakan pulpin ini, maafkan saya?
Paulina : iya..
“lalu mereka gantian mencontohkannya”
Rahmah : Paulin, saya mau meminjam buku yang kamu baca, bolehkah?
Paulina : saya sedang asyik membaca buku ini, maaf kan saya, karena
sekarang saya tidak bisa meminjamkan buku ini kepada kamu?
Rahmah : iya..
Terapis : Selanjutnya kepada Ibu Ayu dan Ibu Yuliza.
Ayu : Yuliza, bolehkah saya ingin meminjam tas kamu?
Yuliza : saya tidak bisa meminjamkan tas ini kepada kamu, karena saya akan
memakainya sebentar lagi. Lain kali saja ya?
Ayu : iya....
Terapis : bagus, sekarang gantian.
Yuliza : ayu, bolehkah saya meminjang uang kepada kamu?
Ayu : Uang saya hanya tinggal seribu saja, maafkan saya tidak bisa
meminjamkannya kepada kamu, karena saya akan memakainya untuk membeli
makanan nanti siang.
Yuliza : iya..
Terapis : iya, sangat bagus, semuanya sudah mencontohkan bagaimana cara
yang baik jika mau menolak seseorang yang mau meminjam atau meminta sesuatu
kepada kita.

4. Fase Terminasi
Evaluasi
Terapis : nah semuanya, kita sudah selesai melakukan kegiatan terapi
aktivitas kelompok pada hari ini, bagaimana perasaannya ?
Semua : lebih baik.
Tindak lanjut
Terapis : ya bapak/ibu kita tadi sudah melakukan terapi aktivitas
kelompok, dimana tadi semuanya sudah bercerita bagaimana cara kalian meminjam
sesuatu kepada orang lain, dan saya memberikan cara yang lebih baik bagaimana cara
kita meminjam sesuatu kepada orang lain, dan tadi bapak/ibu saya minta untuk
mencontohkannya secara berpasangan dan bergilir, dan bapak/ibu sangat bagus,
ketika mencontohkannya, dan tadi juga saya telah mencontohkan bagaimana cara
yang baik, jika kita mau menolak seseorang yang mau meminjam atau meminta
sesuatu kepada kita, dan bapak/ibu tadi juga sudah mencontohkannya secara
berpasangan dan bergilir dengan sangat baik. Nanti jika bapak/ibu mau meminjam
sesuatu kepada orang lain, lakukan seperti apa yang telah saya ajarkan kepada
bapak/ibu pada hari ini, begitu juga jika mau menolak seseorang yang mau meminjam
atau meminta sesuatu kepada kita, lakukan seperti apa yang telah kita pelajari pada
hari ini.
Kontrak yang akan datang
Terapis : Untuk semua terima kasih atas kerja samanya, minggu depan kita
akan bertemu lagi untuk belajar cara baru yaitu kegiatan ibadah, waktunya tetap jam
02.00 wita, tempatnya tetap disini, digedung Farmakologi lantai 3. Bagaimana,
apakah semuanya bersedia?
Semua : iya.
Terapisn : Baik kita akhiri pertemuan kita hari ini, dan saya tutup dengan
mengucapakn Hamdallah. Wassalamu`alikum Wr Wb.

K. Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi Klien
No. Nama Klien Mempraktekkan cara Mempraktekkan cara kedua
pertama
1. Yuliza Ayu √ √
Ambaristi
2. Ayu Septiana √ √
3. Ira Paulina √ √
4. Mutia Rahmah √ √
5. Mutia Nor’aina √ √
6. Yoga Triono √ √

Dokumentasi

Yuliza Ayu Ambaristi : tujuan tercapai semuanya, karena klien dapat


mengungkapkan cara meminta atau meminjam sesuatu kepada orang lain, dan
klien dapat mengungkapkan cara menolak seseorang yang mau
meminjam/meminta kepadanya.
Ayu Septiana : tujuan tercapai semuanya, karena klien dapat
mengungkapkan cara meminta atau meminjam sesuatu kepada orang lain, dan
klien dapat mengungkapkan cara menolak seseorang yang mau
meminjam/meminta kepadanya.
Ira Paulina : tujuan tercapai semuanya, karena klien dapat mengungkapkan
cara meminta atau meminjam sesuatu kepada orang lain, dan klien dapat
mengungkapkan cara menolak seseorang yang mau meminjam/meminta
kepadanya.
Mutia Rahmah : tujuan tercapai semuanya, karena klien dapat
mengungkapkan cara meminta atau meminjam sesuatu kepada orang lain, dan
klien dapat mengungkapkan cara menolak seseorang yang mau
meminjam/meminta kepadanya.
Mutia Nor`aina : tujuan tercapai semuanya, karena klien dapat
mengungkapkan cara meminta atau meminjam sesuatu kepada orang lain, dan
klien dapat mengungkapkan cara menolak seseorang yang mau
meminjam/meminta kepadanya.
Yoga Triono : tujuan tercapai semuanya, karena klien dapat
mengungkapkan cara meminta atau meminjam sesuatu kepada orang lain, dan
klien dapat mengungkapkan cara menolak seseorang yang mau
meminjam/meminta kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai