JUDUL PERCOBAAN
Telaah Aktivitas Hiperurisemia Buah, Daun dan Kulit Batang Tanaman Kersen
(Muntingia calabura L.) secara In Vitro.
B. LATAR BELAKANG
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaporkan oleh Veronika (2010) bahwa
ekstrak etanol daun Muntingia calabura L mengandung senyawa metabolit sekunder
yang memiliki aktivitas antihiperurikemia, dan pada dasarnya senyawa metabolit
sekunder yang terdistribusi di daun relatif lebih sedikit di bandingkan dengan bagian
tumbuhan lainnya, untuk itu dilakukan penelitian terhadap daun, kulit batang, dan
buah daun kersen guna membuktikan kandungan metabolit sekunder pada bagian
tumbuhan kersen yang memiliki aktivitas antihiperurikemia lebih besar.
D. TUJUAN
E. TINJAUAN PUSTAKA
1.a
1.b
Gambar (1.a) buah tumbuhan kersen dan, (1.b) daun dan bunga tumbuhan
kersn
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Muntingiaceae
Genus : Muntingia L.
Spesies : Muntingia calabura L
Ekstrak larutan dari tanaman ini juga memiliki opiod-mediated antinociception
(Zakaria et al., 2007,). ekstrak daun kersen juga mempunyai sifat sebagai anti
peradangan dan anti piretik (Zakaria et al.,2007), aktivitas anti bakteri (Zakaria et al.,
2006) dan aktivitas anti staphilokokal ( Zakaria et al., 2007).
Gambar 2. Pembentukan Asam Urat dari Nukleosida Purin Melalui Basa Purin
Hipoxantin, Xantin dan Guanin (Rodwell, 1997)
E.5 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu kondisi terjadinya peningkatan kadar asam urat serum
di atas nilai normal (Wortmann, 1998), dimana nilai normal asam urat dalam darah
untuk pria adalah 0,20-0,45 mMol/l dan wanita mempunyai kadar asam urat 10%
lebih rendah daripada pria yaitu 0,15-0,38 mMol/l (Tjay dan Raharja, 2002). Ada
beberapa hal yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan merupakan
faktor resiko terjadinya hiperurisemia. Faktor–faktor tersebut dapat dikelompokkan
menjadi tiga mekanisme, yaitu:
1) Peningkatan produksi asam urat
Hal ini terjadi karena faktor idiopatik primer, makanan yang kaya purin (banyak
mengandung protein), obesitas, alkohol, polisitemia vera, paget’s disease, proses
hemolitik, psoriasis.
2) Penurunan ekskresi asam urat
Penurunan ekskresi asam urat merupakan sebagian besar penyebab
hiperurisemia (hampir 90% kasus). Penyebabnya antara lain: idiopatik primer,
insufusiensi ginjal, ginjal polikistik, diabetes insipidus, hipertensi, asidosis, toksik
pada kehamilan, penggunaan obat–obatan seperti salisilat < 2 gram/hari, diuretik,
alkohol, levodopa, ethambutol, pirazinamid.
3) Kombinasi antara kedua mekanisme tersebut
Dapat terjadi pada defisiensi glukosa 6-fosfat, defisiensi fruktosa 1-fosfat
aldosi, konsumsi alkohol dan shock (Wortmann, 1998). Jika pada hiperurisemia
didapatkan hasil bentukan kristal asam urat, maka hiperurisemia dapat berkembang
menjadi gout (Gaw et al, 2005).
F. METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukakan dalam beberapa tahapan, tahap pertama adalah pembuatan
ekstrak etanol, dari buah, daun, dan kulit batang Muntingia calabura L. Tahap kedua
adalah karakterisasi ekstrak meliputi penentuan kadar air, kadar abu, kadar sari, serta
penapisan fitokimia. Tahap ke tiga adalah pengujian aktivitas anti hiperurisemia
ketiga ekstrak bagian tumbuhan kersen menggunakan enzim xanthine oxidase secara
In Vitro.
F.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah buah, daun, dan kulit batang tanaman kersen
(Muntingia calabura L.), aquades, kloroform, pereaksi Dragendorff, pereaksi Mayer,
serbuk Mg, FeCl3 1%, larutan gelaton, pereaksi Steasny, NaOH 1M, asam asetat
anhidrat, H2SO4 pekat, etanol, HCl, NH3, kertas saring Whatman 42, enzim xanthin
oksidase.
Y = aX + b
Dari data hasil percobaan kemudian ditentukan IC50 yaitu konsentrasi inhibisi larutan
uji yang mampu meredam 50% enzim xanthin oksidase.
DAFTRA PUSTAKA
Chen, J.J. et all, 2004. Flavones and Cytotoxic Constituents from the Stem Bark of
Mutingia calabura. Department of Pharmacy, Tajen Institute of Technology,
Pingtung, Taiwan
Elion G.B., Kovensky A. dan Hitchings G.H., 1966, Metabolic studies of allopurinol
an inhibitor of xanthin oxidase. Biochem. Pharm, 15, 863-880
Farnsworth N.R., 1966, Biological and phtyochemical screening of plants, Pharm Sci,
55(3) : 245-264
Fields M., Charles G.L., dan Mark D.L., 1996, Allopurinol, an inhibitor of xanthine
oxidase, reduces uric acid levels and modifies the signs associated with
copper deficiency in rats fed fructose, Free Radical Biol & Med, 20(4) : 595-
600
GAW, Allan et.al. 2005. Clinical biochemistry: an illustrated colour text. ed.3
Edinburgh Churchill : Livingstone
Kaneda, Norito et all. 1991. Plan Anticancer Agents, XLVIII, New Cytotoxic
Flavonoids from Muntingia Calabura Roots. Department of Chemistry,
Faculty of Science, Mahidol University : Bangkok, thailand
Kong L.d., Zhang Y., Pan X., Tan R.X., dan Cheng C.H.K., 2000, Inhibition of
xanthine oxidase by liquiritigenin and isoliquiritigenin isolated from
Sinofranchetia chinensis, Cell Mol. Life Sci., 57: 500-505.
Osada Y., Tsuchimoto M., Fukushima H., Takahshi K., Kondo S., Hasegawa M., dan
Komoriya K., 1993. Hypouricemic effect of the novel xanthine oxidase
inhibitor, TEI-6720, in roddents, Europ Journal of Pharm. 241 : 183-188
Rodwell, V.W. 1997. Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin, dalam Murray R.
K., Granner, D. K., Mayer, P. A., dan Rodwell, V. W. Biokimia Harper, Edisi
24, 339-426, diterjemahkan oleh Hartono, A., penerbit Buku Kedokteran EGC
: Jakarta.
Shamley. D. 2005, Pathophysiology an Essential Text for the Allied Health
Professions, 198-414. Elsevier Limited : USA.
Shih, et all. 2006. Activation of Nitric Oxide Signaling Pathway Mediates
Hypotensive Effect of Mutingia calbura L. (Tiliaceae) Leaf Extract.
Department of Pharmacy and Graduate Institute of Pharmaceutical
Technology Graduate Institute of Pharmaceutical Technology, Tajen
University : Taiwan.
Steenis, CGGJ van. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. Pradnya Paramita,
Jakarta.
Stryer, Lubert. 2000. Biokimia. Edisi IV, Volume 2. EGC: Jakarta
Su et al. 2003. Activity-guided Isolation of the Chemical Constituents of Muntingia
calabura Using a Quinone Reductase Induction Assay. Elsevier Science, 63
(3) : 335-341
Sulistyowati, Veronika Y. 2010. http://digilab.uns.ac.id//abstrak_11917_efek-
pemberian-ekstrak-etanol-daun-talok-(muntingia calabura l)-terhadap-kadar-
asam-urat-serum-tikus-putih-(ratus norvegicus L.)-galur-wistar hiperurikemia.
html.
Tjay, T.H dan Rahardja, K. 2002. Obat-Obat Penting, Edisi 5. PT. Elex Media
Komputindo : Jakarta.
Utami, Prapti dan Tim Lentera. 2003. Tanaman Obat Untuk Mengatasi Diabetes
Mellitus. Agro Media Pustaka : Jakarta
Wortmann, R. L. 1998. Gout and Other Disorder of Purin Metabolism, Dalam
Principle’s Of Internal Medicine. Edisi XIV, Mc Graw-Hill Companies, USA,
2158-2166,
Zakaria et all. 2006. The In Vitro Antimicrobial Activity of Mutingia Calabura
Extracts. School of Biotechnology and Life Science : University industry
Selangor, Malaysia.
Zakaria et all. 2007. Antinociceptive, anti-inflammatory and antipyretic effects of
Muntingia calabura aqueous extract in animal models. The Japanese Society
of Pharmacognosy and Springer
Zakaria et all. 2010. In vitro antimicrobial activity of Mutingia calabura extracts and
fraction, Faculty of Medicine and Health Sciences : Universiti Putra Malaysia,
43400 UPM Serdang, Selangor, Malaysia.
Zhu, J.X., Ying W, Ling, D.K., Cheng Y, dan Xin Z, 2004, Effects of Biota
orientalis extract and its flavonoid constituents, quercetin and rutin on serum
uric acid levels in oxonate-induced mice and xanthine dehydrogenase and
xanthine oxidase activities in mouse liver, J. Ethno pharm, 93:133-140.